bc

Natasya 2, My 7EvVs (Indonesia)

book_age16+
2.5K
FOLLOW
27.9K
READ
possessive
family
love after marriage
pregnant
goodgirl
student
drama
sweet
bxg
city
like
intro-logo
Blurb

Story ini merupakan sekuel dari novel Natasya(18+)

Natasya Faturrahman dan Erik van Vollenhoven, keduanya menikah di usia 18 tahun. Mereka harus menyelesaikan studynya dan tetap menjalankan rumah tangganya, meski harus LDR karena kampus yang berbeda. Erik pun harus menafkahi keluarganya walau ia dan istrinya anak orang kaya. Tasya dan Erik harus tetap saling percaya meski masalah datang bertubi-tubi dan para pelakor mengintai mereka.

Sanggupkah mereka bertahan melaluinya?

Kisah mereka pun semakin menarik dengan kehadiran tujuh orang anak yang lahir dengan proses yang berbeda dan diwarnai dengan berbagai kisah unik, penasaran? Segera baca keseruan kisah keduanya,banyak anak banyak rezeki di story Natasya 2, My 7EvV,s

chap-preview
Free preview
Part 1 (Mahasiswa Pindahan )
Tasya baru saja tiba di kampusnya diantar Adit sopir keluarga Hadiwijaya. Hari ini hari Jum’at. Jadwal di semester baru sedikit merugiknnya karena ia ada kelas pagi pukul setengah 8 sampai pukul 9.40 dan masuk lagi jam 2 siang. Bagi Tasya yang juga berstatus Ibu Rumah Tangga tentu saja sangat dirugikan. Hari ini jadwal Erik pulang dari Bogor atau sebaliknya dirinya yang pergi ke tempat Erik. Tasya berjalan seorang diri memasuki gedung kampusnya menuju lift hendak kelantai 3. Waktu sudah hampir pukul setengah delapan. Gara-gara Ehsan yang minta mimi dulu makanya ia jadi agak terlambat. “ Maaf mbak, ruang 315 ada di sebelah mana ya?” Bgitu tiba di lantai 3 seorang mahasiswa bertopi merah dengan menggendong ransel hitam bertanya kepada Tasya. Tasya merasa asing dengan orang di hadapannya. “ Bareng aku aja, aku juga ada kelas di ruang itu.” Jawab Tasya. Mahasiswa berkulit putih bermata sipit itu pun mengekor Tasya. “ Kenalkan nama aku Revan. Aku pindahan dari Bandung sekarang semester 6.” Pemuda itu memperkenalkan dirinya dengan penuh percaya diri. Diam-diam ia tertarik kepada Tasya. “ Natasya, panggil aja Tasya” Ucap Tasya. “ Kamu anak sastra Inggris juga?” Tanyanya mulai kepo. “ Iya.” Jawab Tasya singkat. “ Kebetulan banget.” Revan tampak senang. “ Ini kita udah sampai di ruang 315.” Beritahu Tasya saat mereka di depan pintu kelas. “ Makasih ya, senang berkenalan dengan kamu.” Ucap Revan sambil tersenyum manis. Entahlah sejak awal bertemu tadi ia langsung jatuh hati kepada Tasya. Mungkin ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama.  Di dalam ruangan sudah tampak banyak mahasiswa. Mereka sedang menunggu kedatangan dosen. “ Tasya.....” Alin sahabatnya sejak SMA memanggilnya. Ia sudah menyiapkan bangku untuk Tasya tepat di sampingnya. “ Permisi aku duduk di sana.” Ucap Tasya seraya meninggalkan Revan yang sedang berdiri mencari bangku kosong. Ia tampak kecewa padahal ia ingin sekali duduk dekat Tasya dan berkenalan lebih jauh dengan gadis cantik berjilbab hijau toska itu.  Tasya duduk di barisan depan sementara Revan di bangku belakang. Tampak pemuda itu saling sapa dengan mahasiswa lainnya. “ Siapa tuh, kayanya anak baru. Soalnya kalau kakak tingkat yang ngulang kita pasti kenal.” Bisik Dina teman segeng Tasya. “ Hooh siapa tuh.” Alin tampak kepo. “ Anak pindahan.” Jawab Tasya. “ Wuih cakepnya.” Dina diam-diam mencuri pandang lagi ke belakang. “ Dasar Dina tiap ketemu cowok cakep dikit pasti aja ngiler.” Alin sewot. “ ga apa-apa lah, biar status jomblo nya segera lenyap.” Tasya tertawa kecil. *** Keluar kelas Literature dengan dosen tua Pak Dado, semua anak tampak bete tak terkecuali Tasya dan temannya. “ Walaupun kuliah pagi kalau dosennya Pak Dado tuh bikin ngantuk.” Dina tampak kesal. “ Satu menit berasa satu jam.” Ujar Tasya tak kalah kesal. “ Belum jam 10, nunggu 4 jam lagi. Ke Cafe Meteor yuk.” Ajak Alin kepada Tasya dan Dina. Di Cafe dekat kampus itulah mereka biasa nongkrong sambil ngerjain tugas. “ Belum saatnya jam makan siang, aku mau ke perpustakaan. Ada job nulis yang harus segera diselesaikan.” Tasya tidak setuju. “ Ya udah nulisnya di sana aja.”Usul Alin. “ Di sana mah ngerumpi dong, lagian aku mana tahan mencium aroma makanan terutama batagornya yang bikin ngiler.” Tasya tertawa. Sampai detik ini Tasya masih merasa sulit untuk diet dan tidak tergoda makanan lezat padahal umur Ehsan sudah satu tahun setengah. “ Aku ikut Tasya aja ah.” Ujar Dina. “ Ya udah aku ngalah, kita ke perpustakaan aja.” Akhirnya alin menyerah. Sejak kepindahan Silmi ke Surabaya geng itu hanya tersisa 3 orang. Ketiga sahabat itu pun langsung berjalan menuju lift. Mereka menuju perpustakaan yang terletak di seberang gedung barusan. “ Tasya..” Terdengar suara Revan. Mahasiswa baru yang tadi pagi berkenalan dengan Tasya. Tasya, Alin dan Dina menghentikan langkah mereka dan menoleh ke sumber suara. “ Mau ke mana?’ Tanyanya kepo. “ Ke Perpustakaan.” Jawab Tasya jujur. “ O ya kenalin ini teman-teman aku.” Tasya memperkenalkan Alin dan Dina. “ Hai aku Revan Susanto ” Dengan penuh percaya diri ia mengajak teman-teman Tasya berjabat tangan. “ Alin.” Alin tersenyum ramah. “ Dina.” Dina pun membuat senyuman semanis mungkin agar dilirik Revan. Namun tampaknya Revan tidak tergoda. “ Aku boleh gabung dengan kalian ga?” Tanya Revan penuh harap. “ Boleh” Dina antusias. Dina masih menjomblo sehingga berkenalan dengan cowok itu adalah kesempatan emas. “Ayo”  ajak Tasya tidak ingin berlama-lama. Tasya pun tidak keberatan.  Di Perpustakaan Tasya sibuk mengetik cerita novel yang sedang digarapnya. Sementara Alin, Dina dan Revan asyik mengobrol. Mereka saling bercerita terutama urusan kampus. “ Kamu kenapa pindah sih Van” Tanya alin kepo. “ Biar dekat sama Mama aku aja. Kebetulan Mama aku kan dosen di sini.” Jawabnya. “ Siapa? Dosen apa?” Giliran Dina yang kepo. “ Mama aku namanya Sita Permata” Jawab Revan “ Jadi kamu anaknya Bu Sita ya dosen Bahasa Indonesia kita waktu di semester 4.” Dina tidak percaya Bu Sita yang judes itu punya anak seramah dan setampan Revan. Mungkin sifat itu turun dari bapaknya, “ Iya” Revan mengangguk. “ Ngomong-ngomong kenapa Tasya? kayanya cuek gitu ya.” Revan memandangi Tasya yang duduk agak mojok sendirian. “ Lagi sibuk, biasa kalau lagi sibuk mah suka rada jutek” Ucap Alin. “ Emang sibuk apaan?” Lagi-lagi Revan penasaran. “ Sibuk nulis, dia kan pengarang novel dan juga penulis w*****d. Kalau ga salah aktiv juga di beberapa majalah remaja dan wanita.” Beritahu Alin yang tahu persis kesibukan Tasya. Sejak SMA Tasya banyak terlibat proyek penulisan. “ Aslinya dia rame dan ceriwis kok.” Beritahu Dina. “ Tapi jangan coba dekatin dia, karena dia udah punya cowok” Alin memperingati Revan yang dicurigai Alin seperti menaruh hati kepada sahabatnya. “ Selama janur kuning belum melengkung siapapun boleh kan berusaha mengejarnya.” Ucap Revan. “ Sayangnya janur kuningnya sudah tidak akan melengkung lagi.” Alin tidak ingin Revan menyesal. Sebelum teman barunya itu memiliki perasaan lebih jauh, ia harus disadarkan agar tidak kecewa dan patah hati. “ Maksudnya?’” Revan bertanya bodoh. “ Tasya udah nikah dan punya anak.”Beritahu Dina tentang status Tasya. “ Apa? Masa sih yang benar?’ Revan tampak kaget. Gadis yang dikecengnya itu ternyata sudah menjadi milik orang. “ kalau ga percaya tanya aja sendiri.” Ucap Dina. “ Tenang aja kalau sekedar berteman dia pasti mau asal jangan lebay aja. Dia orangnya ramah dan tidak sombong kok.” Ucap Alin. “ Tenang aja kok aku bukan cowok b******k yang suka godain istri orang,.” Ucap Revan, ada sedikit nada penyesalan. Harapannya musnah sudah.  “ Cowoknya ganteng, tajir lagi jadi Tasya ga mungkin banget berpaling.” Ucap Alin seolah melindungi Tasya dan Erik dari gangguan pihak ketiga. “ Kalian ngomongin aku ya?” Tanpa sepengetahuan mereka Tasya sudah berdiri di dekat mereka. “ Enggak.” Alin berbohong. “ Udah setengah 12 aku cabut dulu ya mau Jum’at an.” Pamit Revan sambil menatap Tasya sekilas. “ Iya, sampe ketemu nanti.” Dina memberikan cengirannya. " Kamu naksir Revan ya?" Tanya Tasya kepada Dina. " Revan ganteng ya." Seru Dina. " Aku doain kalian jadian." Ucap Alin. **** TBC

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Turun Ranjang

read
578.8K
bc

Istri Kecil Guru Killer

read
156.4K
bc

THE DISTANCE ( Indonesia )

read
579.9K
bc

Dosen Killer itu Suamiku

read
311.1K
bc

Kujaga Takdirku (Bahasa Indonesia)

read
75.9K
bc

Si dingin suamiku

read
490.2K
bc

Nur Cahaya Cinta

read
358.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook