bc

Sekretarisku Canduku

book_age18+
6.7K
FOLLOW
74.0K
READ
dark
drama
tragedy
twisted
sweet
humorous
heavy
lighthearted
serious
mystery
like
intro-logo
Blurb

Sela Gabriela Maxiton, wanita paling beruntung yang pernah bertemu dengan Aldebaran Bradsiton Arganta.

Semua kehidupannya berubah kala Bara masuk ke dalam dunianya.

Bak dijadikan seorang ratu oleh laki- laki yang tidak pernah Sela sangka akan menjadi suaminya.

Di samping cerita Sela dan Bara, ada kisah para bodyguard kocak juga para sahabat mereka yang sibuk mencari pasangan sejati.

Bahkan, hingga Sela mengalami masalah yang membuat dirinya terjerat oleh Felix, pemburu chips AS yang kabur dari tahanan 2 tahun lalu.

Lalu bagaimana kisah mereka semua? Yuk kepoin.

chap-preview
Free preview
Kemewahan Aldebaran
Tit Tit Tit Tepat pukul 5 pagi alarm berbunyi, Aldebaran mematikan alarmnya. Rutinitas pagi kini dimulai, Aldebaran membuka gorden dengan remote kontrol, agar sinar mentari masuk ke dalam kamar minimalisnya. Aldebaran bergegas untuk pergi ke kamar mandi, karena pagi ini dia akan ada meeting besar bersama CEO Belgia. Aldebaran masuk ke dalam kamar mandi yang dekat dengan pemandangan laut Saat pagi Aldebaran lebih suka untuk mandi dengan pemandangan laut seperti ini dengan sinar matahari yang sempurna dan sehat untuk tubuh. Sedangkan sepulang kerja nanti, Aldebaran akan mandi dan merilekskan tubuhnya di kamar mandi satunya, seperti gambar diatas. Semua rumah yang dia beli sendiri ini, sesuai dengan rancangan yang Aldebaran rancang sendiri. Wow, keren bukan. Setelah selesai mandi, Aldebaran pergi ke walk in closet, dengan tiga sisi yang berbeda. Aldebaran sengaja membagi walk in closetnya menjadi 3 bagian untuk mempermudah dirinya. Dimana bagian walk in closet khusus untuk baju kerja, baju santai atau di rumah dan baju untuk menemui para petinggi. Setelah selesai dan rapi dengan setelan jasnya, Aldebaran beralih menuju koleksi display aksesorisnya. Setelah selesai bersiap Aldebaran pergi menuju koleksi sepatunya, bukan lebih tepatnya toko sepatu, karena banyaknya sepatu yang ia punya. Aldebaran keluar dari tabung koleksi sepatunya, beralih pada koleksi satunya. Setelah lama bingung untuk memilih yang mana, Aldebaran beralih pada koleksi sepatunya yang lain. Disini adalah sepatu khusus yang ia pakai saat akan bertemu dengan para petinggi dari berbagai negara. Setelah menemukan sepatu yang cocok untuknya, Aldebaran turun ke lantai dua untuk sarapan. Saat di lantai dua kalian akan disuguhi oleh nuansa ruangan yang sangat indah. Di mana semua bernuansa putih dan begitu terang. Bara mendesain pada lantai dua agar matahari bisa masuk dan menyinari ruangan di lantai dua. Bara sangat jarang sekali berada di lantai dua, dia lebih banyak menghabiskan waktu di lantai tiga atau satu. Bara hanya akan berkumpul di lantai dua ketika sahabatnya datang. Karena Bara tidak mengizinkan pada siapapun kecuali Rendy naik ke atas lantai tiga. Di sini Bara lebih suka sarapan dengan nuansa yang tenang dan damai. Karena itu semua dia desain seindah mungkin. "Bar, buruan sarapan, 20 menit lagi CEO Belgia akan mendarat," kata Rendy yang sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk Aldebaran. Sekilas tentang Rendy, dia sahabat Bara sejak kuliah, karena Bara tidak bisa mempercayai seseorang semudah itu, alhasil Rendy adalah tangan kanannya. Rendy merasa berhutang budi pada Bara, berkat Bara lah dirinya bisa kuliah hingga wisuda, dia kini tinggal sebatang kara, maka dari itu kini dia seakan mengabdi pada Bara. Namun, Bara tidak pernah menganggap Rendy sebagai asisten atau pengabdinya, karena Rendy tetaplah sahabat pada masa kuliah. Ok, kembali ke topik awal. "Mereka yang butuh gue, kenapa gue yang ribet," kata Bara santai sambil meletakkan lap dipahanya bersiap untuk sarapan. "Tapi Bar, lo tahu kan tuan Walles orangnya gimana," kata Rendy mengingatkan akan sikap CEO asal Belgia hari ini. Bara tampak begitu cuek, dia menikmati sarapannya dengan begitu santai. Tanpa memedulikan ocehan Rendy. "Dia orangnya seprofesional itu, barusan gue baca artikel tentangnya, salah satu yang paling dia benci asal lo tahu," Bara menatap Rendy memintanya untuk melanjutkan ucapannya. "Terlambat," bukannya kaget atau menanggapi ucapan Rendy, Bara malah kembali asik sarapan. "Lo sebenarnya dengerin gue enggak sih," kesal Rendy setelah merasa dirinya diacuhkan sejak tadi. "Bosnya gue apa lo?" tanya Bara setelah meminum s**u dari New Zealand yang setiap pagi dia minum. "Tuan Bara," jawab Rendy sambil memasukkan suapan keduanya. Bara tersenyum samar melihat wajah jengkel Rendy. "Kita buktiin aja, seberapa hebatnya artikel menceritakan tentangnya," Rendy mengernyit bingung mendengar ucapan Bara. "Buruan sarapan," kata Bara ketika melihat wajah bingung Rendy. Setelah selesai sarapan, Rendy turun ke bawah untuk menyiapkan mobil yang akan dipakai Bara. Tidak lama Bara menyusul Rendy untuk turun ke lantai satu menaiki lift. Bara sengaja merancang ada tangga dan lift untuk turun pada setiap lantai. Semua untuk mengantisipasi suatu hal yang darurat dan gawat. Saat di lantai satu kalian akan disuguhi ruangan dengan nuansa hitam indah. Bara lebih suka menghabiskan waktunya di sini, entah membaca buku atau merilekskan otaknya. Selain tempatnya yang indah dan sangat nyaman, warna hitam adalah kesukaan Bara. Bara menuju garasi mobilnya, bukan lebih tepatnya toko mobil. "Tuan ingin naik mobil apa?" tanya salah satu bodyguard ketika Bara memasuki garasinya. "Saya akan mengendarai sendiri," kata Bara meminta kunci pada bodyguard gempal itu. "Tapi tuan," ucapannya terpotong saat Rendy memberi isyarat untuk memberikan kuncinya pada Bara. Bara berjalan menuju mobil lamborgini hitamnya, lalu berjalan keluar dari garasi. "Tunggu apa lagi buruan kita ikuti bos," perintah Rendy pada para bodyguard yang ada. Rendy dan bodyguard lainnya langsung menaiki mobil khusus bodyguard. Mereka dengan cepat langsung mengikuti tuannya, sebelum mereka kehilangan jejak. Jika dilihat dari luar rumah Bara akan terlihat begitu luas dan sangat strategis. Mungkin terlihat minimalis, namun begitu luas dan sangat mewah. Namun, tidak hanya itu saja saat kalian melihat dari arah samping kanan terlihat begitu elegan. Terlihat sederhana namun begitu mewah, terkesan tidak begitu norak atau berlebihan. Lebih indah lagi saat di lihat dari sisi kiri pada waktu senja. Tempatnya begitu sangat tenang dan terlihat begitu romantis dengan langit yang begitu indah. Citttttttt Suara deritan dari ban mobil yang direm. Lamborgini warna hitam senilai 200 Triliun terparkir epic di depan perusahaan ATF Centre Fashionable. Di mana perusahaan yang diminati dan banyak dicari oleh banyak kalangan. Bara menuruni mobilnya, banyak orang berhenti sejenak saat melakukan aktivitasnya, hanya untuk menatap Bara yang turun dari mobil. Citttt Bara menoleh, 7 mobil warna hitam terparkir di belakang mobilnya. Siapa lagi mereka kalau bukan, Rendy dan para bodyguardnya. Rendy turun dari mobil lalu diikuti oleh para bodyguard yang berjumlah sekitar 50. "Dasar bapak bapak," gumam Bara lirih lalu melangkahkan kakinya untuk memasuki kantornya. Mengapa Bara dikawal bodyguard sebanyak itu, satu karena Bara di perusahaannya bukanlah seorang CEO melainkan bagaikan idol. Bagaimana tidak, staf dan karyawannya begitu menggilai CEO nya sendiri, mereka bahkan hampir setiap hari meminta tanda tangan Bara. Astaga apa mereka menjualnya. Kedua, jangan lupakan jika Bara adalah Miliader Top No.1 di Kanada sekaligus pendiri Perusahaan tertinggi dan termewah pertama di Kanada. Jadi tidak heran lagi saat Rendy lebih mengetatkan penjagaan pada Bara. Perusahaan Bara telah dinobatkan sebagai Perusahaan tertinggi dan termewah di Kanada. Bagaimana tidak, Perusahaan Bara mampu mencapai lantai 100 dan itu adalah perusahaan pertama yang ada di Kanada. Amazing bukan. Dari luar aja perusahaan Bara begitu mewah dan sangat luas, bukan luas lagi entahlah kata apa yang cukup untuk mengatakannya. Lalu bagaimana dengan interior nya, apa akan semewah dan semegah seperti dari luar. Saat kalian masuk akan disuguhi oleh pemandangan yang sangat indah ini. Bayangkan saja ini baru lobi dan lantai satunya udah semewah dan semegah ini. Lalu bagaimana dengan lantai 2 hingga lantai ke 100 nya, membayangkan saja membuat kita meninggoy rasanya. Kalian enggak tanya seberapa banyak OB yang bekerja di perusahaan Bara? Jika Rendy mau menghitungnya mungkin satu RT orang yang bekerja sebagai OB, astaga satu RT itu bukan cuma ratusan orang tapi banyak, bisa bisanya Bara mempekerjakan satu RT hanya untuk menjadi OB. Bahkan gaji OB setara dengan gaji Direktur, lalu apa kabar sama direktur di perusahaan Bara, apa bapak bapak direktur mau tuker posisi. Ya tuhan, gaji OB setara sama gaji direktur, apa kalian juga mau mendaftar. Kembali ke topik awal. Bara dan Rendy dengan beberapa bodyguard memasuki lift menuju lantai teratas di mana itu adalah ruangan milik Bara. Bara mendesain lift pada perusahaannya dengan sangat pandai, lift yang berada di perusahaan Bara berbeda dengan lift pada umumnya. Lift ini memiliki kecepatan yang luar biasa. Jika menggunakan lift pada umumnya untuk mencapai ke lantai 100 akan memakan waktu 30 menit. Sedangkan lift yang Bara rancang, untuk mencapai lantai 100 hanya butuh waktu 10 menit. Lantas ini lift atau apa, bisa secepat itu. Lift terbuka, menandakan mereka telah sampai di lantai 100. Di sini adalah tempat di mana Bara sedang santai atau merilekskan otaknya. Ini adalah ruangan Rendy bekerja, sebagai resepsionis sekaligus asisten juga sekretaris. Di sini adalah tempat di mana Bara dan para petinggi akan melakukan makan siang. Bara tidak pernah membandingkan staf dan karyawannya, Bara juga memberikan fasilitas berupa restoran untuk karyawannya saat makan siang. Gimana luas bukan, tapi ini hanya untuk para staf dan karyawan sedangkan untuk para OB yang katanya satu RT ada tempatnya sendiri. Bukan untuk membedakan antara OB dan karyawan namun Bara hanya ingin memudahkan mereka saat makan siang. Ini adalah tempat kolega maupun tamu siappun menunggu saat ingin bertemu dengan Bara. Dan ruangan ini adalah tempat rapat antara Bara dengan beberapa Direktur. Sedangkan ruangan yang mewah dan elegan ini adalah ruangan milik Bara. Terlihat sederhana namun, Bara sangat menyukai akan hasil desainnya ini. Dan ini adalah tempat di mana Bara dan CEO Belgia akan bertemu. Ya, ini adalah tempat khusus untuk Bara bertemu dengan para petinggi dari berbagai negara dan kalangan. "Tepat jam 10 pagi," kata Bara ketika sudah duduk sambil mengamati jam tangannya. Rendy bingung kenapa tuan Walles belum datang, bahkan Bara yang harus menunggunya. Alamat k*****t namanya ini, siapa juga yang nulis artikel tentang tuan Walles di internet jika beliau membenci keterlambatan, Dan bodohnya gue yang baca dan percaya begitu saja, batin Rendy merutuki kebodohannya. "pukul 10 lebih 5 menit," kata Bara membuat Rendy tersadar dari pikirannya. "Sebentar biar saya check," kata Rendy hendak pergi memeriksa jam janji mereka akan bertemu. "Enggak perlu, dia udah datang," kata Bara membuat Rendy berbalik dan menatap bingung Bara. "Selamat siang tuan Bara," sapa tuan Walles bersama dengan beberapa kepala direksi dan direkturnya. "Selamat siang tuan Walles, senang bisa bertemu dengan anda," kata Bara menyambut kedatangan Walles dengan saling berpelukan. Dia ini CEO apa cenayang, batin Rendy sambil menatap heran pada Bara. Mereka duduk sambil menikmati beberapa minuman yang disiapkan oleh perusahaan Bara. "Maaf tuan Bara, kami membuat anda menunggu lama," kata Tuan Walles meminta maaf atas keterlambatannya. "Tidak perlu sungkan, saya tahu siapa tuan Walles. CEO TXT Centre Fashion One yang membenci keterlambatan," kata Bara sambil memasang senyum devilnya. Rendy tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Bara barusan. Walles merasa direndahkan dia hanya tersenyum miring. "Maaf saya baru jet lag pukul 9.50 jadi saya berusaha cepat untuk bisa sampai di perusahaan anda," kata tuan Walles mengatakan akan keterlambatannya. Bara menyentuh jam tangan digitalnya, melihat jadwal penerbangan Belgia Kanada. "Pesawat mendarat pukul 8.25, waktu dari bandara ke perusahaan hanya memakan waktu 15 menit dan jam bertemu pukul 10 tepat, anda terlambat 5 menit, apa saya mengatakan kebenarannya?" tanya Bara membuat semua terdiam. "Saya sebenarnya orang yang profesional dan selalu mempertimbangkan semua waktu, karena semua yang berlalu tidak bisa diulang kembali, saya tidak suka kata terlambat," kata Bara tidak melanjutkan ucapannya. "Jadi, terus terang saya tidak bisa lagi bekerja sama dengan perusahaan anda, tuan Walles," kata Bara membuat Walles berdiri dengan segala emosinya. Beberapa bodyguard dan Rendy dengan cepat dan siaga langsung melindungi bosnya, takut alih alih Walles menyerang Bara. "Dasar pecundang, kamu akan tahu akibatnya setelah mencari masalah denganku, kau hanyalah bocah ingusan," kata Walles membuat Bara hanya tersenyum manis dan duduk dengan sangat santai. "Pecundang setidaknya lebih baik daripada seorang pengkhianat, bukan begitu tuan Walles," Walles melotot terkejut dengan apa yang barusan Bara katakan. "Awas saja, kau akan merasakan akibatnya setelah membuat masalah denganku," kata Walles sebelum meninggalkan ruangan Bara. Bara hanya tersenyum samar, dia hanyalah salah satu dari banyaknya penjilat sekaligus pengkhianat yang lainnya. "Tuan apa anda sedang ada masalah, kenapa bisa anda memutuskan kerjasama dengan tuan Walles, kita sudah lama bekerja sama dengannya," kata Rendy protes saat Bara memutuskan kerja samanya. "Dia hanya seorang penjilat dan pengkhianat, tidak lebih," kata Bara sambil memainkan ponselnya. "Maksud Tuan," tanya Rendy tidak mengerti dengan ucapan Bara. Flashback On Bara mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata 120 km/ jam. Entah apa yang sedang dia kejar, seperti orang kesetanan saat mengendarai mobilnya. Bahkan beberapa bodyguard dan Rendy tertinggal jauh tanpa bisa mengikuti jejak Bara. Bara sengaja memilih jalan pintas, bukan jalan seperti biasanya menuju kantor, karna ada sesuatu yang harus dia urus. Bara menghentikan mobilnya di depan perusahaan Centre Style One. Terlihat beberapa mobil warna hitam sedang terparkir di depan perusahaan. Bukan itu masalahnya, tapi seseorang yang sedang berbicara di depan lobi. Tuan Walles dan Reynald. Bara sudah mencurigai sejak dulu, ada sesuatu yang tidak beres antara Walles dan Reynald. Ternyata benar. Bara menatap jam tangannya, pukul 08.35. Bara melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju kantornya. Agar tidak menimbulkan kecurigaan pada Rendy dan bodyguardnya. Flashback Off "Tuan," panggil Rendy membuat Bara tersadar dari lamunannya. "Kenapa..," ucapan Rendy terpotong saat Bara berbicara. "Ayo, gue pengin makan di luar," kata Bara sambil menyambar jasnya yang tergantung. Rendy berdiri dan menatap jengkel pada Bara. "Sabar Ren, kerja sama psikopat terkadang selalu makan hati tiap hari," gumam lirih Rendy sambil mengelus dadanya. "Gak usah mengumpat, gue denger," teriak Bara yang berada di depan lift bersiap untuk turun. "Tuan Bara yang terbaik," teriak Rendy sedikit berlari menuju lift sebelum tertutup menyusul Bara.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
201.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
9.3K
bc

My Secret Little Wife

read
84.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
186.5K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.0K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
12.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook