bc

The Black Shadow (When The Drakness End)

book_age16+
395
FOLLOW
1.4K
READ
dark
family
body exchange
dare to love and hate
tragedy
sweet
mystery
first love
multiple personality
Fantasy Romance Ⅱ Writing Contest
like
intro-logo
Blurb

Rumit....

Sejak kecil aku lahir dalam kondisi rumit

Dibesarkan dengan perasaan yang rumit

Menikmati kehidupan rumit

Dan menjalin hubungan yang rumit

Segala disekitarku menjadi rumit

Aku tak mengerti segalanya

Hingga aku...

Kehilangan dia

Siapapun yang ingin membaca kisah ini

Baca dulu The Black Shadow 1 di w*****d

chap-preview
Free preview
Prologue awal
Terkadang, waktu berlari begitu cepat meninggalkan dan seakan menertawakan Tapi terkadang, waktu seolah berputar di tempat yang sama, walau kita berpikir telah melangkah jauh. Waktu bisa menjadi kehidupan, kematian, harapan dan juga segala object kehidupan. Kecuali..... “ Cinta”   ***   " Tu... t..uan.. y..ang mulia." Langkahnya terhenti saat suara lemah itu menyapanya. Sosok wanita tua yang tak asing baginya berdiri dengan wajah gusar dihadapannya. " B..i bi..sakah s..ss..saya bic...bi..ca..ra sesuat..u?"  Tanya wanita itu ketakutan " Tidak!" Jawabnya acuh bergegas  melangkah. Namun... " Aldegyr?” Tekan Wanita tua itu meninggikan suaranya. Mencoba memberanikan diri saat melihat pria itu menghentikan langkah seketika. Rambut curlynya seolah menari  bersama angin. Dia menoleh pelan dengan kerutan dikening, menatap wanita tua yang kini baru dia ingat. " Maya Eliza?” Tanyanya getir.   " Alex kenalkan, dia pengasuhku namanya Eliza tapi karna dia kepala tabib di kerajaanku kami memanggilnya Maya. Maya, ini Alex (gadis cantik itu merapatkan wajahnya ketelinga tua wanita itu lalu berbisik) calon suamiku. Ganteng kan?” Ujar sang Putri kemudian tertawa riang dan berlari kearah Pangeran Raja Julliant Alexsander lalu memeluknya erat. Membuat wanita bernama Eliza itu tersenyum malu. " Aldegyr hentikan, kau membuatku malu. Dia melihat kita." Alex berusaha melepaskan dirinya. Tapi bukan putri Aldegyr namanya jika dia menurut, justru gadis itu memeluknya hangat. "Alexku begitu lugu, lihatlah Maya bukankah dia sangat lucu." Ujarnya kembali mengalungkan lengannya dipundak pemuda yang menunduk malu itu. Itu hanya sebuah ingat kecil yang tercabik dari masa lalu yang kelam. Ingatan yang selalu membuat Raja Julliant mengepalkan jarinya erat   " Anda pangeran Alex?” Suara tua itu mengembalikan kesadaran Raja Julliant yang menatapnya tajam. " Bukan?” Tolaknya tegas lalu hendak berbalik acuh. " Apakah Raja Mikaila adalah putra Putri Aldegyr?” Teriaknya kali ini membuat Raja Julliant berbalik heran. Bagaimana dia bisa tahu? " Ikut aku!” Perintahnya kemudian *** Ruangan luas itu serasa pengap baginya. Padahal Raja Julliant hanya berdua saja dengan wanita tua yang menangis terisak berdiri didepannya sambil menceritakan sesuatu yang seolah membuat lehernya tercekik. Pria itu mengusap rambut legamnya kebelakang dan melepas beberapa kancing kemejanya. Perasaannya sulit diartikan. Apa yang diceritakan wanita tua itu seolah sangat berbeda dengan segala yang ia pikirkan selama ini. " Saat itu, putri Aldegyr tengah membuat sesuatu di ruang belajarnya. Dia bersama saya, perdana menteri dan ibu selir, ibunya. Saat tiba tiba putri berdiri dan mengeluh pusing dikepalanya, wajahnya terlihat sangat pucat kemudian ia terhuyung tak sadarkan diri beberapa saat, perdana menteri meminta saya memeriksa kondisinya bersama beberapa tabib lainnya. Andaikan saya sendiri yang memeriksanya, saya mungkin bisa menyembunyikannya yang mulia. Saat itu dia.. dia.." Tabib tua itu kembali terisak. Raja Julliant menatapnya dengan mata ambernya yang memerah " Dia apa?” Tanyanya penasaran " Dia tengah mengandung yang mulia." Deg. Bagai disambar petir, Raja Julliant langsung berdiri dari duduknya mendengar apa yang barusaja dikatakan wanita tua didepannya. " Hamil?” Tanyanya dengan nada tinggi " Iya yang mulia, usia kandungannya sangat muda mungkin sekitar seminggu. Saat itu dia sangat sedih. Perdana menteri ingin bayinya digugurkan. Karna tuan putri akan dijodohkan dengan pangeran Xederzia dari Jawwerelly, ayah dari pangeran Zollarius. Tapi tuan putri mengancam akan membunuh dirinya jika janinnya digugurkan. Dia sangat mencintai anda yang mulia. Dia bahkan nekat memberikan dirinya agar bisa menjadi milik anda. Selir jatuh sakit dan perdana menteri sangat marah saat itu. Dia memberikan persyaratan agar putri menulis surat perpisahan untuk anda, jika putri melakukannya maka perdana menteri berjanji akan membebaskan janinnya. Dan putri melakukannya. " cerita Maya Eliza membuat Raja Julliant memerah, tangannya mengepal dan ototnya seolah menegang dilehernya " Kau pasti berbohong?” Tekannya terguncang. Mata ambernya memerah. " Untuk apa saya berbohong pada anda tentang seseorang yang sudah lama meninggal yang mulia? Saya adalah saksi bagaimana dia menderita saat melihat anda dicambuk. Dia bahkan mencoba melukai dirinya sendiri. Dia berpesan pada saya agar menyampaikan pesan ini kepada anda. Tapi... sebelum saya menyampaikannya.. tuan puteri... dia ..dia diculik ." Tubuh tua itu terguncang seketika, ia menangis Sebaliknya..Raja Julliant? Lututnya seolah mati rasa. Itu artinya....Dia.... Vallen? Adalah putra kandungnya? Kebenaran seperti apa ini? " Saya yang membersihkan jasadnya yang mulia. Saat saya melihat jasadnya saya menangis. Tuan putri terlihat sangat tersiksa. Tapi.. bibirnya tersenyum. Saya tahu dia sudah melahirkan putra yang dia perjuangkan. Dia sangat mencintai anda yang mulia. Terakhir saya mendengar Raja Albus adalah dalang dari penculikannya. Ayah anda. Saya mulai berpikir apakah anda salah paham dan memiliki kebencian padanya? Tapi anda orang yang baik. Anda tidak mungkin terlibat. Saat saya melihat wajah yang mulia Mikaila, saya seolah melihat pancaran senyum puteri Aldegyr dibibirnya dan tatapan mata anda yang mulia. Saya merasa harus mengatakan ini semua pada anda. Apakah dia putra dari putri Aldegyr??” Suara Maya seolah menusuk tepat dijantung Raja Julliant. Dia melangkah mundur dengan mata berkaca kaca. Lalu kembali terduduk dikursinya. " Jika benar begitu maka.. dia adalah putra anda yang mulia, bukan adik anda."  Raja Julliant membeku, Bayangan senyum Aldegyr seolah menari didepannya. Merentangkan tangan memeluknya seperti sebelumnya.   " Alexxx!!!" Teriakan itu hampir setiap hari ia dengar namun tak pernah sekalipun Raja Julliant berani membuka pintu besi dimana ayahnya menyiksa kekasihnya. " Dia benar benar cantik Alex, apa ayah bisa memilikinya, orang yang keluarganya menyakiti anak ayah. Ayahmu ini telah membawa gadis laknat itu sebagai balasannya." Tawa Raja Albus saat itu. Dan dengan teganya Alex tersenyum dibalik luka lukanya " Lakukan apa yang ayah mau padanya. Buat dia melahirkan darahmu yang mereka hina,  jangan kirim dia hidup hidup!" Tekannya penuh kebencian. " Kau memang putraku, hahaha betapa beruntungnya aku!!" Tawa Raja Albus memeluk putranya. Setiap hari, setiap detik. Putri Aldegyr selalu meneriakkan namanya. Terkadang Alex menutup telinga saat mendengar teriakan Aldegyr ketika ayahnya menyetubuhi raga tercintanya itu dengan hina. Dan Aldegyr hanya bisa meneriakkan namanya. Mengingat semua itu.. Air mata Raja Julliant menetes Andai sekali saja dia mendengarkan. Andai sekali saja dia menemui Aldegyr " Aldegyr... tidak.. a..ku." Raja Julliant terbata. Dia mengacak rambutnya frustasi. " V..allen..di..a.. di..a.." Bahkan napas seolah mencekik kerongkongannya. Ditatapnya wajah tua Maya yang mengangguk seolah bisa menebak apa yang ia pikirkan. " A..aku, aku membunuhnya. A..ku bahkan membunuh darah dagingku sendiri. Putriku? D..an Val..len? D..ia, Ya Tuhan.. Aldegyr.. Maya, apa yang sudah aku lakukan. A..ku." Raja Julliant berdiri lunglai. Dia melihat tangannya sendiri dengan tatapan takut. " Dia tidak akan membenci anda yang mulia. Saya yakin dia masih bisa memaafkan anda. Anda memiliki kebencian yang tidak bisa disalahkan. Ini hanya salah paham. Asalkan anda bisa memperbaiki semuanya. Dia sangat mencintai anda. Senyum dijasadnya menandakan bahkan dia telah tenang meninggalkan putranya ditangan ayah kandungnya."  Maya mengusap air matanya. " TAPI BAGAIMANA BISA AKU MEMAAFKAN DIRIKU SENDIRI MAYA. BAGAIMANA BISAAA??” Teriak Raja Julliant. Wajah putihnya memerah dan tatapannya terlihat sangat menyedihkan. " Yang mulia?” Maya berusaha mendekat namun...... " Jangan mengatakan apapun lagi. Jangan!” Tekannya dengan tatapan penuh luka. Dia mengusap air matanya lalu melangkah cepat kearah pintu. " Putraku... aku harus menyelamatkan putraku!” Gumamnya frustasi lalu berlari keluar dari ruangan, Dan... " BRAK?” Pintu itu terbanting kasar " Yang muliaaaa!!!” Teriak Maya mengejar. Tapi bayangan Raja Julliant malah menghilang dengan cepat. Pria itu berlari keluar mencari suatu yang seolah menusuk relung dadanya. Vallen.. anakku.. Ya tuhan..Apa yang aku lakukan? Betapa jahatnya aku.  

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

GAIRAH CEO KEJAM

read
2.3M
bc

Hurt

read
1.1M
bc

Married With My Childhood Friend

read
43.7K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.0K
bc

HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE

read
570.0K
bc

Enemy From The Heaven (Indonesia)

read
60.7K
bc

LIKE A VIRGIN

read
840.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook