bc

My Cool Friends

book_age12+
2.2K
FOLLOW
12.5K
READ
possessive
drama
comedy
sweet
bxg
humorous
genius
friendship
school
friends with benefits
like
intro-logo
Blurb

Persahabatan gak melulu tentang pacaran dan pacaran belum tentu bisa saling jalin persahabatan.

Setidaknya itulah yang dirasakan oleh sosok cewek yang memiliki dua cowok ganteng sebagai sahabatnya.

Persahabatan lawan jenis katanya gak ada yang murni pasti ada salah satu yang memendam rasa namun takut untuk mengungkapkan. Tapi bagaimana jika pendapat itu tidak sepenuhnya benar?

_____

Lanjutkan membaca MY COOL FRIENDS

chap-preview
Free preview
Bab 1. Hari pertama SMA
Selamat membaca cerita baru karya SILAN _____ Oh astaga akhirnya hari ini datang juga setelah sekian lama menempuh pendidikan dari sd, smp dan sekarang sma. Hari pertama masuk sma yang katanya kisah remaja kita akan dimulai. Omaigat aku sampai lupa untuk memperkenalkan diri. Perkenalkan namaku Sun, jika kalian berpikir nama ini tidak asing maka kalian benar sekali karena namaku sangat terkenal di kalangan makanan bayi, miris sekali bukan. Kupikir orang tuaku sudah kehabisan nama untukku saat aku lahir hingga nama Sun kini menjadi panggilanku sehari-hari. Setidaknya namaku bukan Sundel bolong atau Sun gokong, namaku lengkapku adalah Rahafsun entah apa artinya aku tidak tau jika kalian penasaran tanyakan saja pada orang tuaku. Oke lupakan perkenalan tentangku sejenak. Aku menghirup nafas dengan kekuatan penuh hingga mataku terpejam kemudian aku menghembuskan perlahan lewat bibirku. Hari ini sangat pas untuk memulai hari baru di sma. Langit yang cerah suara cuitan burung peliharaan tetangga membuat telingaku memprotes agar para burung itu berhenti untuk ribut seperti para ibu komplek saat ngerumpi. Langkahku berhenti beberapa meter dari depan rumah untuk melihat rumah disebelah rumahku dimana seorang cowok tinggi baru saja keluar dari pintu kayu rumahnya. Nah kalau itu sahabatku namanya Gim, cowok dengan tinggi menjulang seperti tiang listrik. Karakter Gim mirip seperti cerita dinovel, cowok pendiam, tampan dan pintar, Sempurna. Tapi Gim hanya sahabatku itu saja tidak ada yang lain. Dan satu lagi, Gim tidak pernah absen membawa headphone putih kesayangannya kemanapun cowok itu pergi. Dan satu lagi, aku dan Gim lahir di hari yang sama hanya saja Gim tiga jam lebih cepat sebelum aku dilahirkan. Dan satu lagi, lagi dan lagi, aku dan Gim anak kembar beda orang tua. Itu yang kebanyakan orang katakan pada kami. Oke jadi biar aku jelaskan soal hubungan aku dan Gim. Ibu Gim dan ibuku mereka kembar dengan kata lain Gim adalah sepupuku hanya saja nasib Gim tidak seberuntung diriku, karena ibu Gim meninggal saat melahirkan Gim. Kasihan sekali sepupuku ini tapi sejak itu juga Gim memanggil ibuku dengan panggilan mama terlebih orang-orang mengatakan jika kami benar-benar adalah anak kembar. Gim adalah aku versi cowok dan aku adalah Gim versi cewek. Mengapa? Karena wajah kami sangat mirip. Apa itu karena Gim dulu juga mengambil jatah air s**u ibu dariku? Sepertinya begitu. Sayangnya Gim punya kebiasaan yang suka bikin orang salah paham. Cup “Good morning” ucap Gim dengan ekspresi datarnya. Ah ini lah yang aku maksud kebiasaan buruknya. Gim suka mencium pipiku kemudian bersikap biasa saja seakan tidak melakukan hal yang salah. Tanganku melayang begitu saja ke bahu lelaki tinggi satu ini dengan cukup keras. “Mulai sekarang jangan asal cium kayak gitu dong. Kita udah sma loh sekarang nanti kamu batal dapat cewek gimana?” kataku, dan seperti biasa Gim yang super cuek hanya mengedikan bahu masa bodoh. Cih menyebalkan sekali. Suara roda papan skateboard yang beradu dengan aspal terdengar mulai mendekat kemudian cowok lain muncul dengan cengiran menyebalkan sambil membawa papan skate nya dengan tangan kiri. “Halo hola hili my sod brother sister!” katanya dengan suara lantang nyaris satu komplek mendengar suaranya. “Astaga Danial suara kamu bisa direndahin dikit gak sih! Bikin kuping mau jebol aja” Gerutuku yang malah ditertawai oleh cowok satu ini. “Sengaja biar gunung Es langsung cair denger suaraku” Jawab Danial sambil melirik Gim. Tapi dasar Gim si kuping gajah hanya diam berjalan santai mendengar musik dari headphone miliknya. Danial berdecih pelan, hal yang wajar selama bertahun tahun kami berteman. Kali ini aku perkenalkan lagi, Danial dia sahabatku juga sejak kami masih sd. Jika aku punya Gim yang seperti robot maka Danial adalah sebaliknya. Cowok satu ini lain dari yang lain pokoknya sangat lain sampai kalian gak akan pernah tau bagaimana cara menyikapi Danial dengan cara baik atau enggak. Kami bertiga sering digadang gadang sebagai cinta segitiga setiap kali kami bermain bersama, tapi Danial adalah playboy unggulan atau istilahnya pakboy atau ya semacamnya lah karena saat smp hampir semua cewek jadi mantannya, Luar biasa bukan? Tapi bagiku itu memuakkan namun mau bagaimana lagi Danial tetaplah sahabatku untungnya satu satunya cewek yang gak pernah dia pacari adalah aku. Jika dia berani maka jangan salahkan cakar macanku mengoyak wajah kurang ajarnya. Apa aku perlu memperkenalkan nama lengkap kedua sahabatku?. Agar pembaca disini tidak protes lebih baik aku jelaskan dengan detail sedetail mungkin agar para mantan Danial tidak membuliku. Jangan-jangan kalian salah satu mantan Danial? Oke Lupakan! Gim, nama lengkapnya adalah Gimartin sedangkan Danial, namanya adalah Danial Martin. Dilarang protes karena nama mereka sama-sama berakhiran martin. Tanyakan saja pada orang tua mereka mengapa memberi nama anaknya seperti itu, oke. Tapi aku benci saat kedua cowok ini berdiri di tiap sisi kiri dan kananku karena aku merasa seperti kurcaci di dalam dongeng putri salju. Tinggiku yang hanya 155 kalah banyak dengan Gim yang 175 dan Danial yang 170 aku berasa benar benar jadi anak paling kecil diantara mereka. Heran saja karena aku dan Gim lahir dihari yang sama ibuku dan ibunya pun bisa dibilang sama karena kembar tapi mengapa.. hiks.. tinggiku kalah banyak! Ingin ku menangis dengan keras rasanya. Atau jangan-jangan Gim merebut semua asupan giziku waktu kecil karena kita satu ibu sepersusuan?. Jika kalian berharap cerita ini dipenuhi tentang hal percintaan sebaiknya kalian milih cerita yang lain saja karena didalam cerita ini tidak ada drama percintaan yang berakhir diranjang atau nangis nangis gak karuan karena diputusin pacar atau dikecewain pacar. Aku sudah eneg kena marah pacar Danial karena mereka mengira aku selingkuhan Danial, bahkan mereka nangis gak jelas didepanku biar Danial balik lagi sama mereka. Inilah susahnya punya temen pakboy. “Aku udah cek letak kelas kita nanti kayaknya kita bakalan satu kelas” Celetuk Danial. “Ogah!” sahutku cepat nyaris mengalahkan angin sanking cepatnya. Gim menoleh kearahku lalu pada Danial yang berkedip kaget, lucu sih tapi lebih baik ditahan biar gak ketawa. “Kenapa gak mau sekelas sama aku sih. Dari jaman sd smp juga kek gitu kok” Jawab Danial. Aku memutar bola mata malas, sekelas dengan Danial sama saja cari masalah karena aku sudah hapal betul dengan sosok cowok satu ini. Sanking hapalnya aku tau jika Danial punya t**i lalat di b****g kanannya. Ups! Hehe... “Ayolah Sunny ku yang paling cantik paling gemesin seantero komplek masa gak mau sekelas sama cowok ganteng kaya aku sih” Danial mulai kumat lagi. Sumpah demi kumis bapaknya Gim aku gak mau sekelas dengan cowok kayak gini. Cukup sembilan tahun aku sekelas terus dengan Danial, Sma? Oh no! “Ish dari pada kamu sekelas sama aku mending urusin tuh mantan kamu biar gak ngejambak rambut aku lagi. Temen macam apa kamu yang ngebiarin mantannya ngehajar teman yang gak tau apa-apa” Sialnya Danial hanya tertawa, sepertinya aku sudah gila berteman dengan cowok satu ini. “Gim!” panggilku sambil mendongak kearah cowok tiang listrik itu, Gim menoleh dengan alis saling tertaut lalu menaikan dagunya seakan bertanya “Ada apa?” “Kamu mau sekelas lagi sama Danial?” Tanyaku, Gim menoleh kearah Danial dimana cowok itu tengah memberikan senyum andalannya untuk Gim tapi dasar Gim yang masa bodoh, cowok itu hanya mengedikkan bahu dan Danial langsung bersorak YES! Gim memainkan ponselnya “Aku masuk dikelas ipa” ucapnya yang sontak membuat Danial mendelik. “WHAP!” Seru Danial. Aku langsung menoyor kepalanya. “Yang bener itu W-H-A-T ‘WHAT’ bukan WHAP. Bahasa inggris kacau gitu masih aja di pake” “Reflek sayang aku reflek jadi gak nyadar kalo ada tipo” Aku hanya memutar bola mata malas dengan jawaban Danial, Danial menatap Gim “Gim kamu tuh gak usah pinter pinter amat napa sih biar masuk kelas ips juga” Gerutunya, Gim menoleh sejenak sambil memasukkan ponsel kesaku celana. “Karena kamu berisik” Jawab Gim singkat padat dan menyakitkan lalu cowok itu berjalan mendahului masuk kedalam gerbang sekolah. Aku menahan tawa sambil menepuk nepuk pundak Danial yang mematung menatap Gim yang sudah berjalan menjauh “Gim pendiam tapi kalo ngomong langsung mak jleb” ucap Danial, tangannya menyentuh dadanya sendiri dan mengusapnya. Aku tak banyak bicara dan langsung mengejar langkah Gim yang sudah cukup jauh dalam kondisi masih menahan tawa. ______ Bersambung... Cerita ini asli dari imajinasi penulis gak ada unsur nyontek atau plagiat dan segala macam. Intinya jika suka tekan Love dan tinggalkan pesan dikolom komen. Jika tidak suka harap tidak meninggalkan pesan negatif karena penulis orangnya berhati kecil yang gampang stress. Sekian dan terima aja.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Living with sexy CEO

read
277.5K
bc

HYPER!

read
554.8K
bc

Sexy game with the boss

read
1.1M
bc

I Love You Dad

read
282.4K
bc

Partner in Bed 21+ (Indonesia)

read
2.0M
bc

Crazy Maid ( INDONESIA )

read
206.1K
bc

✅Sex with My Brothers 21+ (Indonesia)

read
919.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook