bc

My Ice Captain (completed)

book_age18+
8.3K
FOLLOW
110.2K
READ
billionaire
possessive
sex
family
love after marriage
playboy
badboy
CEO
bxg
like
intro-logo
Blurb

Kapten Pilot Muda, tampan, gagah dan berkharisma dan Juga seorang CEO salah satu perusahaan penerbangan

siapa yang tidak kepincut dengannya?

begitu juga dengan Erlina Stephanie yang bermula dari ketidak sengajaan nya mendengar pramugari pesawat yang ia tumpangi tengah membicarakan captain mereka hingga membuat Erlin penasaran untuk mencari tau

Siapa sangka captain tersebut ternyata orang yang dingin hingga membuatnya bergidik ketakutan saat menatap matanya

chap-preview
Free preview
Chapter 1
Byurrr Satu ember air tumpah tepat di wajah cantikku pagi ini. Kalau kalian tanya siapa pelakunya. Siapa lagi kalau bukan mama ku Fernyta Aglisya Hai, aku Erlina Stephanie biasa dipanggil Erlin. Aku seorang gadis berusia 17 tahun. Berparas cantik keturunan Indo-Italy dengan tinggi 168 dan berat badan 58kg. yah terbilang tubuhku ini ideal, sangat ideal. "Mamaaaa" teriak ku pagi ini "Apa? mau marah? Lihat tuh jam berapa!" bantah mama sambil menunjuk jam dinding dikamar ku "What" kaget ku melihat jarum jam menunjukkan pukul 6.30 pagi Tersentak aku dari ranjang langsung saja menyambar handuk untuk segera mandi dan bersiap "Terima kasih ma untuk pagi ini" ucap ku yang menyahut sepotong roti dan mencium pipi kiri mama yang tengah menikmati sarapannya "Hei hei mau kemana?" Panggil mama yang melihatku langsung pergi begitu saja "Berangkat ma, takut telat. Belum macet dijalan. Jadwal penerbangan nya jam setengah 9" sahut ku yang langsung pergi "Hati-hati, ingat titipan mama" teriakan mama dari dapur yang ku dengar jelas di depan pintu rumah Dengan segera aku memasuki mobil dan meminta supir pribadi mama mengantarkan ku "Pak ke bandara secepatnya ya. Takut telat nih" minta ku pada supir tersebut "Lagi otw nih, eh coba tebak deh aku mau kemana lagi nih" ucapku didepan kamera ponsel Yap, aku adalah selebgram yang cukup terkenal di kalangan remaja seusia ku. Apalagi dengan gaya ku yang cukup modis dan kehidupanku yang terbilang mewah sangat digandrungi banyak gadis Gak cuman gadis aja sih, banyak laki-laki mem-follow ** ku hanya untuk melihat paras cantikku Kalau kalian mengira hidupku sangat menyenangkan dan istimewa, that's right. Karena aku memiliki keluarga yang terbaik dan dikelilingi teman-teman yang luar biasa -Author POV- Erlin kini telah berada di kursi penumpang pesawat seraya menikmati alunan musik dari earphone yang terpasang di kedua telinganya Kali ini Erlin menggunakan pesawat First Class sehingga ia tidak perlu meninggalkan dunia selebgram nya karena tentu saja terdapat fasilitas Wifi untuk ia terus update story **. Meskipun dunia maya sangat keras, ia tetap menikmati nya. Bahkan ia tidak pernah menghiraukan caci maki para haters di kolom komentar maupun DM nya "Buat yang pada te..." Belum selesai Erlin merekam dirinya untuk update  story **. Ia terhenti saat mendengar para pramugari yang tengah menyiapkan makanan berbincang dengan serunya "Ya tuhan, mimpi apa aku semalam. Selama 3 tahun menjadi pramugari, baru kali ini aku satu penerbangan dengan Mr. Edgar Geoffroi" ucap salah seorang pramugari "Sumpah, padahal semalam aku gak mimpi apa-apa tapi ketika kerja aku justru merasa seperti berada didalam mimpi karena bisa dipimpin oleh captain Edgar" sahut pramugari yang lainnya "Ehh kamu tau, aku tadi sempat bertemu dengan captain, saat dia akan memasuki pesawat. benar-benar tampan sekali" lanjutnya Erlin merasa penasaran dengan captain Edgar yang menjadi bahan perbincangan para pramugari tersebut. Ia heran sebenarnya seberapa keren captain yang mereka kagumi sampai disaat para pramugari bekerja masih sempatnya membicarakan captain itu "Ah nama nya captain pasti tua lah, ngapain muji tersanjung sampai seperti itu. Dasar barisan wanita kurang belaian. Kebanyakan dilangit sampai lupa daratan" gumam Erlin Dengan cepat Erlin mengotak-atik ponselnya dan membuka google untuk mencari tau mengenai captain yang tengah dibicarakan para pramugari "Ouh ini, hmm tampan sih, keren juga. Apa? Dia sebenarnya CEO dari perusahaan penerbangan ini. Tapi kenapa dia tetap menerbangkan pesawat ya?" Gumam Erlin terheran saat melihat profile captain pesawat tersebut "Ah sudahlah bukan urusanku" lanjutnya yang langsung memasukkan ponsel ke dalam tas nya "Ladies and gentlemen, as we start our descent, please make sure your seat backs and tray tables are in their full upright position. Also, make sure your seat belt is securely fastened and all carry-on luggage is stowed underneath the seat in front of you or in the overhead bins. Thank you." "On behalf of The Airlines and the entire crew, I’d like to thank you for joining us on this trip. We are looking forward to seeing you on board again in the near future. Have a nice day!" Mendengar pengumuman tersebut Erlin mengemasi barang-barang yang selama penerbangan ia keluarkan dari tas dan kemudian memasang seat belt nya kembali ---- "Welcome to Bali, home swe.... Auw" celetuk Erlin yang terkejut saat seseorang menabraknya dari belakang saat ia tengah merekam video "Hei jalan pa..." Ucap Erlin terpotong saat berbalik melihat wajah tampan lelaki dihadapannya "Hai aku seperti mengenal mu" lanjut Erlin yang dihiraukan oleh lelaki tersebut "Woi... Kalau nabrak minta maaaf bukannya cabut" teriak kesal Erlin "Tunggu deh dia... Ahh benar aku ingat dia captain Edgar yang ada di google tadi kan" ucap Erlin yang kemudian melanjutkan jalannya seraya berkutik dengan ponsel "Aaaa... Erlin... Erlin" teriakan para penggemar Erlin yang telah menunggunya dipintu keluar dan dibalas senyuman serta lambaian darinya "Erlin boleh foto bareng gak?" tanya salah seorang penggemar "Tentu boleh dong" balas singkat Erlin seraya tersenyum ramah dan berselang beberapa detik ia diserbu oleh puluhan penggemar yang meminta berfoto dengannya ---- "Ahh, akhirnya aku bisa beristirahat" sembari melemparkan tubuhnya diatas kasur berukuran queen size Drrrttt drrrtt "Iya ma" sapa Erlin pada mama nya di seberang telfon "Lin, antarkan titipan mama sekarang ya" minta Fernyta "Tapi ma, Erlin baru saja sampai. Besok aja ya ma" balas Erlin "Gak bisa Lin. Itu makanan! besok bisa basi Lin. Buruan deh" tepis Fernyta kembali "Iya ma. Yaudah Erlin mau beres-beres dulu setelah itu antar titipan mama. Bye" sahut Erlin sebelum menutup telfonnya "Ahh mama ini, gak tau apa anaknya mau liburan malah disuruh jadi kurir. Tempat nya jauh lagi. Udah tau penginapan ku di Kuta kenapa antar barang nya ke daerah Tanah Lot. Maksa lagi" gerutu Erlin Setelah membereskan barang dan bersiap Erlin langsung memesan ojek online untuk ia berangkat ke rumah sahabat mama nya "Dengan mbak Erlina?" Tanya seorang driver ojek online "Iya betul pak" sahut Erlin "Ini mbak helm nya. Sesuai aplikasi ya mbak?" Tanya kembali driver tersebut "Iya pak sesuai" balas Erlin Perjalanan yang ditempuh Erlin memakan waktu hingga kurang lebih 1 jam setengah lamanya untuk sampai ke tempat tujuan "Gila! encok gua. Mampus. Ini lebih melelahkan dari perjalanan Jakarta-Bali" keluh Erlin seraya memopong punggung bawah dengan tangan kanannya Tak tak tak Krieettt "Iya siapa ya?" Tanya seorang security dari balik pagar "Selamat sore pak, saya Erlin. Saya kemari untuk menemui nyonya Grieta" sapa Erlin pada seorang security "Apakah sudah ada janji" tanya security itu kembali "Sudah pak, saya putri dari sahabat nyonya Grieta" terang Erlin "Ouh iya silahkan" balas security tersebut yang mempersilahkan Erlin memasuki halaman rumah sahabat mama nya "Buset ini rumah apa lapangan golf, besar banget halamannya. Ini mah 10 kali lebih besar dari rumah gua" batin Erlin seraya berjalan menuju pintu rumah yang ada diujung halaman Ting nong ting nong Ceklek "Eh Erlin ya putrinya Fernyta" tanya wanita paruh baya yang membuka pintu tersebut dan dianggukan oleh Erlin  "Masuk.. masuk sayang" ajak wanita tersebut memasuki rumah dan  kemudian Erlin mengekor "Saya cuman mau antar ini kok te" ucap Erlin menyerahkan kotak "Ouh iya terima kasih ya Lin, maaf ya jadi ngerepotin kamu sama mama mu juga" ucap Grieta "Ouh enggak kok tante, gak ngerepotin sama sekali" seraya tersenyum tipis "waktu mama mu bilang kamu mau ke Bali, tante langsung aja minta tolong buatkan makanan ini Lin. masakan mama mu ini enak sekali Lin. tante sampai selalu kebayang terus, kalau lagi pengen" terang Grieta dibalas Erlin dengan senyum tipisnya "Ayo kita makan sama-sama Lin, makan masakan mama mu" ajak Grieta "Ah iya tante terima kasih" balas Erlin Erlin langsung mengikuti Grieta untuk ke meja makan dan menunggu makanan yang tengah disiapkan oleh pengurus rumah Grieta "Ala buset" sentak kaget Erlin seraya membulatkan matanya melihat makanan yang dihidangkan "Kenapa Lin?" Tanya Grieta "Umm.. maaf tante bukannya saya menolak... Tapi saya tidak bisa ma...mmm" ucap bingung Erlin "Ouh kamu gak suka Jengkol yah?" Tanya santai Grieta "Bu-bukan tante... Bukan gak suka.. tapi gak bisa" seraya mengrenyit "Iya gak apa apa.. tante ngerti.. kalau gitu kamu makan masakan tante aja ya" sahut Grieta "Mbak.. tolong ambilkan masakan saya yang tadi buat Erlin" minta Grieta pada pengurus nya yang diiyakan Setelah makanan dihidangkan Erlin dan Grieta menikmati makanan mereka masing-masing "Erlin selama di Bali tinggal dimana sayang?" Tanya Grieta disela-sela makannya "Saya menginap di salah satu penginapan yang ada di Kuta tan" jawab Erlin "Jauh ya Lin, gimana kalau kamu nginap disini saja" sahut Grieta "Ahh jangan tante, nanti ngerepotin" balas sungkan Erlin "Enggak kok, tante justru senang. Soalnya suami tante lagi di luar negeri, anak tante juga tinggal di Jakarta. Pulang kesini kadang seminggu sekali bahkan kadang juga sebulan sekali" terang Grieta "Erlin mau ya tinggal di rumah tante selama liburan ini?" Tanya Grieta kembali Erlin merasa tidak enak untuk menolak ajakan Grieta tapi juga ia memikirkan tempat tinggal Grieta yang sangat jauh dari keramaian seperti Kuta "Tapi barang saya masih di penginapan semua te" ucap Erlin "Ah kalau itu kamu gak perlu takut.. nanti biar tante minta supir tante antar kamu ke sana untuk ambil barang. Oke" balas Grieta yang dibalas anggukan Erlin ---- Erlin mengemasi barang-barang di kamar penginapan nya untuk tinggal di rumah Grieta selama liburan. Walaupun sebenarnya ia ingin menolak tetapi merasa tidak enak karena Grieta begitu bersemangat untuk mengajak Erlin tinggal di rumah nya meskipun hanya beberapa hari Setelah mengemasi barang nya dan memasukkan ke dalam mobil Grieta ia mengembalikan kunci kamarnya pada resepsionis dan segera menuju rumah Grieta "Pak nanti kalau ada minimarket  tolong berhenti dulu ya saya mau beli sesuatu" minta Erlin pada supir yang tengah mengemudi di kursi depannya "Baik Non" balas supir tersebut Sampai di minimarket Erlin langsung menyahut keranjang belanja dan memasukkan beberapa kebutuhan, cemilan juga minuman dingin ke dalam keranjang "Hei" sentak lelaki yang berada dibelakang Erlin Erlin bergidik ketakutan saat tau ia tanpa sengaja menginjak kaki seseorang saat berjalan mundur seraya memilih cemilan "Ah sorry, sor... Hei kau capt" Kaget Erlin setelah memutar dan menemukan Edgar dibalik tubuhnya Erlin ketakutan saat Edgar menunjukkan tatapan tajam membunuh hingga membuat Erlin susah menelan saliva nya "Ma-maaf captain sa-saya ti-tidak tau kalau ada orang dibelakang saya" seraya mengernyit Bukannya menjawab maaf Erlin, Edgar malah pergi meninggalkan Erlin ditempatnya "Woi gak sopan banget sih diajakin ngobrol malah pergi" teriak Erlin yang kemudian tanpa sengaja ia melempar pembalut yang ada diranjangnya ke punggung Edgar Spontan Edgar memutar tubuhnya dan menatap Erlin dengan tatapan membunuhnya "Auww.. mampus gu-gue" gugup Erlin yang kemudian langsung berbalik berjalan ke arah berlawanan dengan Edgar ---- "Tan... Tante, Erlin sudah kembali nih" panggil Erlin memasuki rumah Grieta seraya menarik kopernya "Hei sayang, gimana udah kamu bawa semua barang mu" tanya Grieta "Sudah semua kok te" balas Erlin "Ayo sini, tante tunjukkin kamar kamu" ajak Grieta yang diikuti Erlin "Nah ini kamar kamu kalau di sebelah kamu itu kamar anak tante" terang Grieta "Yaudah kamu beres-beres dulu gih. Nanti jangan lupa turun untuk makan malam bareng tante ya" lanjut Grieta dianggukan oleh Erlin Setelah mengeluarkan isi kopernya Erlin bersiap untuk makan malam bersama Grieta "Tante kenapa tinggal di rumah sebesar ini sendiri?" Tanya Erlin yang mencoba memecahkan keheningan makan malam "Sebenarnya tante dulu tinggal di Jakarta, cuman karena tante udah bosen disana tante mutusin buat pindah ke Bali" singkat Grieta "Kok tante gak ikut suami tante ke luar negeri" tanya Erlin "Suami tante di Amerika untuk bekerja dan lagi pula dia sangat sibuk, jika tante ikut sama saja akan merepotkannya disana. Lagian tante gak bisa kalau makan gak pakai sambal... Ummm bisa-bisa tante mati kutu disana... Nasi juga susah disana Lin" balas Grieta "Edgar kamu pulang sayang... Kemari kenalin anak temen mama" ucap Grieta yang melihat putra keduanya memasuki rumah Erlin yang mendengar Grieta menyebutkan nama Edgar langsung menoleh melihat ke arah pintu rumah dan dengan segera memutar kepala berlawanan karena merasa takut dan malu melihat lelaki tersebut "Mungut sampah dimana ma?" Tanya datar Edgar "He captain, ngajak ribut lue sama gue. Lue pikir gua takut sama cowok" tantang Erlin yang tidak terima dengan ucapan Edgar "Edgar, gak boleh gitu sayang. Ini namanya Erlin dia anak temen mama. Yang baik dong ngomongnya" sentak Grieta "Maafin anak tante ya Lin" ucap Grieta pada Erlin yang memanas dengan nafas beratnya "Gak perlu minta maaf ma, harusnya dia yang minta maaf udah bikin Edgar sial seharian" sahut Edgar masih dengan ekspresi datarnya "Elu... " Kesal Erlin yang menghampiri Edgar seraya meletakkan tangan kiri di pinggang dan telunjuk kanan di depan wajah Edgar Menyadari dirinya sudah berada didepan Edgar nyali Erlin yang begitu besar menantang Edgar tiba-tiba menciut dan beralih menjadi ketakutan melihat tatapan tajam Edgar "Ini orang apa boneka mampang ya, nakutin banget. padahal dia juga gak ngapa-ngapain... Ihhh kok ada cowok se dingin ini... amit-amit sampek gua punya pacar macam gini... Bisa tiap jam gua ganti celana karena ngompol..  mampus gua" batin Erlin seraya menurunkan telunjuknya dari hadapan Edgar Tanpa memperdulikan Erlin ia langsung saja melesap pergi meninggalkan Erlin yang masih bergidik kaku "Edgar makan dulu sayang" minta Grieta "Aku sudah makan diluar ma" sahut singkat Edgar Grieta yang melihat Erlin masih berdiri kaku langsung menghampirinya dan menyadarkan Erlin dari lamunan "Lin kamu gak apa-apa kan?" Tanya Grieta "Gak apa-apa kok tan" dengan senyum menyeringai "Maaf ya Edgar memang keterlaluan, dia sebenarnya baik kok. cuman sikap nya aja yang agak dingin. Padahal papa, mama dan kakak nya juga gak sedingin itu" ucap Grieta "Mungkin Edgar keseringan cuci wajah tan. dan gak cocok sama sabun  nya" sahut Erlin "Kok bisa Lin?" Tanya bingung Grieta "Iya gak cocok sama sabun wajahnya tan. Wajahnya jadi kering dan kaku" polos Erlin langsung saja membuat Grieta tertawa terbahak "Kamu ini bisa aja Lin..Lin" sahut Grieta dengan tawanya dan membuat Erlin menyeringai ---- Tok tok tok Ceklek "Hai captain. aku kemari untuk minta maaf padamu. Maaf sudah menabrakmu dua kali" ucap Erlin yang menyesal "Lalu" singkat Edgar membuat Erlin menganga "Lalu apa?" Bingung Erlin "Hanya itu?" Tanya Edgar "Iya, lalu apa lagi?" Bingung Erlin Edgar pergi mengambil sesuatu dari kantong kresek di ranjang tidurnya "Bagaimana dengan ini?" seraya menunjukkan pembalut yang dilemparkan Erlin saat di minimarket "Umm aku juga minta maaf untuk itu aku hanya spontan melemparkannya padamu" sesal Erlin "Oke, bawa ini" singkatnya seraya menyerahkan barang yang ia pegang pada Erlin dan menutup pintu kamar membiarkan Erlin menganga di depan kamarnya "Captain aneh, kenapa dia membeli pembalut ini. Jangan jangan dia cewek berparas cowok... Ihh" gumam bingung Erlin yang kemudian pergi kembali ke kamar tidurnya "Oh iya aku lupa belum bikin story sejak tadi siang" ingatnya yang tengah duduk diatas ranjang "Hai semua, liburan kali ini aku gak jadi nginap dihotel. Aku menginap dirumah teman mama ku yang ada di daerah Tanah Lot. Ehh kayaknya besok aku mau ke sana deh. Buat kalian yang besok mau ke sana dan ketemu aku jangan sungkan untuk menyapa ya, See u there" ucap Erlin di depan kamera ponselnya "Oke. sudah di upload sekarang saatnya cuci muka, pakai skin care routine" ucap nya setaya berdiri dari ranjang menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dosen Killer itu Suamiku

read
309.9K
bc

SEXY LITTLE SISTER (Bahasa Indonesia)

read
307.3K
bc

LOVE ME

read
770.4K
bc

Turun Ranjang

read
578.5K
bc

Living with sexy CEO

read
277.5K
bc

My Soulmate Sweet Duda (18+)

read
1.0M
bc

Marriage Not Dating

read
549.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook