bc

MARYAM : The Women Who Find The Truth

book_age16+
803
FOLLOW
8.6K
READ
friends to lovers
badgirl
brave
student
tragedy
twisted
bxg
mystery
campus
first love
like
intro-logo
Blurb

Marwah, adik kembar Maryam ditemukan tewas di kamar kostnya. Ada secarik kertas bertuliskan kalimat maaf tergeletak di samping tubuh kakunya.

Maryam tidak terima dengan kepergian Marwah. Semasa hidupnya, Marwah dikenal sebagai gadis yang shalihah, baik dan memiliki ambisi kuat untuk sukses. Jika ini kasus bunuh diri, sama sekali tidak masuk akal. Maryam berasumsi kematian Marwah karena tindakan pembunuhan.

Waktu Maryam terbatas. Dia hanya memeiliki empat belas hari untuk membuktikan bahwa Marwah meninggal krena dibunuh, bukan bunuh diri.

Selama pencarian bukti, Maryam bertemu dengan orang-orang terdekat Marwah yang berusaha membantunya. Namun, Maryam meyakini bahwa salah satu dari mereka adalah pelaku pembunuhan.

Di hari akhir, suatu fakta terbongkar. Di saat itulah, Maryam tahu kebenarannya.

chap-preview
Free preview
Prolog
Aku dan Marwah lahir di hari yang sama, Marwah keluar lima menit lebih cepat dariku. Menurut orang jawa, yang lahir duluan itu adik dan yang lahir terakhir itu kakak. Itu hanya mitos, boleh mempercayai boleh tidak, terserah. Namun, seperti itulah kata orang-orang tua. Aku dan Marwah adalah saudari kembar. Sedari kecil kita hidup bersama, apa yang Marwah kenakan pasti aku kenakan. Apa yang Marwah makan, pasti aku juga makan. Apa yang Marwah alami, aku juga alami. Termasuk, kesedihan Marwah karena perceraian orang tua kita. Pun aku juga merasakannya. Di usia 10 tahun, kami berpisah. Bapak membawaku ke luar kota. Sedangkan Marwah bersama ibu. Tahun pertama berpisah dengan saudari kembar membuatku terpuruk. Yang sebelumnya setiap Subuh Marwah membangunkanku untuk salat, sejak saat itu tak ada lagi. Yang biasanya sebelum aku membuka mata dari mimpi, ada s**u buatan Marwah yang tersedia di nakas kamarku, sudah tak ada lagi. Yang biasanya, memelukku dikala sedih, sudah tak ada lagi. Aku benar-benar merasa kesepian. Kehidupanku bersama bapak sangat buruk. Bapak terjerumus ke lubang hitam perjudian. Sekolahku amburadul. Sering bolos, sering dibawa ke ruang BP, sering diskors. Gemerlap malam diskotik adalah pergaulanku. Suatu ketika aku tak sengaja bertemu dengan Marwah. Saat itu aku tengah mabuk bersama teman kuliahku. Marwah menangis tidak menyangka bahwa aku berubah seperti ini. “Nggak usah urusin gue. Urusin diri lo sendiri!” Aku sempat membentaknya. Aku marah karena dia sebagai saudara tidak pernah punya niat mencariku, tidak pernah ada niat menemuiku selama 10 tahun ini. Dia tidak pernah tahu kalau aku sangat membutuhkannya. Aku pernah sekali mencoba menelponnya, tapi, ibu yang mengangkat teleponku dan ibu bilang, “Jangan ganggu adikmu, adikmu mau masuk SMA Favorit. Jangan menganggu konsentrasinya!” Mulai saat itu, aku berhenti mengharapkannya. Aku selalu menolak kehadiran Marwah saat dia berkunjung ke rumah bapak. Dia selalu menasehatiku agar aku bisa berubah. Tapi, aku menolak mentah-mentah semua omongannya. “Terlambat! Kemana saja lo selama ini, Marwah? Saat gue butuh lo! Kemana aja lo selama ini ha!?” “Maafin aku, Maryam.” Dia menangis. Memohon maaf atas kesalahannya selama ini tidak mencariku. Meskipun aku sudah berlaku kasar sama dia, dia tetap gigih mengingatkanku untuk berubah. Dia bersikeras mengajakku salat lagi, lebih mendekat diri kepada Tuhan. Tapi, aku benar-benar tidak menggubrisnya. Hingga, datang suatu kabar mencengangkan. “Maryam, adikmu ditemukan meninggal di kamar kostnya.” Bapak yang selama ini acuh, tampak bergetar ketika mengatakan itu di hadapanku. Jantungku seakan berhenti berdetak. Kabar itu benar-benar membuatku syok. Padahal baru kemarin pagi dia membangunkanku salat subuh dan mengajakku jamaah di Masjid. Tapi, kenapa tiba-tiba dia meninggal? Ini tidak masuk akal. Aku berlari ke arah kostnya, waktu itu hujan deras mengguyur ibu kota. Aku memang membenci Marwah, tapi dalam lubuk hatiku yang paling dalam, aku sangat menyayanginya. Sesampainya di sana, seketika tubuhku bergetar hebat, pandanganku kosong saat menangkap tubuh Marwah berbalut selimut terbujur kaku tak bernyawa. “Maaf, apakah anda saudaranya?” Polisi datang menghampiriku yang berdiri tertegun menatap jasad Marwah. “Korban ditemukan meninggal beberapa jam yang lalu, dugaan awal korban meninggal karena bunuh diri.” Polisi muda itu sangat enteng berbicara, seakan apa yang terjadi saat ini hanya kejadian biasa baginya. Aku menyipitkan pandangan ke arah polisi itu. Menatapnya dengan ketidakpercayaan atas apa yang dia katakan barusan. “Bunuh diri?” “Iya.” Aku tertawa getir, “Nggak mungkin.” “Ada surat yang tergeletak di samping tubuhnya.” Polisi itu mengeluarkan sebuah kertas dari saku, kemudian menyodorkan ke arahku. “Silakan dibaca.” Setelah aku menerima surat itu, polisi tadi pergi. Perlahan aku berjalan ke arah tubuh kaku Marwah, lututku jatuh tepat di sampingnya. Aku ingin menangis, tapi nggak bisa. Aku ingin menjerit meminta Marwah jangan pergi, tapi nggak bisa. Aku ingin Marwah bangun, tapi bibirku seakan terkatup rapat. Dengan derapan jantung menggedor-gedor dadaku, keringat dingin membasahi setiap pori kulitku dan getaran tak terkendali mendera sekujur tubuhku. Aku membuka kertas itu. Mataku terbelalak kaget saat tulisan berbahasa Arab itu tampak pertama kali di manik mataku. Kullu Nafsin Zaaikotul Maut. setiap jiwa pasti akan merasakan mati. Setiap manusia punya takdir, setiap manusia punya nasib. Bagaimana nasib berjalan, di situ takdir menanti. Akankah hidup bahagia?  Akankah hidup sengsara? Akankah mati husnul khatimah? Atau su'ul khatimah? Semua sudah terencana. Oleh takdir. Dan juga tangan manusianya. Tinggal memilih yang mana? Maaf, jika aku harus memilih yang terakhir. Maaf,... Maaf,... Maaf,... -Siti Marwah Hannisa.-

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

MOVE ON

read
95.0K
bc

Guru BK Itu Suamiku (Bahasa Indonesia)

read
2.5M
bc

Suddenly in Love (Bahasa Indonesia)

read
76.0K
bc

PEMBANTU RASA BOS

read
15.5K
bc

Cici BenCi Uncle (Benar-benar Cinta)

read
199.7K
bc

Undesirable Baby (Tamat)

read
1.1M
bc

Partner in Bed 21+ (Indonesia)

read
2.0M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook