bc

Hey! I Love You

book_age18+
1.0K
FOLLOW
6.4K
READ
love after marriage
goodgirl
band
popstar
sweet
straight
city
love at the first sight
wife
husband
like
intro-logo
Blurb

Ye-Jun pikir dirinya tidak akan pernah bisa jatuh cinta kembali, karena kejadian di masa lalunya.

Ia yang selalu berusaha menghalau para wanita mendekatinya, justru harus terseret dalam perjodohan yang di buat oleh sang Ibu.

Sedangkan Aida, yang sejak awal bertemu Ye-Jun sudah langsung jatuh hati. Gadis itu dengan senang hati menerima tawaran perjodohan itu.

Lalu bagaimanakah kehidupan rumah tangga Ye-Jun dan Aida?

chap-preview
Free preview
Satu
Sendok yang Aida gunakan untuk memakan cereal itu terjatuh kembali ke dalam mangkuk saat sang Ibu mengatakan tentang perjodohan untuk dirinya. Braak! Aida bangun dari duduknya dan menaruh kedua tangannya di atas meja makan. "Hah?! Mamah bilang apa? di jodohin?!" tanya Aida syok. Gila! Ini kenapa Baginda ratu satu tiba-tiba main jodoh-jodohin?? Mamah dengan santainya mengangguk. Jordan, kakak laki-lakinya yang sedari tadi mendengarkan sambil asik memakan cereal. Ia menoleh pada adik perempuannya yang masih berdiri menatap mamah dengan tatapan tidak percaya. Lagi pula Mamahnya dapet ide gila dari mana sih? Baru tiga bulan Papah memutuskan untuk membawa kami sekeluarga kembali ke Korea, kampung halaman sang Ayah. Tapi kenapa Mamahnya itu sudah punya ide seperti itu. Aida menyilangkan tangannya, dan memajukan bibir bawahnya. "Mah, ngapain sih pake di jodohin? Emang sekarang masih jaman siti kebaya apa?" "Siti nurbaya, Ai" tukas kakanya. Aida mendelik galak ke arah sang kakak. "Iya itu maksudnya. Lagian Mamah tuh dapet ide dari mana siihh? Perasaan kita baru di sini tiga bulan kurang deh. Emang Mamah udah punya teman di sini?" tanya Aida curiga. Seumur-umur selama tinggal di indonesia, Mamahnya itu tidak pernah menjodohkan Aida dengan siapapun, tapi kenapa begitu pindah ke korea tiba-tiba main jodohin? Mungkin karena biasanya cuma ngegosip sama tukang sayur komplek kali ya? Btw kenapa Aida dan keluarganya pindah ke korea? karena sudah beberapa bulan ini halmeoni(nenek) Aida sedang sakit keras. Dan sebagai anak yang berbakti,Papah memutuskan membawa kami sekelurga untuk kembali ke Korea. Biarpun Aida dan Jordan kakak laki-lakinya blesteran Indonesia-Korea. Mereka tidak memiliki nama Korea seperti orang-orang blesteran yang lain. Yang membuat mereka terlihat sebagai orang Korea hanya wajah dan kemampuan bahasa Korea mereka. Bahkan nama Aida sendiri sangat indonesia, yaitu Ajeng Aida Putri. Sedangkan Jordan bernama lengkap Jordan Adhinata. Dan sekedar info lagi Aida, bahkan lebih mirip seperti Mamahnya yang memiliki kulit kuning langsat khas Indonesia. Mungkin karena gen korea Papah di ambil semua oleh kakaknya yang memang lebih terlihat seperti orang Korea pada umumnya, Putih dan sipit. Kembali lagi kepermasalahan ide gila Mamahnya, Aida memijit keningnya yang mendadak pusing. Ia mendekat ke arah sang Mamah yang masih duduk santai menikmati teh paginya. Aida bergelayut di lengan Mamahnya, "Mamah pasti lagi bercanda kaan? ihh Mamah bisa aja deh bercandanya." Mamah menatap putrinya itu heran, "Siapa yang bercanda? Mamah serius." Aida menatap Mamahnya tidak percaya. "Mah, please deh! ini jaman modern Mah. Masa main jodoh-jodohan siiih? kalau main jodoh-jodohan, kenapa nggak kak Jo aja yang di jodohin? Bujang lapuk satu itu pasti nggak nolak deh Mah." Jordan langsung mendelik galak pada adik sematawayangnya itu. "heh! sembarangan kalau ngomong. Kakak mah laki-laki jadi santai ajalah nyarinya. Lagian nih, kak Jo tuh lagi PDKT sama cewe kalee" Aida memutar bola matanya. "Aaalah bohong, paling itu cuma kehaluan kak Jo aja. Ai nggak percaya." Jordan mendekat kearah sofa yang sedang di duduki Mamah dan adiknya itu. Lalu tanpa peringatan apapun Jordan langsung mengacak-acak rambut adiknya, ia sangat tahu kalau adiknya paling tidak suka jika rambutnya yang baru ia treatment di acak-acak. "Ihhh! kak Jo! jangan acak-acak rambut Ai!" Jordan tidak menanggapi perkataan adiknya, bahkan ia sudah tertawa keras saat melihat rambut Aida yang sudah sangat berantakan. Mamah yang melihat kedua anaknya itu langsung melerai mereka. "Kalian ini stop dong. Jordan, jangan ganggu adiknya mulu. Bener tuh kata Ai, umur kamu itu udah tua. Cepet buruan nikah sana, kalau enggak Mamah coret kamu dari daftar keluarga. Dan kamu Aida, keputusan Mamah udah bulat, udah mateng. Besok kamu temani Mamah untuk ketemu mereka ok? Keputusan juri tidak bisa di ganggu gugat!" putus Mamah sambil melangkahkan kakinya. Meninggalkan kedua anaknya yang masih bengong mendengar titah sang ratu, yang mereka tahu sudah tidak bisa lagi di ganggu gugat. Alamaakk! kenapa nasib Ai begini Tuhan? *** Pokoknya Aida ngambek! Aida tidak ikut makan malam dan mengutus Jordan untuk membawakan makanannya ke kamar. Biarpun ngambek, makan harus tetep jalan dong? Papah melihat Jordan yang mau membawakan makanan ke kamar putrinya itu mengerutkan kening bingung, "Mau makan dimana kamu Jo?" Jordan menoleh pada papah yang baru saja hendak duduk di kursi meja makan. "Anak gadis kesayangan Papah tuh, lagi ngambek." jawab Jordan dan melanjutkan langkahnya menuju kamar sang adik. Papah makin mengerutkan keningnya dan menatap bingung ke arah istrinya, meminta penjelasan. Mamah mengehembuskan nafas panjang lalu menatap suaminya itu lembut. "Papah tahu kan waktu kita ke acara ulang tahun keluarga Pak Kim? Nah Mamah ngobrol banyak sama istrinya. Terus kita sepakat deh kalau mau mendekatkan anaknya sama Aida." jelas Mamah enteng. Papah menggelengkan kepalanya mendengar penjelasan singkat istrinya itu. Sekarang ia memahami kenapa putri kesayangannya itu protes dengan tidak mau makan malam bersama. Karena papah juga tidak habis pikir dengan kelakuan istri tercintanya itu. "Apa tidak terlalu cepat, jagiya? menurutku yang seharusnya di jodohkan itu Jordan. Dia yang sudah paling cukup umur untuk perjodohan seperti ini kan?" tanya Papah sambil menggenggam tangan istrinya itu. Mamah membalas genggaman tangan suaminya itu dan menatapnya dalam. "Pah, Aida juga sudah cukup umur kok. Aida kan sudah 25 tahun. Tadinya juga Mamah mau jodohinnya sama Jordan, tapi ternyata anak satu-satunya Ibu Kim itu laki-laki. Emang papah mau jodohin Jordan sama laki-laki juga? Pokoknya serahin ini semua sama Mamah, ok? pleasee oppa~?" Mohon mamah sambil mengatupkan kedua tangan sambil menatap wajah suaminya dengan tatapan memohon, yang sampai saat ini pun pasti selalu membuatnya tidak bisa menolak permintaan istrinya itu. Setelah mempertimbangkannya sejenak, Papah mengambil nafas, dan menghembuskannya perlahan lalu ia menatap istrinya sayang. Ia tersenyum dan mengecup lembut kening istri tercintanya. "Tapi jangan terlalu paksa Aida, Ok?" pinta Papah yang langsung di hadiahi pelukan dari istrinya. Jordan yang baru saja datang dari kamar Aida, langsung di suguhi pemandangan romantis dari kedua orang tuanya. Orang tua mereka memang masih selalu mengumbar kemesraan mereka. Bahkan Papah tidak segan-segan untuk menunjukannya di depan anak-anaknya. "Ehem! jangan mesra-mesraan di depan anak, inget umur tolong." kata Jordan sambil berjalan ke arah meja makan, dan duduk di samping Mamahnya. Mamah melirik jordan, "Biarin dong, makannya buruan cari istri. Biar bisa mesra-mesraan juga." jawab Mamah santai. Jordan melirik Mamahnya malas, "Kesitu lagi bahasannya." Mamah menoleh cepat ke arah putra pertamanya itu, "Inget umur kamu Jo! umur kamu itu udah mau 33 tahun. Mau sampai kapan kamu santai-santai? awas ya kamu. Kamu nggak 'belok' kan Jo?" tanya Mamah curiga. Jordan langsung mendelik galak "Jordan masih normal ya. Enak aja." tukasnya. Mamah memandang menyelidik putranya dan mendadak terkejut, "Kamu nggak lagi nyembunyiin anak gadis orang kan?!" tanya Mamah heboh. Jordan yang sedang menguyah makanannya langsung tersedak, dengan cepat ia mengambil gelas dan meminumnya sampai habis. "Astaga Mamah! kok mikirnya kejauhan banget sih sama Jordan? ya enggak lah, Mah! ish!" jawab Jordan kesal sambil mengusap dadanya. Mamah memajukan bibirnya lalu menoleh kearah Jordan, "Ya kali aja kan? awas aja ya Jo, kalau Mamah tahu kamu macam-macam di luar sana. Mamah potong burung kamu!" jawabnya. Jordan hanya menatap mamahnya tidak percaya. Papah yang sejak tadi menikmati makan malamnya hanya menggeleng melihat perdebatan istri dan putranya itu. Wajah putranya boleh begitu mirip dengan dirinya, tapi sepertinya sifat dari istrinya itu menurun kepada kedua anaknya. "Sudah, lanjutkan makan kalian. Jagi, Jordan." titah papah yang langsung di turuti oleh keduanya. Ya Tuhan, sabarkan hati hamba mu yang tampan ini! *** Setelah membantu ibu tercintanya mencuci piring bekas makan malam tadi, Jordan kembali menuju kamar adik perempuannya itu. Ia berdiri tepat di pintu kamar Aida, pria itu menatap nama yang terpajang di pintu kamar adiknya itu. Senyum kecil terukir di wajahnya, siapa sangka jika ia akan di langkahi oleh adiknya. Tapi Jordan sama sekali tidak keberatan selama calon suami Aida adalah pria yang baik, ia yakin jika ibunya juga tidak akan salah menilai calon suami Aida. Jordan mengetuk pelan kamar Aida, tidak terdengar jawaban apapun dari dalam. Perlahan Jordan membuka pintu kamar itu, di lihatnya sang adik sudah tertidur pulas. Jordan masuk perlahan, ia tidak ingin membangunkan Aida. Di ambilnya kembali kembali piring bekas makan Aida. Saat akan melangkah kembali ke pintu, Jordan melihat wajah lelap Aida. Ia berjalan pelan menuju kasur Aida, di taruhnya piring yang berada dalam pegangan nya di meja samping tempat tidur Aida. Jordan membetulkan selimut Aida, di usap nya sayang kepala Aida lalu di kecup kening adiknya itu sebelum keluar dari kamar Aida. Semoga kebahagiaan selalu menyertai mu Aida...

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

OLIVIA

read
29.1K
bc

RAHIM KONTRAK

read
417.8K
bc

Enemy From The Heaven (Indonesia)

read
60.6K
bc

PEMBANTU RASA BOS

read
14.6K
bc

Ay Lub Yu, BOS! (Spin Off MY EX BOSS)

read
263.3K
bc

Hubungan Terlarang

read
500.2K
bc

Playboy Tanggung Dan Cewek Gesrek

read
461.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook