bc

Last Love

book_age18+
38
FOLLOW
1K
READ
love-triangle
friends to lovers
drama
tragedy
bxg
serious
first love
like
intro-logo
Blurb

Kayla Fauziah, gadis cantik dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dia miliki. Hidupnya tak terlalu beruntung, meski dilahirkan di keluarga yang berkecukupan.

Perkara asmara pun Kayla bisa dibilang sangat sial. Dia selalu bertemu dengan laki-laki yang tak pernah benar-benar mencintai dirinya.

Lalu, mampukah Kayla menemukan cinta sejatinya? Lelaki yang akan menjadi tambatan hatinya, yang akan menemaninya di segala situasi?

chap-preview
Free preview
1 - Perjodohan
Suasana di meja makan kala itu terlihat cukup mencekam. Semuanya menikmati makan malam mereka, mungkin hanya Kayla satu-satunya yang tidak menikmati makan malamnya saat itu. Karena malam ini, dia mendengar kabar perjodohan yang akan dilakukan oleh orang tuanya untuk dirinya. "Nanti besok sore Felix dan keluarganya akan datang ke rumah. Kamu dandan yang cantik, jangan lupa pakai baju bagus juga," titah Rudi, papanya Kayla. Apa yang bisa Kayla lakukan? Menolak? Oh tidak semudah itu! Rudi adalah laki-laki yang keras kepala, dia paling tak suka kalau ada yang membantah dirinya. Termasuk Kayla, dia tak bisa menolak perjodohan ini karena tak berani membantah Rudi. Tapi, diumurnya yang belum genap 20 tahun ini, masa iya dia udah mau melepaskan masa lajangnya, sih? "Pa, tapi Kayla masih belum dua puluh tahun, dan juga Kayla nggak kenal sama Felix," tolak Kayla lembut. Berharap jika papanya akan mengabulkan permintaannya, meski dia sendiri tau jika papanya tak akan pernah mengabulkan permintaannya. "Felix itu orangnya baik, punya pekerjaan yang mapan, berasal dari keluarga yang baik juga." Kini giliran Yeti, mamanya Kayla yang bersuara. "Tapi kalo Kayla nggak suka sama Felix gimana, Ma?" tanya Kayla lirih. "Kamu pasti bakalan suka sama dia, kok. Dia orangnya tampan, mama yakin kalo kamu bakalan suka sama dia." Kayla hanya terdiam, dia kembali melanjutkan makan malamnya yang sempat tertunda karena harus mengeluarkan pendapatnya. Tapi itu adalah hal yang sia-sia, karena kedua orang tuanya tak akan pernah mendengar permintaannya. Sejak dulu, sampai sekarang. Selesai makan malam, Kayla membereskan meja makan lalu langsung mencuci piring di wastafel. Semua penghuni rumah sudah pada kabur, menuju kamar mereka masing-masing. Termasuk adik laki-lakinya, Rehan. Kayla bergegas masuk ke dalam kamar saat sudah selesai mencuci piring, dan membereskan dapur. Dia masuk kembali ke kamar, untuk kembali menggambar. Hobby yang berbayar, dengan menjadi seorang author dari webtoon Hello My Ghost. Dia menghabiskan waktu berjam-jam di depan wacom cintiq, perangkat keras yang biasa digunakan oleh komikus untuk membuat komik atau pun manhwa. Sejak lulus SMA, Kayla mencoba untuk ikutan lomba yang diadakan di sebuah platform berwarna hijau. Keberuntungan sedang memihak dirinya, seolah-olah tau apa yang terjadi padanya. Kayla menang lomba, dan karyanya pun dikontrak menjadi webt**n official. Sebuah pencapaian yang sangat luar biasa. Tapi sayangnya orang tua Kayla malah acuh tak acuh. Mereka tak terlalu senang karena anaknya menjadi seorang author dari webt**n yang sangat populer. Yang mereka tau, anak gadis mereka hanyalah gadis pemalas. Yang tak punya keinginan, yang tak punya cita-cita, kerjaannya hanya berdiam diri di kamar sambil corat-coret ngegambar ga jelas. Salah. Prasangka mereka salah besar. Kayla berada di dalam kamar karena memang bekerja, agar setiap minggunya dia bisa up. Kayla kadang merasa sedih, karena orang tuanya tak pernah mendukung apa yang ia inginkan, orang tuanya tak pernah memberikan kepercayaan padanya. Tanpa Rudi dan Yeti tau, tabungan Kayla sudah bejibun. Dengan deretan angka nol di belakangnya. Apalagi Kayla itu anak yang hemat, jarang main, ga pernah beli barang-barang yang ga berguna. Kayla lebih memilih untuk menabung uangnya, untuk masa depannya, untuk bekal masa tuanya nanti. Agar tidak merepotkan orang lain. Itulah yang Kayla pikirkan, dia sedikit dewasa dibandingkan umurnya. "Kamu pasti bisa, Kayla!" gumamnya sambil tersenyum. ****** Waktu yang tak diinginkan oleh Kayla pun akhirnya datang juga. Sore itu, Kayla sedang duduk di tepi ranjang sambil menautkan jari-jemarinya. Gugup? Sudah pasti! Gadis itu sedang dilanda gugup setengah mati. Tubuhnya dibalut oleh dress brokat berwarna ungu selutut. Rambutnya dibiarkan tergerai, make-up flawless menghiasi wajah ayunya. Kayla dandan? Tentu saja, gadis itu dipaksa oleh Yeti. Deru mesin mobil terdengar sampai ke kamarnya. Jantungnya sampai dag-dig-dug nggak karuan. Keringat dingin mulai bercucuran, telapak tangannya mulai mendingin. Suara gaduh mulai terdengar dari dalam rumah, dan Kayla sudah dapat dipastikan jika keluarganya Felix sudah tiba dan kini sudah ada di ruang tamu. Bagaimana ini? Meski Kayla tak menginginkan perjodohan ini, tetap saja gadis itu dilanda rasa gugup. Kayla sudah seperti anak sapi yang sedang menunggu giliran untuk di jagal. Menunggu dengan berbagai macam perasaan yang menghampiri hatinya. Saat sedang gugup-gugupnya, pintu kamarnya terbuka. Dan Yeti masuk dengan wajah yang sumringah. Jadi, yang mau dijodohkan itu, dirinya atau mamanya? Kenapa mamanya malah terlihat sangat senang? Menjadi author, membuatnya sedikit tau bagaimana rasanya menjadi orang tua. Dan, saat ini Kayla juga tau apa yang mamanya rasakan. Dia tau, sangat tau kalau orang tuanya ingin yang terbaik untuk anaknya. Rudi dan Yeti tak ingin kalau Kayla sampai salah pilih pasangan. Tapi, jika pilihan orang tuanya tak membuatnya bahagia, bagaimana? Di sinilah, hati dan perasaan Kayla diuji. Melihat orang tuanya yang tersenyum bahagia karena dia mau menerima perjodohan, atau berontak demi kebahagiaannya? Pada akhirnya Kayla memilih untuk tetap melihat senyuman orang tuanya. Dia tak ingin mendapatkan predikat anak durhaka, dengan melawan orang tua karena tak ingin dijodohkan. Kayla tak ingin menjadi anak yang dicap durhaka begitu. "Hari ini kamu cantik banget," ucap Yeti sambil memegang pundak anaknya. "Makasih, Ma." "Jangan lupa senyum, ya?" Yeti mengingatkan akan hal yang sederhana begitu. "Iya, Ma." Yeti menggamit tangan Kayla, menuntun anak gadisnya menuju ruang tamu. Di mana ada 'calon suaminya' di sana, beserta keluarganya. Jantung Kayla dibuat dag-dig-dug ser, saat sebentar lagi mereka tiba di ruang tamu. Sebisa mungkin Kayla mempertahankan senyuman yang terukir di wajah ayunya. Setibanya di ruang tamu, dirinya dibuat terkejut dengan anggota keluarga Felix yang datang. Ini yang dateng se RT apa gimana? Untungnya pertanyaannya tak sampai keluar dari mulutnya, kalau sampai pertanyaan itu kelepasan keluar dari mulutnya. Sudah dapat dipastikan nanti malam dia akan mendapatkan siraman rohani, dan dicoret dari KK. "Ya ampun, cantik banget anaknya Pak Rudi." Seketika ruang tamu menjadi riuh, saat mereka sudah melihat penampakan dari Kayla, calon Felix-nya mereka, yang akan menjadi adik ipar mereka. Kayla duduk di samping Rudi, wajahnya terus menunduk. Sambil mendengarkan bisik-bisik dari keluarganya Felix yang terpana akan kecantikan dirinya. "Nah, Nak Felix, ini anak saya. Namanya Kayla Fauziah," ucap Rudi sambil memegang pundak Kayla. Kayla tak tau bagaimana ekspresi dari Felix saat itu, karena dia sendiri tak memiliki keberanian untuk mengangkat wajahnya. Sejujurnya, dia sendiri tak tau Felix itu yang mana. "Iya, Pak Rudi." Diam-diam Kayla mencoba untuk curi-curi pandang demi bisa melihat laki-laki yang akan menjadi calon suaminya. Jantungnya kembali berdebar, saat pandangan mata mereka tak sengaja bertemu. . "Jadi, kedatangan kami ke sini adalah, ingin melamar Nak Kayla," ucap Deri, papanya Felix. "Ini anak bungsu kami, namanya Felix Liondra. Sekarang dia bekerja di perusahaan kami, sebagai manager." Hening. Mendadak ruang tamu jadi hening, sudah layaknya kuburan. Mereka semua menunggu Kayla bicara, tapi sayangnya yang mereka tunggu malah tak peka. Sampai suara Felix menyadarkan Kayla dari ajang melamun nya, memikirkan alur webtoon miliknya. "Jadi, bagaimana, Nona Kayla? Apakah lamaran saya diterima?" tanya Felix sambil menatap Kayla yang sedari tadi menunduk. Mau tak mau Kayla pun mengangkat kepalanya, menatap lawan bicaranya yang duduk tak jauh darinya. Hanya terhalang oleh meja saja, tapi entah kenapa Kayla merasa sangat jauh? Seolah-olah dia takkan pernah bisa menggapai Felix? Meski hanya seujung kuku pun? "Saya .... " Kayla menggantung ucapannya, dia menatap ke arah Rudi dan Yeti yang duduk di sebelahnya. Kalau dia menolak lamaran ini, apakah nasib dia kedepannya akan baik-baik saja? Apakah kedua orang tuanya akan membenci dirinya? Demi orang tuanya, agar dia bisa menyenangkan kedua orang tuanya, agar dia bisa membuat orang tuanya menyukainya meski hanya sedikit saja. Tidak apa-apa dia tidak bahagia juga, yang penting Rudi dan Yeti bahagia. Yang penting orang tuanya tak membencinya lagi. Iya, tidak apa-apa. Sedari dulu juga memang begitu, kan? Orabg mau tuanya tak pernah memikirkan apakah dia bahagia atau tidak, apakah dirinya menyukainya atau tidak. "Saya menerima lamaran Mas Felix," ucap Kayla mantap. Tidak apa-apa, Kayla. Nanti juga kamu akan menyukainya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
186.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
85.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
9.4K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
201.2K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.0K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
12.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook