bc

Vampire's Belonging

book_age16+
283
FOLLOW
1.1K
READ
dominant
powerful
CEO
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

"You're belong to me."

Ony I can have your soul, body and everything about you.

Just so you know, while I'm still breathing one day, then I will always protect you from any danger.

Please, baby. Don't leave me! Or I don't know what I will do to throw my anger away.

chap-preview
Free preview
Vampire's Belonging ~ Satu
Dannis memasuki salah satu ruang ball room di mana akan acara pernikahan adiknya itu di lakukan. "Ma, Cory mana?" tanya Dannis saat menemukan mamanya yang sedang sibuk mengurus acaranya. "Dia lagi di ruang rias. Coba pergi lihat adikmu yang cantik itu." Pria berbadan kekar tersebut mengangguk kepalanya sekilas dan berjalan ke tempat di mana adiknya yang bernama Cory itu berada. Tok. Tok. Tok. "Cor, aku masuk ya?" Tanpa menunggu jawaban dari Cory, Dannis langsung memutar kenop pintu kamar dan masuk ke dalam. "Kak! Cory hari ini gimana?" tanya Cory. "Apa aku jelek? Gimana kalau Wilbert membatalkan karena aku jelek?" Dannis mendekati Cory dan menjitak keningnya yang membuat Cory mengeluh. "Duh! Sakit nih!" "Kamu itu Adikku yang tercantik di dunia, Cor. Kalau dia berani menghinatimu atau membuatmu menangis. Akan kupastikan kepalanya akan terpisah dari tempatnya." Cory ketawa melihat Dannis yang masih saja protektif seperti dulu. "Iya, Kak." Dannis mengelus rambutnya Cory dengan sayang. "Acaranya sebentar lagi di mulai ya." Tiba-tiba ada seorang wanita masuk ke dalam ruang Cory untuk memperingatkannya. "Iya, terima kasih." Cory membalas. Wanita itu mengangguk dan tersenyum. Kemudian pergi meninggalkan ruangan itu. "Manis," gumam Dannis dan Cory bersamaan. Dannis langsung melihat adiknya itu dan menahan pergelangan tangannya. "Tahankan dirimu. Atau masalah kita akan di ketahui," bisik Dannis tepat ke telinga milik Cory. Mata Cory yang sudah berubah menjadi merah darah itu langsung merubah kembali ke warna coklat hazelnya. "Thanks, Kak. Tapi darahnya memang sangat manis." Dannis tersenyum miring. "Dia milikku, Cory. Tak akan kubiarkan dia di sentuh siapapun." "Kakak selalu curang sekali! Aku juga ingin mencicipinya juga." "Cicipi saja yang Wilbert. Sampai habis juga tidak apa," ucap Dannis kemudian melenggang pergi dari ruangan Cory. ✪  ✪  ✪ Rasa manis itu kembali masuk ke dalam hidung Dannis saat sampai di ruang ball room itu. Matanya menuju ke seorang wanita yang sedang membaca sesuatu di tangannya. Dannis langsung berjalan mendekati wanita itu dan menyapanya. "Hai," sapa Dannis. Wanita itu hanya mengangkat wajahnya sekilas kemudian kembali membaca. Dannis yang merasa terhina itu karena ini pertama kalinya seorang Dannis Glorand di tolak seorang wanita seperti itu. "Apa kamu tidak mendengarku?" tanya Dannis. "Maaf, Tuan. Apakah Anda tidak melihat jika saya sedang sibuk?" Wanita itu balik bertanya. Dannis menggertakkan giginya. Dengan kesal, Dannis menarik paksa pergelangan tangan wanita itu membuat berkas yang sedang di baca wanita itu terjatuh di lantai. Tentu saja wanita itu terkejut dengan perlakuan dari seorang pria yang tidak di kenalnya. "Lepaskan! Apa maumu?!" seru wanita itu sambil berusaha menghentakkan tangannya agar terlepas. Tapi hasilnya nihil. Kekuatan seorang Dannis tak akan terkalahkan oleh siapapun itu. Bahkan ayahnya, David saja kalah telak daripada Dannis. Dannis menghentikan jalannya dan membalikkan tubuhnya menatap wanita itu. "Kamu tanya apa mauku?" Bibir sudut kiri Dannis terangkat. "Aku mau kamu menjadi milikku seutuhnya." Wajah wanita itu merah padam. Entah karena menahan marah atau malu. "Baby, be mine." Bisikkan itu membuat tubuh wanita itu menegang. Dannis menipiskan jaraknya dengan wanita itu. Kedua taringnya itu muncul dan bersedia menancap ke leher mulus wanita itu. Kemudian menghisap darahnya membuat wanita itu meremas bajunya sendiri karena merasa sakit. "Sshh...." Sebuah rintihan lolos dari mulut wanita itu. Dannis yang mendengar rintihan itu segera menghentikan aksinya itu. "Sakit?" tanya Dannis. Plak! Sebuah tamparan mendarat di pipi kanan Dannis. "Aku bukan cewek murahan yang suka di perlakukan seperti itu!!" ucap wanita itu dengan dingin lalu beranjak pergi. Dannis menatap sosok kepergian wanita itu. Perasaan ingin menyentuhnya itu makin menggebunya. "Kamu sudah menjadi milikku, baby." ✪  ✪  ✪ Acara pernikahan telah di mulai. Dannis dari tadi hanya memerhatikan gerak-gerik wanita yang telah menjadi miliknya itu. "Kakaaaak!!" Teriakkan riuh itu membuat Dannis menoleh ke arah itu. "Kenapa teriak-teriak? Tidak takut kalau Wilbert mendengarnya?" "Kamu apakan wanita itu?! Kenapa aku mencium bau darahnya bercampur dengan bau darahmu?!" tanya Cory mengabaikan ucapan Dannis. "Ya, dia sekarang milikku." Senyum penuh kemenangan dari bibir Dannis tercetak jelas membuat Cory mendecih. "Meskipun aku sudah mencicip. Abang tidak akan marah denganku juga kan?" tanya Cory dengan wajah puppy eyes-nya. Dannis tersenyum. "Aku tidak akan marah, Cory. Tapi akan kupastikan tubuhmu robek di tanganku." Cory tidak takut dengan ancaman dari Dannis. "Kamu tak tega melakukan itu, aku tahu." "Hal lain aku tidak akan tega. Tapi jika ada orang yang menyentuhnya selain diriku. Akan kupastikan dirinya akan mati di tanganku." Cory terdiam melihat keseriusan kakaknya yang akan benar-benar membunuhnya jika berani menyentuh miliknya. "Okelah. Aku pasrah." Dannis menoleh ke arah wanitanya yang tadinya masih berdiri di ujung ruangan itu. Tapi sekarang tak terlihat lagi. Dannis langsung memantau setiap sudut ruangan ball room itu. Tetap juga tak menemukan wanitanya itu. "Sial! Ke mana dia pergi?" desis Dannis dengan rahang mengeras. ✪  ✪ ✪        

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Bastard My Boss

read
2.7M
bc

Om Bule Suamiku

read
8.8M
bc

Loving The Pain

read
2.9M
bc

MY DOCTOR MY WIFE (Indonesia)

read
5.0M
bc

Guru BK Itu Suamiku (Bahasa Indonesia)

read
2.5M
bc

PERFECT PARTNER [ INDONESIA]

read
1.3M
bc

MY ASSISTANT, MY ENEMY (INDONESIA)

read
2.5M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook