bc

Lelah

book_age18+
57.2K
FOLLOW
358.0K
READ
others
pregnant
arranged marriage
CEO
boss
mistress
bxg
cruel
affair
like
intro-logo
Blurb

PERINGATAN!!

18+(penuh dengan konflik) dibawah umur dilarang membaca!

---------------

Saat semua yang diperjuangkan, berakhir dengan sia-sia. Berakhir dengan luka, luka yang teramat dalam. Dan mungkin ini saatnya. Meninggalkan semunya.

----------------

“Tapi sekarang tidak, Kau sudah memintanya untuk pergi. Dan aku akan benar-benar pergi.” -Aresha Ravan Arabella.

-------------------

“Bahkan burung merpati saja tidak akan sanggup kehilangan pasangannya. Lalu, bagaimana aku? Manusia pendosa yang menyesali setelah semuanya lenyap!” -Daniel William.

---------------------

Berakhirlah semuanya!

Kisah yang menyimpan seribu luka, seribu hina. Kini sudah berakhir..

--------------------

Pict by : Canva

Edit by: Picsart

Design by: Yfworld 27

chap-preview
Free preview
Benalu + Prolog
Hidup itu tak serumit yang dibayangkan, jika kamu melakukannya dengan ikhlas. Seikhlas Aresha Ravan Arabella, menerima jalan hidupnya dan ikhlas menerima pria yang dijodohkan dengannya, Daniel William. Pria yang tak dikenalnya, sekarang telah resmi menjadi suami sahnya. 6 bulan sudah Bella menjalani rumah tangga perjodohannya ini. Perasaan Bella tidak bisa dipungkiri lagi, ia mencintai suaminya. Tapi cinta Bella tidak mungkin akan terbalas, sifat dingin, kasar Daniel sudah menjelaskan perasaannya pada Bella. Tanpa harus menanyakannya lagi. Banyak yang menyukai Bella, tapi ia malah melabuhkan hatinya pada suami seperti Daniel. Memang Daniel laki-laki tampan, bertubuh tinggi, berhidung mancung, berkulit putih, bisa dikatakan secara fisik Daniel sempurna. Tapi tidak dengan hatinya, yang sama sekali berbanding balik dengan kesempurnaan fisiknya. Tapi Bella mencintainya karena hatinya, dari hati untuk hati. Bukan dari mata pada fisik. *** "Sudah aku bilang, jangan masuk kamar ini. Tanpa seijinku!" Mereka tidak pernah tidur seranjang. Daniel dikamar miliknya, kamar utama. Sedangkan Bella dikamar tamu. Sekarang ia benar-benar murka pada Bella terlihat dari Tangannya yang mencengkram tangan Bella. Ya, aku salah, aku memasuki kamarnya tanpa seijinnya. Tapi aku hanya berniat membersihkan. Daniel memang tak suka bila Bella memasuki kamarnya yang menurutnya sangat privasi. Menyedihkan memang, tidak boleh menginjakkan kaki di kamar yang seharusnya menjadi miliknya juga. "Ma-maaf.." Bella hanya bisa tertunduk. Wajah suaminya itu sangat menakutkan bila sedang marah, wajah Danniel yang sudah berubah kemerahan. Daniel hempaskan tubuh mungil Bella keatas ranjang dengan kasar. "Maaf? Capek telingaku mendengarkan kata maaf darimu!" "Aku hanya ingin membersihkan kamarmu saja." Daniel tersenyum kecut kearah Bella lalu mengambil Map cokelat yang tergeletak dibawah. Aku tidak berniat melihat isinya, hanya saja hatiku yang memintanya untuk melihat. Sungguh, sudahku bilang aku hanya inin membersihkan kamarnya. Tapi, Map coklat itu sungguh menggodaku. Batin Bella bersuara. Saat ia tengah membersihkan rumah karena dirumahnya tak ada satupun pembantu rumah tangga, karena Daniel memang sengaja tidak mempekerjakan mereka, karena ia ingin membuat Bella menderita. Bella memasuki kamar suaminya disela ia membersihkan rumah. Ia menatap seisi kamarnua yang tampak rapi, pasti selama setengah tahun ini suaminya yang membersihkannya sendiri, membuat Bella merasa menjadi istri yang berdosa tidak melakukan kewajibannya. Tapi ini kemauannya, bukan kemauanku. Batin Bella. Sejujurnya ia berniat ingin keluar tapi sebuah map cokelat menahan dirinya dan membuat Bella menjadi penasaran. Ia memutuskan untuk menghampiri Map cokelat tersebut yang tergeletak diatas laci. "Bella, kau seharusnya tidak disini." Ucapnya Pelan. Ia berniat mengurungkan niatnya, namun hatinya memintanya untuk membuka map coklat tersebut. Beberapa lembar foto wanita cantik yang sedang berada didalam pelukan Daniel, langsung Bella lihat setelah map cokelat itu terbuka. Sesuatu yang begitu menyakitkan mendadak hatinya rasakan. Rasanya bak dicapit kepiting. Tapi dengan segera tangan kekar merampas foto itu dari tangan Bella dengan kasar. "Membersihkan? Kenapa menyentuh barang milikku? Apa itu yang dinamakan kau sedang membersihkan? Kau memiliki sopan santun tidak?!" "Demi apapun, aku tidak sengaja.." Daniel mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras. "Aku menerimamu menjadi istriku, bukan berarti kau bisa memasuki kehidupan pribadiku! Apalagi dengan menyentuh barang-barang milikku. Dan aku hanya menyetujui saja pernikahan ini, bukan berarti kau benar-benar menjadi istriku!" Lidah Bella mendadak kelu. Dadanya terasa sesak sekali. "Aku hanya minta kau untuk tidak masuk kedalam kamar ini. Apa belum cukup kau ambil kebahagiaanku? Dan sekarang kau ingin mengambil kehidupan pribadiku juga?!!" 6 Bulan yang lalu. Hari yang seharusnya Daniel melamar kekasihnya justru harus batal. Papanya justru malah menjodohkannya dengan wanita keinginannya.. Wanita yang sama sekali tidak Daniel kenali. "Pa.. ini konyol. Daniel ingin melamar Felly, bukan melamar perempuan tidak jelas seperti pilihan Papa." 'PLAK' Tanpa sega-segan papanya, Frans William menamparnya. Hingga tubuhnya tersungkur jatuh keatas sofa. "Kekasihmu yang tidak jelas! Perempuan pilihanmu itu jalang!" "Jalang? Jangan menghina kekasihku!" Ucap Daniel dengan nafas yang menahan emosi. "Memang kenyataannya seperti itu. Jangan jadi laki-laki yang mudah ditipu wanita, Daniel!" Bentak papanya habis-habisan. "Kekasihku wanita baik. Wanita terbaik setelah Mama." Papanya tertawa renyah. "Cukup. Perjodohanmu dengan Bella seminggu lagi. Dan papa tidak menerima alasan apapun lagi" Kecam Papanya. *** Hari bahagia itu akhirnya datang, hari dimana 2 insan manusia bersatu dalam ikatan suci yang penuh kebahagiaan. Tapi tidak dengan Daniel, wajahnya terlihat datar. Walaupun didepan kerumunan banyak orang. Janji suci telah di ikrarkan oleh Daniel, dengan rasa yang hambar tanpa cinta. Maafkan aku Fell.. tapi aku janji. Perempuan ini tidak akan bisa hidup dengan tenang! Aku akan pastikan itu. Janji Daniel dalam diam. Daniel masih tak terima dengan semuanya. Bella sudah merenggut kebahagiaannya dengan Felly, kekasihnya yang seharusnya sekarang menjadi istrinya. Bukan Bella! "Sekarang kau pahamkan! Kau itu hanya benalu. Perusak!" Braks! Daniel membanting pintu dengan kencang. Kata-kata Daniel begitu menusuk ke jantung Bella. Seakan jantungnya berhenti seketika, sekujur tubuhnya melemas, cairan bening sudah membasahi pipinya. Tuhan, aku lelah. Sepintas kalimat itu di fikiran Bella. Setengah tahun bersamanya tapi ia masih juga tidak dianggap olehnya. "Sebenci itukah suamiku padaku?" Isaknya. Dadanya terasa sesak. "Tidak Bell.. kau tidak boleh seperti ini. Ini ujian untukmu, tidak ada kata lelah sebelum dirimu benar-benar lelah dari dunia ini." Bella menghapus airmatanya dari pipinya dan segera keluar dari kamar Daniel. *** Jam sudah menunjukkan pukul 23.30 tapi Daniel belum juga kembali setelah kejadian tadi siang. Bella sangat khawatir, terlebih lagi Daniel belum pulang karena dirinya yang tidak izin memasuki kamar Daniel. Tapi, itu juga bukan kesalahan Bella sepenuhnya. Bella sudah sah menjadi istrinya, dia hanya ingin menjalankan tugasnya sebagai istri yang baik. "Ini gara-gara ulahmu Bella. Kau istri bodoh!" ucapnya terus menyalahkan diri sendiri. 'Braks' Daniel membuka pintu dengan keras. Lagi-lagi? "Daniel.." Bella segera berlari dan menopang tubuh Daniel yang hampir terjatuh., "Kau mabuk lagi?" Sudah kebiasaan Daniel bila ada masalah, ia menyelesaikan masalah dengan pergi ke Bar lalu meminum alkohol. "Jalang..aku membencimu. Jauh-jauh dariku." Racaunya sembari ingin mendorong tubuh Bella. Tapi saat ini Daniel tak mampu, karena sudah dikuasai efek dari minuman alkohol. Bella menjatuhkan airmatanya, ia berusaha biasa saja karena Daniel mengatakannya dalam keadaan setengah sadar. Tidak benar-benar dari hatinya "Hei.. Felly sayang, aku merindukanmu.." Tangannya membelai pipi Bella. Felly? Baru kali ini Daniel menyebut nama itu. Siapa dia? Apa itu wanita yang ada didalam foto itu. "Ayo aku tuntun kau kekamar." Bella menuntun Daniel kekamarnya, Bella pun meminta ijin pula pada Daniel sebelum memasuki kamarnya. Walaupun keadaannya setengah sadar, setidaknya Bella sudah meminta izin. Bella baringkan tubuh Daniel diatas ranjang "Hei.. jalang. Untuk apa kesini, apa kau ingin bercinta denganku. Haha aku tidak sudi!" Bella tercengang. Ia melepaskan sepatu yang masih melekat dikaki milik Daniel. "Felly sayang.. kenapa kau disitu? Aku merindukanmu." Bella tak menanggapi ucapan Daniel, ia tahu dirinya sedang tidak sadar. Bella hampiri Daniel lebih dekat, lalu menyelimuti tubuh Daniel dengan selimut. "Tidurlah.." Bella membalikan tubuhnya dan ingin pergi, namun tangannya ditahan oleh tangan Daniel. "Jangan pergi" Bella membalikkan tubuhnya kembali, menghadap ketubuh Daniel. Apa? Daniel menyuruhnya untuk tidak pergi. "Jangan pergi, Felly"Lanjutnya lagi, Perkataannya itu begitu menusuk. Rasanya ingin sekali Bella berkata Aku istrimu, Bella. Tapi apa daya itu tidak mungkin, Daniel pasti akan murka! "Iya, aku disini." Bella duduk dibawah ranjang Daniel. Daniel menggenggamnya dengan sangat erat, bahkan disaat matanya sudah tertutup. Tangan itu tak melepaskan tangan Bella. Bahagia, Tentu. Bella tak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata, walaupun dirinya dianggap sebagai Felly. Yang entah siapa orang itu, apa sebegitu pentingnya wanita itu dihidup Daniel? Bella memejamkan matanya disisi kanan Daniel. Malam ini untuk pertama kalinya Bella tidur bersama suaminya. Walaupun posisinya hanya terduduk dibawah. Tapi itu sudah lebih dari cukup Bella sudah bahagia.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dua Cincin CEO

read
231.3K
bc

FORCED LOVE (INDONESIA)

read
598.6K
bc

AHSAN (Terpaksa Menikah)

read
304.2K
bc

Dependencia

read
186.2K
bc

Pengganti

read
301.7K
bc

Accidentally Married

read
102.6K
bc

Mentari Tak Harus Bersinar (Dokter-Dokter)

read
54.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook