bc

HIDDEN MARRIAGE

book_age18+
3.6K
FOLLOW
38.0K
READ
love after marriage
student
drama
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

"Papa ngga mau tahu, kalian harus segera menikah!"

"APAAA..." ucap Abel dan Dito berbarengan.

Karena kepergok ciuman saat acara sekolah, membuat Dito dan Abel dipaksa untuk menikah. Terdengat aneh memang. Kenapa hanya kepergok ciuman Maribel dan Andito harus menikah.

Jawabannya simple. Kedua orang tua mereka sangatlah kolot. Kedua orang tua mereka beranggapan kalau saat ini kepergok ciuman, bisa jadi kepergok lebih dari itu. Maka dari itu kedua orang tua mereka memutuskan untuk keduanya menikah daripada ke depannya menimbulkan fitnah.

Bagaimana kisah Maribel Andriana alias Abel yang menikah diam-diam dengan Andito Wiguna padahal mereka tengah mempersiapkan diri untuk Ujian Nasional.

chap-preview
Free preview
Chapter 01
Hari ini hari yang dinanti oleh seluruh penghuni SMA PELITA HARAPAN karena tim basket kesayangan mereka akan melawan musuh bebuyutan mereka dari SMA PEKERTI LUHUR. Masing masing sekolah saling melontarkan yel yel untuk mendukung tim basket sekolahnya masing masing. Abel yang tidak suka dengan basket dipaksa oleh Friska dan Maria datang ke gor Citra untuk mendukung Dito dan kawan kawan. Sama dengan pendukung yang lain Friska dan Maria membawa spanduk dan lembaran kertas karton yang bertuliskan kata kata penyemangat untuk tim basket mereka. Maria dan Friska pastinya selalu datang mendukung tim basket disaat latihan dan tanding karena pacar pacar mereka masuk di tim inti. "Brandoooonn... Semangat sayangku..." teriak Maria yang menyemangati kekasihnya Brandon. Brandon melambaikan tangan dari tengah lapangan karena mendengar teriakan kekasihnya. Maria berteriak histeris sambil berjingkrak-jingkrak. Abel mendecih sebal melihatnya. Lebay bin alay kalo kata Abel mah. "Iiihhh berisik tau ngga sih lo lo pada." ketus Abel bete. "Yeee... Makanya sekali kali nonton pertandingan basket neng jangan nongkrongin Blackpink mulu. Asik tau." ucap Maria yang kembali bersorak untuk pacarnya. "Tau nih Abel seruan nonton ini kali Bel di banding Blackpink." seru Friska. Friska ikut ikutan sering nonton basket gara gara lagi PDKT sama Farhan Fauzi salah satu personil tim basket. "Yaudah kalian ga usah ngajakin gue kesini. Udah tau gue ga suka nonton kek ginian, masih aja maksa gue." "Ya sapa tahu jodoh lo anak basket jadi lo udah ngga aneh dateng ke tempat beginian." ucap Friska. "Idiiiihh malesin. Keren sebelah mananya coba pemain basket. Satu bola aja di rebutin. Mending rebutin gue kemana mana lah." Friska dan Maria meneloyor kepala Abel secara berbarengan. "Beuuuhhh...." ucap kedua berbarengan. "Ih gila lu ya kepala gue. Awas aja lu." delik Abel kesal. Abel sempat mengabadikan dirinya berada di antara penonton yang tengah menyaksikan acara pembukaan pertandingan basket hari itu. Ia mencoba untuk kabur tapi gagal karena Friska dan Maria bersama-sama menarik lengannya cukup kuat hingga ia kembali duduk kembali di bangku penonton. Friska dan Maria tertawa melihat Abel yang cemberut. *** Meski sebal duduk diantara para pendukung tim basket yang berteriak teriak, tapi Abel juga ikutan deg degan menonton pertandingan itu. Tak jarang Abel ikut kedua temannya bersorak saat Dito ketua tim basket mereka memasukan bola di ring lawan. "Gilaa Dito cakep bener dah. Dia the best lah kalo lagi tanding." ucap gadis disebelahnya. Abel memutar matanya sebal. "Gue mau lah jadi ceweknya Dito." pekik si cewek yang satunya. Halu anjiiir ucap Abel dalam hati. Abel kembali memfokuskan pandangannya ke arah pertandingan. Score beda tipis. SMA Pekerti Luhur memang lawan yang tangguh buat sekolah mereka. Buktinya mereka selalu aja tanding di Final setelah sebelumnya mengalahkan tim dari sekolah sekolah lain. Detik-detik menuju kemenangan adalah waktu yang benar-benar menegangkan. Tim basket SMA Pelita Harapan terus mendapat pengawalan yang ketat dari musuh bebuyutan mereka. Dito sang Kapten basket yang mendapat julukan Si tangan dewa sulit untuk mencari celah mengoper bola ke kawannya. Bahkan ia malah mendapatkan pengawalan yang sangat ketat. Dito bahkan berkali-kali kehilangan bolanya. Namun bukan Dito namanya kalau tidak punya seribu macam cara untuk menang. Dito mengambil tindakan cepat dikala salah seorang tim lawan lengah. Ia segera berlari dan memasukkan bola ke dalam ring. Priiiiiiiitttttt.... Bunyi peluit wasit terdengar sebagai tanda bahwa pertandingan berakhir dengan kemenangan SMA Pelita Harapan. Score terakhir untuk pertandingan hari itu dimenangkan oleh SMA Pelita Harapan dengan score 88-86. Meski beda sangat tipis tak mengurangi kebahagiaan seluruh penghuni SMA Pelita Harapan termasuk Abel yang ikut meloncat loncat senang karena sekolahnya menang. Abel mengikuti Maria dan Friska yang menghampiri masing masing cowok mereka. "Selamat ya gaiis... Berkat kerja keras kalian sekolah kita menang lawan musuh bebuyutan." ucap Abel kepada Brandon dan Farhan. Abel tersenyum. "Thanks Bel. Seluruh penonton juga luar biasa kasih semangatnya makanya kita jadi terpacu untuk menang." ucap Farhan. "Yoi bro." sahut Brandon. Abel mendecih saat melihat Maria mengelap keringat Brandon dengan handuk kecil yang dibawanya. "Eh bel lu pulang duluan aja ya. Gue pulang ama Brandon. Gatau tuh si Friska pulang bareng lu apa dianter Farhan." ucap Maria nyengir melihat raut wajah Abel yang berubah bete. "Friska gue yang anter." jawab Farhan yang membuat Friska malu malu kucing. Abel memberengut kesal. "Bagus ya lo lo pada. Tadi aja gue dipaksa dateng kesini. Sekarang gue lo tinggalin  suruh pulang sendiri. Persahabatan macam apa ini?!" gerutu Abel kesal. Pipinya di gembungkan. Kedua tangannya berada di pinggang. "Ahahaha... Makanya punya pacar donk biar pas pulang ada yang anterin." ledek Maria sambil menjulurkan lidahnya. "Awas ya lu." ancam Abel. Ia pun membalikkan badannya dan pergi menjauh dari sana. Baru beberapa langkah Abel terjatuh karena bertubrukan dengan Dito. "Aw... Jalan tuh liat liat donk maen tubruk aja." omel Abel sambil berdiri. Ia menepul nepuk pantatnya yang terasa nyeri. Abel menatap Dito garang. Sedangkan yang di tatap malah cuek abis. "Maaf ya mba. Mba nya sendiri kok yang jalan ga pake mata. Makanya kalo punya mata di buka lebar lebar biar keliatan. Udah nubruk nyalahin orang lagi. Dasar aneh." ucap Dito sambil melenggang pergi meninggalkan Abel yang makin kesel. Friska, Farhan, Maria dan Brandon tertawa terbahak-bahak melihat Abel yang emosi. Abel mendelik tajam kearah mereka berempat. Mereka pura pura berhenti tertawa. Abel segera pergi dari sana dan mereka kembali tertawa. "Mba... Mba palalu peyang. Sejak kapan gue kawin ama mas lo. Gila tuh orang." gerutu Abel kesal. Ia segera mencari mobilnya di parkiran. Abel langsung tancap gas. Ia harus segera meminum Caramel puding Frappuccino nya Starbucks. *** TBC... Jangan lupa vote dan komen yang banyak ya

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Turun Ranjang

read
578.5K
bc

My Husband My Step Brother

read
54.7K
bc

The Unwanted Bride

read
110.9K
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.0K
bc

Kujaga Takdirku (Bahasa Indonesia)

read
75.8K
bc

Fake Marriage

read
8.3K
bc

A Piece of Pain || Indonesia

read
87.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook