bc

Because Broke

book_age16+
93
FOLLOW
1K
READ
arrogant
goodgirl
badgirl
bxg
humorous
mystery
crime
school
virgin
gorgeous
like
intro-logo
Blurb

--Tanpa aba-aba, Medlyn menarik leher Gavin dengan tangan kanannya. Posisi mereka hanya terpaut beberapa centi. Dengan air mata yang membasahi pipinya, Medlyn tersenyum penuh arti pada Gavin.

Mata Gavin memerah. ia sangat senang, Medlyn telah sadar. ia lalu menempelkan dahi mereka, menyalurkan segala rasa rindu, lelah dan juga emosi yang tertahan.

"Gav, enough" Gavin tersenyum, lalu mengangguk. akhirnya Medlyn mau mengakhiri drama ini dan Gavin akan kembali bersamanya.

"mulai sekarang, lo bukan babu gue lagi. kita ngga ada hubungan apa apa" Gavin membeku.

Apa kisah ini hanya akan berakhir disana ? Baiklah, mari kita berlayar tanpa peta.

BB since: 30 March 2020

chap-preview
Free preview
1 | EASH
"Menatap matamu, adalah candu bagiku" ○---○ "MAMII!!! KENAPAA NGGA BANGUNINN MEDLYNN SII MI!!!" teriak medlyn dari kamarnya. Medlyn langsung berlari ke kamar mandi untuk mandi dan bersiap siap. Beberapa saat kemudian Medlyn keluar dari kamarnya dengan penampilan masih berantakan. "Lah, emangnya kamu mau ngapain?" Tanya maminya setelah melihat Medlyn keluar dari kamarnya. "Oh my God! Mami, ini hari pertama Medlyn masuk sekolah mi! Yaampunn mami!!" Jawabnya sambil riweh memasang dasi. "Oh gitu." "Mami ihhh, bantuin Medlyn duluuu ihh" rengek Medlyn. "Bantuin ngapain?" "Ban-" belum selesai dengan pidatonya, Medlyn terdiam. Ia melihat kalau bekal makan siangnya sudah siap, bahkan tasnya pun sudah siap. "Hehehe, ngga jadi mi. Medlyn berangkat dulu ya mi. Love you mi!" Seru Medlyn sambil mencium tangan maminya. Ia pun meninggalkan maminya dan berlari ke arah depan. "Medlyn! Papi ada di depan!" Teriak maminya. "Iyaaa mi!" Seru Medlyn. Medlyn pun setengah berlari ke halaman depan rumahnya. Ia melihat papinya sedang menerima telfon. Nampaknya, beliau sangat kesal. Entah apa yang merasukinya. Eh- entah apa yang dibicarakannya:^^ "Pi, Medlyn berangkat" ucap Medlyn sambil berlari ke arah mobil, tanpa melihat papinya. "Eh, iya hati hati ya nak" ~At School~ Edgwar Academy Senior High School Mendengar nama sekolahnya saja, beberapa orang sudah tau berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk masuk ke sekolah elite tersebut. Medlyn berjalan masuk ke dalam EASH, ia berusaha menemukan teman-temannya. Tak kunjung ketemu, Medlyn pun mengeluarkan ponselnya dan menelepon teman-temannya. *g****k napa kaga dari tadi aja njir-_ kesel gue. OKEH BACK TO MEDLYN! "Halo, IRENA FLAVIA FAIRISH! LO PADA DIMANA JINGAN! GUE MUTER MUTER NIH KEA ORANG ILANG! CANDLE MANA?! RISA MANA?! CEPETAN KE-" "cepetan kemana dugong!" "AAA!!" "sutt diem njir! Lo mah malah teriak! Malu maluin b*****t!" "Namanya juga kaget! Lo pada sih abis dari mana elah, gue kea orgil mutar muter" jawab Medlyn dengan nada yang masih kesal. "Med, kita kita dari tadi ngikutin elo kali. Hahahahah" mereka bertiga pun tertawa. Wait, menertawakan Medlyn. "Oh, jadi ada yang ngikutin gue, udah puas? Puas bikin gue kesel? Dah lah males gue" Rajuk Medlyn. Ia pun berjalan meninggalkan teman temannya. "Eh Med, tungguin kita" Kata Irena. Ia, Candle dan Risa pun berlari mengejar Medlyn. Setelah langkah mereka sejajar, Candle bertanya kepada Medlyn. "Heh, tadi napa lo siang bat baru sampe" "Candle, Candle, lo kaya ga tau si Medlyn aja. Dia pasti semaleman telponan sama Fk Fk nya" sela Risa dengan memberi sinyal tanda kutip disamping kepalanya. "Ah Risaaa, lo tau aja dah. Haha" jawab Medlyn sambil sedikit tertawa ringan. "Astaga Med, udah sampe berapa?" Tanya Irena, dengan ekspresi yang dibuat buat. "Semalem itu, gue di telfon sama Fk14, sampe ketiduran ngeladenin bacotan dia. Makanya gue kesiangan" Medlyn menguap di akhir kalimatnya. Hm cewek cantik bebass. "Jaga image dikit napa siii Med" "Aelah Ren, sapa juga yang ngeliatin" "Liat noh siapa yang ngeliatin! Anak satu sekolah pada ngeliatin noh!" Candle yang sudah cukup gemas dengan Medlyn pun hanya bisa menahan rasa gregetnya. Bagaimana tidak, kehadiran Mereka disana cukup menarik perhatian. Gaya mereka yang menunjukkan status mereka, juga menjadi salah satu alasannya. "Dah lah, males gue nanggepin mereka. Mending kita cari barisan aja, upacara udah mau dimulai" Mereka pun mencari barisan masing-masing dengan tampang watados. Upacara pembukaan MPLS pun dilakukan. Semua berjalan khidmat. Setelah upacara selesai, para siswa di giring oleh pengurus OSIS, untuk masuk ke sebuah ruangan tak berkursi. Namun, ada beberapa siswa yang masih berada di luar ruangan. Mereka sepertinya sedang dihukum karena terlambat. Sementara itu, siswa yang sudah berada di dalam ruangan di pandu oleh pengurus OSIS lainnya. "SELAMAT PAGI ADIK ADIK" Ucap sang Ketos. "PAGII KAK" "Ini adalah hari pertama kalian, dalam MPLS. Sebelumnya kita perkenalan dulu, oke?" "Okee... kak" "Ok, Nama Kakak Beni Degatra. Biasa dipanggil Beni. Jabatan kakak, Ketua OSIS..." perkenalan anggota OSIS pun berlanjut. Sungguh sangat membosankan. Medlyn yang merasa bosan pun hanya ngedumel ngedumel tidak jelas kepada teman-temannya. "Oke, jadi tadi itu, perkenalan singkat dari semua pengurus OSIS. Nah sebelum kita membagi kelompok, kakak mau menyampaikan kembali beberapa peraturan MPLS. 1. Dilarang memakai make up, jenis apapun. 2. Dilarang menghidupkan ponsel pada saat MPLS dilakukan. 3. Dilarang menginjak taman. 4. Wajib membawa makan siang dari rumah 5. Harus datang tepat waktu. 6. Pengurus OSIS selalu benar" "WHATT?!" teriak Medlyn. "Calming Med, lo baru masuk sini inget" bisik Irena pada Medlyn dengan penuh penekanan, namun tidak di gubris sama sekali oleh Medlyn. "Ga bisa gitu dong kak peraturannya. Kalo pengurus OSIS nya yang salah, masa di benerin. Ga adil lah" "Terserah kita dong" "Tapi kan-" "Kembali ke peraturan 6, pengurus OSIS selalu benar. Tidak mau mengikuti peraturan silahkan keluar dari sini" oke, amarah Medlyn sudah tidak tertahan. Mood nya sudah hancur seketika. Bermain main dengannya? Sepertinya mahluk didepannya ini belum mengenal siapa Medlyn. Medlyn pun berdiri dari duduknya. Sentak seluruh pasang mata menatap kearahnya. Masih dengan muka watadosnya. Ia berjalan ke arah sang ketos, dan melewatinya begitu saja. Medlyn tidak menghadap ke si ketos. Ia justru berjalan ke arah pintu keluar. "Hei, mau kemana kamu!" Medlyn berhenti. Ia lalu berbalik sambil menyilangkan lengannya didepan d**a. "Bukannya tadi lo bilang, kalau tidak mau mengikuti peraturan silahkan keluar? Right? And then sekarang gue mau keluar. Apa lo sebodoh itu sampe ga tau maksud gue?" "Jaga bicaramu, dan kembali ke tempat dudukmu" "Helloww- please deh mas, look with your eyes! Ngga ada tempat duduk sama sekali!" "Kembali ke peraturan 6, pengurus OSIS selalu benar" "Hey, gue ga segoblok anak lain yang bisa lo kibulin! Setau gue ga ada tuh yang namanya peraturan MPLS, yang isinya pengurus OSIS selalu benar! Buka mata lo! Liat, mereka ampe pingsan gara gara lo suruh lari muter lapangan, gara gara telat!" "Mereka terlambat dan mereka harus menerima konsekuensinya" "Tapi ga nyampe 30 kali muter lapangan juga! Ini tuh bukan sekolah militer! Kalo lo, mau ngedidik kita secara militer mending lo balik aja deh. Ga.guna" "CUKUP! Sekarang juga kamu keluar dari sini! Ada yang mau bersama dia? Silahkan keluar dari sini" Angkuh. Hanya itu yang bisa di deskripsikan dari Beni. Ketos EASH. Melihat adik tingkatnya hanya diam, Beni tersenyum miring ke arah Medlyn. Masih sama, tampang watados Medlyn masih tergantung jelas di wajahnya. Namun seorang pria tiba tiba berdiri dan berjalan ke arah Medlyn. Semua orang disana terkejut, kecuali Medlyn. "Kamu mau kemana!" Pria itu hanya diam, ia melewati Beni dengan wajah datarnya. Menghampiri Medlyn dan menggandengnya keluar dari ruangan tersebut. "Gue tau kok, lo pasti bakal ikut keluar" kata Medlyn cengengesan pada pria itu, setelah mereka berdua keluar dari ruangan tadi. Medlyn menatap mata itu. Mata yang kini juga sedang menatapnya. ○---○ TBC... Part 1~30 maret 2020

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Byantara-Aysha Kalau Cinta Bilang Saja!

read
284.5K
bc

(Bukan) Pemeran Utama

read
19.6K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.7K
bc

DENTA

read
17.0K
bc

Head Over Heels

read
15.8K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook