bc

Fugitive

book_age18+
5.0K
FOLLOW
47.2K
READ
dark
sex
kidnap
forced
tragedy
bxg
abuse
faceslapping
virgin
like
intro-logo
Blurb

1*+

Mengandung unsur kekerasan, kejahatan, dan adegan seksual. Bijaklah dalam memilih cerita.

Bercerita tentang seorang gadis yang mengalami Stockholm Syndrom

>

Tidak pernah disangka oleh Irene Sandlers sebelumnya, bahwa pesta prom sekolahnya membawa sebuah malapetaka untuknya. Diculik oleh seorang buronan polisi bernama Aldrich yang akan menjualnya untuk dijadikan b***k seks.

Hal terburuk lainnya adalah, Irene jatuh cinta kepada Aldrich. Penculiknya sendiri. Tidak peduli berapa kali Aldrich menyiksanya, tidak peduli berapa kali Aldrich meminta Irene untuk melayaninya.

Irene mencintai Aldrich, dan ia tidak ingin kehilangannya.

chap-preview
Free preview
Chapter 1 - Prom Night
Irene tidak pernah menyukai pesta. Termasuk pesta prom yang diadakan oleh sekolahnya. Ia tidak perlu repot-repot untuk membeli sebuah gaun mahal yang mungkin hanya digunakannya sekali saja, menyikat seluruh tubuhnya agar terlihat bersih dan mengkilap, pergi ke salon untuk menata rambutnya yang sebenarnya tidak perlu ditata lagi, serta berjalan susah payah menggunakan high heels, jika bukan karena Daniel. Pacar Irene yang memintany untuk datang. Ave dan Sophia yang merupakan sahabat Irene sejak kelas satu juga merengek kepadanya dan memintanya agar dirinya ikut serta di pesta prom ini. Tidak peduli beberapa kali Irene menolaknya. Mereka selalu membawa Irene yang pendiam dan tidak gampang bersosialisasi itu ke dunia yang baru. Irene memoleskan sebuah lipstik di bibirnya yang tipis, memberikan efek tebal dibibirnya. Ia menyemprotkan parfum di lehernya dan di pergelangan tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul empat sore, tandanya, beberapa saat lagi Daniel akan datang untuk menjemputnya. “Kau sudah siap, Irene?” tanya Mama, ia memperhatikan tubuh anak gadisnya dari ujung kepala hingga kaki. Rambut lurusnya yang berwarna cokelat ia gerai, terlihat rapi karena tadi siang ia baru saja pergi ke salon. Irene menggunakan sebuah gaun berwarna cokelat muda dengan lengan bermodel sabrina, yang membuat kulit putih di bahunya terlihat sangat menggoda. Terdapat sebuah pita dibagian pinggang yang memberikan kesan manis di sana. “Udah, Mah.” Sahut Irene, ia mengambil tas pestanya yang hanya berisi handphone dan sebuah lipstick. “Daniel sudah menunggu di bawah.” ujar Mama, ia segera turun dan mengantar anaknya untuk bertemu dengan Daniel. Dengan hati-hati Irene menuruni tangga, dikarenakan ia belum terbiasa menggunakan sebuah sepatu berhak tinggi. Daniel menatap Irene dengan senyuman dari bawah. Sesampainya Irene di hadapannya, Daniel langsung menggandeng tangannya. “Cantik, ya, Irene?” tanya Mama, yang membuat Daniel mengangguk setuju. “Pasti dia akan jadi ratu prom hari ini.” ucap Daniel sambil melirik Irene yang kelihatan malu mendapatkan pujian bertubi-tubi. Daniel menggunakan sebuah setelan jas berwarna hitam. Dia terlihat sangat tampan dengan setelan jas tersebut. Sudah sekitar setahun Irene menjalin hubungan dengan Daniel. Mereka bertemu saat mengikuti pelajaran tambahan saat pulang sekolah. Rumah mereka juga hanya berbeda beberapa blok, jadi mereka sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama. “Kalo gitu, kita berangkat ya, Ma” kata Irene. Mereka akan berangkat ke sekolah menggunakan mobil milik ayah Daniel. Ayah Daniel juga sudah menunggu mereka di depan rumah Irene. Setelah mengantarkan mereka berdua, ayah Daniel kembali ke rumah dan menjemput mereka lagi malam nanti. Irene susah payah menyeimbangkan langkahnya dengan Daniel. Anak-anak lain di sekeliling mereka sudah memperhatikan mereka sejak tadi, berdecak kagum karena keserasian mereka berdua. Irene terkenal dengan kecantikan, kepintaran dan keramahannya kepada siapa pun. Banyak anak perempuan lain yang ketahuan iri dengannya, dan berusaha melebihinya dalam segi apa pun. Namun usaha mereka sia-sia, Irene tetaplah cewek yang populer di sekolah. Ditambah, statusnya yang kini adalah pacar Daniel menambah kepopulerannya lagi. Daniel. Tampan, aktif dalam kegiatan olahraga sekolah khususnya basket dan renang, dan juga sifatnya yang humble membuatnya populer, sama seperti Irene. “Irene!” panggil Ave, sahabat Irene yang berdiri di sebelah Martin, pasangan promnya. Irene menambah kecepatannya berjalan menuju Ave, lalu memeluk cewek berambut jagung tersebut. “Sudah kubilang, aku tidak mau ikut.” ujar Irene, ia cemberut. “Kan, ada Daniel. Kau harus ikut, atau Daniel pergi bersama perempuan lain.” Goda Martin, sahabat Daniel. “Aku tidak mendengarmu, Martin.” kata Irene yang pura-pura tidak mendengarkan Martin. Di sebelahnya, Daniel tertawa. Ia merangkul Irene. “Udah yuk, masuk.” Ajak Ave kepada Irene dan Daniel. “Shopia sudah di dalam.” tambahnya. Mereka berdua masuk ke aula. Aula sekolah disulap menjadi megah oleh panitia prom. Mereka menghabiskan waktu dua hari penuh untuk menyiapkan ini semua. Dan yang tidak boleh mereka lupakan, dilarang membawa minuman keras. Tentu saja banyak anak yang melanggar peraturan tersebut, termasuk Martin. “Wanna?” tanya Martin, ia berkedip nakal pada Daniel. Ia menuangkan segelas alkohol yang dibawanya diam-diam disebuah tumblr minuman. Sungguh tidak ada yang mengira bahwa di dalam tumblr tersebut berisi minuman keras bukan? “No, thanks.” Jawab Daniel, ia menggeleng. Daniel menolaknya bukan karena tanpa alasan. Malam ini, ia bersama Irene. Daniel harus bertanggung jawab menjaga Irene. Tidak mungkin, kan, Daniel bisa menjaga Irene kalau dia sendiri saja mabuk. “Ayolah, tidak mungkin kan, kau membiarkan Irene masih perawan di kelas tiga?” ujar Martin, kembali memaksa Daniel untuk meminum minuman keras tersebut bersamanya. Daniel menghela napas, ia mengambil gelas kertas berisi minuman keras tersebut dari tangan Martin, lalu meminumnya dalam satu tegukan. Setelahnya, Martin kembali menuangkan minuman tersebut dan segera meminumnya. Irene dan Ave juga sedang sibuk mengobrol dengan Shopie yang saat ini menjadi panitia prom. Mereka tidak tahu sama sekali apa yang sedang dilakukan Daniel dan Martin. Mungkin jika Irene tau, dia akan marah besar kepada Daniel. Shopie tidak mengenakan gaun prom. Semua panitia prom tidak mengenakannya. Jadi, dia tidak butuh pasangan prom. Lagi pula, pacarnya, Alex juga harus menjalani tugasnya sebagai panitia prom. Begitu Irene berbalik, ia melihat Daniel menjauhi Martin dan berpura-pura menyapa anak-anak cowok lainnyan di belakangnya. Irene mengerutkan dahi, Daniel terlihat aneh. Irene segera berjalan menghampiri Daniel. Ia melihat ada yang aneh juga dengan pacar temannya itu, Martin. Martin kelihatan mabuk, dan Daniel kelihatan sedang berusaha sadar dari mabuknya. "Kau mabuk?" tanya Irene kepada Daniel. Daniel menggeleng, "Tidak. Kenapa?" tanyanya. Irene segera mendekati Daniel, mengendus aromanya dan berposisi seperti ingin menciumnya. "Bau alkohol, kau mabuk." ujar Irene kesal. Daniel menggeleng, ia segera menarik Irene ke dalam pelukannya, lalu mencium perempuan itu dengan paksa. Semua anak-anak yang ada di aula memperhatikan mereka kebingungan, bahkan ada pula yang memvideokan mereka berdua. Irene berusaha melepaskan ciuman Daniel, meskipun berkali-kali gagal karena Daniel terus memaksanya. Sudah pasti bahwa Daniel mabuk. Daniel bukanlah orang seperti ini sebelumnya. Ia memang pernah mencium Irene, namun itu semua ciuman manis, bukan karena paksaan semata. Sekali lagi, Irene berusaha melepaskan ciuman itu dari Daniel. Ia sengaja menggigit bibir Daniel hingga berdarah. Selanjutnya, ia membuka high heelsnya, lalu pergi meninggalkan prom. Ketika sudah berada di depan gerbang sekolahnya, Irene merogoh tasnya. Mengambil handphonenya untuk menghubungi orang tuanya. Irene minta dijemput oleh Ayahnya. Menurutnya, perlakuan Daniel barusan sungguh memalukan. Mana mungkin bisa cowok itu mencium Irene dengan paksa di depan banyak orang? Apa lagi, malam itu merupakan prom pertama yang diikutinya. Irene juga terkenal sebagai anak baik-baik di sekolah, begitu pun dengan Daniel. Irene tidak menyangka bahwa Daniel akan melakukan semua itu. Belum sempat Irene menelepon Ayahnya, tiba-tiba saja Irene merasakan sebuah jarum menusuk bahunya dengan kasar. Dalam hitungan detik, perempuan itu jatuh dipelukan seseorang. Dia sudah tidak sadarkan diri.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

BRAVE HEART (Indonesia)

read
90.9K
bc

Rewind Our Time

read
161.2K
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.1K
bc

See Me!!

read
87.9K
bc

(Bukan) Istri Pengganti

read
49.0K
bc

Dependencia

read
186.3K
bc

FORCED LOVE (INDONESIA)

read
601.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook