bc

Tanaya

book_age4+
1.5K
FOLLOW
13.4K
READ
drama
EXO
like
intro-logo
Blurb

Cerita ini berkisah tentang cinta pasangan suami istri yang begitu mengharukan. Dimana sang suami -Daniel Armando- mengkhianati cinta sang istri -Tanaya Ariska Putri- dengan alasan ingin mempunyai anak.

Setelah Tanaya berhasil hamil dan akhirnya keguguran barulah Daniel sadar jika semua yang dilakukannya itu salah. Terlebih disaat dia ingin berjuang kembali untuk istrinya, sudah ada seorang pria yang selalu berdiri untuk mendukung Tanaya.

Jadi, bagaimana Tanaya menjalani kehidupannya setelah banyaknya cobaan yang dihadapinya?

Mampu kah Daniel meluluhkan hati Tanaya kembali?

Akankah mereka hidup bahagia berdua?

~~~~~

Karena cinta itu bukan hanya tentang aku atau kamu, tapi tentang kita.

chap-preview
Free preview
Chapter 1
Berpura-pura tidak tau terkadang dibutuhkan, agar hati tidak merasakan kepedihan. ***** Seorang wanita berpakaian dress putih tulang selutut tanpa lengan memegang dadanya yang terasa sesak sejak dirinya duduk direstoran nusantara itu. Tanaya Ariska Putri, arah matanya yang selalu tertuju kepada dua orang berbeda kelamin dengan seragam kantoran mampu membuatnya menahan nafas. Bagaimana tidak, jika laki-laki yang sedang tertawa bersama wanita lain itu adalah suaminya sendiri, Daniel Angkasa Wirawan. Tanaya mengeluarkan ponselnya dari tas tangan yang juga berwarna senada dengan dress yang digunakannya, mengetikkan jarinya diatas layar berbentuk segi panjang itu. To : My Husband Kamu dimana? Sent. Tanaya bisa melihat Daniel yang memainkan ponsel walaupun dari jarak yang cukup jauh, meski tanpa Daniel sadari. From : My Husband Aku lagi dikantor sayang. Kenapa? Tanaya meremas ponsel digenggaman tangannya, tersenyum pedih menyadari suaminya telah berbohong padanya. To : My Husband Nggak papa, aku kira kamu lagi dimana :) Lagi, Tanaya bisa melihat Daniel yang celingukan ke kiri dan ke kanan, seraya masih memegang ponselnya. To : My Husband Beneran aku lagi dikantor, sayang. Aku sibuk banget hari ini :') Rasanya Tanaya ingin menangis melihat Daniel yang dari kejauhan sedang tertawa mesra dengan wanita yang juga sudah dikenalnya beberapa bulan belakangan ini sebagai sekretaris suaminya dikantor. Dia tidak lagi membalas pesan singkat Daniel, sudah cukup tau jika suaminya telah berbohong. Tanaya hanya ingin mengetest Daniel, apakah Daniel selalu jujur padanya atau tidak. Ternyata semuanya sudah terjawab. Daniel berbohong padanya. Entah ini sudah yang keberapa kalinya Daniel membohonginya, yang jelas Tanaya merasakan kecewa mendalam pada suami yang dinikahinya dua tahun lalu. ~~~~~ Tanaya memberikan senyum hangatnya pada Daniel yang baru pulang dan mencium keningnya. Dalam hati, Tanaya ingin menyerbu Daniel dengan sejuta pertanyaan yang terlintas dikepalanya sejak tadi siang. Sedang apa Daniel bersama sekretarisnya di restaurant? Kenapa Daniel tertawa mesra padanya? Apa yang mereka bicarakan? Dan kenapa Daniel tidak memberitahukannya? Semua pertanyaan itu hanya bisa terlintas dibenaknya, Tanaya sendiripun tidak berani menanyakannya. Lebih baik dia menyimpan semuanya sendiri dulu, sebelum dia mencari tau kebenarannya. "Kamu kok pulangnya malam banget?" tanya Tanaya membawa Daniel duduk disofa ruang tamu. Tanaya merebahkan kepalanya dipundak Daniel saat Daniel memeluk bahunya dari arah belakang. "Tadi ada meeting penting sama klien" jawab Daniel seraya mengelus-elus rambut hitam Tanaya. Tanaya mendongkakan kepalanya memandangi wajahnya, mencari kebenaran diwajah suaminya yang dia sendiri tau bahwa suaminya telah berbohong. Tanaya membalasnya dengan senyuman walaupun hatinya tersayat pedih. "Aku capek, mau mandi dulu ya" Daniel mencium pipi Tanaya lalu bangkit naik keatas dimana kamar mereka terletak dilantai dua. Tanaya menutup matanya pedih, saat Daniel menciumnya tadi dan berada dijarak dekat dengannya, Tanaya bisa mencium aroma parfum wanita dipakaian Daniel. Membayangkannya saja Tanaya tidak sanggup, dia tidak mau menerka-nerka apa yang telah terjadi dirumah tangga mereka. Tanaya menyusul Daniel kekamarnya, dilihatnya Daniel yang sudah tertidur nyenyak diatas kasur. Rambutnya yang basah menandakan jika Daniel habis mandi. Dengan langkah pelan, Tanaya menghampiri kasur dimana tempatnya dan Daniel bermesraan. Tanaya menyipitkan matanya saat melihat ponsel Daniel yang menyala diatas meja kecil pinggir kasur. From : Adisty Goodnight Daniel-ku sayang, mimpiin aku ya :* ;;) Seketika lutut Tanaya melemas bagaikan jelly bahkan dia pun langsung terduduk lemas disebelah Daniel yang sudah tertidur. Dengan air mata menetes dipipinya, Tanaya memandangi wajah Daniel yang terlihat nyaman dalam tidurnya. Semua yang terjadi tadi siang akhirna terjawab sudah. Tanpa Tanaya harus mencari tau terlebih sendiri. Ternyata Daniel memang mempunyai hubungan khusus dengan sekretarisnya itu. Kalau tidak, mana mungkin Adisty yang dia kira wanita sopan bisa mengirim pesan penuh godaan untuk Daniel. Mana ada sekretaris memanggil atasannya dengan kalimat sayang kalau bukan karena ada hubungan khusus. Dan berapa lama Daniel telah mengkhianatinya? Seminggu? Dua minggu? Atau bahkan berbulan-bulan lalu? Apa selama ini, Tanaya terlalu bodoh mengenali perubahan Daniel beberapa bulan belakangan ini. Daniel yang suka pulang larut malam karena kerjaan dikantor yang menumpuk. Mana ada kantor yang masih beraktivitas diatas jam 8 malam, biasanya jika memang itu kerjaan penting Daniel pasti akan membawanya pulang dan mengerjakannya dirumah. Jelas Daniel sudah sejak lama mengkhianatinya. Dan bodohnya dia tidak menyadarinya sampai hari ini. Tanaya merebahkan tubuhnya membelakangi Daniel, dengan susah payah Tanaya menahan isakannya yang ingin menyembur. Hatinya sakit, lebih sakit saat orang yang disayanginya dulu pergi meninggalkannya dengan suatu alasan yang tidak jelas. Sakit saat mengetahui suami yang dicintainya bermain dengan wanita lain dibelakangnya. Daniel yang dicintainya sepenuh hati, yang membawanya dari jurang kesedihan sekarang berbalik menjatuhkannya. Semua yang Daniel lakukan padanya sekarang sudah mampu membuatnya jatuh kedasar jurang yang paling dalam. Dimana sakit dihatinya tidak bisa dikeluarkannya sebelum dia mempunyai bukti yang lebih kuat. Walaupun otaknya meraung bahwa Daniel tidak bermain dibelakangnya, tapi hatinya menolak. Semua fakta yang sudah terjadi tidak bisa membuatnya berpikiran positif. Sekarang Tanaya tidak tau harus melakukan apa, menangispun hanya dilakukannya diam-diam. Setelah perjuangan mereka semasa pacaran dalam waktu hampir tiga tahun dan berumah tangga selama dua tahun. Tidakkah seharusnya Tanaya dengan cepat menyadari semuanya? Tapi kenapa baru sekarang dia tau? Apa Daniel memang pandai menyembunyikan sesuatu darinya? Dengan hati yang merasakan sakit, Tanaya menutup matanya lelah. Berharap semuanya hanyalah mimpi, dan saat dirinya terbangun dibesok pagi semuanya akan kembali seperti semula. Daniel yang hanya mencintainya dan rumah tangganya yang harmonis. ***** Keesokan paginya, Tanaya bangun dengan kepala terasa sakit. Ternyata semua fakta semalam adalah kebenaran yang tidak bisa dielaknya dan harus dihadapinya. Tanaya menolehkan kepalanya melihat Daniel yang masih tertidur, diliriknya jam yang sudah menunjukkan pukul setengah enam pagi. Dengan langkah gontai, Tanaya melangkahkan kaki kekamar mandi. Siapa tau dengan begitu pikirannya yang kalut sejak semalam bisa sedikit berkurang nantinya. Tanaya menyibukkan diri didapur, matahari sudah terbit dan sebentar lagi Daniel akan berangkat ke kantor. Jadi dia memutuskan sarapan terlebih dahulu sebelum membangunkan Daniel. Tanaya menata sarapan yang sudah selesai disajikannya diatas meja makan, lalu pergi kembali kekamarnya untuk membangunkan Daniel. "Dan, bangun" Tanaya menggoyang-goyangkan bahu Daniel pelan membuat Daniel mengerang sebelum membuka matanya dengan malas-malasan. "Udah pagi, kamu siap-siap gih. Aku sudah siapin sarapan buat kamu" Dengan sempoyongan Daniel melangkahkan kakinya kekamar mandi, sesekali matanya menutup menahan kantuk. Setelah kepergian Daniel, Tanaya mengambil setelan kemeja, dasi dan juga jas yang semuany sudah disetrika keatas kasur. ~~~~~ "Selamat pagi" sapaan Daniel memenuhi gendang telinga Tanaya, Daniel mencium puncak kepalanya sejenak lalu duduk dikursi paling ujung. "Wah, nasi goreng kesukaanku!" seru Daniel dengan senyuman lebarnya, dengan sigap Tanaya mengambil piring dan menaruh nasi goreng sosis diatas piring pada Daniel. "Makasih Say--" ucapan Daniel terhenti saat matanya menangkap mata Tanaya yang kelihatan sembab. "Kamu kenapa?" Daniel memandangi keseluruhan wajah Tanaya yang hanya diam. "Kamu habis nangis?" kali ini Daniel menyentuh sisi kanan wajah Tanaya. Dengan pelan Tanaya menyingkirkan tangan Daniel dan tersenyum kecil setelahnya. "Aku nggak papa kok, mungkin ini gigitan semut atau apa" jawabnya seraya memegang matanya. "Tapi itu--" "Nggak papa, Dan. Palingan sehari juga ilang bengkaknya" dan setelah itu Daniel langsung menyantap sarapannya ditemani Tanaya yang hanya menyentuh makanannya beberapa suap. Bengkak dimatanya memang akan hilang hanya dalam waktu kurang dari sehari, tapi bengkak dihatinya tidak akan menghilang semudah itu.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

MANTAN TERINDAH

read
6.8K
bc

See Me!!

read
87.9K
bc

Escape from Marriage - Kabur dari Derita Pernikahan Kontrak

read
256.7K
bc

Billionaire's Baby

read
279.5K
bc

Long Road

read
118.3K
bc

Sweetest Diandra

read
70.5K
bc

Hurt

read
1.1M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook