bc

AYDANTITY 2 : Dia Bukan Putrimu

book_age18+
226
FOLLOW
1K
READ
love-triangle
doctor
drama
comedy
sweet
bxg
brilliant
ambitious
city
first love
like
intro-logo
Blurb

Ketika Aydan Safaraz Adhitama menemukan jati diri sebenarnya setelah 23 tahun berpisah dari keluarga akibat kecelakaan besar di Jakarta, Aydan diasuh oleh pasangan suami istri yang sangat baik dan sayang padanya. Mereka adalah Raihan Adhitama dan Hanin Nayyara, pasangan suami istri dari keluarga terpandang dengan bisnis yang telah dirintis pasang surut hingga akhirnya sekarang menjadi besar dan ternama.

Aydan Safaraz alias Kang Min Joon, mengalami amnesia bertahun-tahun dan akhirnya bisa mengingat kembali kenangan itu satu persatu. Perpisahan harus terjadi karena sang paman, Kang Jae Sun meminta keponakannya itu meneruskan bisnis almarhum papanya di Korea. Dan, inilah kisah Aydan (Min Joon) dan istrinya, Dara Anita, saat berada di Korea.

Selamat mengikuti! Jangan lupa di tap Love dan follow akun author supaya bisa melihat koleksi cerita lainnya.

------------

Cover by KaaDesign

chap-preview
Free preview
Prolog
Ketika Aydan Safaraz Adhitama menemukan jati diri sebenarnya setelah 23 tahun berpisah dari keluarga akibat kecelakaan besar di Jakarta, Aydan diasuh oleh pasangan suami istri yang sangat baik dan penyayang padanya. Mereka adalah Raihan Adhitama dan Hanin Nayyara, pasangan suami istri yang kaya dengan bisnis yang telah dirintis pasang surut hingga akhirnya sekarang menjadi besar dan ternama. Aydan Safaraz alias Kang Min Joon, mengalami amnesia bertahun-tahun dan akhirnya bisa mengingat kembali kenangan itu satu persatu. Perpisahan harus terjadi karena sang paman, Kang Jae Sun meminta keponakannya itu meneruskan bisnis almarhum papanya di Korea. Dan, inilah kisah Aydan (Min Joon) dan istrinya, Dara Anita, saat berada di Korea. Setelah menjalani perenungan dan pemikiran matang, Aydan akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkan tanah tempatnya tumbuh sejak berumur 3 tahun tersebut. Diiringi oleh kedua orang tua dan mama mertuanya, Aydan dan Dara berpelukan untuk melepas kepergian mereka. “Kalian jangan pernah lupa memberi kabar mama dan papa,” ujar Hanin pada putranya. “Iya, Mama. Aku akan sangat merindukanmu.” Aydan mencium pipi, kening dan memeluknya lagi, seolah tidak ingin berpisah, tapi harus demi melanjutkan kehidupan. Hanin menangis karena tidak kuasa menahan sedih, sejak Aydan diurus, Hanin memang sudah sangat menyayanginya seperti anak sendiri. "Hubungi mama sesering mungkin. Mama tidak bisa tidur kalau kau tidak menghubungi mama," lanjutnya. Aydan tersenyum. "Iya, Mama. Aku akan menghubungi mama secara rutin. Aydan sayang mama!" Hanin mengangguk, melepas pelukannya yang masih berat terasa. Aydan berpaling kepada papanya, Raihan. Mereka berpelukan dan Aydan tak kuasa menahan sedih. Beberapa bulir air mata jatuh karena bibir tidak bisa mengucapkan kata ‘pamit’. “Nak, Kau harus sabar dan hati-hati di sana. Jaga istri serta calon anakmu. Jika terjadi sesuatu, kabari papa.” Aydan mengangguk. “Iya, Pa. Aku akan selalu memberi Kalian kabar.” Raihan memegang wajah putranya dan memeluknya lagi. “Kami akan mengunjungi Kalian bila waktunya memungkinkan.” “Iya, Pa. Harus! Kami menunggu Kalian.” Sontak mereka tersenyum sedih, tapi harus terlihat bahagia agar Aydan merasa didukung oleh keluarganya. Dara dan Aydan mendekati Rosa, mamanya Dara dan mertua Aydan. Mereka berpamitan dan minta doa padanya supaya kehidupan mereka di Korea nanti lancar tanpa hambatan. Aydan dan Dara berbalik badan. Mata mereka bening, berkaca-kaca karena tak mampu mengatakan pisah, sebab perjalanan ini bukan lah perpisahan, tetapi awal baru dari sebuah pertemuan. Aydan telah menemukan jati dirinya sebagai seorang anak dari Kang Dae Jun dan Lee Yun Hee. Pria yang telah lama meninggal karena sebuah kecelakaan di Jakarta seKitar 23 tahun lalu. Aydan Diasuh oleh sepasang suami istri bernama Raihan Adhitama dan Hanin Nayyara. "Aydan!" jerit seorang pria dari kejauhan yang hentakan kakinya membuat semua mata menoleh. Aydan berbalik ke belakang dan langsung menjatuhkan tas tangan yang dipegangnya kemudian memberhentikan koper yang tadinya digeret dengan tangan kanan. Kaif, abang angkatnya berlari dan segera memeluk adiknya. "Bang!" sahut Aydan menerima pelukan dari abangnya itu "Aydan, maaf aku tidak sempat ikut bersama mama dan papa tadi. Aku doakan Kalian sehat dan bahagia di sana. Untung masih sempat bertemu denganmu,” ujar Kaif. "Ya, Bang! aku percaya dan yakin bahwa doa Kalian akan dikabulkan." Emilia menyusul dari belakang dengan mata berurai air yang membasahi pipi. Dara memeluknya sebagai bentuk kesedihan. Entah karena kepergian mereka atau hanya satu orang yang ada di hadapan Kaif yaitu, Aydan. "Dara, Kau harus bisa jaga kehamilanmu,” kata Emilia. "Iya, Kak. Makasih, semoga kakak juga nyusul ya, biar cucu papa Raihan banyak,” sahut Dara. "Hahaha." Spontan mereka tertawa mendengarnya. Emilia mendekati Aydan dan menatap wajahnya dengan kedutan gemetar. Aydan tersenyum memAndang wanita yang pernah mengisi relung hatinya itu. Namun, ternyata Dia adalah jodoh abangnya. “Aydan, hati-hati di sana. Semoga Kalian bahagia,” ucap Emilia pada adik ipar yang pernah dicintainya itu. “Terima kasih, Emilia. InsyaAllah, Kami akan baik-baik aja.” Emilia tersenyum kemudian mundur dari posisinya dan berdiri di samping Kaif. "Bang, baik-baik di sini. Jangan bertengkar dan kalau bisa Kalian tinggal bareng mama dan papa aja biar mereka enggak kesepian,” pintanya pada Kaif. Kaif merangkul istrinya. "Kami akan selalu bahagia, tenang saja. Untuk pindah, aku akan pikirkan nanti. Oya, usahamu di Siantar bagaimana?" tanyanya. "Om Reno yang menjalaninya,” jawab Aydan. "Aku bisa sesekali memantaunya seKalian Dia mengunjungi bou dan amangborunya," tawar Kaif. "Silakan, selama tidak memberatkan dan kalau mau bermalam di sana juga boleh,” sahut Aydan. "Haha, tentu! hati-hati ya, Kalian! rajin berkabar pada Kami atau orang tua,” kata Kaif. Aydan tersenyum, "Pasti, Bang!" Dari kejauhan, Aydan melihat ada seorang pria bertubuh gemuk lari-lari ke arah mereka. napasnya ngos-ngosan karena hampir saja ketinggalan sahabatnya yang akan pindah itu. "Hei, bukannya Kau bilang gak datang?" tanya Aydan pada Dafa. "Akuh, aku," Pria itu menadahkan tangannya ke depan, meminta waktu pada Aydan. "Cepat sikit! aku udah mau ketinggalan pesawat,” pekik Aydan tersenyum tipis. "Aku hanya mau bilang, kalau beberapa hari ke depan, akan ikut denganmu ke sana!" "Eeehhh?" mereka semua terkejut mendengarnya dan menoleh pada Dafa. "Kenapa pulak ko ikut?" tanya Aydan berlogat ala Medan. "Aku mau lupain Hera," jawabnya. "Hah?" Dara kaget. Aydan tersenyum karena sudah tahu permasalahan mereka hingga memutuskan pertunangan dan gagal nikah. Dafa tertawa nyengir pada mereka semua bercampur malu. "Semoga di sana nanti aku dapat cewek cantik seperti artis Korea," ucapnya. "Hahaha." Mereka pun tertawa dan melambaikan tangan pada Aydan serta Dara. Aydan geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu. Aydan tak kuasa menahan ilusi Dafa. Akhirnya mereka pun pamit dan tidak berbalik badan lagi. Sesuai nasihat papanya, Tidak bagus menoleh ke belakang saat kaki telah mantap melangkah ke depan. Terus jalan dan doakan yang telah berlalu. Sesampainya mereka di ruang tunggu, Dara melihat wajah suaminya yang sendu. Wanita itu memegang tangan Aydan, "Sayang, kenapa?" tanyanya. Aydan tersenyum. "Aku hanya merasa sedih aja, pisah dari mereka." "Dara juga begitu. Rasanya berat meninggalkan rumah, tetapi demi menani suami, Dara akan ikhlas dan pasti memilih menemani Mas." Aydan membawa tangan sang istri mendekati wajahnya, kemudian mencium jari-jari mulus itu. "Aku mencintaimu, Dara." "Dara juga, Mas, cinta dan sayang sama Mas." Wanita itu menyandarkan dirinya ke Aydan, tempat ternyaman dirinya adalah di tubuh suaminya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
201.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
9.3K
bc

My Secret Little Wife

read
84.6K
bc

Tentang Cinta Kita

read
186.5K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.0K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
12.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook