bc

Sang Pewaris Tahta

book_age18+
68
FOLLOW
1K
READ
tomboy
CEO
drama
comedy
sweet
mystery
genius
highschool
first love
school
like
intro-logo
Blurb

“Erick, mau sampai kapan kamu akan begini hah!” sentak Tuan Smith saat sudah kesekian kalinya mendapatkan surat cinta dari sekolahan, “Kamu lihat Aldo.  Harusnya kamu belajar dari kakak kamu!”

“Ya ya ya, nanti Erick belajar dari Aldo!” ucap Erick begitu malas, tanpa berkata lagi ia pun segera mengambil tas nya dan berlalu pergi meninggalkan ayah nya yang masih marah-marah di ruang BK.

“Erick! Mau kemana kamu hah!”

Erick  Smith, anak kedua dari dua bersaudara di keluarga Smith. Erick memiliki satu orang kakak laki-laki yang umur nya tidak jauh darinya.  Erick adalah anak kedua, namun ia selalu di tuntut oleh sang Ayah untuk menjadi pewaris utama. Entah apa maksud dari sang Ayah, namun Erick yang tidak begitu berminat dengan dunia bisnis, terus menyangkal dan membuat onar agar sang Ayah bisa membatalkan 'Tahta' yang akan di wariskan padanya.

“Mau cuci otak, biar pinter kaya Aldo!” 

chap-preview
Free preview
Prolog
Erick Smith, anak kedua dari dua bersaudara di keluarga Smith. Erick memiliki satu orang kakak laki-laki yang umur nya tidak jauh darinya. Karena umur mereka dekat, kerap sekali terjadi perselihan antara keduanya. Sifatnya semakin hari semakin menjadi, hingga suatu ketika sang ayah mulai membeda-bedakan nya dengan sang kakak, membuatnya semakin menjadi liar. Semua keinginan nya harus terpenuhi, apapun yang di gapai oleh sang kakak, ia juga harus bisa menggapainya. Erick memiliki harga diri dan gengsi yang cukup tinggi. Di umur nya yang hampir menginjak 20 tahun, dia bahkan belum lulus dari SMA. Sementara Aldo, di usianya yang baru menginjak 24 tahun, dia sudah bisa menempati posisi direktur muda di perusahaan sang ayah. Sebenarnya, dia bukanlah anak yang bodoh, hanya saja ia malas belajar dan sering membolos. Terlebih, saat di rumah ia akan selalu di bandingkan dengan kesuksesan sang kakak. Membuatnya sangat jarang menghabiskan waktu di rumah. “Erick, mau sampai kapan kamu akan begini hah!” sentak Tuan Smith saat sudah kesekian kalinya mendapatkan surat cinta dari sekolahan, “Kamu lihat Aldo. Harusnya kamu belajar dari kakak kamu!” “Ya ya ya, nanti Erick belajar dari Aldo!” ucap Erick begitu malas, tanpa berkata lagi ia pun segera mengambil tas nya dan berlalu pergi meninggalkan ayah nya yang masih marah-marah di ruang BK. “Erick! Mau kemana kamu hah!” “Mau cuci otak, biar pinter kaya Aldo!” Tuan Smith hanya mampu menghela napas nya dengan kasar, ia begitu bingung mengapa anak bungsu nya bisa seperti ini. Ada apakah yang salah dengan dirinya dan istrinya, mengapa semua menjadi semakin sulit. “Bagaimana nilai anak itu tahun ini? Apakah dia akan tinggal kelas lagi?” tanya Tuan Smith kepada guru yang sudah setia menjadi tangan kanan tuan Smith. “Maaf Tuan,” ujar Yono selaku guru BK. “Astaga!” Tuan Smith memijit pelipisnya yang terasa semakin berdenyut. “Tuan, mengenai siswi yang anda tanyakan beberapa waktu yang lalu. Ini berkas data dirinya!” Pak Yono memberikan beberapa berkas kepada Tuan Smith. Tanpa pikir panjang, tuan Smith segera membuka berkas tersebut, dan tanpa sadar itu bisa membuat hatinya kembali lega. “Sudah ku duga,” gumam tuan Smith menyeringai puas, “Di kelas mana dia sekarang?” “Dia berada di kelas XII ipa 1 Tuan.” “Ah, baiklah. Terimakasih pak Yono, dan saya titip tuyul badung itu dulu. Sabarkanlah hati anda beberapa bulan lagi. Saya akan pastikan anak itu lulus tahun ini,” kata tuan Smith tersenyum puas, membuat pak Yono ikut menganggukkan kepalanya dan tersenyum lega. Bukan hanya tuan Smith yang menginginkan Erick lulus dari sekolah, namun para guru juga menginginkan Erick segera lulus dan musnas dari sekolahan itu. Skip di kelas, Erick langsung melempar tas nya ke sembarang arah. Tanpa memperdulikan tas nya akan mengenai kepala siapa, ia langsung mendudukkan dirinya ke kursi. “Gimana Rick?” Beberapa teman Erick pun langsung mengerubungi nya saat melihat Erick sudah kembali dari ruang BK. “Apanya yang gimana? Gue masih idup, masih napas dan masih bisa jalan pakai kaki gue sendiri. Itu artinya gue gapapa.” Jawab nya cuek membuat ketiga teman nya langsung mencibirnya kesal. “Oh ya nyet, gue curiga kayak nya ada yang ngaduin lo ke pak Yono?” ucap Adit, salah satu sahabat baik Erick. “Hahaha, gak perlu lo ngomong gue juga udah tau nyet!” saut Erick dengan kesal, matanya menatap tajam ke seluruh isi kelas nya. Tak sedikit yang membenci Erick karena paling berkuasa, namun mereka juga tidak ada yang berani melawan Erick. Berani melawan Erick, itu berarti dia mencari mati, dan siap di keluarkan dari sekolah. Karena memang sekolah ini adalah sekolah milik keluarga Erick. Braakkk! “Sampai gue nemuin ada salah satu dari kalian yang berani nikung gue, gue pastiin neraka menanti lo lo pada!” Ancam Erick dengan wajah bringas nya. Seketika kelas itu langsung menjadi sepidan senyap, semua pada menundukkan kepala nya karena takut kepada nya. “Udahlah, mending kita ke kantin. Laper gue,” ucap Reno. “Anjng laper, bilang aja lo pengen ketemu cewek itu nyet!” Saut Bagas memukul bahu Reno membuat sang empu nya langsung terkekeh. **** “Heh, anak cupu!” seru seorang siswa yang bisa di katakan most wanted sekolahan itu. Gadis dengan rambut panjang sebahu memiliki tubuh profosional bak model go internasional. “Gara-gara lo, baju gue basah! Lo punya mata gak sih hah!” bentak nya lagi membuat gadis yang tak sengaja menumpahkan minuman nya hingga mengenai seragam most wanted itu, merasa sangat ketakutan. “Ma-maafin aku Ve,” gumam gadis itu lirih, suara nya bergetar karena takut. Memang tidak hanya sekali dua kali ia di bully oleh genk most wanted sekolah itu, namun ia memang memiliki fisik yang sedikit lemah hingga membuatnya mudah merasa takut. “Maaf, maaf! Lo pikir dengan lo minta maaf lo bisa balikin baju gue yang basah hah!” bentak nya lagi membuat suasana kantin semakin ricuh. “Dia kan sudah meminta maaf. Kenapa harus sampai begini sih?” tanya seorang gadis berkuncir ekor kuda, yang tiba-tiba datang dan melepaskan cengkraman tangan Vera di dagu siswi tadi. “Cih, anak pindahan kaya lo mau ikut campur!” seru Vera menghempaskan tangan nya yang di cekal oleh anak baru, “Gue peringatin ya sama lo, kalau lo gak mau masa sekolah lo sia-sia. Jangan pernah ikut campur urusan orang lain!” ucap nya lagi dengan menatap tajam gadis baru tersebut. “Aku memang anak pindahan. Tapi setidaknya aku masih punya etika dan sopan santun. Tidak seperti kalian yang bisanya hanya membuly teman yang lemah!” Prok.. Prok .. Prok ... Sebuah tepuk tangan dari arah belakang semakin menambah ricuh kantin siang itu. Erick dan teman-teman nya yang hendak makan siang di kantin, kini malah lebih tertarik dengan perdebatan kedua gadis yang menurutnya sama-sama kuat. “Baby.” Vera pun langsung merubah mimik wajah nya menjadi manja dan imut, lalu ia menghambur ke pelukan Erick, “Kamu lihat Sayang, gara-gara mereka baju aku basah.” Rengek nya mengadu pada Erick. Glek. Seketika jakun Erick pun langsung naik turun melihat pemandangan di depannya. Vera, kekasihnya kini ada di depan matanya, dengan seragam yang basah di bagian depan nya. Warna seragam yang putih, tentu saja mampu membuat penampakan kaca mata dari dalam sana terpampang nyata. “Sayang, kamu ke UKS sekarang juga. Kaca mata kamu kelihatan, sebentar lagi aku ke sana dan akan bawakan seragam baru untuk kamu,” bisik Erick sepelan mungkin di telinga Vera, membuat Vera seketika langsung tersadar dan dengan cepat ia pun berlari meninggalkan kantin menuju UKS sesuai perintah kekasih nya. “Sungguh romantis,” cibir Alluna pelan, namun mampu terdengar di telinga Erick. “Coba bilang sekali lagi?” desis Erick langsung menatap tajam ke arah Alluna.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
85.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
9.4K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
201.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
186.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.0K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
12.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook