bc

Finding You (Bahasa Indonesia)

book_age18+
2.2K
FOLLOW
35.2K
READ
love-triangle
fated
mate
dominant
sensitive
boss
drama
like
intro-logo
Blurb

Maira yang masih patah hati akibat pengkhianatan Nugra kini dijodohkan lagi ole Hermawan. Ryu,. sosok pria itu, sangat pendiam dan pemalu. Namun, di balik pendiamnya itu, ia sangat menginginkan Maira. Ryu berusaha mejadipelindung bagi Maira saat Nugra berusaha kembali ke kehidupan Maira.

Maira menemukannya, belahan jiwa bernama Ryu

chap-preview
Free preview
Bab 1
Malam semakin larut, Maira duduk di taman rumahnya sendiri sambil minum kopi hitamnya. Ini sudah gelas ketiga sejak Maghrib tadi. Wanita itu masih fokus pada layar laptop di hadapannya, tak peduli udara semakin dingin, sungguh menyiksa dirinya sendiri. Danan, terkekeh dari balkon melihat Maira bekerja begitu keras, berusaha melupakan kisah-kisah sedihnya yang bahkan sudah setahun berlalu. Danan turun dari balkon dan menghampiri Maira. "Hei, masuk! Udah malam! Atau lanjut aja kerjanya di dalam kamar!" "Nanti, Kak, kalau hujan,"balasnya santai. Danan menggeleng-gelengkan kepalanya,"besok weekend tahu, Mai! Apa yang kamu kerjakan?" "Ya pekerjaan untuk senin, lah, Kak. Lagi pula mau apa lagi coba, mending kerja kan? Lumayan bisa selesai." Selalu ada saja jawaban Maira jika diprotes. Danan duduk di sebelah adiknya itu."Besok kamu bangunnya telat loh!" Maira tertawa geli."Kalau telat, besok kan memang weekend, kakakku sayang!" Danan mendecak sebal, terkadang ia gemas sendiri melihat kelakuan Maira, keras kepala wanita itu memang menjadi ciri khas utama."Besok kan kita mau pergi." "Kemana?" Danan memutar bola matanya."Ke Wakanda." "Oh,"balas Maira datar. "Kamu mau dikenalin sama anak temennya Papa!"kata Danan. "Oh No, Papa nggak bosan-bosannya jodohin aku ya, Kak. Nggak paham juga kalau aku trauma gara-gara si Gagah perkasa itu!" Maira mendecak sebal, tahun lalu papanya sendiri yang bilang kalau beliau menyesal menjodohkan Maira, tapi, sekarang itu justru terjadi lagi. "Oh ya...Gagah apa kabar?" Maira langsung melirik tajam mendengarkan pertanyaan Danan."Mana kutahu, memangnya aku ini istrinya!"balas Maira ketus. Danan mengusap puncak kepala Maira."Iya, istri nggak jadi!" Pria itu tertawa tanpa merasa takut Maira akan tersinggung. Ia sendiri sedang berusaha agar Maira tidak benci atau malas mendengarkan nama masa lalunya. Jika ia sudah biasa saja mendengarkan tentang masa lalu, itu artinya ia sudah lupa. Ia ingin Maira lupa. Maira kembali fokus pada layar laptop. "Terus...siapa yang mau dijodohkan sama aku?" Danan mengangkat kedua bahunya, ia sendiri tidak tahu perihal rencana Hermawan kali ini. Ia hanya diberi tahu kalau weekend mereka akan mengunjungi salah satu relasi bisnis Hermawan. Mungkin sejenis pernikahan Bisnis lagi, entahlah, Danan juga kasihan melihat Maira seperti ini, tapi orangtua tentu lebih berhak menentukan dan mengusahakan yang terbaik untuk anak-anaknya. "Kamu masih mau dijodohkan?" "Mau kalau dipaksa,"jawab Maira asal. "Oh suka dipaksa-paksa ya. Ya udah, besok bakalan dipaksa sama Papa kamu." "Gimana kalau aku melarikan diri aja, Kak?" Maira memberi ide. "Melarikan diri kok ngomong-ngomong?" Danan mencubit hidung Maira. Maira mengusap hidungnya."Ya maksudnya, kakak tahu...tapi jangan kasih tahu Papa." "Hei..., Kalau memang kamu nggak suka dengan perjodohan, ya udah langsung bilang aja sama Papa. Kamu kan udah pengalaman ketemu laki-laki pemaksa seperti !Nugra. Kalau ketemu sejenis itu, ya udah campakkan saja,"kata Danan memberi saran. Maira menarik napas panjang, menyeruput kopi hitamnya yang sudah habis, kemudian menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi. Diambilnya ponsel, membuka salah satu media sosial, **. Keningnya berkerut saat melihat ada satu orang baru yang memfollownya. Namanya tidak asing, tapi ia rasa banyak orang yang memiliki nama tersebut. Ia mengklik nama orang itu dan muncullah sederetan foto. Hatinya kembali berdenyut, usahanya untuk bangkit dalam setahun ini sia-sia karena satu foto saja yang kini ia sadar bahwa itu adalah foto Nugra. Kemudian ia scroll, hatinya berdenyut berkali-kali lipat dari sebelumnya, foto pria itu dengan Yuki. Maira menutup ponselnya dengan cepat, kesal, kenapa ia harus kembali melihat masa lalunya di saat setahun sudah berlalu. Soalnya, hanya sedetik tadi mampu mengembalikan ingatannya dalam setahun. "Kak!" "Ya!"balas Danan yang sedang melihat ponselnya juga. "Kenapa kakak tidak menikah sampai sekarang? Sudah tua kan?" "Karena belum ketemu sama jodoh, Maira. Mau dicari kemana juga kalau memang belum waktunya, ya susah,"balas Danan tenang, ia tidak takut perihal jodohnya yang datang terlambat. Dalam pernikahan, tidak ada kata terlambat, semua sudah diatur, kita hanya perlu bersabar, sebab ia percaya semua akan berjodoh pada waktunya. “Kalau memakai prinsip seperti itu, kenapa Aku masih dijodohkan terus, kak. Papa nggak kasihan begitu sama aku?" "Karena kamu cewek." "Memangnya kenapa kalau cewek belum menikah di usia tiga puluh duaan. Itu aib ya? Kalau ternyata jodohku ketemunya usia empat puluh gimana?" "Hush, kamu ini...omongan itu doa, hati-hati kalau bicara. Memangnya kamu nggak pengen ngerasain making love gitu?"balas Danan tanpa malu-malu. Lagi pula ini sudah malam, tidak apa-apa bicara sedikit menyerempet ke sana, mereka sudah sama-sama dewasa. "Ya pengen, tapi, kan bukan itu tujuan utama menikah. Ah, kalau cuma itu aja, ya kenapa kakak nggak sewa perempuan aja untuk itu?"balas Maira tak mau kalah. Danan tertawa,adiknya itu bena-benar lucu."Kalau bisa diusahakan yang halal, kenapa kita memilih jalan yang haram, jalan yang dibenci oleh Tuhan? Menikah itu ibadah, jadi, kalau making love pas udah nikah, jadi ibadah." "Halah, masa mencampur adukkan making love sama ibadah!" Maira mendengus sebal, dimatikannya laptop, ia sudah ingin mengakhiri malam ini karena udara di luar semakin dingin. Ia juga pernah mendengar kalau udara malam tidak baik untuk kesehatan. "Udah selesai?"tanya Danan. "Udah. Habisnya kakak omongannya udah nyerempet ke hal-hal kayak gitu!" "Berarti kamu kepikiran kan?"Danan tertawa mengejek. "Iya, memang kepikiran. Tapi, ya udah, nggak jadi beban kok. Jangan membuat semuanya jadi berkaitan deh, bilang aja ini salah satu alibi untuk memaksa aku menerima perjodohan nanti." Maira berdiri sambil membawa laptopnya. "Ini nggak alibi eh,"elak Danan. Maira mengerucutkan bibirnya, ia tahu kalau Danan dan Papanya, Hermawan adalah perpaduan yang manis. Mereka terlihat sangat kompak bahkan kekompakannya melebihi anak kandung sendiri. Dan kali ini, ia yakin, Danan sudah diwanti-wanti oleh Hermawan agar merayunya untuk mau menerima perjodohan itu. Perjodohan bukanlah sebuah masalah bagi Maira, tapi, orangnya haruslah orang yang tepat. "Aku mau tidur, Kak. Besok mau bangun pagi kan?" Danan mengangguk."Jadi, besok kamu mau ikut kan?" "Ya, apa aja deh terserah." Maira melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah meninggalkan Danan.   -o0o-   Pagi ini, pukul delapan, keluarga Hermawan sudah berada di dalam mobil menuju salah satu kediaman relasi bisnisnya. Mungkin di sana jugalah Maira akan dipertemukan dengan sang lelaki yang akan dijodohkan. Seberapa sedih masa lalu Maira, bukan berarti ia harus benci akan yang namanya perjodohan. Maira yakin, orangtuanya hanya sedang berusaha membantunya melupakan kisah yang telah usai. Hermawan duduk di sebelah supir, sementara itu, di tengah ada Odelie dan Mbok Ijah, salah satu asisten rumah tangga mereka. Di bagian belakang ada Maira dan Danan. Masing-masing memakai earphone, mendengarkan musik kesukaan mereka masing-masing.   

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Soulmate Sweet Duda (18+)

read
1.0M
bc

10 Days with my Hot Boss

read
1.5M
bc

A Boss DESIRE (Ganda - Gadis)

read
983.8K
bc

T E A R S

read
312.7K
bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.1K
bc

Ay Lub Yu, BOS! (Spin Off MY EX BOSS)

read
263.6K
bc

Bastard My Boss

read
2.7M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook