bc

Monalisa

book_age0+
172
FOLLOW
1K
READ
billionaire
possessive
like
intro-logo
Blurb

Mona adalah kekuatan Lisa, Mona adalah kelemahan Lisa. Lisa harus terjerumus menjadi mafia wanita terkejam dan termuda diseluruh Eropa karena satu hal.

ia lahir dari keturunan mafia yang sudah pensiun dari dunia tersebut. ia harus melawan keluarganya dan juga melindunginya.

Seperti monalisa milik Da Vinci. Ia menyimpan sejuta misteri yang sulit terpecahkan.

serta kemelut cinta segitiga atara bos mafia tampan dan juga badan intelejen.

bagaimana kisahnya?50% adventure 50% romance. Typo bertebaran.

chap-preview
Free preview
Monalisa Thalia Devano
"Nona, bagaimana ini? Mr. Allegra sudah bergerak mendekati keluarga anda."ucap seorang pria menahan gemetar rasa takut. Gadis dihadapannya menggeram meremas sofa empuknya. Ia mengeluarkan pisau lipat dan menghunus meja dengan sadis. Ia menguliti meja tersebut sambil menyerigai. "Aku sudah punya rencana matang, Nic. Jangan remehkan MONALISA THALIA DEVANO. Aku selalu berada didepan mereka. Dia dekat, tapi dia belum mengenal mangsanya dengan baik." "Nona Lisa, apa rencana nona kali ini?" "Menjauhi keluargaku untuk waktu yang lama."ucapnya dengan mata tajam. Lisa selalu berbicara penuh makna yang tersirat dan sulit dipahami. Kecantikannya mengecoh banyak orang. "Lalu bagaimana dengan Mona, saudara kembar anda yang tengah koma? Kalau ayah anda sampai-" "Tutup mulutmu, Nic. Dia tidak akan mencariku. Aku yakin, Mona adalah prioritas utama. Mr. Allegra hanya tahu kalau keluarga Devano punya 1 putra dan 1 putri. Maka biarkanlah info ini tetap seperti ini. " "Jadi ini rencananya? Saya akan mengusahakannya nona." "Hmm." Pria berumur 22 tahun itu pergi dengan hormatnya. Sedangkan Lisa, mendesah pelan menatap nanar pemandangan Peracis malam dihadapannya. Telfon berdering memecah kesunyiannya. Terpampang jelas nama MAMA di layarnya. Dengan mata jengah ia mengangkat panggilan tersebut. "Nak, kamu dimana? Kamu gak kangen sama Mona? Kamu jaga kesehatan ya... segera pulang. Mona pasti akan marah ketika ia terbangun tanpa kehadiranmu."panggil suara lembut yang sangat ia rindukan. "Hmm. Aku masih sibuk disini, ma." "DASAR ANAK TIDAK TAHU DIRI! SAUDARAMU TERKAPAR DISINI DAN KAU MALAH SIBUK JALAN-JALAN?!" Kini suara tegas mendominasi panggilan tersebut. "Bacot!"Lisa mematikan ponselnya dan memijit keningnya lelah. Hawa dingin menguar mendominasi ruangan gelapnya. Banyak pisau tertancap didinding-dinding ruangannya. Serta sayatan dimana-mana, rantai dan borgol mendominasi disetiap gantung layaknya figora, darah yang mengering di lantai menambah aksen horor. Dalam kesendiriannya, bahunya bergetar hebat. Tangisan yang lama terpendam, terurai begitu saja. Lima menit tangisannya berhenti dan langkah kakinya terdengar. "Aku juga bingung, kalian mantan mafia. Dan kalian benci kekerasan. Kalian sudah membuangku, bisakah kalian melepaskanku? Hanya Mona yang tetap membuat hubungan ini tetap terjalin."seringainya menatap foto keluarga harmonis dihadapannya. "Huh, aku lelah. Peristiwa itu datang cepat sekali. Dan kulihat putri yang tersenyum cerah ini sekarang nampak mengerikan. Aku akan pastikan selagi aku masih hidup, hidup kalian akan tetap aman. "Senyumnya. "Aku masih ingat kejadian 6 tahun yang lalu. Dimana semua yang menjungkir balikkan hidupku. Tawa, kebahagiaan, rasa sakit, dikucilkan, tak dianggap, penghianatan, cinta. Hmm cinta ya? Peraturan yang utama adalah, seorang mafia harus keras seperti batu. Hatinya harus sedingin es. Harus kuat dan tangguh. Tapi semua orang sudah mengenalku sebagai Over. Sekuat dan setangguh melebihi baja, sedingin malam tanpa adanya pagi. Maka sudah jelas, aku tak akan bisa meleleh."gumamnya mengelilingi ruangan dan berdiri di cermin besar. Praaaang..... Tonjokan keras memecahkan cermin menjadi bagian- bagian lain. Serta darah yang mengucur ia usapkan kewajahnya yang cantik. Ia kembali menyerigai dan mengambil jubah hitamnya. "Yah, aku tidak gila. Aku hanya seorang BIPOLAR. Lisa dan Over. Waktunya berpesta......"ucapnya membersihkan wajah dan lukanya di wastafel. Lisa keluar dari ruangan kerjanya dan melangkah mantap keluar mansion besarnya. Banyak pelayan yang menunduk takut. Sekitar 10 pelayan, 10 CCTV terpasang. Dan dalam hitungan hari pelayan akan ada yang datang dan pergi. Pergi ke neraka. Lisa sangat mengutamakan kerja. Ia tak suka prinsip kerja yang malas ataupun teledor. Satu kesalahan baginya sangat fatal, satu kesempatan. Berarti ia mengizinkan seseorang untuk mengulangi kesalahannya lagi. Dan Lisa seorang psikopat, ya darah adalah tawa. Amis adalah semerbak aroma bunga, merah adalah Over. Digemerlap malam, ia mendatangi kasino terbesar di Paris. Semua menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. "Ah, s**t! Kau menghalangi jalanku nona. Bagaimana kalau minuman ini jatuh, apa kau mau membayarnya?! Apa kau tau ini sangat mahal." Lisa menatapnya dengan datar. Semua orang sudah memusatkan pandangannya pada Lisa. Ia menyerigai dan menepuk pipi pelayan seksi dihadapannya. "Bodoh!" Ucap Lisa menghamburkan uangnya dihadapan gadis itu seperti daun gugur. Ia terus melangkah dan berhenti sejenak melihat kebelakang. Lalu ia kembali menyerigai setelah menengok kedepan. "Aku heran. Biasanya kau langsung menghabisinya."ucap salah satu bartender temannya. "Aku sedang dalam pengawasan. Satu hal kebodohan seperti itu terjadi, satu kehebohan datang, maka rencanaku akan sia-sia."jelas Lisa dipahami bartender tersebut. "Kau mau apakan dia?" "Apa dia anak baru? Aku ingin kau mencari pelayan yang baru. Aku ingin pelayan itu merasakan pelayanan gigitan piranha. Uh, ikan ikanku pasti senang."tukas Lisa membuat sang bartender menggeleng takut. "Sebenarnya binatang peliharaanmu itu sebanyak apa?" "Ah, aku tak ingin sombong. Cuma kolam 1M berisi piranha, dan buaya. Kenapa? Mau berkunjung?" Ucap Lisa terkekeh melihat bartender menggeleng mantap. "Tidak nona. Terimakasih." "Ck, jangan terlalu formal dan berikan anggur tahun 80-an. " "Tumben sekali, pesta?" "Ya. Dan tepatnya kasino hari ini ramai sekali." "Apa kau terganggu?" "Ck, sedikit. Aku ingin menikmati minumanku diruanganku."ucap Lisa meninggalkan lantai dasar. Lisa berjalan santai kearah lift sesekali pendengarannya yang dicemari desahan-desahan di kamar yang ada dikasino terbesar miliknya. Semua ada, bahkan fasilitas hotel bintang lima. "Wowowowo... tuan, jaga sikapmu. Aku tak ingin mataku tercemari."dingin Lisa karena didalam lift tersebut sedang ada sepasang laki laki dan perempuan yang tengah bercumbu mesra. "Jangan merasa sok suci. Kau datang kesini, berarti tau konsekuensinya. Dan apa apaan kau ini, datang ke kasino terbesar di belahan Eropa dengan pakaian preman seperti ini?"cibir jalang yang tak terima dengan ucapan Lisa. "Kau juga akan tau akibatnya. Aku harap esok kau masih tetap hidup."ucap Lisa membuat jalang tersebut merasakan aura mencekam. Pria tampan yang sedang bersandar itu menyerigai menatap Lisa. Dari body saja, Lisa sudah unggul. Mata hitam seperti elang, tubuh proporsional, dan kuning langsat khas Asia. "Cantik."ucap pria tersebut membuat Lisa menatapnya tak suka. "Dan kau juga tahu. Kasino ini kebanyakan diisi manusia manusia berlatar belajang dunia gelap. So, berhati-hatilah. Kalian berdua tak akan lama."ucap Lisa menyerigai. Serigainya membuat jalang itu menciut, sedangkan pria tampan itu mengerutkan keningnya. Gadis dihadapannya berbahaya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Where my Heart Belongs

read
27.8K
bc

Our Kind of Love

read
699.9K
bc

Bad Sex: His uncle's mistress

read
9.2M
bc

My French Teacher Claims I'm His Mate

read
1.2M
bc

Bonded to you

read
22.7K
bc

Her Heartless Italian Billionaire

read
477.8K
bc

Murder of Crows

read
49.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook