bc

MOMENTS: With or Without You

book_age18+
979
FOLLOW
4.4K
READ
possessive
sex
love after marriage
dominant
CEO
drama
tragedy
first love
addiction
brutal
like
intro-logo
Blurb

(WARNING 21+)

Presdir Dathav tidak sengaja menikah dengan seorang karyawati di kantornya yang bernama Ragta, karena keduanya sama-sama menggantikan sepupu mereka yang akan dinikahkan secara paksa. Dathav yang merupakan pria anti-romantis, harus menjalani rumah tangga bersama Ragta yang menginginkan suaminya mencintainya. Selain itu, rumah tangga mereka harus dihadapkan pada kemarahan Lisha, wanita yang tergila-gila kepada Dathav dan sudah beberapa kali menghabiskan malam dengannya. Ada juga masalah bernama Kalya, kakak perempuan Dathav yang sangat membenci adiknya sendiri. Kedua wanita itu sama-sama bertindak gila untuk bisa memisahkan Dathav dan Ragta, sampai membuat nyawa mereka hampir melayang. Apakah mereka akan bisa melewati semua masalah bersama dengan tetap menjaga ikatan pernikahan mereka?

chap-preview
Free preview
CHAPTER 1: Love is an Illusion
"Kau sungguh luar biasa, Dathav." "Tutup mulutmu, Lisha! Aku tidak suka kau berisik saat berada di atas tempat tidur." "Kau selalu kasar, ya? Tunggu saja sampai aku menaklukanmu dan membuatmu patuh seperti seekor anjing nanti." "Kau tidak akan bisa melakukannya, karena akulah yang akan membuatmu mematuhiku layaknya seekor anjing." "Oh, baiklah, Tuan Dathav. Aku tidak keberatan melakukan apa pun untukmu, juga tidak masalah jika kau menjadikanku sebagai anjingmu, asalkan aku bisa mendapatkanmu." "Kau juga tidak akan bisa mendapatkanku, karena aku hanya akan memiliki, tidak untuk dimiliki." "Kau memang sangat sombong, tapi aku suka itu. Oh ... aku suka setiap hal tentangmu." Lisha mencium Dathav pada bagian bibir, kemudian berbaring telentang di atas kasur, berniat memamerkan seluruh tubuhnya yang tak ditutupi busana sama sekali. "Kau boleh memiliki aku, kau boleh menguasaiku, silakan saja lakukan apa pun yang kau suka, Dathav." ===《《 ♡ 》》=== Dathav Rai, presdir muda berusia 27 tahun, lelaki yang terkenal dengan sifat tenang dan tegas. Hobinya bepergian jauh di akhir pekan, layaknya burung yang ingin selalu terbang bebas. Meski sepasang sayap tak tumbuh pada punggungnya, masih banyak hal yang bisa ia gunakan untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. "Wanita?" Mata Dathav terfokus pada berkas yang tengah dia baca. "Iya, Presdir. Apakah Anda tidak memiliki keinginan untuk menikah?" tanya seorang pria paruh baya yang duduk di hadapannya. "Maaf, saya belum bisa memegang komitmen dalam sebuah hubungan." Dathav menandatangani beberapa berkas di atas meja. "Saya bersedia bekerja sama dengan Anda, Tuan Shroff. Saya bisa melihat celah yang akan membawa keuntungan." "Seperti yang dibicarakan orang-orang, mata Anda begitu jeli, Presdir. Jika berkenan, saya ingin Anda melihat, apakah ada keberuntungan yang dibawa oleh putri saya untuk Anda." "Maksud Anda?" "Sudah lama saya ingin melamar Anda untuk putri saya, tetapi baru sekarang saya mendapat kesempatan bagus untuk mengutarakannya." Dathav tersenyum miring. "Maaf, Tuan. Sudah saya katakan kalau saya belum bisa berkomitmen atas sebuah hubungan, mohon pengertiannya." "Baik, saya mengerti. Jikalau nanti Anda tertarik dengan tawaran untuk menikahi putri saya, Anda bisa katakan." "Baiklah." "Saya mohon diri, permisi." Tak lama setelah pria tersebut keluar, seorang wanita cantik bersetelan dress pendek dan blazer ketat datang ke ruangan Dathav. Lisha namanya, putri seorang CEO yang bekerja sama dengan Dathav sejak satu tahun yang lalu. "Selamat pagi, Presdir Dathav. Apa kabarmu hari ini?" "Kabarku baik, tapi aku sedang ingin sendiri. Bisakah kau keluar?" "Aku ke sini untuk menemuimu, tapi kau malah mengusirku? Tata krama macam apa itu?" "Kenapa? Kau tidak suka?" "Tentu tidak." "Baiklah, kau bisa berhenti menunjukkan wajahmu kepadaku mulai sekarang untuk selamanya." "Oh baiklah, aku akan keluar. Aku hanya ingin mengajakmu liburan akhir pekan ini, tapi kau malah bersikap dingin begini kepadaku!" Lisha mengerucutkan bibirnya yang bergincu merah tebal. "Aku ingin sendiri, hari ini dan juga saat liburan akhir pekan ini, mengerti, Nona Lisha?" "Ya, aku mengerti, Presdir!" Dengan muka masam, Lisha segera keluar dari ruangan. Dathav menghela napas dan meregangkan otot-otot lengannya yang kaku. Membuka jas hitamnya, melepas kancing dan menaikkan lengan kemejanya sampai siku, membuat lengannya yang putih bersih dan ramping, dengan tambahan ukiran dari otot lurik yang terbentuk sempurna dan arloji berwarna hitam, membuatnya terlihat cukup atraktif. Dia mengambil sebuah buku catatan dari lokernya, lalu membaca salah satu daftar yang tertulis di sana. "Selanjutnya … Taj Mahal …, ya?" Dia mencoret tulisan Taj Mahal. ===《《 ♡ 》》=== Seperti yang telah direncanakan oleh Dathav, sesuai dengan daftar tempat-tempat yang harus dia kunjungi, di hari Minggu ini dia pergi ke Taj Mahal. "Bangunan ini dibangun untuk mengungkapkan rasa cinta, di sini juga banyak cinta yang bersatu dan bangunan ini pun menjadi saksi cinta. Menjadi lambang dan saksi cinta, membuat bangunan ini terlihat semakin indah." Dia membaca tulisan di buku catatannya. "Mereka bilang begitu, tapi bagiku bangunan ini tidak lebih dari tempat wisata dan hanya bangunan megah yang sudah tua. Karena cinta sebenarnya tidak ada. Yang dianggap cinta itu hanyalah ilusi berlebihan dari akal manusia dan perasaan menyebalkan yang membuat hati menderita. Kedatanganku ke sini pun hanya untuk melihat, seperti apakah bangunan yang menyatukan kalian dulu?" Dathav pergi melihat setiap sudut Taj Mahal dan harus dia akui, kalau bangunan itu memang indah walaupun sudah berusia puluhan tahun. Setelah berkeliling agak lama, dia mulai lelah, tetapi saat itu juga seorang perempuan justru menabraknya, beruntung dia tidak jatuh. Lelaki yang tadi mengejar perempuan itu berhenti dan perempuan itu pun mundur sampai ke belakangnya. "Di tempat ini banyak orang, seharusnya kalian tidak berkejaran dan menabrak orang seperti ini." Dathav tampak kesal. "Mungkin kalian sedang jatuh cinta, tapi ini bukan film romantis, ini adalah dunia nyata dan ini tempat umum. Jadi kalian tidak perlu berkejaran dan mengganggu orang lain." Lelaki dan perempuan tersebut mendengarkan Dathav baik-baik, memang mereka yang salah, sehingga mereka merasa tak enak hati. Namun, melihat Dathav, lelaki di hadapannya seperti mencoba mengingat sesuatu. "Tunggu, sepertinya aku mengenalmu," ujar lelaki itu. "Benarkah?" "Ya, kau ... kau Dathav, 'kan?" "Ya, aku Dathav, tapi aku tidak mengingatmu, apa aku mengenalmu sebelumnya?" "Aku Sanjay, teman sekelasmu saat kuliah dulu." "Tidak, kau bukan Sanjay, kau guru cinta di kelas ekonomi, benar, 'kan?" "Hei, kau masih ingat aku, Teman? Aku sangat merindukanmu!" Sanjay memeluk erat teman lamanya. "Aku juga." Dathav mengulum senyum. "Oh ya!" Sanjay segera melerai pelukan, kemudian meraih pundak perempuan di belakangnya. "Perkenalkan, perempuan cantik yang tidak sengaja menabrakmu tadi adalah calon istriku, Ragta." Ragta maju sedikit agar sejajar dengannya. Dia menyatukan kedua telapak tangan dan memberi salam kepada Dathav. "Salam kenal." "Salam kenal." Dathav mengangguk pelan. "Maaf, karena sudah menabrakmu tadi, lain kali aku akan lebih berhati-hati." "Ya, aku sudah tidak mempermasalahkannya lagi, karena kalau kau tidak menabrakku, aku mungkin tidak akan bertemu teman lamaku di sini." Ragta tersenyum lega, sepertinya kekesalan Dathav sudah hilang sejak bicara dengan Sanjay tadi. Perempuan yang sopan dengan salwar kameez dan dupatta yang menutup bagian depan tubuhnya, menurut Dathav dia sangat cocok menjadi pasangan Sanjay yang lembut terhadap wanita. "Dengar, Dathav. Kami akan menikah minggu depan. Aku sangat berharap kau bisa datang, Teman." Sanjay menepuk bahu Dathav yang sedikit lebih tinggi darinya. "Baiklah, aku akan datang, tapi kirimkan alamatnya." "Akan segera aku kirimkan, tenang saja." "Bagus." "Ah, sekarang kami harus pergi dulu, sudah waktunya bagi kami untuk pulang. Kami janji tidak akan berkejaran lagi." Sambil memegang jakunnya, Sanjay mengucapkan janji yang mungkin akan dia ingkari. "Itu pun kalau Ragta-ku tidak menggodaku untuk melakukannya." Ragta tersipu, dia mencubit pelan pinggang Sanjay. "Kau ini, tidak bisakah menepati janjimu sekali saja?" Dathav tak bisa menahan senyumnya untuk tidak mengembang. "Akan kutepati janjiku untuk Ragta, tenang saja." Sanjay menggenggam tangan Ragta. "Sampai bertemu di acara pernikahan kami, ya!" "Ya, sampai jumpa!" Begitu Sanjay dan Ragta pergi, Dathav juga memutuskan untuk kembali ke Jaipur karena sudah merasa lelah. ===《《 ♡ 》》=== Sampai di apartemennya, Dathav bisa merasakan keheningan seperti biasa. Dia duduk di sofa untuk melepas lelah, tak lupa membuka jaket dan menyisakan kaos hitam berlengan pendek. Keringat di sekitar lehernya memperjelas kalau dia sedang kepanasan, tetapi terlalu malas untuk meraih remot AC yang agak jauh darinya, demi mengatur ulang suhu. Setelah beberapa saat, Dathav bangkit dan hendak mandi, tetapi dia berhenti sejenak di samping foto ayah dan ibunya yang dipajang di dinding. "Aku sudah melihat Taj Mahal. Bangunan itu memang indah dan megah. Kalian pasti sangat menyukainya, karena cinta kalian dimulai di sana, iya, 'kan? Aku kagum cinta kalian abadi sampai akhir. Tiga tahun setelah ibu tiada, ayah pun meninggalkanku untuk menyusulmu, demi menyatukan cinta kalian lagi. Aku sempat marah kepada kalian berdua, tapi mau bagaimana lagi? Mungkin kalian tidak tahan jika terpisah terlalu lama, karena itu saat ibu tiada, ayah segera meninggalkanku. Sekarang sudah lebih dari dua tahun aku hidup sendiri, tapi bayangan kalian masih terasa di sekitarku. Apa kalian masih ingin menjagaku? Kalau begitu biar kukatakan, tinggalkan aku sendiri, karena aku sudah besar. Lalu kalian tenanglah di alam sana dan nikmati cinta kalian." Dathav menarik salah satu sudut bibir, membentuk senyum miringnya yang khas.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.7K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.8K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.6K
bc

My Secret Little Wife

read
93.7K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook