Married by Accident

Luna Aresta seorang mahasiswi sederhana, dia juga memiliki kepintaran akademik lebih dibandingkan teman-teman lainya. Namun nahas Luna harus kehilangan kesucian dan hamil dengan pria yang tidak pernah dia kenal sebelumnya. ______________¥_______________ Di kampus. Luna mempunyai sahabat bernama Adelia anak pengusaha terkenal, akibat kurangnya pengawasan orang tua yang terlalu sibuk menjadikan Adel terlalu bebas dalam bergaul, dia suka berpesta dan meminum, minuman beralkohol. Lusa, Adel akan berulang tahun. Adel berencana mengadakan pesta di club' malam. Luna dan Adel berjalan menuju kantin setelah kelas usai, sudah mendapat makan masing-masing mereka memilih meja yang masih kosong untuk mereka tempati. Adel membuka obrolan setelah makan selesai, dia membicarakan perihal ulang tahunnya. "Lun, lusa gue ngadain pesta ultah gue di club' Lo ikut ya. Gue jemput," ucap Adel sebelum memasukan makanan ke mulutnya. Luna tampak berpikir untuk menerima ajakan Adel. "Em ... liat nanti saja deh Del aku pikir -pikir dulu," jawabnya sedikit ragu untuk menerima ajakan Adel. "Jangan kelamaan mikir lo Lun, buat hari sepesial gue yang cuma sekali dalam setahun!" pekik Adel. "Enggak mau tau lo harus ikut! Enggak ada penolakan, gue jemput jam delapan malam," tegasnya. Luna menghela napas, hanya bisa menurut apa yang di inginkan Adel. Selesai kuliah Adel mengajak Luna ke butik mencari dress untuk party - nya, setelah sudah satu jam memilih akhirnya dapat juga dress yang sesuai keinginan Adel. Sudah mendapat dress. Adel mengajak Luna ke salon untuk perawatan, perangai pemilik salon ini membuat Luna sedikit risih. Pasalnya dia seorang pria tetapi berias dan berbicara layaknya seorang wanita. "Cantik banget diana beib, siapose." Nancie owner salon ini bertanya kepada Adel siapa dia cantik sekali, dengan melirik ke Arah Luna. "Kenalkan dia sahabat gue beib, Luna." Ucap Adel sembari melangkah ke ruang perawatan. Mereka melakukan perawat dengan kelakar dan gaya bicara Nancie yang menurut Luna dan Adel aneh tapi mengundang gelak tawa. Awalnya Luna sempat risih saat Nancie mulai menyentuh wajahnya, tetapi setelah itu dia menikmati treatment yang dilakukan oleh Nancie, karena hampir tidak ada bedanya dengan wanita yang melakukanya. Treatmet sudah selesai. Adel pun pamit dengan mengecup pipi kanan dan kiri Nancie. Luna sempat bergedik melihatnya. "Nona cantik! Enggak mau kecup pipi Eike juga?" tanya Nancie kepada Luna, apakah dia tidak mau mengecup pipinya juga, dengan mengerucut kan bibirnya merajuk. "Eh iya." Luna pun mengecup pipi Nancie, setelah itu mengajak Adel untuk pergi. Setelah berada di mobil. Adel tergelak melihat raut wajah Luna menjadi pucat, karena baru sekali ini bertemu orang seperti itu. _______________¥______________ Malam pesta Adel pun tiba, Luna tengah bersiap di kosan-nya, menggunakan dress yang dia pilih saat berbelanja dengan Adel, tidak terlalu terbuka dress yang dia pilih namun masih pantas di pakai untuk acara malam ini. Pukul 20:00 Adel tiba di kost Luna. Luna yang mendengar suara mobil Adel bergegas membuka pintu. "Sudah siap Lun?" Adel bertanya sembari melihat riasan nya di cermin. "Sudah Del," jawabnya Memberi senyum tipis kepada Adel. "Yuk! Kita berangkat." Tidak butuh waktu lama mereka tiba di club, banyak pasang mata yang tertuju dengan kehadiran mereka. Banyak pria yang terlihat kelaparan menatap lekat ke arah Luna, dia sampai merasa sedikit takut dan risih mendapat tatapan seperti itu. Adel mengajak Luna berkenalan dengan kekasih dan teman-temannya, acara pun dimulai. Adel membagi kue dan yang lain mengucapkan selamat kepada Adel, mereka mulai minum dan berlantai mengikuti musik DJ yang dimainkan. Luna yang tidak terbiasa minum awalnya hanya melihat saja, namun Adel memaksa Luna untuk minum, baru satu gelas Luna sudah merasa aneh dengan minuman itu pahit rasanya. Tenggorokannya panas dan kepalanya menjadi pusing, Luna pun izin ke toilet karena sudah tidak tahan ingin muntah. ______________¥_______________ Di ruangan yang berbeda di club yang sama seorang pria duduk di apit dua wanita sexi, dia sedikit mabuk. Agam Suchad. Pebisnis muda yang lagi cemerlang karirnya. Dia juga terkenal suka mempermainkan wanita, baginya wanita hanyalah mainan buatnya yang tidak tau apa itu cinta. Lelah bekerja, dan tekan sang mami yang sering memintanya untuk cepat menikah, membuatnya sering datang ke club ini. Tidak semua wanita beruntung bisa mendekatinya, dia sangat pemilih karena Agam sangat tidak suka wanita yang agresip. Model dan artis terkenal yang biasa menjadi teman bermalam nya. • • • Saat Luna menuju ke toilet dengan jalan yang suda sempoyongan tanpa sadar, dia menubruk pria yang berperawakan tegap dan wangi maskulin yang cukup khas, masih bisa tercium Luna walaupun hampir tidak sadarkan diri. Pria itu ialah Agam yang hendak keluar dari club itu, langkahnya terhenti karena Luna menubruk lalu pingsan di dekapannya. Agam bingung, harus melalukan apa terhadap gadis yang sedang pingsan dipelukannya, dia tidak tau alamat gadis itu. Agam pun memutuskan untuk membawa Luna ke apartemennya. Agam melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, sesekali dia melirik kearah Luna yang tidur meringkuk di kursi sebelah. Lihatlah betapa polosnya dia bagaimana bisa minum sampai tidak sadarkan diri, apa jadinya kalau tadi yang dia tubruk tua bangka yang tidak tau diri. Agam tidak ingin membayangkan kalau sampai terjadi, dia pun kembali fokus menyetir. Setelah sampai di apartemen. Agam memilih untuk mandi terlebih dahulu agar membuat tubuhnya segar kembali. Sementara Adel di club sama seperti Luna, sudah hampir tidak sadarkan diri dan dia tidak mampu lagi memikirkan apa yang terjadi kepada Luna, dimana sahabatnya itu saat ini berada. Setelah selesai mandi. Agam beranjak menghampiri Luna yang meringkuk tertidur pulas di ranjangnya. siapa gadis ini kenapa dia bisa sampai mabuk dan tidak ada yang menemaninya kalau dilihat-lihat dia lumayan manis juga lihat bibirnya, lehernya yang jenjang dan mulus. Oh s**t menggoda sekali. Agam suda tidak tahan lagi dia lumat bibir itu perlahan, dan semakin lama tangan-nya juga mulai menjelajahi inci demi inci tubuh Luna, bibirnya juga mulai memberi kecupan gigitan kecil di leher Luna tidak sampai disitu sekarang sudah turun bermain di gundukan sintal milik Luna. Erangan yang keluar dari bibir mungil Luna membuatnya semakin b*******h, sensasi yang dirasakan pun berbeda saat dia sedang bergumul dengan wanita-wanita yang sebelumnya, mungkin dikarenakan Luna yang masih virgin. Jaman sekarang sulit mendapatkan wanita yang masih virgin. Sebab itu Agam hampir lupa bagaimana rasanya bergumul dengan wanita yang masih perawan. Beberapa jam pergumulan itu sudah terjadi, membuat Agam terkulai lemas bersama Luna. Ini novel pertama aku kalo ada, yang tidak berkenan di hati para reader jangan bully saya ya. Berilah kritik yang membangun jika berkenan. Jangan Lupa tap love ya.