bc

Bloody Rose

book_age0+
629
FOLLOW
4.1K
READ
powerful
student
drama
tragedy
bxg
like
intro-logo
Blurb

Koran hari ini dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat tanpa busana dengan isi perut terurai. spekulasi mulai tercipta di masyarakat, mulai dari p*****r yang dibunuh oleh pelanggannya hingga korban perkosaan. beberapa bulan kemudian, kembali digegerkan dengan penemuan mayat dalam kondisi sama.

siapakah pelaku pembunuhan tersebut? apa motif pelaku melakukan hal itu?

chap-preview
Free preview
Bab 1
  Tap... tap... tap... derap langkah kaki berlari di keheningan malam membuat gema yang memenuhi bangunan gedung yang belum selesai di bangun dan berdiri menjulang tinggi di atas lahan kosong yang cukup luas dan jauh dari bangunan lainnya. Semakin lama langkah kaki itu semakin cepat seperti seorang siswa yang takut akan terlambat masuk sekolah. Dikejauhan terlihat seorang gadis berlari dengan wajah penuh ketakutan dan menghindari segerombol pria yang terus mengejarnya. Pria-pria bertubuh tinggi, tegap, hidung mancung dan paras yang rupawan. Sesekali dia melihat ke belakang memastikan bahwa jaraknya antara para pria itu cukup jauh. Tetesan keringat terus menetes dari dahi dan leher gadis tersebut. Entah itu keringat karena kecapaian atau karena rasa takut yang menghantuinya. Sesekali dia berhenti hanya untuk mengambil napas dan mengisi paru-parunya dengan oksigen sebanyak mungkin. “Hai... berhenti!” teriak salah satu pria yang mengejarnya. Gadis itu kembali berlari dengan napas yang semakin tersengal dan tenaga yang telah hampir habis terkuras. Dia masih saja sesekali menoleh ke belakang memastikan pra pria itu belum mendekat. Bruk... dia terjatuh karena kakinya yang semakin lelah untuk digunakan berlari. Dengan wajah ketakutan dia segera berdiri dan kembali berlari. “Sudahlah cantik, kami tahu kamu sudah kelelahan, berhentilah dan mari mendekat,” kata seorang pria dengan tatto scorpion di lengannya. Perkataan pria itu bukan membuat gadis itu berdiri dan segera berlari semakin kencang berlari dengan sisa tenaga yang di milikinya. Saat merasa jaraknya cukup jauh, dia memutuskan untuk bersembunyi di antara tumpukan bahan yang belum digunakan oleh para tukang. Mata tajamnya terus mengawasi sekitar memastikan bahwa dirinya aman berada di tempat persembunyiannya. Kreess... dia mendengar suara sesuatu yang terinjak kaki. Dia segera mengedarkan pandangannya ke arah asal suara itu. “Ya Tuhan,” gumam gadis itu sambil menutup mulutnya. Dia berusaha untuk tidak membuat suara sedikit pun agar para pria itu tak menemukannya. “Shit... ke mana perempuan sialan itu pergi?” kata seorang dari mereka yang memiliki tubuh jauh lebih kekar dari yang lainnya. “Sabar Bro, Jane pasti masih di sekitar sini,” kata pria berambut cepak mirip rambut tentara. Jane, ya perempuan yang sedang bersembunyi itu bernama Jane. Dia sedang menghindari kejaran segerombolan pria yang berjumlah lima orang yang sedari tadi tengah mengejarnya. “Gue gak bisa tenang sebelum menemukan dia, bisa kacau kalau dia memberitahukan semuanya,” kata pria bertubuh jauh lebih kekar dari yang lainnya. “Nyante, Bro, dia pasti masih sekitar sini, ayo cari lagi!” kata pria lain yang memiliki lesung pipi di kedua belah pipinya. Hening, tak ada lagi yang bicara di antara mereka. Mereka sibuk mencari Jane kembali. Entah apa kesalahan yang dilakukan oleh Jane hingga dia harus berurusan dengan kelima pria yang berbadan tinggi dan tegap itu. Jane semakin beringsut di tempat persembunyiannya. Dia sungguh takut dengan apa yang mungkin saja terjadi padanya. “Aku tak boleh tertangkap,” batin Jane. Mata tajam Jane terus memperhatikan sekelilingnya dan pergerakan ke lima pria yang sedari tadi mengejarnya. Srreett... tiba-tiba Jane merasa ada yang menggenggam bahunya, refleks Jane menoleh ke arah orang yang memegang bahunya. “Aaaggghhh...,” teriak Jane saat menyadari bahwa yang memegang pundaknya adalah salah satu dari kelima pria itu. “Bro gue nemuin dia,” teriak orang tersebut. *** Hari ini media cetak di gemparkan dengan penemuan mayat seorang perempuan yang mati mengenaskan di sebuah gedung yang masih dalam proses pembangunan. Kondisinya yang tanpa busana dengan beberapa bagian perut terurai keluar membuat siapa saja tak tega untuk melihat kondisinya. Mayat tersebut di temukan oleh seorang kuli yang akan memulai pekerjaannya di pagi ini. Setelah mendapat laporan, Polisi segera datang ke tempat tersebut. Dan secara otomatis awak media pun segera memburu berita yang menjadi buah bibir tersebut. Berbagai spekulasi terkait pembunuhan tersebut pun muncul di masyarakat. Ada yang menyangka bahwa perempuan itu adalah seorang p*****r yang di bunuh langganannya, dan ada yang mengatakan bahwa dia adalah korban pemerkosaan para preman. Tapi kembali, semua adalah sebuah spekulasi yang tercipta di masyarakat tanpa mereka ketahui bagaimana kejadian yang sesungguhnya. Pada akhirnya, semuanya hanya dapat menunggu hasil investigasi pihak kepolisian yang di harapkan dapat segera mengungkap semuanya. Mayat perempuan tersebut kini telah berada di sebuah rumah sakit untuk menunggu proses penyelidikan dari pihak kepolisian. Bagian tubuhnya yang terurai telah dijahit oleh petugas rumah sakit hingga meninggalkan bekas melintang di perutnya yang awalnya begitu mulus dan putih. Suara tangisan seorang perempuan setengah baya yang berlari tergopoh-gopoh menuju ruang mayat di mana mayat perempuan tersebut berada menggema memenuhi koridor rumah sakit. Namun sayang, langkah kakinya terhenti oleh seorang polisi yang berdiri tepat di depan ruang mayat tersebut. “Saya ingin masuk, Pak, ingin melihat kondisi putri saya,” kata perempuan tersebut. “Sabar, Bu, kita tunggu petugas rumah sakit keluar dan memberi kita izin masuk,” kata polisi tersebut. Tangis masih saja membasahi kedua pipi perempuan setengah baya tersebut yang sudah mulai keriput namun masih ada bekas kecantikan di masa mudanya. Dia ditemani oleh seorang perempuan lainnya yang sangat mirip dengan mayat perempuan yang ditemukan di gedung yang belum selesai tersebut. Akhirnya pintu kamar mayat terbuka dan seorang petugas rumah sakit mengenakan pakaian serba putih keluar dari kamar mayat. “Semua sudah selesai, silahkan, Pak,” katanya kepada Polisi yang berdiri di dekat pintu kamar mayat. “Mari, Bu,” kata polisi tersebut. Perempuan setengah baya beserta perempuan yang menemaninya pun masuk ke dalam kamar mayat untuk melihat kondisi mayat yang sedang menjadi buah bibir tersebut. “Silahkan, Bu untuk dikenali, apakah benar dia putri Ibu,” kata polisi tadi sambil membuka penutup mayat tersebut. “Jane..,” teriak kedua perempuan tersebut secara bersamaan, sebuah kalung bernamakan si empunya menjadi satu petunjuk yang tidak terelakkan oleh mereka. “Ma, tenang Ma,” kata perempuan muda kepada ibunya. “Dia benar Jane, dia kembaranmu Jenie,” teriak mama Jane, Ibu Sofia. Jenie hanya terdiam menatap tubuh kaku saudari kembarnya. Ia masih tak percaya jika kembarannya akan mengalami hal mengenaskan seperti ini. gadis yang selalu ada untuknya dan melindunginya ternyata kini telah pergi untuk selamanya. Tanpa kuasa menahan diri, Ibu Sofia langsung memeluk tubuh kaku putrinya. Cairan panas terus membasahi pipinya di sertai dengan teriakan yang sangat memilukan bagi siapa saja yang mendengarnya. “Ma, sudah, Ma, kita yang ikhlas,” kata Jenie. “Bagaimana Mama bisa ikhlas Jen, Jane meninggal dengan cara yang sangat mengenaskan,” kata Ibu Sofia. Jenie memapah ibunya keluar dari kamar mayat dan mendudukkannya di depan kursi kamar mayat. Bukan hanya mamanya saja yang terpukul atas kepergian Jane, tapi dirinya juga. Dia terbiasa melakukan semuanya bersama-sama. Tapi kini dia harus kehilangan Jane dengan cara yang mengenaskan dan di usia yang cukup muda, 19 tahun. Kembali derai air mata membasahi pipi kedua perempuan tersebut. Luka kehilangan orang terkasih mereka benar-benar berbekas dalam diri mereka. “Kami akan membawa jenazah Jane sekarang, bisa?” tanya Ibu Sofia yang sudah mulai tenang dan mampu mengendalikan emosinya. “Maaf, Bu, kami belum dapat memberikannya sekarang karena kami masih membutuhkannya untuk proses penyelidikan,” jawab Pak Polisi. Proses penyelidikan selalu menjadi alasan Polisi untuk menahan sesosok mayat kaku tanpa memikirkan bagaimana perasaan orang-orang yang di tinggalkannya, keluarganya. Kembali Jenie dan ibunya menangis mendapati belum dapat membawa jenazah Jane bersama mereka.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

I Love You Dad

read
282.7K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
52.4K
bc

✅Sex with My Brothers 21+ (Indonesia)

read
923.1K
bc

Crazy In Love "As Told By Nino"

read
280.6K
bc

Enemy From The Heaven (Indonesia)

read
60.7K
bc

HYPER!

read
556.3K
bc

Hubungan Terlarang

read
500.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook