bc

SS Family (Indonesia)

book_age0+
1.8K
FOLLOW
16.0K
READ
possessive
family
love after marriage
goodgirl
CEO
student
drama
like
intro-logo
Blurb

Ini kelanjutan dari Daddy For My Little Girl

Happily ever After setelah menikah? Cuma ada di dunia dongeng. Setelah menikah ada banyak masalah yang harus diselesaikan. Mulai dari kenakalan anak, anak yang ditaksir lelaki yang jauh lebih tua dan pelakor. Pelakor? Iya perebut Lelaki Orang.

Manis pahitnya rumah tangga ada di cerita ini. Tentang sebuah keluarga dari pasangan Sarah dan Satria.

chap-preview
Free preview
Ada yang Naksir
Jumat sore di jalanan komplek dekat lapangan basket tiga orang anak sedang bermain sepeda. Ayu (11 tahun) bersama si kembar Hana dan Hanif yang berusia 4 tahun. "Ayo kejar kakak!" "Ayo Hana, ngebut!" "Ndak bisa kak" Ayu berhenti di pinggir lapangan basket menunggu kedua adiknya. Ia duduk di kursi penonton di pinggir lapangan. "Hanif cape kak" "Kaka culang, sepeda kaka besal. Sepeda Hana kecil" "Makanya cepat besar nanti daddy belikan kalian sepeda besar seperti punya kakak." Ayu mengacak rambut Hana dan Hanif. Sepasang mata tajam mengawasi interaksi ketiga anak itu, Ia tersenyum melihat mereka lalu menghentikan permainan basketnya. Ada satu anak yang sangat menarik perhatiannya sampai membuatnya berjalan ke luar dari lapangan basket. Entah kenapa pandangannya tidak bisa terlepas dari sosok Ayu. "Es krim. Es krim!" Pedagang ice cream keliling menghampiri mereka. "Kak Ayu Hanif pengen es klim" "Hana juga mau kak" "Gimana ya, kakak nggak bawa uang" Sosok laki-laki tinggi, berkulit sawo matang yang memakai kaos dan celana SMA nya dan sejak tadi memperhatikan mereka mendekat. Ia berhenti tepat di depan Hana dan Hanif. "Adek-adek mau es krim?" "Mau" jawab Hana dan Hanif kompak. "Tapi kak Ayu ndak bawa uang" kata Hana. "Biar kakak yang bayar" "Maaf nggak usah, kami nggak boleh menerima pemberian dari orang asing" kata Ayu tegas. "Saya Arjuna, panggil aja kak Juna. Umur saya 17 tahun, sekolah di SMU Teladan kelas 11. Saya nginep di rumah tante. Tuh rumahnya yang cat biru." Arjuna menunjuk sebuah rumah di dekat lapangan. "Kalau kalian siapa?" Arjuna bertanya pada si kembar. "Hana" Arjuna mengajak bersalaman "Hanif" Setelah Hana Hanif pun bersalaman dengan Arjuna. "Kalau kakak yang cantik ini namanya siapa?" "Ayu" Jawab Ayu ketus. "Nah sekarang kita udah kenalan. Bukan orang asing lagi kan. Jadi mau ya saya traktir es krim?" "Mau" Hana dan Hanif kompak yang dihadiahi pelototan dari Ayu. Arjuna memesan 3 buah ice cream untuk Hana, Hanif dan dirinya. "Makasih kak Juna" Hana dan Hanif kompak berterima kasih saat menerima ice creamnya. "Sama-sama, kak Ayu cantik mau es krim juga?" Arjuna menyodorkan ice cream miliknya. "Nggak" Ayu menolak. Manis dan dingin kayak ice cream. Batin Juna berkata. Hana dan Hanif asyik menikmati ice creamnya sementara Ayu hanya terdiam melihat mereka dan sesekali melihat ke lapangan. " Yakin nggak mau es krim?" Ayu menggeleng. "Uang kak Juna masih cukup kok, untuk beli semua buat kamu juga cukup." Cowok rese, nyebelin. Batin Ayu. "Hana Hanif ayo cepetan makan es krimnya nanti kalau pulang kesorean dimarahin ibu." Ayu mengalihkan perhatian. "Kalau boleh saya tahu, umur kamu berapa yu?" "Berapa aja" Ayu kesal. "Sebelas kak" kata Hanif. "Berarti beda 6 tahun sama saya, hobi kamu apa?" "Hana Hanif cepetan, lama banget" Nada Ayu mulai meninggi. "Kak Ayu suka baca komik" kata Hana. "Hana!" Ayu membentak. "Kata daddy kalau ditanya halus jawab" "Ck ...ah!" Ayu makin kesal. "Hana, kak Ayu suka komik apa?" "Detektif konan" "Hanif Hana ayo pulang!" Ayu menarik kedua adiknya agar segera menaiki sepeda. "Besok ke sini lagi ya nanti kak Juna traktir es krim" "Ok" jawab Hana dan Hanif "Ayu cantik, senyum dong!" Goda Arjuna dan Ayu pun cemberut. Ketiga kakak beradik itu menjalankan sepedanya. Arjuna mengamati mereka sampai sosok ketiganya tak terlihat lagi. ■□■□■ Keluarga Satria selalu memiliki kegiatan bersama saat week end. Mereka memanfaatkan waktu libur sebagai quality time bersama. Biasanya diisi dengan jalan-jalan atau membuat sesuatu bersama-sama. "Ibu, hari ini kita buat apa?" Ayu mendekati ibunya di dapur. "Bikin cilok" "Yeay cilok!" Hana dan Hanif berteriak gembira mendengar nama jajanan kesukaan mereka disebut. "Ibu sama Ayu siapin bahan-bahannya dulu nanti Hana dan Hanif bantu buatnya. Ok?" "Ok" Hana dan Hanif kompak. Ayu dan Sarah mengeluarkan bahan-bahan yang akan diolahnya, menaruhnya di atas kitchen island. "Ibu, nanti ciloknya dijual ya?" Hana bertanya "Dijual?" Kata Ayu "Iya bial dapet uang" "Daddy yang jualnya" Hanif ikut bicara "Kok daddy?" Satria yang mendengar pembicaraan mereka dari ruang keluarga menghampiri. "Kalo daddy yang jual pasti laku" "Wah daddy hebat ya kalo jualan?" Sarah penasaran "Daddy kan galak kayak singa jadi semuanya pasti beli kalo nggak beli dimalahin" Hanif menjawab "Apa?" Satria pura-pura marah. "Ampun daddy" "Kabul Hana" Hanif menarik tangan Hana lalu berlari. Satria mengejar si kembar yang berlari ke halaman belakang. Sarah dan Ayu melihat interaksi mereka sambil tersenyum lalu melanjutkan kegiatannya. Ayu menguleni adonan cilok dengan bantuan Sarah. Terdengar suara teriakan lalu tertawa dari halaman belakang. Satria dan si kembar bergulingan di rumput. "Adonannya udah jadi nih, Hana Hanif ayo bantu bulet-buletin!" Teriak Ayu. Hana dan Hanif berlarian ke dapur diikuti Satria di belakangnya. Ketiganya berkeringat akibat aksi kejar-kejaran tadi. "Cuci tangan dan cuci muka dulu sebelum bantuin." Kata Sarah "Siap komandan!" Hana dan Hanif berlagak seperti sedang hormat. Mereka membentuk adonan menjadi bulatan-bulatan lalu direbus. Sarah membuat bumbu cilok. Selesai membentuk adonan Satria dan si kembar mencuci tangan dan duduk di sofa depan TV. "Ciloknya udah siap santap." Sarah dan Ayu membawa hasil masakan mereka ke ruang keluarga dimana Satria dan si kembar sedang menonton TV. "Bismillahirohmanirohim" Hana dan Hanif langsung melahap cilok buatan mereka. "Enak bu, enak banget" kata Hanif "Eh kak Juna kita bagi yuk!" Kata Hana "Yuk, ke lumahnya aja." Ajak Hanif "Kak Juna? Siapa tuh?" Selidik Satria "Kemalin sole kak Juna tlaktil kita es klim ya Han" "Iya, kak Juna baik suka tlaktil" "Ayu?" Mata Satria menyorot Ayu "Kemarin Ayu udah bilangin Hana dan Hanif supaya nggak nerima traktiran orang asing eh malah nggak dengerin." "Kak Juna bukan olang asing lumahnya deket lapangan." Kata Hana "Lumah walna bilu" Hanif melengkapi. "Kak Ayu sudah benar ngingetin kalian. Hana Hanif lain kali kalian tidak boleh menerima pemberian dari orang tidak dikenal atau baru kenal ya" Sarah mengingatkan keduanya. "Iya ibu" "Jadi kasih kak Juna cilok ya bu?" Hana menarik-narik baju Sarah. "Orang nyebelin gitu mau dikasih cilok" "Nyebelin gimana Yu?" "Dia tuh... ah....bilang Ayu cantik Daddy. Ayu nggak suka" Satria dan Sarah bertatapan. Mereka harus cari tahu siapa si Juna ini. Keamanan dan kenyamanan anak-anak adalah prioritas utama. "Gini aja, Hana dan Hanif boleh kasih cilok ke Kak Juna tapi ibu yang antar. Gimana?" Sarah berniat mencari tahu tentang Juna. "Setuju!" Sarah, Hana dan Hanif berjalan menuju rumah yang ditunjuk oleh si kembar. Rumah bercat biru yang Sarah ketahui dihuni oleh bu Winda dan keluarganya. "Assalamualaikum." "Waalikum salam" seorang perempuan berusia 30an membukakan pintu. "Bu Sarah ada apa ke sini?" "Tadi kami iseng-iseng buat cilok terus Hana dan Hanif katanya mau kasih Kak Juna. Kata mereka Juna tinggal di sini. Benar bu?" "Oh, si Juna keponakan saya. Dia memang nginep beberapa hari di sini. Sebentar saya panggil" Keluarlah laki-laki yang dimaksud Hana dan Hanif. Juna memakai kaus oblong dan celana selutut. Sarah memperhatikan tampilan Juna. "Kak Juna!" Hana dan Hanif berseru. "Hai, Hana sama Hanif kan ya?" Ayunya mana? Pertanyaan yang terlintas di kepala Arjuna. "Iya, ini ada cilok. Tadi Hana sama Hanif buat cilok." "Jadi ini yang namanya Juna. Si kembar cerita katanya kemarin ditraktir es krim. Makasih ya. Saya Sarah mamanya si kembar" "Saya Arjuna tante. "Yang kemarin itu saya senang kok bisa traktir mereka. Hm... Ayu nggak ikut tante?" "Ayu di rumah lagi beres-beres. Kok nanyain Ayu?" "Ng...nggak pa-pa tan cuma penasaran aja" Arjuna menggaruk kepala belakangnya walau tidak gatal. "Yaudah kami pulang dulu ya." Sarah berpamitan. "Bilang sama kak Ayu salam dari Kak Juna." Juna mensejajarkan dirinya dengan Hana dan Hanif. ****

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Mrs. Fashionable vs Mr. Farmer

read
420.9K
bc

Dua Cincin CEO

read
231.3K
bc

Om Bule Suamiku

read
8.8M
bc

Hate You But Miss You

read
1.5M
bc

Turun Ranjang

read
578.7K
bc

Escape from Marriage - Kabur dari Derita Pernikahan Kontrak

read
256.7K
bc

Kujaga Takdirku (Bahasa Indonesia)

read
75.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook