bc

The Untouchable Man [BAHASA INDONESIA]

book_age16+
1.9K
FOLLOW
12.4K
READ
billionaire
friends to lovers
scandal
CEO
drama
tragedy
sweet
city
betrayal
cheating
like
intro-logo
Blurb

(Spin off dari The Bitter of Love)

Cruise Benedict menjadi seorang pria dingin yang susah untuk ditaklukkan hatinya pasca mengalami kecelakaan pesawat terbang. Ia menjadi seorang yang pendiam dan jarang berbicara. Hatinya tertutup rapat ketika ia menyadari bahwa mimpi indahnya bersama dengan Jillian kekasihnya harus kandas akibat kecelakaan yang dialaminya. Cruise tidak lagi berani mengejar cintanya kepada Jillian. Ia memutuskan untuk menyerah dan berusaha melanjutkan kehidupannya sendiri.

Sebuah tragedi, membuat Cruise harus terlibat sebuah hubungan tanpa cinta dengan Zizi, seorang gadis Asia yang banyak membantunya di masa sulit. Gadis itu kini mengandung anaknya, Cruise sudah siap bertanggung jawab, tapi untuk menikah dengan Zizi ternyata tidak semudah itu, banyak hal yang membuat hubungan mereka seperti roller coaster, baik dari faktor Zizi sendiri dan juga Cruise.

Di tengah kalutnya hati Cruise, takdir kembali mempertemukan dirinya dengan Jillian. Hatinya yang masih sangat terikat dengan Jillian, membuatnya ingin kembali merajut cinta dengan sang mantan terindah. Namun, lagi-lagi, takdir mempermainkannya!

Seiring berjalannya waktu, sebuah konspirasi di masa lalu yang pernah ia buat bersama Reyes, akhirnya terkuak. Dan jelas, sang mantan meminta penjelasan!

Diambil dari kisah yang tak terungkap di (The Bitter of Love)

Silahkan simak kisahnya dan nikmati kehidupan baru Cruise pasca kecelakaan.

Suggest :

Untuk mengerti jalan ceritanya silahkan baca dulu The Bitter of Love. Biar nggak salah paham dan terbiasa dengan alurku yang sekelas Jodha Akbar :P

Tap Love dulu biar nggak kehilangan jejak.

Follow my l6 : JuliaInzaghi

Dan tap Love akunku Anne Wang untuk tau cerita lebayku berikutnya.

chap-preview
Free preview
Crash
Pesawat yang ditumpangi Cruise bergetar dengan hebat ketika baru lepas landas selama duapuluh menit. Pramugari yang ada di pesawat bergegas maju ke depan dan segera mengambil alat komunikasi. Ia lalu mengumumkan kepada semua penumpang untuk mengeratkan sabuk pengaman. "Ada apa ini? Ada apa?" Suara orang-orang mulai panik dan mereka saling menatap dengan khawatir satu sama lain. Kepanikan mulai menguasai isi pesawat itu, hampir semua penumpang merasakan hal yang sama, yaitu ketakutan akan kematian Tidak terkecuali Cruise, wajah Cruise seketika menjadi tegang. Hatinya merasa sangat cemas mendengar instruksi tersebut. Goncangan pesawat yang berkali-kali terjadi sudah cukup membuat orang takut, ditambah dengan instruksi seperti ini, seolah memperkuat dugàan bahwa pesawat sedang mengalami masalah serius. Sebagian besar penumpang terlihat mulai panik dan banyak juga yang mulai menangis dan berdoa. Semua penumpang pesawat bergegas melakukan perintah sang pramugari. "Apakah pesawat mengalami masalah?" Seorang wanita muda yang sedang duduk di sisi Cruise bersama dengan kedua anaknya menatap Cruise dengan tatapan khawatir. "Saya tidak tau, Mam. Semoga saja tidak," jawab Cruise berusaha menenangkan. Namun, beberapa menit kemudian goncangan yang dirasakan semakin hebat. Semua berteriak serempak dan tidak lama kemudian, pilot memberitahukan bahwa pesawat mengalami gagal mesin dan pesawat yang mereka tumpangi akan segera jatuh, semua penumpang dihimbau untuk mengenakan life jacket. "Oh tidak! Apakah ini artinya kita akan mati?" Wanita itu mulai menangis. "Kita ... hanya punya waktu ... sekitar sepuluh menit ... sebelum celaka, pesawat akan mendarat di laut dan ... mungkin akan terjadi ... ledakan." Pilot yang menyampaikan berita pun berkata dengan suara tangis yang tertahan. Mendengar pengumuman itu, semua penumpang semakin histeris. Ada yang menangis, berteriak dengan panik, ada pula yang pasrah dan berdoa dalam diam. Salah satunya adalah wanita muda yang sekarang duduk di samping Cruise. Ia dengan kedua anaknya yang masih kecil terus menangis dan berdoa setelah mendengar pengumuman itu. "Let me take your son, Mam." Cruise berusaha membantu. Anak yang dipeluk wanita itu adalah satu orang gadis kecil dan satu orang bocah laki-laki. Mereka terlihat seumuran. Wanita itu menatap Cruise dengan berlinang airmata. "We're gonna dead, aren't we?" tanya wanita itu dengan tatapan pasrah. Cruise menggenggam tangan wanita itu dan berusaha menguatkan. "Don't be afraid. We have our destiny. Soon or later, all of us will be dead." Cruise berkata sambil tersenyum. Hatinya pun sebenarnya tidak siap untuk mati, mimpi indahnya bersama dengan Jillian belum terwujud. Dan jujur saja, ia tidak siap untuk meninggalkan Jillian secepat ini. Cintanya dengan Jillian sedang berada di puncaknya. Mereka baru saja membuat kesepakatan untuk menikah dan mengarungi bahtera bersama. Jelas sangat tidak adil baginya jika mimpi ini harus kandas di tengah jalan seperti ini. Namun di depan wanita yang sedang rapuh, Cruise berusaha menguatkan dirinya. "C'mon boy! Let me hug you!" Cruise meraih anak laki-laki yang ada di sampingnya dan memeluknya erat. Pesawat itu mengalami turbulensi lalu dengan cepat terjun bebas dan menukik tajam. Suara teriakan penumpang begitu keras bersamaan dengan suara mesin yang menggaung. Krakk!! Terdengar suara keras seperti bunyi patahan. Angin yang besar masuk ke dalam pesawat, semua orang semakin histeris dan tidak lama kemudian terdengar sebuah ledakan keras. Entah bagian pesawat mana yang meledak, Cruise tidak bisa melihatnya. Ia sibuk memeluk anak lelaki yang terus menangis sambil memejamkan matanya. BYURRR!! Suara teriakan seketika hening. Air mulai menenggelamkan pesawat itu dengan ratusan penumpang di dalamnya. Sunyi, pesawat itu terseret ke dalam laut yang dalam. Cruise membuka matanya lalu berusaha melepaskan sabuk pengamannya dan sambil memeluk anak laki-laki itu, ia berusaha naik ke permukaan laut. Wanita di sisi Cruise terlihat mengalami kesulitan untuk melepaskan sabuk pengamannya. Namun, ketika Cruise hendak membantunya, ia menolak. Ia menyuruh Cruise segera naik dan membawa anaknya yang laki-laki. Sementara gadis kecil yang dipeluk oleh wanita itu sudah memejamkan matanya dan tidak lagi menangis. Cruise merasa gadis itu keliatannya tersedak air, tapi ia pun tidak punya waktu untuk melepaskan sabuk pengaman yang mengikat gadis itu. Cruise sekali lagi menatap ke arah wanita yang terus berusaha melepaskan sabuk pengamannya namun, perlahan tapi pasti wanita itu mulai terlihat pasrah. Tubuhnya mengejang beberapa kali sebelum ia lemas dengan mata yang terbuka. Banyak lagi pemandangan seperti itu yang dilihat oleh Cruise sebelum ia memutuskan untuk berenang ke atas. Pesawat yang pecah itu terus turun ke dasar laut dan menghilang di dalam kegelapan di bawah sana. Anak lelaki yang dipeluk Cruise sama sekali tidak bergerak. Ia hanya diam sambil memejamkan matanya. Hati Cruise mulai panik. Ia takut anak itu tersedak air laut ketika ia menangis tadi. Cruise berusaha naik ke atas secepatnya. Ia khawatir anak ini tidak bisa bertahan jika ia lambat naik ke permukaan. Dengan susah payah, usaha Cruise akhirnya membuahkan hasil. Cruise mampu mencapai permukaan laut sementara anak yang dia peluk terlihat lemas dan tetap tidak membuka matanya. "Boy, wake up!!" Cruise berusaha menyadarkan anak itu. Tapi anak itu tetap tidak bersuara. "Ya, Tuhan! Please selamatkan anak ini!" Cruise berdoa sambil menggerak-gerakkan tubuh anak yang dipeluknya. Cruise berusaha meniup mulut anak itu agar bisa bernafas kembali. Tapi dengan posisi yang berada di tengah laut seperti ini, hal itu sangat sulit dilakukan dengan maksimal. "Tidak!! Please! Bertahanlah, boy!" Cruise berkata dengan cemas dan panik. Jarak antara Cruise tenggelam tadi dengan permukaan laut tidak begitu jauh. Tapi, jika anak ini tersedak air ketika menangis, maka hal itu akan langsung menimbulkan kematian. Air akan langsung masuk ke dalam paru-parunya dan ia tidak akan bernafas lagi. Tubuh anak itu lemas di dalam pelukan Cruise. Dan Cruise pun mulai menyadari bahwa anak tersebut pasti sudah meninggal. Namun, ia masih tidak rela untuk melepasnya tenggelam ke dalam laut. Cruise terus memeluk anak itu sambil terapung di tengah laut berdua. Tubuh keduanya diombang-ambingkan oleh air laut entah untuk berapa lama. Laut ini sangat luas bahkan tidak terlihat tepinya. Dan Cruise tidak tau, dia berada di samudra sebelah mana. Tidak ada satu pun kapal yang lewat dan lama kelamaan, tubuh Cruise pun mulai lelah. Cruise memejamkan matanya dan ia merasa malaikat maut sebentar lagi akan menjemputnya. Perlahan tubuhnya mulai terpisah dengan anak yang ia peluk. Antara sadar dan tidak, Cruise melihat Jillian sedang menatapnya dengan tatapan sedih dan penuh deraian air mata. "Sayang ... maafkan aku ... " Tanpa sadar Cruise berkata. Dan setelahnya ia tidak ingat apapun lagi.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
93.5K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.7K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook