bc

Nymph

book_age18+
505
FOLLOW
2.9K
READ
forbidden
nymph
mythology
like
intro-logo
Blurb

Mungkin di mata para ilmuwan pra sejarah, mitologi Yunani memang benar adanya. Mereka memercayai kehidupan dewa yang agung bersama para penghuni yang mereka ciptakan. Memercayai bahwa kekuatan magis masih ada di zaman modern ini. Bahkan beberapa di antara mereka mencoba menelisik potongan cerita yang masih terasa janggal.

Maka, kemarilah manusia bijak. Aku akan menceritakan sepotong legenda yang tidak tertulis dalam buku sejarah mana pun. Bahkan mesin pencari google yang canggih sekalipun juga tidak mencatat legenda ini. Karena sampai saat ini dan detik ini kalian membaca ceritaku, pertarungan sengit itu tetap berlangsung.

chap-preview
Free preview
Legenda
Mitologi Yunani: Mistis, fiktif, magis dan hanya sebuah dongeng. Mungkin di mata para ilmuwan pra sejarah, mitologi Yunani memang benar adanya. Mereka memercayai kehidupan dewa yang agung bersama para penghuni yang mereka ciptakan. Memercayai bahwa kekuatan magis masih ada di zaman modern ini. Bahkan beberapa di antara mereka mencoba menelisik potongan cerita yang masih terasa janggal. Tapi, bagi kebanyakan manusia yang hidup di serba modern ini, mitologi Yunani tidak bisa dipercaya kenyataannya, enganggap semua cerita yang terjadi beberapa masehi silam hanyalah sebuah dongeng. Manusia berkaki kuda, makhluk penghuni alam dan manusia bersayap hanyalah sebuah dongeng semata. Cerita yang sengaja dibuat untuk meninabobokan seorang balita. Tidak ada asap kalau tidak ada api, tidak ada legenda atau mitologi yang tercipta jika kebenarannya tidak ada. Maka, kemarilah manusia bijak. Aku akan menceritakan sepotong legenda yang tidak tertulis dalam buku sejarah mana pun. Bahkan mesin pencari google yang canggih sekalipun juga tidak mencatat legenda ini. Karena sampai saat ini dan detik ini kalian membaca ceritaku, pertarungan sengit itu tetap berlangsung. Peperangan sengit ini berakar pada suatu tempat yang berada di pulau Anthemusa, tepatnya di tanjung Pelorum. Tempat itu adalah tempat berkumpulnya para Sirenes. Dalam mitologi Yunani, Sirenes adalah makhluk legendaris dari kaum Nymph yang hidup di lautan. Mereka adalah putri-putri dari Akheolus yang berjumlah sembilan orang. Selain berparas cantik, mereka memiliki suara yang merdu. Setiap harinya mereka menyanyikan lagu-lagu yang memikat hati. Lagu yang dengan sengaja mereka nyanyikan untuk membuat para pelayar terlena, membuat kapal mereka menabrak karang, tenggelam dan tak pernah kembali. Pada saat itu Orfeus—anak dari dewa sungai Oiagros—sedang dalam pelayaran menemani Iason beserta rombongan Argonaut. Iason sengaja membawa serta Orfeus dalam pelayaran; karena dia disarankan oleh Kheiron—anak Kronos— bahwa Orfeus sanggup menghalau nyanyian Sirenes dengan lira dan nyanyian yang ia lantunkan. Ketika mereka melewati laut yang dihuni oleh para Sirenes, nyanyian yang merdu mulai sahut menyahut, menggoda para pelayar untuk mengikuti arah nyanyian mereka, membawa mereka pada kematian. Mendengar suara merdu yang mengalun, Orfeus langsung mengambil liranya, memainkan dengan jari-jari gemulai dan menyanyikan lagu yang lebih merdu dari para Sirenes. Setelah mendengar permainan lira dan nyanyian Orfeus yang kalah merdu dari mereka, para Sirenes itu memilih menyerah dan pergi. Tidak akan lagi menggoda para rombongan argonaut itu. Tapi, satu dari sembilan orang itu memilih tetap tinggal dan memperhatikan rombongan argonaut itu hingga keluar dari tanjung Pelorum. Bungsu dari sembilan bersaudara itu bernama Thelksiope. Dia sengaja tidak mengikuti kakak-kakaknya karena dia terpesona dengan permainan lira Orfeus yang begitu merdu. Selama hidupnya, dia tidak pernah menyaksikan alunan yang begitu merdu—mengalahkan nyanyian para Sirenes. Karena keinginannya untuk melihat Orfeus lebih lama, Thelksiope memutuskan untuk pergi dari tanjung Pelorum, mengikuti kepergian Orfeus secara diam-diam. Mengikuti Orfeus selama bertahun-tahun sanggup membuat Thelksiope tahu bahwa Orfeus menyukai Euridke. Seorang Nymph yang hidup di hutan. Mereka berdua saling mencinta, membuat cinta Thelksiope bertepuk sebelah tangan. Orfeus dan Euridke mengabadikan cinta mereka dalam sebuah pernikahan sakral yang disaksikan oleh Hades dan Persefone—penguasa dunia bawah. Thelksiope geram ketika menyaksikan pernikahan Orfeus dan Euridke. Kemarahan Thelksiope adalah cikal bakal sebuah peperangan besar yang tak pernah tertoreh di buku sejarah mana pun. Berbulan-bulan Thelksiope mencari cara untuk menghancurkan hubungan Orfeus dan Euridke. Hingga tercetus suatu ide untuk memanfaatkan dewa Dionisos—dewa yang jatuh cinta dengannya. Dia memutuskan pergi ke langit untuk meminta bantuan pada Dionisos. Dia memohon dengan berbagai cara, bahkan menjanjikan janji manis kepada Dionisos agar mau menuruti keinginannya. Thelksiope mempunyai keinginan agar Dionisos membantunya untuk membunuh Euridke. Permintaan itu sempat ditolak oleh Dionisos, tapi rayuan Thelksiope begitu manis untuk Dionisos. Akhirnya Dionisos mengabulkan permintaan pujaan hatinya itu. Dia ingin menunjukkan betapa besar cintanya kepada Thelksiope. Dionisos menyuruh seekor satir untuk membunuh Euridke. *** Di dalam hutan yang hijau dan rindang, terdengar nyanyian merdu melantun dari bibir Euridke. Pagi itu, Euridke tengah asik bernyanyi sendirian di hutan belantara—tempat tinggalnya. Tanpa ditemani oleh Orfeus. Di saat sedang asik-asiknya bernyanyi, seekor satir muncul di hadapan Euridke. Membawa pedang di kedua tangannya dan tanpa disadari, Euridke sudah dikepung oleh para satir. Euridke sempat melakukan perlawanan dengan kekuatan yang ia punya lalu dia berhasil melarikan diri hingga memasuki hutan yang terdalam. Hutan yang bukan wilayahnya. Nahasnya, dia memasuki hutan yang dihuni oleh ular-ular berbisa. Dia terlalu panik hingga tidak bisa menentukan arah. Ular-ular itu menggigit Euridke hingga meregang nyawa. Orfeus panik ketika dia tidak mendapati Euridke di rumah serta melihat beberapa satir yang tergeletak di sana. Orfeus mencari Euridke ke seluruh pelosok hutan dan menemukan tubuh Euridke tergeletak tak berdaya. Hingga dia mengetahui bahwa Euridke sudah tidak bernyawa lagi. Orfeus benar-benar sedih, dunianya hilang, nyanyian merdu yang selalu dia dengar dari bibir lembut istrinya sekarang tak terdengar lagi. Tapi, kesedihan yang dirasakan Orfeus tidak terlalu berlarut-larut. Karena dia mendapatkan jalan keluar untuk menghidupkan istrinya. Dia disarankan oleh para Nymph penghuni hutan untuk membawa jasad Euridke ke dunia bawah. Meminta pertolongan Hades dan Persefone untuk menghidupkan kembali istrinya. Hades dan Persefone yang terpesona oleh permainan musik Orfeus akhirnya mengabulkan permintaan Orfeus. Mereka mengajukan satu syarat yang harus dilakukan oleh Orfeus. Dalam perjalanan dari dunia bawah ke dunia atas, Orfeus tidak diperkenankan untuk menoleh ke belakang. Dia harus menuntun jalan Euridke tanpa boleh menoleh ke belakang sama sekali. Sungguh tragis kisah cinta mereka. Dalam perjalanan menuju ke dunia atas, Orfeus merasa khawatir dengan keadaan istrinya. Dia memutuskan untuk menoleh sedikit, hanya ingin memastikan keadaan Euridke yang berjalan di belakangnya. Justru rasa khawatir itu membuatnya kehilangan istri tercinta untuk selamanya. Seperti yang dikatakan Hades dan Persofone; Euridke hilang selamanya. Orfeus frustrasi karena kehilangan Euridke selamanya. Sama sekali tidak ada jalan untuk menghidupkan istrinya lagi. Dan di tengah-tengah rasa frustrasi yang melanda, dia mengetahui bahwa kematian Euridke disebabkan oleh niat jahat Thelksiope. Orfeus memutuskan berlayar seorang diri menuju Tanjung Pelorum untuk menemui Thelksiope—membalas dendam atas kematian istrinya. Usahanya tidak sia-sia, dia berhasil membunuh Thelksiope dengan sangat mudah. Membalaskan sakit hati atas meninggalnya Euridke. Menurutnya itu adalah ganjaran yang setimpal untuk Thelksiope. Kematian Thelksiope membuat Dionisos murka. Dia tidak terima dengan kematian pujaan hatinya. Dia tahu kalau Orfeus-lah yang membunuh Thelksiope. Dionisos menghasut kakak-kakak Thelksiope untuk berperang melawan para Nymph penghuni hutan. Membuat Orfeus menyesali perbuatan jahat yang telah dilakukannya. Hingga pada akhirnya peperangan yang sengit terjadi, peperangan antara Sirenes melawan Nymph penghuni hutan. Peperangan tanpa ujung yang berlangsung selama bertahun-tahun dan menyebabkan jumlah Nymph penghuni hutan semakin berkurang. Orfeus mulai merasa bersalah, dia yang menyebabkan peperangan ini terjadi. Dia merasa bahwa dirinya adalah akar dari semua peperangan ini. Dia tidak mau kaum istrinya menjadi punah, lalu dia pergi mendatangi Hades dan Persefone untuk meminta bantuan sekali lagi. Mendengar cerita Orfeus, membuat Hades dan Persefone prihatin dengan semua yang terjadi. Mereka juga kasihan melihat jumlah para Nymph penghuni hutan semakin berkurang. Setelah melakukan perundingan yang cukup lama, mereka memutuskan untuk menciptakan suatu kaum yang bisa melindungi para Nymph penghuni hutan. Shades Guardian adalah nama dari kaum yang diciptakan oleh Hades dan Persofone. Kaum yang dengan suka rela menawarkan diri untuk melindungi Nymph. Kaum yang memiliki keistimewaan yaitu sebuah keabadian. Kaum yang hanya bisa dibunuh dengan mencabut dan menghancurkan jantung mereka secara berkeping-keping. Oleh karena bertugas untuk melindungi para Nymph dan bisa dipastikan kalau kaum itu akan selalu berdampingan dengan Nymph, maka Hades dan Persofone menghilangkan perasaan cinta dan hawa nafsu yang ada di dalam kaum para Shades Guardian. Hades dan Persofone tidak mau merusak keturunan Nymph. Terciptanya kaum abadi itu membuat kehidupan Nymph penghuni hutan aman. Mengetahui keberadaan para Shades Guardian yang berhasil mengalahkan para Sirenes, membuat Dionisos tidak terima dengan kekalahannya. Akhirnya dia memutuskan untuk turun dari langit lalu membunuh Orfeus dengan tangannya sendiri dan melampiaskan segala kemarahannya kepada Orfeus. Tapi, kematian Orfeus tidak bisa meredam rasa dendamnya. Selama masih ada keturunan dari Nymph penghuni hutan yang hidup, maka dia akan terus menghasut dan membantu Sirenes untuk memusnahkan para Nymph penghuni hutan beserta kaum abadi yang melindungi mereka. Dengan turunnya Dionisos ke bumi membuat jumlah kaum abadi itu semakin menipis bebarengan dengan menipisnya kaum Nymph. Karena kalah jumlah, Nymph berdarah murni akhirnya pergi melarikan diri. Mereka pergi ke mana pun dan bersembunyi di mana pun tanpa bisa ditemukan oleh para Sirenes. Begitu juga para kaum abadi, mereka pergi menemani para Nymph berdarah murni. Peperangan itu terjadi hingga sekarang secara diam-diam dan tanpa diketahui banyak orang. Di zaman serba canggih ini, pertempuran magis itu terjadi. Di saat semua terlelap dan terbuai dalam mimpi, di situlah para Sahdes Guardian bertempur mati-matian melindungi para Nymph. Lalu apakah kalian percaya, kalau Dewa dan Dewi Yunani kuno itu masih ada? Memperhatikan dan melihat semua peritiwa yang berlangsung di muka bumi. Menyaksikan pertempuran yang tidak berujung. Ya ... Dewa Oiagros—ayah Orfeus—menyaksikan seluruh pertempuran itu selama beribu tahun lamanya. Terlalu banyak menyaksikan nyawa Nymph berjatuhan membuat Oiagros ingin mengakhiri peperangan ini. Dia meminta bantuan Dewi Artemis dan Dewi Aphrodite untuk menghentikan niat jahat Dionisos. Dengan bantuan kedua Dewi itu, Oiagros menorehkan sebuah takdir untuk menghentikan ini semua. Maka, jika kalian telah membalik lembaran legenda ini. Kalian akan mengikuti sebuah kisah takdir yang digoreskan oleh para Dewa dan Dewi Yunani. Sebuah takdir untuk mengakhiri peperangan. Sebuah kisah penuh cinta dan pengorbanan akan dimulai setelah lembaran ini berakhir.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Si dingin suamiku

read
490.1K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
52.8K
bc

Bastard My Boss

read
2.7M
bc

Kujaga Takdirku (Bahasa Indonesia)

read
75.9K
bc

Guru BK Itu Suamiku (Bahasa Indonesia)

read
2.5M
bc

Married with Single Daddy

read
6.1M
bc

Mafia and Me

read
2.1M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook