bc

RAIN I LOVE YOU

book_age18+
594
FOLLOW
2.6K
READ
friends to lovers
goodgirl
sensitive
CEO
drama
sweet
office/work place
first love
friendship
like
intro-logo
Blurb

Jalinan asmara yang mengikat Reina dan Ibra terlihat sempurna di mata orang lain. Ibra adalah laki-laki baik hati yang berpendidikan serta memiliki wajah rupawan dengan postur badan tinggi dan rahang yang tegas. Sedangkan Reina adalah gadis manis yang murah hati meski berasal dari keluarga kaya raya dengan kulit putih dan paras ayu yang di lengkapi dengan alis simetris, bibir mungil dan hidung mancung. Paras yang dimiliki keduanya bisa dikatakan nyaris sempurna, menyebabkan banyak pasang mata merasa iri saat melihat keduanya berjalan dan bergandengan tangan bersama. Kemesraan yang mereka tunjukan di depan umum membuat semua orang meyakini bahwa mereka adalah pasangan yang serasi dan sempurna. Sikap Ibra pada Reina yang sangat lembut dan penuh kasih sayang membuat wanita mana pun ingin merasakan ada di posisi Reina.

Meski tak terucap, semua yang mengenal Ibra tentu tahu bahwa Reina adalah prioritas utama dalam hidup laki-laki itu. Reina seperti matahari yang merupakan poros bagi kehidupan Ibra.

Tapi siapa yang menyangka bahwa faktanya hubungan mereka tidak sesempurna itu. Baik Reina maupun Ibra memiliki tujuan berbeda yang tak terucap hingga membuat mereka sepakat untuk menjalin kasih. Dan mereka berhasil menciptakan sebuah hubungan yang nyaris tanpa cela hingga di pandang sempurna oleh semua orang. Ini bukan kebohongan public karena mereka tidak berniat membohongi siapapun. Mereka hanya kebetulan menempuh jalan yang sama untuk mencapai tujuan yang berbeda.

Lantas apa yang sebenarnya terjadi dengan jalinan asmara diantara Reina dan Ibra?

Apa yang melatarbelakangi keduanya mengikat diri menjadi satu dalam sebuah status ‘pasangan kekasih’?

chap-preview
Free preview
Reina Agnella Astrajingga
                Julukan J-Town atau The Big Durian kiranya sangat tepat diberikan pada Jakarta karena dianggap kota yang sebanding dengan New York City. Jakarta merupakan kota metropolitan yang tidak pernah tidur. Saat malam hari, gemerlap lampu yang terpancar dari Gedung-gedung tinggi kian menambah keindahan ibukota. Apalagi saat malam minggu, hampir seluruh muda mudi tidak ingin melewatkan waktu untuk menikmati udara malam Jakarta. Tak terkecuali dengan Reina dan Ibra. Sebagai sepasang kekasih memang sudah seharusnya mereka menghabiskan waktu bersama di malam minggu. Malam ini Ibra mengajak Reina dinner romantis di salah satu restoran khas European dengan 360 derajat city view. Dari rooftop Reina dan Ibra bisa menikmati segala keindahan penjuru Jakarta dari ketinggian. Gedung-gedung yang menjulang tinggi, kerlap kerlip lampu warna warni berpadu memberi kenangan yang sulit untuk dilupakan bagi penikmatnya. Ibra memang selalu menyiapkan malam minggu yang special untuk Reina. Selain makan malam romantis dengan beberapa view yang berbeda, Ibra juga kerap kali mengajak Reina untuk sekedar berjalan-jalan di taman-taman yang tertata apik di Ibukota. Menikmati bintang dan bulan yang menghiasi langit. “Gimana beef tataki nya Rein?” Ibra menanti jawaban Reina dengan cemas. “Sempurna. Menu yang kamu rekomendasikan selalu cocok dengan lidah aku” Ibra bahagia mendengarnya di tambah lagi melihat senyum mengembang yang menghiasi wajah Reina. Melihat sang kekasih menikmati makanannya adalah satu dari sekian banyak hal yang paling Ibra sukai. Ekspresi wajahnya saat mencicipi berbagai menu baru dan cara makannya sangat menggemaskan di mata Ibra. “Ada sisa saus di bibir kamu Rein” Reina pun hendak mengelap menggunakan tangannya tapi langkah nya didahului Ibra “Biar aku aja” Ibra meraih tissue dan mengelap sisa saus yang tertinggal di bibir mungil dan tipis itu. Ibra selalu memperlakukan Reina dengan lembut dan manis. Hal-hal sederhana yang dilakukan Ibra selalu mampu menyentuh hati Reina yang sensitive. Reina hanya diam mendapat perlakuan seperti itu dari Ibra. Ia memperhatikan setiap gerak Ibra yang berada tepat di depannya. Namun tiba-tiba pandangannya menangkap sosok di belakang Ibra yang menjauh menuruni tangga. Seketika saja dadanya merasa sesak. Meski hanya melihat dari belakang tapi Reina cukup mampu mengenali orang itu. Perubahan ekspresi itu disadari oleh Ibra. Melihat Reina yang tercenung tentu membuat Ibra khawatir “Rein, kamu kenapa?” tak mendapat respon dari sang kekasih, Ibra pun mengangkat satu tangannya ke udara dan melambaikannya tepat di hadapan wajah Reina. Tersadar dari lamunannya, Reina pun berusaha menguasai diri “Gak apa-apa kok” elaknya dengan senyum yang ditampilkan agar Ibra tidak curiga. Sisa malam mereka habiskan dengan berbincang banyak hal hingga tak terasa malam kian larut.             Saat perjalanan pulang Reina lebih banyak diam. Hanya alunan music yang di putar mengiringi perjalanan Reina dan Ibra. Telinga Reina mendengar setiap lagu yang di putar Ibra. Tapi hati dan pikirannya berkelana. Kejadian tadi terus berputar dalam ingatannya, mengorek luka yang sebenarnya memang belum kering. Mengingatkan Reina akan sakit hati enam tahun lalu.             Patah hati itu memberikan dampak luar biasa bagi hidup Reina. Enam tahun lalu, ditinggalkan tanpa alasan yang jelas setelah bertahun-tahun menjalin kasih tentu bukan perkara mudah. Terlebih lagi Reina mengetahui bahwa hanya dalam kurun waktu beberapa minggu saja ia mendengar bahwa posisinya sebagai kekasih sudah tergantikan. Membuat Reina merasa terbuang dan hancur karena pengkhianatan. Kebencian pun perlahan mulai tumbuh dihati Reina. Terlebih lagi patah hati itu bukan hanya membat hatinya saja yang sakit tapi juga mental dan psikisnya. Bagaimana tidak kebencian itu muncul, sosok yang selama ini Reina cintai secara tidak langsung menjadi penyebab yang membuat Reina harus mengalami kejadian yang membuatnya depresi dan trauma berkepanjangan yang harus Reina lalui bertahun-tahun. Sakit hati itu juga merubah banyak mimpi dan orientasi hidupnya. “Sudah sampai Rein” genggaman Ibra di tangannya membuyarkan lamunannya. Reina tersenyum pada Ibra. “Aku antar sampai ke dalam ya” tawar Ibra. Reina menggeleng “Gak usah, ini udah malam banget.” Ibra tak membantah, ia lantas keluar lebih dulu membukakan pintu untuk Reina. “Makasih” Ibra tersenyum, ia mengecup kening Reina dengan sayang “Istirahat ya” Reina mengangguk. Setelah memeluk Ibra sesaat, Reina lantas berjalan menuju lobby apartemennya dan berbelok ke arah lift. Ibra baru pergi dari sana setelah Reina menghilang dari pandangannya. Sepertinya malam ini Reina tidak akan bisa tidur dengan nyenyak. Kejadian beberapa detik itu mampu membuat hatinya gundah dan tidak tenang. Berbagai pertanyan muncul di benaknya. Apa benar itu dia? untuk apa dia kembali setelah bertahun-tahun menghilang seperti di telan bumi. * Setiap orang memiliki rutinitas yang berbeda. Bagi Ibra mengantar jemput Reina ke kantor adalah rutinitas yang menyenangkan. Cuaca hari ini terasa lebih sejuk karena beberapa menit lalu hujan baru saja berhenti. Mobil yang di kendarai Ibra tepat berhenti di depan AMAAI corp, Ibra bergegas membukakan pintu untuk Reina. Ibra juga menyempatkan diri untuk memeluk dan mengecup pucuk kepala kekasihnya itu “Nanti aku jemput pulangnya ya, kabarin kalau kamu harus lembur” pesan Ibra sebelum berlalu dari parkiran kantor Reina. Akhir-akhir ini pekerjaan kantor memang sangat banyak membuat Reina mau tidak mau harus lembur agar targetnya tercapai. Angga yang merupakan rekan kerja Reina sedari tadi melihat interaksi dua sejoli yang selau terlihat romantis itu karena kebetulan mobilnya berada tepat di belakang mobil Ibra. Setelah memarkirkan mobilnya dengan benar, Angga bergegas menyusul Reina. Saat sudah berada di samping Reina, ia tak tahan untuk tidak berkomentar melihat kemesraan yang Reina dan Ibra tunjukan di depan umum. “Cieeee makin romantis aja” menanggapi candaan itu Reina hanya tersenyum “Kapan nih di halalin?” cecar Angga “Doain aja”. Akhir-akhir ini Reina memang sering sekali mendapatkan pertanyaan semacam itu. Wajar saja orang-orang disekililingnya menanyakan hal itu mengingat usia nya dan Ibra sudah matang untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. Ditambah lagi hubungannya dengan Ibra juga sudah berjalan lebih dari setahun. Tapi, untuk saat ini Reina sangat menghindari bahasan tentang pernikahan. Ia merasa belum siap, entah sampai kapan. “Kalau kelamaan nanti keburu bosen loh” nasihatnya “Kalau jodoh gak akan kemana. Bosen hanya akan jadi kerikil tak berarti. Tidak akan pernah menjadi batu sandungan yang membuat hubungan berakhir” Angga bungkam. Saat Reina sampai di mejanya, ia melihat satu buket bunga mawar putih pavoritnya tergeletak. Bibirnya menyunggingkan senyum. Tangannya meraih buket bunga itu lalu mencium aromanya. Tanpa perlu membuka kartu pengirimnya pun Reina tahu siapa yang mengiriminya bunga. Tentu saja Ibra. Meski baru lima menit lalu mereka berpisah, Ibra selalu menyiapkan buket bunga setiap senin pagi lengkap dengan kata-kata romantis yang menyemangati harinya. Masih banyak lagi hal-hal kecil yang manis dan romantis yang Ibra berikan untuk Reina. Membuat Reina bersyukur memiliki Ibra disampingnya. Ibra adalah salah satu orang, selain Yasmin,  yang mendampingi Reina 6 tahun terakhir ini. Ibra juga yang selalu menemaninya melewati masa paling sulit dalam hidup Reina. Enam tahun lalu saat Reina benar-benar terpuruk dan mengalami krisis kepercayaan bahkan pada keluarganya sendiri, hanya Ibra dan Yasmin yang menemaninya dan membantunya secara perlahan mengikhlaskan apa yang telah terjadi dan menerimanya sebagai takdir dari Tuhan. Ibra adalah sosok pria sejati yang selalu membuktikan kata-katanya.       Kebahagian aku itu kamu. Dengan kamu selalu ada disamping aku itu sudah lebih dari cukup, aku gak akan memaksa kamu buat jatuh cinta sama aku saat ini, kamu hanya perlu membuka hati kamu buat aku Rein, ijinkan aku untuk mendekat. Biarkan aku yang melakukan semuanya, kamu hanya perlu menerimanya saja. Kalimat yang Ibra ucapkan satu tahun lalu itu selalu Reina ingat dengan baik. Saat ini harusnya perasaan cinta itu sudah tumbuh subur di hatinya, terlebih lagi dengan semua sikap Ibra yang lembut dan romantis. Tapi sayangnya hati adalah satu-satunya yang tidak bisa di atur oleh logika dan pikiran. Masih ada masalalu yang belum selesai. *

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
53.1K
bc

MY ASSISTANT, MY ENEMY (INDONESIA)

read
2.5M
bc

Nikah Kontrak dengan Cinta Pertama (Indonesia)

read
450.8K
bc

CEO Mesum itu Suamiku

read
5.1M
bc

Pernikahan Kontrak (TAMAT)

read
3.4M
bc

Om Tampan Mencari Cinta

read
399.9K
bc

UN Perfect Wedding [Indonesia]

read
75.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook