bc

Menjadi Istri Yang Baik Untuk Om Kai

book_age18+
2.9K
FOLLOW
20.6K
READ
love after marriage
age gap
fated
forced
drama
sweet
humorous
like
intro-logo
Blurb

Raina Anggara Pratama gadis berusia enam belas tahun terpaksa harus menikah Om angkatnya yang bernama Kai Anggara Pratama karena permintaan sang Kakek yang sedang sakit parah. Awalnya gadis itu menolak karena ia masih ingin menikmati kehidupan normalnya setelah lulus SMA namun dengan membahagiakan sang Kakek ia menyetujuinya. kehidupan Rain berubah setelah menikah secara diam- diam tersebut. Kai adalah lelaki yang dingin serta tegas hingga membuat Rain tidak bisa hidup bebas seperti biasanya terlalu banyak peraturan yang diberikan oleh Kai. Akankah Raina mampu menjalani kehidupannya setelah menikah? dan bagaimana kisah pernikahan keduanya?

chap-preview
Free preview
Bab 1
Sudah lima belas menit Rain duduk di ruang Guru mendengarkan beberapa teguran dan nasehat yang memang sudah sangat ia hapal setiap katanya dari Ibu Agatha sang Wali kelasnya. Ya bagaimana tidak? karena Rain sering terlambat masuk sekolah terutama terutama di hari senin ia bahkan bisa terlambat sampai setengah jam lamanya seperti hari ini. "Ayolah Rain, tahun ini kamu sudah duduk di kelas 3 SMA, mau sampai kapan kamu akan seperti ini?" ucap Ibu Agatha yang sangat frustasi dengan salah satu Siswinya tersebut. "Saya tidak tahu," Jawab Rain santai seakan tidak peduli. "Kamu harus segera berubah Rain kalau tidak kamu bisa-bisa tidak akan lulus nantinya." Seru Ibu Agatha yang terdengar memohon. "Bagaimana saya tidak akan lulus bukannya nilai saya di atas rata- rata dan lagi bukannya bagus jika saya harus menetap di sekolah ini lebih lama lagi?" ucap Rain yang memicu emosi Ibu Agatha. "Jujur aku bingung bagaimana cara menasihatimu Rain, apa yang akan orang tua kamu katakan nanti kalau tahu putri satu-satunya selalu berulah seperti ini." seru Ibu Agatha lagi namun kali ini dengan nada meninggi. "Kau tak perlu repot menasehati ku Ibu Agatha, sudah kubilang laporkan saja apa yang kulakukan di sekolah ini kepada orang tuaku agar mereka sadar kalau merek masih mempunyai seorang putri sepertiku! Dan satu lagi kau tak usah terbebani hanya karena kau menjadi pacaran Om ku." Ungkap Rain yang merasa kesal karena selama ini Ibu Agatha yang sekaligus Pacar omnya itu selalu berusaha menutupi ulahnya di sekolah dari kedua orang tuanya seakan gadis itu baik- baik saja. Padahal Rain sengaja melakukan hal itu agar Orang tuanya sadar akan adanya Rain dan tidak hanya sibuk dengan pekerjaan mereka. Sudah sejak lama Raina Anggara Pratama yang biasa di panggil Rain itu berubah menjadi gadis nakal yang susah diatur hanya karena ingin mencari perhatian dari kedua orang tuanya yang kini bekerja di luar negeri sejak gadis itu berusia sepuluh tahun. Sejak saat itu juga Rain tinggal bersama Kakek Pratama tanpa merasakan kasih sayang kedua orang tuanya. Rain pun keluar dari ruang Guru begitu saja setelah ia mengungkapkan perasaannya. dengan wajah di tekuk ia segera berjalan menuju kelasnya yang berada di lantai dua. namun saat ia sudah di ambang pintu, ponselnya bergetar panjang karena ia mendapatkan satu panggilan yang tak asing. ya itu adalah panggilan dari rumah kakek Pratama. ia pun langsung menjawab panggilan tersebut lalu terkejut saat mengetahui Kakeknya jatuh pingsan dan kini sedang dilarikan ke rumah sakit. tanpa basa -basi gadis itu mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam kelas lalu berlalu pergi walau sang Guru yang sedang mengajar memanggil namanya. Sesampainya di dalam mobil Rain segera mengemudikan mobilnya menuju rumah sakit. memang Rain belum genap tujuh belas tahun namun Kakek Pratama sudah mengijinkan gadis itu membawa mobil yang beliau berikan satu tahun belakangan ini dengan catatan Rain harus selalu masuk lima besar. Kakek Pratama memang sangat menyayangi cucu satu- satunya itu tersebut hingga tanpa sadar beliau juga memanjakan gadis itu. Rain pun juga merasa sangat sayang kepada Kakek Pratama hingga mendengar sang Kakek jatuh pingsan pun ia sangat cemas tanpa mempedulikan apa pun termasuk bolos sekolah. "Semoga tidak terjadi sesuatu dengan Kakek." Batin Rain yang panik karena baru kali ini ia mendengar Kakek kesayangannya itu jatuh pingsan. Bagi gadis itu hanya Kakek Pratama Lah orang yang sangat berarti untuknya karena hanya beliaulah yang selama ini merawat dan menjaganya dengan penuh kasih sayang. Dengan perasaan yang tak karuan dan juga air mata yang menetes setiap kali mengingat kenangan dengan sang Kakek, Rain menyusuri setiap sudut jalan menuju rumah sakit. ia tak peduli berapa kilo meter yang sedang ia tempuh saat ini untuk cepat sampai di sana. beberapa pikiran negatif sempat menghampiri dirinya namun dengan kuat ia tepis begitu saja. "Dimana Kakek, Bi?" tanya Rain kepada pembantunya saat ia baru sampai di depan ruang rawat beliau. "Kakek ada di dalam setelah di tangani dokter, Non," Jawab Sang Bibi yang terdengar melegakan untuk Rain. namun gadis itu segera berusaha masuk untuk kembali meyakinkan dirinya kalau Kakeknya baik- baik saja. Saat Rain sudah masuk ke dalam ruang rawat Kakek Pratama, ia melihat sang Kakek tengah berbaring dengan beberapa alat medis yang terlihat tak biasa. gadis itu sangat ingin tahu tentang penyakit Kakeknya tersebut. kini gadis itu berjalan mendekati sang Kakek lalu duduk di kursi sambil menggenggam tangan beliau. "Kakek, harus sembuh ya demi Rain, Rain sayang sangat Kakek." lirih Rain dengan air mata yang mulai menetes hingga membasahi tangan beliau. "Rain, kenapa kamu ada disini?" Tanya seseorang dari balik punggungnya dan gadis itu menoleh ke arah sumber suara tersebut yang ternyata adalah Om Kai Anggara. gadis itu bingung mengapa Omnya itu ada disini saat ini, kapan lelaki itu tiba di Indonesia? "Om Kai, juga kenapa ada disini?" tanya Rain balik. "Kamu ditanya malah balik nanya, bagaimana sih!" Seru Kai dengan tatapan sinis dan dingin. "Raina." Lirih Kakek Pratama yang baru saja sadar. Rain pun mengalihkan pandangannya dari Kai dan menatap beliau. "Kakek butuh apa? mau Rain ambilkan?" Beliau tersenyum melihat keberadaan Rain disisinya. "Kamu kenapa ada disini? kenapa tidak sekolah?" tanya Kakek. "Bagaimana aku bisa sekolah kalau mendengar Kakek pingsan dan dirawat seperti ini." jelas Rain dengan wajah khawatir. "Kau memang Cucuku yang baik tapi aku tidak apa- apa, Rain." seru beliau lagi sambil tersenyum seakan tidak terjadi apa- apa. "Kai.." Panggil Kakek yang membuat lelaki itu berjalan mendekat ke arah mereka berdua. "Iya Pa, Papa butuh sesuatu?" tanya Kai yang terdengar hangat. "Ajak Rain sarapan di Cafe dekat sini ya karena tadi pagi ia lupa untuk sarapan." Suruh Kakek Pratama yang malah merasa khawatir dengan kondisi Rain. "Tapi siapa yang akan menemani Papa disini?" tanya Kai khawatir. "Aku tidak lapar Kakek, biarkan aku disini menemanimu ya." pinta Rain memelas karena ia tak ingin pergi meninggalkan sang Kakek. "Permisi, Mas Kai ini beberapa keperluan milik Bapak." Seru Bibi Ijah yang baru saja memasuki ruang rawat Kakek Pratama sambil membawa sebuah tas besar. "Tolong rapikan saja di lemari ya, Bi," suruh Kai lalu dituruti oleh sang Bibi. "Kai tolong temani Rain sarapan ya, Papa khawatir penyakit asam lambungnya akan kambuh," pinta Kakek Pratama kepada anaknya dengan nada memohon. seperti itulah rasa sayang Kakek Pratama pada Rain, walau ia sedang sakit beliau masih saja memikirkan kesehatan Rain. "Ayo Rain, sebaiknya kita pergi dan biarkan Kakek beristirahat. dan Bibi Ijah tolong temani Papa disini ya." Ajak Kai kepada Rain diiringi dengan menyuruh Bibi Ijah untuk menemani sang Papa. Rain pun akhirnya menuruti ajakan Kai walau hatinya masih berat untuk meninggalkan Kakeknya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
91.8K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.0K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.0K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.2K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook