bc

MUTIARA LUKA

book_age18+
9.5K
FOLLOW
111.3K
READ
fated
mate
goodgirl
drama
tragedy
sweet
female lead
office/work place
like
intro-logo
Blurb

Fiola Mutiara : Kita pernah berbagi plasenta sejak dalam kandungan. Berjanjilah untuk tidak saling berbagi kekasih nantinya.

Fiona Berlian : Itu tidak mungkin terjadi. Kita memiliki type idaman pria yang berbeda.

Dewa Mahesa : Aku tidak pernah berencana pindah ke lain hati. Semua terjadi begitu saja.

Rafi Nauval : Dulu aku mungkin bajingann. Tapi ketika mengenalmu, aku sudah melepas label itu.

Zayn Riandraputra : Aku tak mampu merangkai kata. Karena ketulusan berasal dari hati, bukan hanya ucapan belaka.

Lautan luka yang kau beri, kupastikan tak akan membuatku hancur sekalipun membuatku tersiksa. Jangan memintaku merawat luka, ketika kau tak bahagia pada akhirnya.

chap-preview
Free preview
PART 1 - RENCANA LAMARAN
Hari ini rumah keluarga Eva Permata dan Adam Septiawan, sudah ramai oleh keluarga besar. Mereka akan menerima lamaran dari keluarga Raharja. Putra pertama keluarga Raharja akan melamar putri Eva dan Adam. Fiola Mutiara. Seharusnya Eva dan Adam menerima dua lamaran sekaligus. Untuk Fiola Mutiara dan Fiona Berlian. Sayang takdir berkata lain. Kekasih Fiona, Dafa Mandala meninggal enam bulan lalu karena kecelakaan tunggal, ketika akan menjemput Fiona di tempat kerja. Lamaran terhadap Dewa Mahesa pun harus mundur tiga bulan lamanya. Demi menghormati kedukaan dari Fiona. Bagi Fiola tidak masalah, ketika Dewa memundurkan acara lamaran yang seharusnya terjadi tiga bulan lalu. Hari ini Fiola mengenakan gaun berwarna putih, yang dulu mereka pesan di butik. Begitupun Fiona. Awalnya Fiona menolak, karena ini bukan acaranya tapi acara Fiola. “Na, gak apa-apa. Please, kita kan sudah janji mau pakai baju seragam dulu.” “Tapi La ....” Fiona tampaknya ragu. “Ayolah, aku gak mau pakai baju ini kalau kamu gak pakai juga.” Fiola mode mengambek. Fiona tersenyum singkat. “Baiklah. Demi menghormati acaramu, aku akan pakai.” Senyum tercetak di sudut bibir Fiona. “Terima kasih ya.” Lalu Fiola menoleh ke tim penata rias. “Mbak, tolong samakan riasan sama model rambut kami berdua ya.” Penata rias ikutan tersenyum. Hari ini ia bangga bisa membuat dua gadis kembar ini tampil cantik. Fiola Mutiara dan Fiona Berlian. Sama-sama cantik. Sekilas mereka sama tak ada beda. Hanya setitik tahi lalat di tengah-tengah alis Fiola, yang menandakan ia bernama Fiola. Dari gaya rambut dan pakaian, mereka kerap sama. Rumah Eva Permata di ruang depan sudah di hias dengan untaian bunga melati. Bunga kesukaan Fiola. Rambut Fiola dan Fiona di sanggul ke atas. Meninggalkan beberapa helai rambut di pipi kiri dan kanan sebagai pemanis. Mereka memang sudah merencanakan hal ini jauh-jauh hari. Bersamaan merancang pesta pernikahan dan lamaran. Karena sangat jarang terjadi bukan, dalam acara pernikahan ada dua pasang pengantin. Fiola dan Fiona ingin bahagia bersamaan. Karena mereka lahir secara berbarengan. Mereka tidak mau menyebut siapa kakak dan adik. Mereka cukup bilang mereka kembar dan lahir bersamaan. Ketika kedua putrinya sudah sibuk dengan riasan di wajah. Eva muncul ke dalam kamar. Ia mengernyitkan keningnya saat melihat Fiona memakai pakaian yang sama dengan Fiola. “Lho Fiona samaan pakaian dan riasannya?” Eva memandang kedua putrinya. Fiona meringis. “Ola yang minta Bu.” Eva memandang ke arah Fiola. Fiola tersenyum. “Gak apa-apa Bu. Sayang kalau Ona gak pakai baju yang sudah kita pesan.” “Ya, tapi kan ....” Ucapan Eva berhenti ketika melihat sinar mata Fiola. Seolah Fiola mengatakan tidak apa-apa. Eva hanya tak ingin Fiona sedih memikirkan kekasihnya yang telah tiada. Ini hari bahagia putrinya yang lain. Dan Eva tak ingin salah satu putrinya ikutan sedih. Tapi kalau di pikir, iya juga. Sayang gaun Fiona. Lalu Eva kembali ke luar ruangan, memeriksa menu makanan. Dan ketika ia kembali ke dalam kamar putrinya. Ia berdecak. Kedua putrinya sudah sedemikian cantik. Mereka memang kembar identik. Jika saja tidak ada tahi lalat di tengah alis Fiola, orang pun tak akan bisa membedakan mana Fiola dan Fiona. Sayang Fiona tak bisa ikutan lamaran. Kematian Dafa membuat gadis itu terpuruk dalam kesedihan selama enam bulan lamanya. Beruntung Fiola dan Dewa mau menemani Fiona dalam keterpurukan. Hingga Fiona kembali bisa tersenyum. “Kalian benar-benar cantik. Mama bangga sekali memiliki putri seperti kalian.” Eva memandang keduanya. Fiola dan Fiona sama memiliki budi pekerti dan tutur kata yang halus. Jarang Eva mendapati kedua nya bertengkar. Mereka berdua kerap saling menyayangi dan menghormati. Sejak kecil Fiola dan Fiona sangat membanggakan kedua orang tuanya. Andai Dafa hidup, lengkap sudah kebahagiaan Eva dan keluarga. Tapi, kita tak bisa mengelak takdir bukan? “Memang keluarga Mas Dewa sudah datang Bu?” tanya Fiona. Dan itu terdengar di telinga Fiola. “Sebentar lagi sepertinya. Ibu sudah gak sabar menerima kedatangan mereka.” Eva menghampiri putrinya Fiola. “Ibu gak sangka sebentar lagi kamu akan pergi meninggalkan rumah ini La.” “Kami pasti akan kehilangan kamu. Terutama Fiona.” Mata Eva sudah berkaca. Sementara Fiona menunduk. Dan Fiola tersenyum, seolah ia sedang meredam dadanya yang hampir meledak. Tidak, dia harus bisa menghadapi hari ini. Itu janjinya semalam. “Lo yakin, sanggup hadapi semuaya La? Perlu gue temani?” Masih terngiang ucapan Ami sahabatnya. “Gak usah Mi, lo datang sesuai perintah gue aja.” Ami memandang sendu ke arah sahabatnya. “Oke La. Gue harap lo sanggup hadapi semuanya ya. Lo tahu La, gue sayang banget sama lo.” “Lebay.” Nyatanya Fiola menghapus kedua sudut matanya yang mendadak berair. “Thank ya, sudah mau jadi sahabat gue. Thanx udah ada di dekat gue selama ini.” Mereka berpelukan. Ami dan Fiola. Sahabat sejati sejak mereka duduk di bangku Sekolah Dasar. Ketukan di pintu membuat ketiganya menoleh. Adam Septiawan. Ayah Fiola dan Fiona sudah berdiri gagah dengan seragam batiknya. “Bu, keluarga Dewa sudah hampir sampai. Ayo cepat sambut,” ajak Adam pada istrinya. “Ya pak. Kalian sebentar ya. Jangan keluar dulu, sebelum ibu suruh,” pesan Eva pada kedua putrinya yang benar-benar cantik. Lalu Eva dan Adam keluar, meninggalkan keduanya. Fiola dan Fiona duduk di tepi ranjang. Tim penata rias sudah keluar kamar. Mereka kini hanya berdua. Mereka sama memandang cermin besar, yang menampilkan wajah keduanya. Mereka memang sama. Sama-sama cantik. Teringat ketika mereka sekolah dulu, kelakar teman-temannya. “Gila kalian beneran sama. Semoga nanti kekasih kalian tidak tertukar ya. Atau kalau kalian menikah, suami kalian salah masuk kamar.” Guyonan yang sering Fiola dan Fiona dengar. Nyatanya mereka hanya jawab dengan senyuman. “Na, gue dulu pernah berandai. Kalau kita punya pacar, apa pacar kita gak keliru karena kita kembar?” Fiola menatap ke cermin tepat ke wajah Fiona. Fiona tersenyum. “Ya gaklah. Buktinya dulu Dafa gak keliru bedain aku sama kamu.” “Itukan Dafa,” bisik Fiola yang membuat Fiona menoleh ke samping. Dia melihat aura tenang Fiola. “Maksudnya?” “Saat kamu bersama Dewa, apakah Dewa pernah salah menyebut namamu dengan namaku?” Raut wajah Fiona berubah. “Ng ... enggak. Aku kan gak pernah berlama-lama dengan Dewa berdua. Gimana sih kamu. Jangan aneh-aneh deh.” Namun, Fiola justru memandang tajam ke arah Fiona. “Menurut kamu, Dewa seperti apa orangnya?” Di tanya begitu, Fiona makin tak mengerti. “Maksud kamu itu apa sih, nanyanya kok aneh-aneh. Kan kamu calon istrinya, kenapa tanya sama aku?” Fiola menunduk. “Menurutmu, apa Dewa memenuhi standar cowok type piihanmu?” Kembali Fiona menatap Fiola. “Kamu tahukan type cowok aku seperti apa La.” Fiona seolah mengingatkan. Fiola tertawa garing. “Ya, seperti Dafa kan? Humoris, banyak bicara. Sementara Dewa irit bicara. Dewa bukan type kamu banget kan?” Jantung Fiona mendadak bertalu. Lalu ketika mata Fiola menatap bola matanya, mati-matian Fiona menahan bening di matanya supaya tidak meluncur turun. “Kamu masih cinta Dafa kan, Na. Dan gak mungkin cinta kamu ke Dafa hilang begitu saja dengan cepat. Dafa bahkan baru enam bulan meninggal."

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
201.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
186.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
100.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
9.4K
bc

My Secret Little Wife

read
85.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.0K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
12.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook