bc

Istri Simpanan Ceo (Indonesia)

book_age18+
26.8K
FOLLOW
268.9K
READ
billionaire
scandal
badboy
CEO
bxg
office/work place
virgin
affair
polygamy
like
intro-logo
Blurb

Yudha Manggala, pria muda tampan! Juga seorang ceo di perusahaan arsitektur. Pria tersebut bertemu dengan Rasya Natasya ketika sedang berada di puncak stupa candi Borobudur. Mereka terlibat sebuah insiden. Hingga berujung kesialan karena harus resign dari tempat gadis itu bekerja dan menjadi bawahan sekaligus menjadi wanita simpanan ceo tersebut!

Semakin lama waktu berlalu semakin dekat hubungan antara mereka berdua, hingga mereka memutuskan untuk menikah. Namun siapa sangka kalau ternyata pernikahan Yudha Manggala sudah dirancang sedemikian rupa oleh istri pertamanya? Mona menginginkan Yudha menikah lagi hanya untuk memenuhi ambisi atas luka yang wanita itu ciptakan sendiri!

Karya by Lalebinlubin Terbit 16 Oktober 2020

F.B Lalebinlubin

Fp Lalebinlubin

chap-preview
Free preview
Part 1
Yudha Manggala, nama lengkap seorang ceo perusahaan arsitektur ternama. Pria kelahiran Surabaya, berambut pirang ikal, memiliki pupil berwarna cokelat, postur tubuhnya atletis, cukup memikat siapapun yang menatap ke arahnya. Rasya Natasya, gadis cantik muda dua puluh dua tahun. Hari ini adalah hadiahnya liburan karena meraih prestasi di perusahaan tempat ia bekerja. Gadis itu mengambil liburan ke Jawa tengah. Sedangkan Yudha, juga bersama rekan satu tim-nya mengambil liburan akhir pekan tiga bulanannya ke Jawa tengah. Tanpa sengaja mereka bertemu, tepat di puncak stupa candi Borobudur. "Maaf!" Ucapan yang sangat dibenci oleh Yudha ketika kata itu meluncur keluar dari bibir seseorang, entah laki-laki atau perempuan. Baginya kata-kata tersebut sudah haram untuk dia dengar bagi orang yang sudah berbuat salah padanya. "Kamu menuduhku sebagai pencopet! Dan mengejarku sampai ke puncak! Lalu kamu meminta maaf padaku setelah kamu mempermalukan diriku di depan umum! Woaahhh!" Bentak Yudha saat gadis muda tersebut meminta maaf padanya. Rasya Natasya kehilangan dompetnya, setelah dia bersinggungan dengan pria muda berstatus ceo tersebut. Dia curiga padanya, dan tanpa ragu mengejarnya sampai ke puncak candi Borobudur karena pria tersebut hendak mengambil gambar pemandangan alam bawah candi dari atas stupa. Tanpa ragu juga Rasya mengambil kamera milik Yudha, hingga terjadi acara saling rebut. Dan... "Praaakkkkk!" Kamera digital senilai lima puluh juta itu meluncur dengan bebas ke lantai batu tersebut. Lebih buruknya beberapa orang menginjaknya tanpa sengaja, karena waktu itu memang sedang banjir para turis sedang berwisata di sana. "Kamu harus membayarnya!" Teriak Yudha tanpa belas kasih. Sambil menarik lengan Rasya Natasya. Rasya yang tidak pernah terlibat pria menjadi sangat gugup. Gadis itu membelalakkan matanya karena wajah mereka berdua begitu dekat. "Apa maksudmu? Kamu harus mengembalikan dompetku!" Ujarnya pada pria tersebut. "Berani-beraninya kamu menuduhku! Setelah kamu merusakkan kameraku senilai lima puluh juta!" Teriaknya lagi sambil mendorong tubuhnya ke dinding stupa. "Aku melihatmu menyenggolku, dan setelah itu dompetku hilang!" Teriaknya tidak mau kalah. Yudha ingat dia memang tidak sengaja menyenggol Rasya ketika naik ke puncak candi. Tapi dia juga tidak merasa mengambil dompet gadis itu. Yudha dengan gusar merebut tasnya, lalu ditumpahkan seluruh isinya ke lantai bawah kakinya. "Tuk!" Dompet gadis itu terjatuh di antara kosmetik miliknya yang sudah jatuh berserakan di lantai bawah kakinya. "Ini apa?!" Tanya Yudha sambil menatapnya dengan tatapan mengejek, mempermalukan. "Maaf." Ucap Rasya seraya menundukkan badannya untuk memunguti kembali seluruh barang-barang yang berserakan di atas lantai batu tersebut. "Kraakkkk!" Yudha menginjak salah satu kosmetik milik gadis itu hingga hancur menjadi serpihan-serpihan. "Kau!" Rasya segera berdiri dengan tatapan mata menghardik marah. "Apa!?" Yudha tidak mau kalah, pria itu berkacak pinggang. "Kosmetik murahan-mu ini tidak sebanding dengan harga kamera milikku!" Geram pria itu sambil terus melindas lipstik, juga make up lainnya yang masih berceceran di lantai batu. Rasya merasa tidak perlu untuk memungut kembali benda-benda tersebut. Gadis itu hanya mengambil dompetnya dan segera pergi tanpa berkata apa-apa pada pria itu. "Hai kau! Tunggu! Kau harus mengganti rugi kameraku!" Teriakan Yudha tertelan kerumunan massa. Terlalu ramai, dan Rasya juga sudah lenyap dari pandangan matanya. Yudha melihat beberapa kosmetik di bawah kakinya, dia tahu harga kosmetik tersebut kisaran tiga juta satu paketnya. Tidak murah untuk gadis seusianya. Dan pria itu menemukan selembar kartu nama di antara kosmetik tersebut, juga nama perusahaan tempat gadis itu bekerja. "Dia seorang arsitek wanita?" Yudha tersenyum penuh arti. Dia rasa itu bukan kebetulan mereka bertemu hari itu! Tapi takdir! Karena perusahaan tempat Rasya bekerja, sedang menjalin kerjasama dengan perusahaan miliknya. "Ada apa ceo?" Rekan satu timnya berlari tergopoh-gopoh menuju ke arahnya, mereka melihat kamera milik atasannya sudah hancur berkeping-keping. Juga mata mereka melihat ke arah kosmetik yang berceceran di bawah kakinya. Beberapa orang berkasak-kusuk, mereka tahu ceo-nya tersebut terlihat pertikaian beberapa menit yang lalu dengan seorang wanita. "Lanjutkan saja jalan-jalannya, aku kembali ke hotel dahulu." Ujar Yudha Manggala pada seluruh rekan setimnya. Pria tinggi berkulit putih tersebut menuruni tangga demi tangga candi, menuju ke dasar. Setelah sampai di dasar tatapan matanya tertuju pada segerombolan karyawan, di sana dia melihat gadis yang tadi dia temui di stupa candi. "Rasya Natasya!" Panggilan pria itu membuat seluruh karyawan satu perusahaan Rasya menoleh ke arahnya. Beberapa dari mereka yang pernah menerima undangan meeting di perusahaannya langsung mengenali sosok pria tampan tersebut, mereka langsung menghampiri Yudha untuk memberikan hormat padanya. Rasya tidak mengerti kenapa rekan kerjanya mengenali pria yang diajaknya bertikai beberapa menit tadi, bahkan bersikap begitu hormat. "Pak Ceo?" Panggil seseorang pada Yudha Manggala. Rasya langsung menyembunyikan wajahnya di belakang punggung temannya. Dia takut sekali, karena baru saja membuat keributan dengan pria tersebut. Yudha menerima jabat tangan beberapa orang, dan dia menyatakan keinginannya untuk berbicara sebentar dengan Rasya Natasya. Itikadnya tersebut langsung berjalan mulus, mereka langsung menepi. Memberikan jalan pada Yudha untuk menghampiri Rasya. "Rasya?" Panggilnya sambil melangkah menghampiri dirinya. Rasya takut sekali jika pria itu akan mengungkapkan segala-galanya tentang insiden yang baru saja mereka berdua alami. Saat Yudha Manggala membuka bibirnya, tepat di depannya. Buru-buru sekali gadis itu langsung membekap mulut Yudha sambil menariknya pergi menjauh dari teman-teman satu perusahaannya. Pria itu terkejut sekali, karena Rasya selain membekap mulutnya juga menarik lengannya menjauh begitu saja tanpa bicara apapun. Seluruh rekan Rasya berpikir mereka berdua memiliki hubungan dekat. Melihat kejadian yang baru saja terjadi di depan mata mereka. "Tuan, maafkan saya. Saya akan mengganti semua kerugian kamera anda. Tolong jangan ganggu saya lagi, berikan saja nomor rekening anda." Ucap Rasya padanya segera, gadis itu masih melihat sekeliling. Dia sangat takut jika ada yang tahu tentang kejadian bodohnya beberapa jam yang lalu. Dia lupa masih membekap mulut Yudha, juga masih memegangi lengan pria itu. Yudha hanya bisa melihat wajah penuh semburat khawatir di depannya. Karena tak kunjung melepaskan tangannya pada bibirnya, Yudha mencolek bahunya. "Ah, maaf!" Ucap Rasya, gadis itu segera melepaskan tangannya dari lengannya, juga bekapan pada bibirnya. Sudah berulang kali gadis itu mengulangi kata-kata yang sama. Kata-kata yang dia anggap haram untuk diucapkan oleh siapapun yang telah melakukan kesalahan padanya. "Rasya Natasya aku bisa saja membuatmu kehilangan pekerjaan saat ini juga!" Ujar Yudha Manggala dengan raut wajah cerah penuh kemenangan. Rasya Natasya merasa tidak memiliki wewenang untuk mempertahankan karirnya lagi. Apalagi dia mendengar rekan kerjanya memanggil pria itu dengan sebutan CEO. Juga usahanya memohon padanya sudah sia-sia belaka. "Hem. Oke, lakukan saja. Jadi aku tidak perlu bersikap sopan lagi padamu! Ceo sombong!" Sahutnya santai sekali tanpa beban. Lalu berbalik dan pergi meninggalkan pria itu mematung terdiam di tempatnya. "Apa-apaan! Bahkan dia tidak mau memohon supaya aku tetap mempekerjakannya!" Sergahnya kesal sekali, karena gadis itu malah mengatainya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The Ensnared by Love

read
103.8K
bc

Enemy From The Heaven (Indonesia)

read
60.7K
bc

Dependencia

read
186.3K
bc

AHSAN (Terpaksa Menikah)

read
304.2K
bc

Tuan Bara (Hasrat Terpendam Sang Majikan)

read
111.0K
bc

UN Perfect Wedding [Indonesia]

read
75.6K
bc

SEXRETARY

read
2.1M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook