bc

Pernikahan Tersembunyi CEO (Indonesia)

book_age18+
1.7K
FOLLOW
8.6K
READ
possessive
contract marriage
arrogant
scandal
CEO
drama
sweet
bxg
city
virgin
like
intro-logo
Blurb

21+ (Bijaklah Memilih Bacaan) Tap Love/Favorite kan cerita ini sebanyak - banyaknya ya guys!

Gadis seperti Freya tidak pernah bermimpi untuk menikah di usia yang masih terbilang sangat muda, karena keadaan yang memaksanya untuk melakukan pernikahan dengan seorang pria yang baru ditemuinya dihari mereka berdua akan menikah.

Zavier merupakan seorang CEO hebat, dia bisa dengan mudahnya memilih wanita yang dia inginkan untuk dinikahi. Entah apa yang membuatnya tertarik dan ingin menikahi Freya.

Mereka berdua melakukan pernikahan secara sederhana dan tertutup, penikahan bersifat rahasia yang tidak diketahui oleh siapapun.

Apa yang membuat Zavier dan Freya melakukan pernikahan tersembunyi itu?

Akankah pernikahan mereka berdua akan bertahan dan muncul benih - benih cinta?

chap-preview
Free preview
01 - Menentukan Pilihan
Freya Aurellia merupakan seorang gadis biasa yang memiliki cita - cita dan impian yang sangat tinggi, namun ternyata kehidupannya tidak sesederhana seperti yang dia khayalkan. Pada saat usianya masih ingin bermain dengan teman - temannya, dia sudah harus melakukan pernikahan. Bahkan dia belum pernah memikirkan tentang hal itu. Dia anak tunggal dan hanya dibesarkan seorang diri oleh Mamanya, dirinya sangat menyanyangi Mamanya. Namun, suatu ketika, secara tiba - tiba Mamanya jatuh pingsan hingga membuatnya sangat panik dan juga takut. Freya segera membawa sang Mama ke rumah sakit terdekat yang ada tidak terlalu jauh dari rumah mereka. Saat ini dia sedang menunggu hasil pemeriksaan Dokter, dirinya duduk di luar sambil terus menggigit jari tangannya. Dirinya tidak pernah berpikir bahwa Mamanya akan mengalami hal seperti ini karena selama ini Mamanya tidak pernah menunjukkan tanda - tanda sakit sama sekali. Ini kali pertama Mamanya pingsan. Air matanya terus saja mengalir deras membasahi wajahnya, dia sangat mencemaskan Mamanya, mungkin kalau keadaan Mamanya tidak bisa tertolong lagi dirinya tidak akan bisa hidup lagi. Freya pasti memilih untuk segera mengakhiri hidupnya. Ketika dia sedang berpikir keras, seorang Dokter keluar dari ruangan rawat. Freya segera menghampiri Dokter itu dan langsung bertanya tentang keadaan Mamanya. "Bagaimana keadaan Mama saya, Dok? Apa beliau baik - baik saja?" Tanyanya. "Sudah berapa kali Mama kamu pingsan seperti ini?" Dokter itu menatap kasihan kepada Freya. "Baru ini, Dok." Ucapnya dengan ragu. Dia selama ini tidak mengetahuinya, mungkin saja selama ini Mamanya sudah sering merasakan sakit. Namun tidak pernah memberitahukan dirinya karena takut kalau Putri semata wayangnya itu menjadi khawatir. "Mari ikut dengan saya," Ujar sang Dokter sambil berjalan duluan. Freya mengikuti sang Dokter sampai keruangannya. "Ini hasil pemeriksaan Mama kamu," Freya melihat hasil pemeriksaan sang Mama, dia menggelengkan kepalanya tidak percaya. "Ini pasti salah, Dok." Air matanya terus saja membasahi wajah cantiknya. "Ini benar, saya sudah memeriksanya selama beberapa kali. Mama kamu menderita gagal jantung. Kalau beliau tidak segera mendapatkan pendonor jantung, kemungkinan besar, hidup Mama kamu tidak akan lama lagi." Ujar Dokter itu dengan jujur. "Saya mohon Dok, tolong selamatkan Mama saya bagaimanapun caranya." "Saya akan melakukan yang terbaik, namun, untuk mendapatkan pendonor jantung itu tidak akan mudah. Dan biayanya juga sangat mahal. Saya juga tidak bisa memprediksinya." Freya terus saja menangis sambil memegang hasil pemeriksaan dari Dokter itu. Dia sudah tidak tahu lagi harus mencari biaya sebesar ratusan bahkan bisa menginjak milyaran itu kemana. Dirinya sedang berdiri didepan ruangan Mamanya, dia tidak ingin kehilangan Mamanya. "Freya berjanji akan mencari uang yang banyak agar Mama bisa segera diobati." Ujarnya lalu melangkah lemah keluar dari rumah sakit. Dirinya terus saja berjalan dan tidak mengetahui akan melangkah kemana. 'Bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Apa yang harus aku lakukan?' Pikirnya terus menerus, dia merasa sangat frustasi saat ini. Ucapan sang Dokter terus saja terdengar jelas ditelinganya, seketika dirinya merasa benar - benar sangat tidak berguna. Air matanya terus saja terjatuh membasahi pipinya. Bahkan dia harus mengubur dalam - dalam impiannya untuk kuliah, padahal dia sudah berusaha untuk mengumpulkan uang, agar bisa mendaftarkan diri. Namun sekarang uang itu digunakannya untuk biaya rumah sakit Mamanya. Dirinya terus saja berjalan hingga tidak menyadari sudah berada di tengah jalan, kalau saja mobil tersebut dia berhenti kemungkinan dia sudah tertabrak saat ini, Freya menatap sinar lampu dimobil sport berwanra hitam itu yang begitu menyilaukan, seseorang turun dari mobil, "Kamu tidak apa - apa?" Penglihatannya kabur, seketika dirinya jatuh pingsan dipelukan pria tersebut. Bangun - bangun dirinya sudah berada di tempat asing, dengan segala perabotan mewah. Dirinya memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing, "Aku ada dimana ini?" Tanyanya kepada dirinya sendiri sambil berusaha untuk bangkit. "Anda sudah sadar, Nona?" Tanya seorang pria. "Kamu siapa? Kenapa aku bisa berada disini?" Tanyanya dengan panik karena tidak mengenal pria itu. "Tenang Nona, saya Sekretaris Tuan Zavier. Anda aman disini, Nona." Ujar Nino. Dirinya sudah bekerja dengan Zavier selama 6 tahun lamanya, dia orang kepercayaannya.  "Siapa dia? Aku tidak mengenalnya, aku ingin kembali." Freya tidak ingin berlama - lama berada ditempat asing itu. Apalagi memang dirinya tidak mengenal pria tersebut. Nino menahan tangan Freya membuatnya menatapnya tajam, "Lepaskan! Apa mau Tuanmu itu? " Tanya yang merasa telah membuang - buang waktunya yang sangat berharga. Dirinya ingin kembali lagi kerumah sakit untuk melihat keadaan Mamanya. "Dia menginginkan anda, Nona. Bisakah kita berbicara sebentar,"  "Apa katamu? Aku bahkan tidak mengenal siapa dia, lagipula kenapa dia melirik gadis sepertiku ini. Sudah lupakan, aku hanya membuang - buang waktuku saja disini." Freya semakin murka mendengarkan ucapan Nino. Freya berjalan pergi dari kamar yang dia tiduri tadi, "Apa dia sudah gila? Dia pikir aku barang apa? Bila dia menginginkan seseorang seharusnya dia sendiri yang mengatakannya. Dan yang lebih gilanya lagi kenapa aku masih berada disini mendengarkan sekretarisnya itu berbicara." Gerutunya dengan kesal karena tidak mengetahui jalan keluar dari rumah yang super besar ini. Kemanapun kakinya melangkah dia selalu bertemu dengan ruangan lainnya, Freya merasa sangat frustasi saat ini, dia merasa hidupnya selalu saja dipermainkan oleh keadaan. Ternyata Nino tidak menyerah dia selalu saja mengikuti kemanapun gadis itu pergi. "Tuan ingin kamu menikah dengannya," Serunya dengan suara keras, seketika Freya segera menghentikan langkahnya lalu berjalan menghampiri Nino. "Apa katamu? Berhenti untuk terus bermain - main denganku. Aku bukan gadis sembarangan." Serunya dengan tatapan emosi. "Bisa kita membicarakan tentang hal ini sebentar? Saya hanya melakukan tugas yang Tuan Zavier berikan kepadaku, tolong kerjasamanya. Nanti anda akan memutuskannya sendiri." Nino mempersilahkan Freya untuk duduk disofa besar yang berada didekat mereka berdua. Dengan ragu dia duduk, "Cepat katakan, aku tidak mepunyai banyak waktu!" Ketusnya. Nino menghela sebentar lalu duduk dan memberikan sebuah perjanjian pra nikah kepada Freya yang sudah disetujui oleh Zavier. "Silahkan dibaca, ini akan menguntungkan anda." Dengan ragu gadis itu menerimanya, dia membaca semua isi kesepakatan pra nikah itu dengan jelas, dia melongo tak percaya ketika melihat nominal angka yang akan dia dapatkan perbulannya jika dia menyetujui pernikahan ini. 'Apa dia sudah gila? Tapi kenapa nominalnya sangat menggiurkan untukku? Apa yang harus aku lakukan?' Freya menjadi bingung dan galau seketika. Dirinya benar - benar sangat membutuhkan biaya tersebut untuk pengobatan Mamanya, namun disisi lain dia masih belum siap untuk menikah, terlebih dia harus menikah dengan pria asing yang bahkan tidak diketahui wajahnya sama sekali. Dia terus saja diam untuk berpikir, dirinya menutup kesepatakan pra nikah itu lalu menatap Nino dengan serius, "Apa Tuanmu benar - benar bersungguh - sungguh?" Tanyanya untuk memastikan. Nino menganggukkan kepalanya dengan mantap, "Jadi apa keputusan anda, Nona?"  "Izinkan aku untuk memikirkannya terlebih dulu, bolehkah aku membawa kontrak ini?" Ujarnya yang masih belum yakin dengan keputusan yang akan dia ambil.  "Silahkan, Nona."  "Baiklah kalau begitu aku pergi sekarang." Freya bangkit dari kursi lalu ketika dia ingin melangkah pergi, Nino kembali berbicara kepadanya hingga membuat langkahnya terhenti, "Apa Nona tau jalan keluarnya?" Freya membalikkan badannya lalu menggeleng, "Tidak, bisakah kamu menunjukkannya?" Pintanya, seketika Nino berdiri lalu berjalan mendahului gadis itu. Dia sendiri tidak menyangka bahwa Tuannya akan tertarik dengan gadis seperti Freya, padahal banyak wanita cantik yang mengejarnya dan memohon agar mereka memberikannya kesempatan untuk berkencan. Bahkan mereka rela memberikan tubuhnya untuk pria seperti Zavier. Namun, Zavier tidak tertarik sama sekali dan selalu menolak semua wanita tersebut. Ini kali pertama Zavier menginginkan seorang gadis biasa yang tidak menyukainya sama sekali. Entah apa yang membuatnya tertarik dengan Freya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
9.4K
bc

Tentang Cinta Kita

read
186.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
85.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
201.2K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.0K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
12.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook