bc

Antara Kau, Aku, Ibuku Dan Ayahmu

book_age18+
220
FOLLOW
3.1K
READ
Writing Academy
like
intro-logo
Blurb

kisah cinta masa lalu ibu yg belum selesai membuat hubunganku dengan dimas akan berakhir tanpa kebahagiaan.

sebenarnya apa yg terjadi dengan ibu dan ayah dimas dimasa lalu?

apa harus melakukan hal terlarang, agar orang tuaku menyetujui hubunganku dan laras yg sudah kami bina selama 4 thn? otak dimas mulai kacau....

chap-preview
Free preview
TAK DAPAT RESTU
/ / "TIDAK!!!! SEKALI TIDAK TAK AKAN PERNAH BERUBAH" bentak lusi,  ibu dimas dengan wajah memerah karena sangat marah "tapi beri dimas penjelasan kenapa tiba tiba ibu tidak setuju padahal ibu sudah mengenal laras, hubungan kami sudah empat tahun ibu" dimas mulai memelas pada ibunya "kalau kamu tetap minta penjelasan, tanya pada ayahmu karena dia lebih tahu dari ibumu" lalu ibu dimas berdiri dari sofa,  meninggalkan ayah dan dimas di ruang keluarga. dimas  menoleh pada ayahnya berharap ada penjelasan dari beliau. tapi ayah dimas tetap tak membuka mulutnya untuk menjelaskan ayah dimas diam menatap punggung istrinya menghilang dibalik pintu kamar mereka "ayah tolong aku, aku sangat mencintai laras. bujuk ibu untuk dimas" mata dimas mulai berkaca kaca dan hampir meneteskan air mata "kenapa buru buru dimas? kan kamu masih muda nak" ayah dimas mulai membujuk dimas agar rencana pertunangan mereka diundur "apa ayah juga tak merestui dimas?" dimas balik bertanya "bukan tak menyetujui tapi kita harus pikirkan juga laras, dia harus fokus sama pekerjaan dan kuliahnya" "kan tunangan ayah bukan nikah yang harus mengurusku juga anak anak kami kelak" ayah diam lalu tersenyum tipis, sebenarnya apa yang dikatakan dimas benar tapi dia tidak tahu harus berkata apa lagi. "ayah akan coba bicarakan dengan ibumu" ujar hendra. "baiklah nak, kamu mau tidur di sini atau balik ke apartemenmu?" tanya ayah "aku mau ketemu teman dulu yah" jawab dimas, "hati hati ya nak, jangan ngebut" nasehat hendra. akhirnya dimas mengangguk memeluk hendra dan pergi menuju mobilnya menghidupkan mesinnya dan melaju ke arah yang diinginkan dimas. lalu hendra menutup pintu rumah dan pergi menjumpai istrinya, lusi ke kamar di dalam mobil dimas memukul mukul stir,  ada apa sebenarnya, kenapa ibu jadi berubah. ada sesuatu yang tidak beres, pikir dimas. sakit kepala yang menyerang dimas membuat dia harus mendapat sedikit hiburan....padahal sudah lama dia tak menginjakkan kaki k klub sejak laras mengatakan kalau dia tak suka dimas ke sana di sana dia ketemu dino dan teman sekolahnya dulu. dino melambaikan tangannya lalu dimas datang menjumpai dino, menghempaskan bokongnya di sofa setengah lingkaran, berbagai jenis manusia di sana,  ada yang secara vulgar menunjukkan cintanya, ada pula cuma sekedar melepas kepenatan, dimas salah satunya "dim, wajah loe suram banget" dino tersenyum, tangan kiri memegang wine dan tangan kanan merangkul kekasihnya tapi entah kekasihnya yang ke berapa karena dino terkenal senang ber ons "nyokap gue nolak laras tiba tiba padahal nyokap udah kenal lama dengan laras, kesel gue. apa yang akan gue katakan ke laras" dimas mengacak acak rambutnya "padahal gue udah yakin benar kalo nyokap gue pasti setuju, jadi gue janji ke laras akan bawa orang tua gue nemuin orang tua laras" dimas merampas minuman dino "what??? terus apa yang loe lakukan selanjutnya?" tanya dino penasaran "gue bingung, makanya gue kemari, ilangin stres gue' lalu dino melepaskan rangkulannya dan berbisik "loe kerjain saja laras, kalau sudah gelembungkan nyokap loe tak bisa nolak cucunya. tul gak?" sambil memperagakan tangan membulat di atas perutnya dimas terdiam, membulatkan matanya dan menoleh menatap dino, mencerna kata kata dino yang sangat berbahaya /// di rumah besar bertingkat tapi terkesan asri dengan lampu taman menambah kemewahan dari rumah tersebut. seorang gadis sedang menunggu kabar dari pujaan hatinya, laras laras berjalan bolak balik di dalam kamarnya yang berukuran sedang tapi tampak nyaman untuk beristirahat. laras menunggu kabar dimas. karena tak dapat kabar dari dimas akhirnya dia yang coba menghubungi dimas tapi tak diangkat dimas, memberi pesan tapi tak dibalas semoga saja orang tua dimas menyetujuinya, perasaan laras tidak enak saat beberapa hari yang lalu laras ketemu dengan orang tua dimas di mall. saat itu laras menemani maminya arisan. walaupun laras kurang suka bergabung dengan teman teman mami tapi demi parfum yang sudah diidam-idamkan laras, laras harus mengorbankan waktunya menemani mami arisan setelah selesai arisan "mi jadikan beli parfumnya?" tanya laras, "jadi dong" jawab mami tersenyum "bentar ras, mami ke toilet ya" mami meninggalkan laras setelah laras mengangguk tiba tiba seseorang menepuk pundak laras, laras menoleh "hai sayang, ngapain berdiri di sini?" ibu dimas menyapa laras dengan senyum termanisnya, ibu dan ayah dimas sepertinya habis belanja bulanan tampak di stroller penuh dengan barang kebutuhan sehari hari "eh... tante, ini lagi nunggu mami ke toilet" laras menjawab pertanyaan lusi sambil mencium punggung tangan lusi "itu mami laras tan" telunjuk laras mengarah pada sosok ibu yg masih cantik, tinggi semampai, kulit putih bening dengan rambut diikal, memakai kacamata fashion, tak lupa mengenakan sepatu kets menunjukkan dia wanita fashion ibu dimas sangat terkejut melihat mami laras lalu beralih ke ayah hendra, tampak ayah hendra membulatkan matanya dan mulut ternganga saat mami hendak menuju ke arah laras, tiba tiba dia dipanggil seseorang dan mereka  berbicara sehingga mami tak menjumpai mereka beberapa saat. ibu dimas menarik  tangan ayahnya meninggalkan laras dalam kebingungan. "tan sebentar...." tapi ibu dimas mempercepat langkah, hanya ayah dimas yang tersenyum mendorong cepat stroller mereka mengejar ibu dimas "laras, tadi siapa?" yuni berjalan mendekati laras "orang tua mas dimas mi" jawab laras "loh kok langsung pergi" tanya yuni bingung "mereka buru buru mi, mereka titip salam buat mami" laras berbohong "ooo....." yuni mengangguk dan memasukkan tisu basah ke dalam tasnya lalu menggandeng tangan kesayangannya keliling mal. "kita makan sushi yuk" ajak yuni "terserah mami saja" laras mengikuti maminya. laras tak fokus pada cerita maminya sampai yuni menatap laras, "ada apa nak, kenapa kau jadi berubah? apa ada perkataan orang tua dimas yang mengusik hatimu?" tanya yuni "tidak mi,  cuma mikirin tugas mi" laras berbohong lagi takut membuat yuni tak enak dengan sikap orang tahu dimas //// dalam mobil hendra dan lusi diam, "kita beli sate yok" hendra membuka pembicaraan mereka "gak lapar" jawab lusi ketus "kita pesan saja mana tahu tengah malam, ibu lapar bisa makan sate" ujar hendra lembut "aku lagi malas bicara sama ayah, kita langsung pulang" lusi mulai kesal "loh kok jadi ayah kena imbasnya" hendra protes "mata ayah liat yuni kayak liat harta karun" lusi mengatakan dengan perasaan cemburu "aku cuma kaget liat dia bu, sudah lama tidak ketemu terus ketemu, ya pasti kaget" hendra meyakinkan lusi "cih...." lusi berdecak, memutar tubuhnya mengarah jendela, tak mau melihat hendra setelah sampai di depan rumah, lusi membuka pintu mobil dan menghempaskannya pergi menuju kamar hendra hanya menggeleng dan menarik nafas pendek, membuka pintu belakang mobil dan mengambil barang barang belanjaan mreka setelah semua barang dimasukkan ke dapur, hendra ke kamar dan melihat lusi sudah berganti pakaian dan siap siap naik ke ranjang saat lusi duduk di tepi ranjang, hendra duduk disamping lusi "sudahlah bu, lagian kejadian itu sudah 25 tahun yang lalu. kenapa diungkit lagi" Hendra menenangkan dan memeluk istrinya tapi ditepis lusi dan langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang memeluk bantal membelakangi hendra, menarik selimut sampai ke dadanya hendra menghela nafas panjang, menoleh ke punggung istrinya yang bergetar tanda menangis, menarik nafas panjang lagi, berdiri mengganti baju tidurnya dan tidur disebelah istrinya, memeluk istrinya walaupun terus dihempas tapi Hendra tetap memeluknya sampai akhirnya istrinya membiarkan Hendra memeluknya hangat

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dua Cincin CEO

read
231.3K
bc

I LOVE YOU HOT DADDY

read
1.1M
bc

Hubungan Terlarang

read
501.0K
bc

Air Mata Maharani

read
1.4M
bc

Perfect Honeymoon (Indonesia)

read
29.6M
bc

Pengganti

read
301.7K
bc

PEMBANTU RASA BOS

read
15.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook