bc

Jasko (Janda Seksi Konglomerat)

book_age16+
896
FOLLOW
8.2K
READ
arranged marriage
badgirl
CEO
drama
comedy
city
coming of age
first love
asexual
like
intro-logo
Blurb

Yurina Loveta. Cantiknya gak ketulungan. Tubuh seksinya buat lelaki mulai dari anak ingusan, remaja, pemuda, bapak-bapak sampai kakek-kakek ngiler. Apalagi setelan pakaiannya yang super style dan nyentrik terkadang membuat setiap lelaki bergetar lututnya dan merasa celana dalamnya sempit. Dia adalah perempuan cerdas, sedikit sombong, galak tapi baik hati.

Rein berprinsip bahwa perjaka seperti dirinya harus menikahi perawan dan jangan sampai menikah dengan wanita parabola, apalagi janda yang sudah tersertifikasi ketidak-perawanannya. Namun ia melanggar prinsipnya sendiri saat bertemu seorang tante cantik aduhai pemimpin perusahaan tempat dia bekerja (Yurina) yang juga seorang Jasko (Janda Seksi Konglomerat). Rein harus berjuang keras mempertahankan iman dan keperjakaannya agar tidak goyah oleh si Jasko yang mulai suka merayunya. Aneh memang Jasko macam Yurina. Disaat para wanita mendambakan calon suami kaya raya, dia justru malah menolak puluhan pria kaya raya yang ingin mempersuntingnya dan malah menggoda seorang satpam yang masih bontot.

"Tidaakk! Jangan sampai suka ama tante itu! Kuat! Kuat! Aku kuaaat!!!" (Rein Neyo)

"Dasar bocah bontot sok jual mahal! Banyak cowok kaya raya ampe anak Gubernur minta kawin sama gue ampe bertekuk lutut bahkan ada yang rela bikin candi segede gunung demi diterima lamarannya ama gue! Lahh elu gue yang goda malah shy shy dog begitu! Cih!!" (Yurina Loveta)

chap-preview
Free preview
Bagian 1 : Jadi Satpam
Dengan kepala hampir botak, berpakaiam kaus lengan panjang dan celana PDL, dia berbaris dengan calon satpam lainnya. Wajah para calon satpam itu tampak sangar. Berkeringat, menyeringai dan memerah. Lain halnya dengan satu orang di antara mereka yang tampak paling muda. Siapa lagi kalau bukan Rein? Setelah dipress push-up, back up, jump up puluhan kali, wajahnya masih saja tampak unyu. Si pelatih yang kebetulan seorang polwan terlihat gemas melihat cowok yang satu ini. Disuruh push up di atas 60 kali saja masih tampak unyu, apalagi kalau disuruh board up? Rein yang terengah-engah kecapean masih sempat-sempatnya bermain mata ke arah tubuh polwan itu. Mulai dari wajah, leher, d**a dan... "Hei! Apa kamu liat-liat!?" hardik polwan. "Eng-enggak, Bu! Itu seragam Ibu bagus banget. Sumveh, Bu!" elak Rein. Si polwan berjalan menghampirinya seraya menyipitkan mata. Rein menundukkan kepala. Mampus gua mampus!!! Gerutunya dalam hati. Hingga d**a besar si polwan mengenai pandangannya di depan tanpa harus ia arah dahulu. Polwan itu sudah berada tepat di hadapannya. Duh... Mau diapain gue? Dipenjara gegara dikira ngelakuin tindak pelecehan atau asusila? Deuh... Cuma liat doang. Duh gimana kalo... "Kamu memang gak pantas menjadi seorang satpam!" seru polwan galak. Rein tersentak. Tamat sekian dah gua... Polwan itu mendekatkan wajahnya ke wajah Rein. Rein semakin bergetar dan tegang. Sampai kepalanya yang kedua ikut tegang. Mampus! Sia-sia dah perjuangan gua selama mengikuti pelatihan ini, sia-sia duit jaminan ama ijasah yang ditahan di yayasan... "Kamu memang gak pantas jadi satpam. Kamu pantasnya jadi suami saya." bisik si polwan. Rein mendongak. Matanya membelalak. Bibirnya tersenyum lebar. "Yang bener, Bu?" Si polwan tersenyum lalu menjawab, "Iya. Kayaknya anak-anak saya bakal seneng punya papa baru yang unyu kayak kamu." Senyum lebar Rein berubah jadi nganga. "Apa? Anak-anak??" Si polwan mengangguk cantik. "Memangnya anak Ibu ada berapa?" tanya Rein. "Sembilan. Kalau nikah sama kamu, aku harap anakku jadi sepuluh." jawab si polwan lugas. Rein terjengkang seketika. ***** "k*****t bener tuh polwan. Gua masih perjaka masa harus kawin sama janda anak sembilan? Ogahhhh!! Meskipun cantiknya macem Selin Sezgin juga gua kagak mau!" cerocos Rein sambil berjalan dengan menyelendangkan handuk di pundaknya. Ketahuan sekali dia penggemar film Elif! Rein tiba di kamar mandi. Pintunya tertutup tanda ada yang mengisi. Ia mendencak kesal. Tok tok tok! "Woi, perasaan udah sejam nih elu pergi ke kamar mandi! Ngapain sih lu!?" dumel Rein pada seseorang di dalam. "Berisik lu! Coba di kamar mandi selatan!" sahut orang di dalam kamar mandi. "Penuh! Pada ngantri! Cepetan gua kebelet nih!" seru Rein kesal. "Yaelah lu! Masih lama gue!" "Lu ngapain sih!??" "Gue lagi BAB!" "BAB apaan lu nyampe sejam?? Yang keluar batu bata yah? Cepeet!!!" "Iya-iya bentar!" Setelah 15 menit, orang itu keluar juga. "Dih! Lamaaa amat kayak perawan!" cibir Rein seraya bergegas memasuki kamar mandi. Begitu di dalam, ia mengendus-ngendus. "Fuhh! BAB apaan tuh si k*****t! Kagak bau bekas orang boker! o***i palingan!" makinya. ***** Rein dan calon satpam lainnya menjalani serangkaian pelatihan semi militer yang cukup berat. Sampai-sampai badannya yang cungkring menjadi berisi dan berotot. Fisik dan mental mereka benar-benar dilatih layaknya tentara. Mereka dilatih ilmu bela diri, cara menggunakan senjata dan cara menjinakan bom. Tak terasa hari pelatihan sudah menginjak hari terakhir. Rein dan para calon satpam lainnya diberi sebuah lencana tanda mereka layak menjadi seorang satpam. "Saya ucapkan selamat pada kalian para peserta pelatihan satpam yang telah menyelesaikan pendidikan kalian. Junjunglah tinggi nama keadilan dan kebenaran!" ceramah komandan polisi yang memimpin acara pelatihan. "Selamat, sekarang kalian berhak mengenakan seragam dan lencana kalian. karena kini, kalian semua sah menjadi seorang satpam!" Prok prok prok prok! Tepuk tangan meriah dari ratusan peserta pelatihan. Satu-persatu satpam baru termasuk Rein dibagi seragam dan lencana. "Akhirnya beres juga ni pelatihan!" ujar kawan Rein yang bernama Tohir. Tohir memang berwajah tua tapi umurnya sama dengan Rein. Entah kenapa bisa seperti itu. "Alhamdulillah. Waktunya cari duit," ujar Rein. "Iya. Waktunya cari duit dan kawin," sahut Tohir. Rein mengkerutkan kening. "Kawin? Emang calonnya udah dapet?" "Udah dongs!" "Kapan?" "Sebulan lalu. Katanya gua harus beresin dulu pelatihan satpam kalau mau kawin. Biar tenang dan gak dikejar waktu pas ehem-ehemnya." "Ngomong apa sih gak jelas." "Hehehe ...." "Kawin ama siapa?" "Sama si Romlah." Rein menganga. "Ebuset? Dia kan janda bekas Pak Rohimat?" "Emangnya kenapa?" tanya Tohir. "Lu kan masih perjaka. Cari yang perawan dong!" "Halah... Hari gini lu masih nyari perawan? Jarang bingits, Cuy! Yang ada BPTJ!" cetus Tohir. Rein melongo. "Apaan tuh BPTJ? Kayak nama bank?" Tohir menggeleng seraya berdecak-decak. "Mau tau apa artinya?" Rein mengangguk. "BPTJ : Bilangnya Perawan Ternyata Janda." "Wkwwkwkwkwk...." Rein tertawa tertahan. "Makanya jangan muluk-muluk pengen ama perawan! Susah, Bro! Apalagi kalau perawannya cantik ... Beuh! Sombongnya minta ampun! Seleranya konglomerat ama bangsawan!" tambah Tohir. "Emangnya kenapa lu mau ama Romlah?" Tohir memegang bahu Rein. "Mau tau kenapa?" Rein menyipitkan mata. "Yaelah jawab aja napa sih? Pake balik nanya dulu!" "Karena dia itu seorang Jasko." Rein mengkerutkan dahi. "Jasko? Apaan tuh? Tempat air?" "Bukan! Apa lu mau ta ... Hehehe ...," Tohir tak melanjutkan tanya balik saat Rein mengancamnya dengan kepalan tangan. "Oke-oke. Jasko itu 'janda seksi konglomerat'." Rein menganga. "Maksudnya?" "Janda seksi konglomerat. Selain cantik, janda yang satu ini kaya raya dan punya banyak perusahaan alias konglomerat!" terang Tohir. "Yaelah. Ngapain cantik dan kaya raya kalau janda," celetuk Rein. Tohir menepuk pundaknya. "Suatu saat lu bakal ngerti. Perjaka belum tentu harus selalu berjodoh dengan perawan. Kalau lu begitu, lu bakal ngenes! Yang cantik udah langka yang masih perawan. Kalau yang jelek atau perawan tua baru pengecualian." Rein menggeleng tak setuju. "Gue yakin. Suatu saat, gue akan menemukan jodoh gue, yakni cewek cantik yang masih perawan plus baik hati." ***** "Sudah jelas kan? Siapa yang mandul?" tanya wanita cantik itu pada seorang pria berpakaian eksekutif di hadapannya. "Maafkan aku, Sayang! Ternyata aku yang mandul," kata pria itu seraya menunduk. "Aku bukan tipe wanita yang suka menarik lidah. Kalau udah menjulur ya menjulur, dijilat, diemut dan dinikmati. Gak ditarik lagi. Kamu yang ngajak cerai, yaudah kita cerai." "Tolonglah, Yuri. Aku khilaf! Maafkan aku." Wanita tersebut menghempaskan tangan suaminya itu yang hendak meraih tangannya. "Sudah terlanjur aku gedeg saat kau menuduhku mandul dan mengajakku cerai. Pokoknya sekarang, kita benar-benar cerai!" ketus wanita bernama lengkap Yurina Loveta itu. Tubuhnya yang ramping dan berisi melenggang indah meninggalkan lorong rumah sakit. ***** Bersambung Mohon vote, kritik dan sarannya. Thanks :* Novel ini come back dengan revisi

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

✅Sex with My Brothers 21+ (Indonesia)

read
922.9K
bc

Bermain Panas dengan Bosku

read
1.2M
bc

HYPER!

read
556.2K
bc

Yes Daddy?

read
797.8K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.0K
bc

SEXY LITTLE SISTER (Bahasa Indonesia)

read
307.8K
bc

Call Girl Contract

read
323.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook