bc

KELAM

book_age16+
23
FOLLOW
1K
READ
like
intro-logo
Blurb

Kumpulan kisah yang diolah dengan sastra yang lembut. Sedih, kecewa, marah, patah hati, kehilangan, dan jatuh cinta. Serta tentang bagaimana kita melepaskan, melupakan dan mengikhlaskan.

chap-preview
Free preview
KISAH SINGKAT
Tentang dulu Aku masih mengingatmu sedalam luka yang tertancap pada hatiku. Bukan, aku tak pernah menyalahkanmu. Hanya saja, aku yang terlalu menyayangkanmu (dulu). Sekarang bukan hak ku lagi untuk memikirkan dan menyayangkanmu dalam hal apapun. Karena telah ada dia yang lebih rela terluka karena mencintaimu. Setelah kepergianmu pun aku masih berpikir tentangmu, tentang ini semua. Tentang bagaimana dulu kita bertemu dan saling berjanji akan selalu melengkapi. Tetapi waktu tak pernah memihak pada janji yang hanya sebatas ucap. Dia berlalu tanpa ragu. Dan kamu telah berubah. Lalu, siapa yang harus aku salahkan ? Tidak, tidak... Ini bukan salahmu. Mungkin ini keliruku. Menilaimu dengan terlalu, memang tak sepantasnya untukmu. Aku yang telah salah. *** Kisah sebuah rindu Pagiku terasa singkat, padahal waktu begitu panjang. Sepertinya dia tak mau kompromi dengan ku perihal rindu. Ya, dia tahu bagaimana aku meringkih dengan penuh peluh karena rinduku yang aku sendiripun tak paham kenapa bisa terbentuk ? Mungkin saja ini hanyalah sebatas keinginanku untuk menemuimu yang masih meninggi, sedang aku yang tak juga merendah, dan mereda karena emosiku atas kepalsuanmu. Aku tak pernah menganggapmu sebagai penghianat rasa. Tapi aku masih tak paham dan sejalan dengan apa yang sedang kau pikirkan. Bisa saja sekarang kau bosan. Bosan dengan hari - hari yang baik - baik saja. Mungkin dia ? Dia bisa saja memberimu yang lebih dari apa yang kamu bayangkan. Tapi ingat saja, bahwa semuanya hanya sebatas kata mungkin. Yang bisa saja terjadi. Atau bisa saja dilupakan. Seperti pagiku yang berlalu begitu saja meninggalkan mimpi - mimpiku semalam. *** Kala Jika kau tanya sehancur apa aku kala itu. Jawabannya sama seperti bagaimana kau begitu mengharapkannya. Tapi dia tak pernah menganggapmu. Atau sama halnya ketika dia datang untukmu. Bukan karena cintanya yang telah ia sadari. Tetapi karena hanya ingin membalas kebaikanmu. Kebaikanmu yang selalu ada kata karena. Tahukah kamu, kalau waktu bisa saja memutar balik semuanya. Semoga tak terjadi padamu. Kalaupun itu terjadi. Aku hanya dapat berkata. Masih untung kau diberikan kehidupan, sehingga masih mampu merasakan kesakitan karena kekecewaan. Sedangkan aku ? Sudahlah, itu semua kemarin. Saat ini, aku hampir tak pernah mengingat apa - apa lagi tentangmu. Yang kuingat hanya satu. Seseorang yang pergi karena seseorang. Yang pada akhirnya dia ditinggalkan karena ternyata dia mengejar sesuatu yang dinamai dendam. *** Sisi lain Mata itu. Ya, mata itu adalah mata yang menyimpan kebohongan. Aku tahu kebohonganmu. Tetapi aku tak pernah menganggapnya. Karena aku tahu, bisa saja ini adalah sisi lain yang tak harus ku ketahui darimu. Jika kau bertanya, apakah aku akan marah kepadamu karena kau tak pernah jujur ? Tidak, aku tak punya hak memintamu untuk jujur. Tetapi aku kecewa. Semoga kecewaku tak pernah kau rasakan. Kalaupun pada akhirnya kau akan kecewa. Semoga disegerakan. Sebelum aku terlalu jauh menjauh dan tak mengenalmu kembali. Dan kamu, hanya menjadi bagian masa lalu yang aku anggap hanya sebuah kata dalam hidupku. *** Kelam Sekelam malam yang tak usai meskipun pagi menjelang. Bukan, bukan karena kamu. Malamku kelam, karenanya. Dia orang yang tak harusnya ada. *** Kejam Sekejam itukah kau melupakan yang menjadi bagian dari kita (dulu) dan lalu menjadikannya kenangan (sekarang) ? Aku salah, tetapi jika maaf ku pun tak kunjung kau sapa. Lalu, bagaimana dengan sikapmu ? Terkadang ada banyak hal yang tak pernah kau ketahui tentangku. Dan juga tentangmu, yang padamu pun tak pernah ku katakan. Aku terluka, meskipun tak berdarah. Aku menangis meski tak berairmata. Apa ini adil yang kau maksudkan ? Maaf, jika adil buatmu hanya sebatas menghukumku atas kesalahan yang menurutku itu adalah sesuatu hal yang masih dapat diperbaiki. Lalu apa kamu tahu bagaimana adilku terhadapmu ? Aku hanya ingin kau paham, bahwa ada kalanya kebohongan tak dapat dimaafkan lebih dari kesalahan apapun. Mungkin kau tak pernah mendengar. Karena memang yang kau dengar hanyalah suara hatimu. Yang tak kunjung mereda emosimu lantaran egomu yang semakin meninggi. Hingga akhirnya aku yang merendah, dan mengalah. Pada akhirnya dari semua ini aku harus pergi. Mungkin, kau sudah jenuh. Tak apa, itu hakmu. Dan kewajibanku adalah mengingatkanmu. Maka do'aku adalah, kau tak akan pernah menemukan apa yang kau cari. Karena hanya pada hatikulah kau akan menemukannya. Yang tak jua kau lihat. Nanti, saat aku sudah tak lagi bersamamu. Dan kau rindu akan kesederhanaan kita. Maka jangan pernah kembali, jalanlah terus hingga kau menemukan selain aku. Meskipun terasa sulit. Itulah dulu rasanya jadi aku. Tak apa, mungkin saat ini akulah yang harus mengikhlaskan. Tapi nanti, jangan pernah aku yang memintamu untuk merelakan. Karena itu hukuman paling kejam yang akan aku jatuhkan padamu atas kekecewaanku. Dan berdo'alah jika besok kita masih bertemu. Semuanya masih akan tetap sama seperti dulu waktu pertama kali kita bertemu dan sama - sama saling meminta untuk saling menjaga hati dan perasaan masing - masing. Dan sekarang, aku pamit. Selamat jalan buat kau yang memberikan sisi kelam dalam perjalananku menuju tujuanku. Yang ternyata itu bukanlah kau. Dan tak jua aku dapat menemukan pada mereka. Tak apa jika Allah tak pernah menunjukkan tujuanku pada siapa aku berhenti. Tetapi aku yakin, saat ini selepas aku melepasmu pergi, ada yang sedang berjalan menuju padaku. Terima kasih untuk cerita yang kau buat bersamaku, sebelum lalu kau menghapusnya dariku. Dan dari hidupmu. Keteledoranku adalah memberikan harapan sepenuhnya kepadamu. Dan hingga aku kecewa pada kelalaianku sendiri. *** Siapa aku ? Dan apa yang telah aku lakukan kemarin. Adalah sebuah kebodohan, yang pada akhirnya memaksaku untuk menemukan siapa aku dan untuk siapa aku. Aku tak akan pernah menjadi siapapun yang ada dalam pikiranmu. Aku hanyalah tempat disaat sepimu. Aku adalah persinggahan ketika lelahmu. Ini seperti tak adil didengarkan. Tetapi memang seperti itulah kenyataannya. Aku menjagamu, tapi pada akhirnya kau menyia-nyiakanku. Dan aku menyerah. *** Kini Kini, kita bukanlah siapa - siapa lagi. Dan itu bukan mauku. Tetapi inginmu yang kau dasari karena egomu. Dan kesalahanku. Tak akan pernah kau lupa. Dan kamu, selalu... Ya sudahlah. Mungkin kita telah sama - sama lelah. Atau selama ini kita hanya bercanda ? *** Tentang aku dan kamu Bagaimana mungkin aku dan kamu dapat menjadi kita. Jika hanya ada aku yang selalu mengupayakan dan ingin bertahan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Always and Forever

read
137.2K
bc

Love me, daddy

read
599.2K
bc

My Boss is My Master

read
2.2M
bc

Loving the Devil

read
1.2M
bc

The Contract

read
1.0M
bc

CHAOS

read
34.0K
bc

Rejected

read
4.2M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook