bc

Farrel's

book_age16+
828
FOLLOW
5.0K
READ
drama
like
intro-logo
Blurb

Retha adalah mimpi buruk bagi Farrel. Begitupun sebaliknya. Bagai langit dan bumi, kedua manusia itu selalu dipertemukan. Retha si ketua PMR sangat membenci Farrel si biang onar, namun, apa mereka bisa terus membenci di saat keduanya terus dipertemukan?

chap-preview
Free preview
1
Ninja hitam yang Farrel kendarai, melaju kencang membelah jalanan kota Jakarta pagi itu. Seperti biasa, Farrel tidak pernah memacu kendaraan kesayangannya itu dalam kecepatan pelan.   Farrel selalu mamacu kendaraannya dalam kecepatan tinggi. Karena, Farrel tidak menyukai sesuatu yang lambat. Semuanya harus cepat, walaupun Farrel suka terlambat sekolah.   Hanya butuh sepuluh menit, Motor besar Farrel sudah sampai di depan gerbang sekolahnya yang tertutup rapat. Farrel membunyikan klakson motornya tiga kali, dan semenit kemudian keluarlah seorang satpam dari posnya.   Tanpa di perintah, satpam itu langsung membukakan gerbang untuk Farrel. Walaupun peraturan di sekolah ini yang terlambat di larang masuk, namun itu tidak berlaku untuk cowok tampan itu.   Sudah bisa di tebak, siapa Farrel Manggala Wdyatmaja? Dia adalah cucu pertama dari Romi Wdyatmaja, orang terkaya nomor dua di Indonesia. Pengusaha tersukses, di tanah air sendiri.   Mulai dari sekolah, bangunan, sampai jaringan sekalipun mereka punya. SMA Golden, jika semua orang di sini menganggap tempat ini sebagai sekolah, maka Farrel menganggap tempat ini seperti hotel.   Seperti biasanya, Farrel bersekolah hanya untuk numpang tidur di UKS. Kapan Farrel belajar? Nanti, saat jam pelajaran terakhir baru Farrel akan masuk ke kelas.   Penampilan Farrel tidak seperti statusnya, cucu seorang milyader. Farrel berpenampilan urakan, dan pemalas. Sangat bertolak belakang dengan orang kaya pada umumnya.   Namun, semua itu tertutupi dengan wajah tampannya. Walaupun penampilannya urakan, Farrel tetap tampan dan menawan. Para cewek di sekolahnya banyak yang mengidolakannya.   Seperti saat ini, baru saja Farrel keluar dari parkiran setelah memarkirkan Motor ninja kesayangannya, para cewek yang masih berada di luar kelas sedang menatapnya dengan tatapan penuh harap.   Farrel tidak memedulikan semua itu. Ia menyisir jambulnya ke depan, dan melamgkahkan kakiknya menuju UKS sekolah. Seperti biasanya.   Sampai, Farrel langsung masuk begitu saja. Ia berjalan menuju bilik paling ujung, tempatnya tidur setiap harinya. Bahkan, bilik itu sudah Farrel cap sebagai hak miliknya.   Tidak ada yang berani tidur di sana, ribet nanti urusannya.   Petugas PMR yang sedang piket, hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya seraya menatap kelakuan Farrel. Ia tidak berani menegur kakak tingkatnya itu, bisa susah nanti.   Berurusan dengan Farrel, sama seperti menyelesaikan benang kusut. Tidak ada jalan keluarnya. Lebih baik diam saja, lebih aman. Karena, kata Mario Teguh, diam itu emas, emas itu kuning, kuning itu......pisang.   Farrel menyibak tirai yang menjadi penutup dibilik itu. Mata tajamnya menangkap sesosok makhluk kasat mata, yang sedang meringkuk seraya memegangi perutnya.   Farrel mengernyitkan dahinya, cewek itu meringkuk di atas kasur kepemilikannya. Apalagi, sekarang cewek itu juga memakai  selimutnya. Membuat Farrel tambah kesal, siapa sih cewek ini?   Berani sekali ia tidur di sini. Semua murid di sini tahu kalau bilik ini adalah milik Farrel, guru-guru juga tahu. Tidak ada yang berani tidur di kasur miliknya itu. Kasur UKS sekolah yang sudah Farrel cap sebagai miliknya.   Farrel tidak pernah melihat cewek berambut pirang itu. Dengan kesal, Farrel menendang kasur itu. Membuat cewek yang sedang meringkuk di atasnya, terperanjat kaget sampai terduduk.   "Aduh!" geram cewek itu. Ia menatap Farrel dengan tatapan tidak suka, tangannya masih saja bergelut di perutnya. Sepertinya cewek itu sedang kesakitan. "Apa-apaan, sih?!" lanjutnya kesal.   Farrel menaikkan alisnya. Ia menatap dengan seksama gadis berambut pirang itu, matanya coklat, alisnya tebal dan rapi, bibirnya pink serta mungil, manis dan cantik. Sudah dapat di pastikan, Farrel tidak pernah melihat cewek ini sama sekali.   "Ish, sakit banget." ringis cewek itu. Ia kembali merebahkan tubuhnya, meringkuk seraya membelakangi Farrel. Tangannya masih bergelut di perut datarnya.   Bukannya marah, Farrel  malah berbalik. Meninggalkan cewek yang sedang meringkuk kesakitan di atas kasur khususnya. Farrel berjalan mendatangi Mitha, petugas PMR yang sedang berjaga hari itu.   Mitha bergetar ketika Farrel berjalan ke arahnya, ia takut. Tatapan cowok itu tidak bisa di katakan bersahabat, ia menatap Mitha dengan tajam. Membuat gadis itu, semakin gemetaran.   "A-ampun, kak! Jangan marah sama saya, tadi sudah saya larang untuk tidur di sana. Saya bilang itu khusus untuk kak Farrel, tapi kak Retha nggak peduli. Dia malah tidur di sana, saya nggak kuat buat mindahin dia kak." jelas Mitha terbata-bata. Cewek itu menundukan kepalanya, takut menatap Farrel.   Farrel tidak memedulikan semua ocehan Mitha, ia hanya menangkap satu kalimat dari semua kata tidak penting yang Mitha ucapkan.   Cewek itu bernama Retha?   "Siapa namanya?"   Suara berat Farrel akhirnya keluar, Mitha sampai kaget mendengarnya. Ini pertama kali ia mendengar suara Farrel, yang ia tahu Farrel jarang berbicara.   "Re-Retha, kak." jawab Mitha terbata-bata.   "Yang lengkap." ujar Farrel datar, namun terdengar nada mendesak di sana.   "Aretha Maharani, kak. Satu kelas sama kak Farrel." jawab Mitha dengan satu tarikan nafas, saking gugupnya.   Alis Farrel terangkat satu, sekelas? Rasanya ia tidak pernah melihat cewek itu. Ah, wajar saja. Farrel hanya masuk di pelajaran terakhir, ia juga kurang peduli dengan orang-orang di sekitarnya.   Farrel jarang bersosialisasi di sekolahnya, walaupun begitu, Farrel sangat terkenal di sini. Cowok itu hanya memiliki dua teman, yang sekaligus menjadi sahabatnya. Itupun karena mereka sudah berteman dari kecil.   Setelah mendapatkan jawaban, Farrel langsung melengos pergi. Bukan untuk bolos seperti biasanya, cowok itu melangkahkan kakinya menuju ke kelasnya.   Farrel berjalan santai seraya menenteng tasnya yang kosong di bahu kanannya, ia melengos masuk ke dalam kelas tanpa permisi dengan guru yang sedang mengajar.   Semua kegiatan di kelas itu seketika terhenti karena kedatangan Farrel, perhatian mereka beralih pada cowok tampan berpenampilan urakan itu.   Pak Botak----guru matematika yang sedang mengajar di kelas Farrel, geram melihat tingkah tidak sopan muridnya itu. Ia mengacak pinggangnya, seraya menatap Farrel dengan tajam, bibirnya komat-kamit bersiap untuk meneriaki cowok itu.   "Farrel Manggala Wdyatmaja!" panggil pak botak. Dapat di dengar dari nadanya, guru itu sudah gondok dengan Farrel.   "Apa," jawab Farrel acuh. Ia tidak menoleh menatap pak Botak, Farrel terus berjalan menuju mejanya.   Pak Botak mengeleng-gelengkan kepalanya heran sekaligus geram, bisa-bisanya cucu milyader berkelakuan seperti ini. "Di mana sopan, santun kamu?!" geramnya.   Farrel tidak menjawab. Ia mendudukan dirinya di kursinya, di samping Bimo dan di depan Bima. Bimo dan Bima, dua sahabat Farrel dari kecil. Mereka tidak kembar, hanya kebetulan saja nama mereka mirip. Sampai merekandi juluki dua sejoli, karena mereka sering berdua kalau Farrel tidak ada.   Merasa di abaikan, pak Botak kembali fokus ke papan tulis. Percuma menasihati anak itu, orang tuanya saja ia lawan. Apalagi gurunya, yang statusnya bukan siapa-siapa.   "Subhanallah!" pekik Bimo takjub. Cowok itu menggeleng-gelengkan kepalanya, seraya menatap takjub Farrel.   Maklum saja, ini kali pertama Farrel mengikuti pelajaran di jam petama. Suatu keajaiban, biasanya Farrel masih tidur di UKS pada jam ini. Dan, cowok itu baru akan masuk ke kelas pada pelajaran terakhir. Bima yang berada tepat di belakang Farrel, menepuk pundak cowok itu dua kali. "Rel, lo sehat kan? Apa lo habis di Ruqiyah?" Farrel tidak menjawab, ia meletakan tasnya yang kosong di atas meja. Menjadikan tas itu sebagai bantal, kemudian ia meletakan kepalanya dan memejamkan mata.   Dan, Farrel mulai tertidur.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

RAHIM KONTRAK

read
417.8K
bc

Turun Ranjang

read
578.5K
bc

Undesirable Baby (Tamat)

read
1.1M
bc

LARA CINTAKU

read
1.5M
bc

PEPPERMINT

read
369.3K
bc

CEO Dingin Itu Suamiku

read
151.3K
bc

HURTS : Ketika Hati Yang Memilih

read
112.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook