Tentang cinta (bahasa indonesia)

Meraa utari sinar Mentari pagi yang mendampingi meraa menjalani aktifitas baru nya,  setelah lulus dari sekolah menengah keatas meraa memutuskan untuk mencari pekerjaan daripada harus meneruskan ke universitas.  Meraa ingin membantu keuangan keluarga nya apalagi adik-adik meraa masih membutuhkan banya biaya untuk kelanjutan masa depan mereka.  Meraa anak pertama dari tiga bersaudara walaupun meraa bukan kakak kandung mereka,  tapi mereka menganggap meraa seperti kakak kandung mereka sendiri.  Kota baru yang begitu asing bagi meraa,  sekarang akan menjadi tempat nya tinggal.  Karna meraa mendapat panggilan kerja di pusat kota,  setelah turun dari kereta meraa segera mencari alamat tempat kerja nya.  Meraa memasuki gerbang dan berjalan memasuki area gedung itu,  setelah di rasanya sampai pada depan pintu gedung meraa memencet bel.  Terlihat dari kejuahan pria yang tampan dan gagah mendekati pintu masuk yang terbut dari kaca,  dia langsung membukakan pintu.  "Selamat pagi,  bisakah saya bertemu dengan bapak ale Sanjaya? " ucap meraa kepada pria itu tapi pria itu seperti bingung dengan perkataan meraa "Saya meraa utari yang mendapat email dari cv bapak ale bahwa saya mendapat panggilna kerja" sambung meraa menjelaskna "Masuk" perintah pria itu lalu pergi meninggalkan meraa.  "Songong banget itu orang,  salah besar jika aku terkagum kepada nya" umpat meraa yang berjalan mengikuti pria itu.  Meraa melihat sekeliling sambil berjalan dan tiba-tiba meraa seperti menabrak sesuatu benda yang keras "Aduhhhh" meraa mengaduh sambil mengusap kening nya karna menabrak punggung pria tadi yang berhenti seenak jidat nya "Lebih fokuslah,  lihat lah kedepan bukan melengos kesana kemari"  ucap pria itu datar Rasa nya ingin sekali meraa memberi sumpah serapah pada pria itu, bagaimana bisa ada pria yang begitu sombong dan tidak bisa bersikap baik dan sopan kepada tamu nya.  Bagaimana pun meraa adalah tamu di cv ini,  meraa tak henti nya bergeming sendiri dengan batin nya mengumpat pria kaku itu.  Setalah sampai di depan runagan yang tampak seperti ruang pertemuan atau rapat pria itu membukakan pintu dan menyuruh meraa masuk kedalam ruangan itu.  "Masuk" lagi- lagi hanya kata singkat yang pria itu katakan "Duduk" lanjut pria itu berbicara.  Dan meraa menurutinya lalu pria itu duduk di depan meraa dengan tangan yang di silangkan ke depan d**a nya kemudian melihat meraa dengan begitu intens nya hingga membuat sang empunya risih karna perlakuan yang tidak bermoral bagi meraa " maaf sebelumnya,  bisakah saya bertemu dengan baak ale Sanjaya? " tanya meraa  kepada pria itu dan hanya di jawabi dengan serangai tajam oleh pria itu sehingga membuat meraa merasa bingung sendiri Pria itu memajukan badan nya hingga menatap pinggir meja di depan nya dan menaru kedua tangan nya di atas meja,  meraa semakin bingung dengan apa yang di lakukan pria itu.  Lalu pria itu memberikan tangan nya untuk berjabat dengan meraa,  sangat terasa aneh bagi meraa tetapi meraa mengenyahkan pikiran nya dan lalu membalas jabatan tangan pria sombong itu.  "Perkenalkan , saya ale Sanjaya" ucap pria itu hingga membuat meraa terkejut sampai melonggo tidak percaya bahwa pria sesombong dan sesombong itu adalah seorang pemilik cv tempat dimana dia akan bekerja nanti.  "Ohh maaf pak saya tidak tau" " saya meraa utari pak yang... " belum juga selesai bicara sudah di potong oleh pria yang ternyata tak lain tak bukan pemilik cv "Saya sudah tau , karna saya yang menerima lamaran kerja kamu dan memanggil kamu untuk bekerja di cv saya ini,  dan perlu saya perjelas jika semua karyawan saya adalah laki-laki jadi kamu perempuan pertama yang kerja disini dan langsung menjadi asisten pribadi saya  , saya harap kalian akan bisa bekerja sama.   Dan selama kamu bekerja disini tempat tinggal dan makan cv yang menanggung,  di gedung ini nanti kamu akan tinggal sama seperti yang lain nya,  karna saya tidak mau membedakan walaupun kamu perempuan ataupun sisten pribadi saya.  Setelah ini akan saya tunjukkan kamar kamu,  saya beri waktu satu jam untuk berberes" ujarnya panjang lebar memperjelas " iya pak" meraa hanya menjawab dengan singkat "Dan jangan panggil saya pak,  saya belum begitu tua untuk itu.  Panggil saya bos sama seperti lainnya" jelas nya lagi.  "Oke pak,,,  ehh oke bos" jawab meraa dengan senyum yang menampangkan deretan gigi nya Meraa berjalan di belakang ale yang sekarang menjadi bos baru nya itu,  entah apaa yang akan terjadi pada nya karna memiliki bos yang begitu sangat sombong dan kolot Setelah sampai di depan pintu kamar meraa,  ale mempersilahkan meraa masuk dan membereskan semua barang - barang yang sudah dia bawa.  "Rapikan barang mu,  lalu setelah itu datang ke kantor ku untuk menjelaskan apa saja yang akan kamu kerjakan" ucap ale dan berlalu pergi beberapa saat ale berhenti dan berkata "Kantor ku tepat di bawah kamar ku,  kamar no 1..!!!!" "Paham" ucap nya lagi dan melanjutkan berjalan untuk menuju kantor nya.  "Oke bos" meraa menjawab dengan nada yang sedikit agak keras karna di rasa nya bos kaku itu tidak akan dengar jawaban nya jika dia terus berjalan menuruni tangga.  Meraa memasuki kamar nya dan merapikan semua barang tang sudah dia bawa pada tempat yang sudah tersedia di sana.  "Gak nyangka ternyata pria kaku yang sempat beberapa menit aku kagumi itu adalah bos di cv ini,  masih muda sih kalau dalam ukuran yang di namakan bos,  tapi perilakunya tidak mencerminkan bos yang sesungguh nya" ujar meraa yang sedang duduk di atas kasur yanmemang tidak cukup besar Meraa meraih ponsel dalam saku nya dan menelfon ayah ibu nya memberitahu jika dia sudah sampai pada tujuan dan berpamitan untuk memulai pekerjaan nya.  Meraa berjalan menuruni tangga untuk menuju kantor ale,  bos yang songong.  Dengan berani meraa mengetuk pintu kantor ale,  ada rasa takut karna mengetuk pintu dengan keras nya.  "Masuk" terdengar suara ale dari dalam,  meraa masuk dengan perlahan dan memperhatikan sekitar bagaimana mungkin bisa ruangan ini begitu berantakan sekali.  Tempat ino mirip seperti gudang bagi meraa bukan sebagai kantor.  Dan lalu Suara ale membuyarkan pikiran meraa.  "Sudah puas lihat-lihat nya? " tanya ale dengan menatap tajam meraa Dan meraa hanya tersenyum dan menggaruk kepala yang tidak gatal sama sekali " baca dan pahami,  ini semua isi kontrak kerja kamu,  jika kamu setuju dengan semua peraturan nya maka tanda tangan,  jika tidak setuju maka segeralah bilang dan angkat kaki dari sini" tegas ale pada meraa Terlihat kening meraa mengerut saat membaca isi kontrak kerja nya.  " bagaimana ada yang tidak kamu sukai? " "Jika ada kamu bisa membatalkan nya semua" ujar ale enteng dan seketika membuat meraa ingin naik pitam di buat nya.  " dimana saya harus tanda tangan? " tanya meraa tegas dak membuat ale melototkan mata nya karna tak mempercayai bahwa meraa akan menandatangani kontrak itu Setelah menandatangani nya ale menyuruh meraa berberes ruangan kantor yang seperti gudang itu.  "Bereskan semua ini,  saya beri waktu kamu satu setengah jam" setelah mengatakan otu ale berlalu pergi meninggalkan meraa yang berdiri mematung.  " sampai kapan kamu akan bisa bertahan" batin ale yang meninggalkan meraa di dalam " aku harus bertahan demi masa depan adik-adik" batin meraa dan lalu bergegas membereskan kantor ale Bersambung