bc

Following season 1

book_age0+
3.9K
FOLLOW
41.3K
READ
billionaire
dark
possessive
contract marriage
pregnant
arrogant
submissive
CEO
beast
sweet
like
intro-logo
Blurb

Pemerkosaan membuat Max menjadi jatuh cinta pada gadis bernama vika . Membuat hidup gadis itu di bawah kuasanya, menghamili dan memaksa agar gadis itu menjadi miliknya

chap-preview
Free preview
Party
Hari yang indah untuk berpesta.. Mungkin itu adalah hal tepat saat in" Hari yang indah untuk berpesta " suara melengking dari Lerin yang mengemudikan mobil bersama dua sahabat sejatinya sejak masuk kuliah hingga mereka lulus hari ini dari Universitas New York . Ia mengedarkan pandangan matanya yang indah berharap respon kedua sahabatnya disambut baik karna ide cemerlang darinya . " Kau benar ! Kita sudah bebas dari segala tugas kampus yang membosankan itu dengan ijazah ini " jawab adel dengan bibir sensual dan liukan tubuh yang menggoda . " kau pasti ikut kan vika ?" Lerin berpindah kearah gadis disebelahnya yang hanya diam disaat mendengar kata pesta , karna sebelumnya vika hanya sibuk dengan tugas dan kuliah nya . Datang pun hanya sekedar untuk memenuhi undangan lalu ia memilih pulang sebelum seseorang menyuruhnya minum. " Mungkin kali ini iya " Vika merasa sudah waktunya ia belajar lebih dewasa dan mengenal dunia luar yang tidak pernah Ia jamah sebelumnya . Mungkin saja akan menyenangkan , fikirnya " Kita harus berdandan dengan cantik " Adel membuat tanda ciuman dari bibirnya yang tebal dan menggoda sambil tersenyum bahagia mereka bertiga masuk ke sebuah café yang biasa mereka jadikan untuk berkumpul dan bercerita seperti biasa . " Vika " seorang pria dengan tampang tidak asing ganteng , maskulin dan terlihat lebih tinggi di berdiri di hadapan Vika . mereka terlihat serasi saat dipadukan bersama , wajah cantik , lembut , ramah , dengan rambut bergelombangnya sering menarik perhatian banyak pria . " Xavier , ada apa ?" Vika mendapatkan tatapan tajam dan penasaran dari kedua sahabatnya itu karna tiba – tiba saja ketua geng mobil terkenal di jajaran kampus itu bicara pada Vika sekarang " bisa bicara sebentar ?" Xavier membuat mereka bertiga saling bertatapan heran . Vika melirik ke arah kedua sahabatnya untuk menunggu reaksi dari Lerin dan Adel . Vika mengangguk dan mengikuti Xavier yang mengambil jarak sekitar 10 langkah dari kedua orang gadis yang tampak penasaran . " Vika , kami pulang duluan ya , jangan lupa nanti malam " Adel tersenyum sumringah kea rah Lerin yang sengaja ingin meninggalkan VIka agar sahabat yang tidak pernah berpacaran itu pulang bersama Xavier . " Tapi , hey !! " Vika merasa kesal karna sahabatnya itu sengaja membuatnya bersama Xavier sekarang , Namun ia juga tidak bisa meninggalkan Xavier begitu saja . " Ada apa Xavier ,sepertinya begitu penting " vika tidak sabar , karna ia juga harus pulang dan bersiap-siap untuk pesta gadis nanti malam . Xavier melihat vika mengigit bibirnya dengan wajh penasaran tentang apa yang akan dia katakan . " sepertinya kau sudah punya janji nanti malam ya " " Ya , aku hanya ingin bersama mereka setelah lulus kuliah ini , kenapa ? Kau mau ikut ? " Vika menatap wajah Xavier dengan rasa penasaran lalu melihat hujan mulai turun dengan deras . " sebenarnya aku ingin mengajak mu jalan- jalan , tapi sepertinya kau tidak bisa ,bagaimana kalau besok ?" Xavier langsung membuat janji kepada vika berharap gadis idaman nya yang sejak ia lirik selama setengah semester belakangan ini . " Akan aku fikirkan " Vika terseyum menjawab pertanyaan Xavier lalu melirik Jam tangan nya membuat Xavier tidak nyaman . " baiklah, ayo aku antar pulang" " tidak aku bisa pulang sendiri" vika menolak ajakan Xavier secara langsung karna tidak enak jika ia harus menyusahkan orang yang baru saja dekat dengannya . " Diluar hujan Vika " Vika melihat keadaan diluar dan apa yang dikatakan Xavier benar , sangat lebat dan itu akan menghambat waktunya jika menunggu hujan reda . Akhirnya gadis itu mengangguk pelan sambil tersenyum kecut ke arah Xavier . suara klakson mobil terdengar kencang di halaman rumah vika yang sederhana , Ia segera menarik tasnya dan berlari keluar sambil menjinjing sepatu tingginya . Vika memberi kode agar para Ladies gila itu segera menghentikan bunyi klakson nya yang bising . " wah , dia berdandan dengan cantik " lerin memuji sahabat nya yang terlihat sexy walau hanya mengenakan kaos ketat dengan rok denim birunya yang menggantung di atas lututnya . mereka tertawa , bercerita , saling menggoda dan membicarakan hal yang tabu di telinga VIka . Gadis cantik tapi polo itu tampak mulai tidak nyaman dengan obrollan yang berbau seks , membayangkannya saja itu membuatnya merinding . " wahh.. wajah baru " pria dengan potongan rambut undercut , alis tebal yang hampir menyatu serta bibir tipis sensual , menatap tajam ke arah gadis yang tampak menyegarkan pandangan matanya malam ini . " bagaimana kalau kita taruhan , gadis dengan kaos abu- abu itu menarik ?" Pria berbadan tegap dan otot kuat yang berada dibalik kaosnya itu menatap kea rah kedua temannya yang tampak ikut terpengaruh untuk bermain di malam ini . " aku akan membawa gadis yang kau katakan " Max , sang penakluk wanita di Club itu tampak mulai bereaksi saat melihat wajah polos Vika yang sesekali tersenyum hanya kea rah para sahabatnya . " wah kau tumben mau ikut taruhan , tapi dia tampak sedikit sulit di taklukkan ? senyuman si pria otot kuat bernama Daren itu merasakan hawa tertarik dari sahabatnya yang merapikan potongan rambut Undercut nya . " 5000 dolar " Max menyebutkan nominal yang hampir seratus juta itu pada kedua sahabatnya yang langsung saling menatap tidak percaya . " aku akan berikan 5000 dolar jika berhasil mendapatkan gadis itu " Max menenggak minuman langsung dari botolnya tanpa melepas pandangan dari arah kaki jenjang vika hingga wajah cantiknya " Max , kau serius dengan taruhan mu " Danu yang notabenenya jarang melihat uang sebanyak itu mulai menghitung dan mengkhayal apa yang akan ia beli . " Berikan perangsang padaku , ini harus menjadi malam panjang atas uang yang aku keluarkan ? " " tentu saja , kalau gitu aku akan membawa gadis yang memakai tangtop putih itu " ucap Daren menunjuk ke arah lerin , dan danu mengambil sisanya yaitu adel . Daren berdiri dengan santai sambil membawa segelas minuman menuju ke arah tiga gadis yang mulai minum itu. Dan Daren sengaja menjatuhkan gelas itu tepat di celana Lerin yang asik meliukkan tubuhnya mengikuti irama music yang berdemtum keras . " kau tidak punya mata ya ?" Pandangan tajam langsung terarah pada Daren dari mata Lerin . " maaf nona aku tidak sengaja , aku akan membantu mu membersihkannya " " kau harus membantu ku membersihkan ini tuan !" Lerin bangkit dan berdiri melihat wajah tampan Daren , Rasanya ia tidak tega untuk marah pada pria seperti itu . " Vika ayo kita dansa" Adel bangkit dari tempatnya sambil menarik tangan kecil Vika yang enggen untuk berdiri dari sana karna itu tidak akan nyaman untuknya di tengah orang ramai itu . " tidak , aku duduk saja disini " vika menenggak minumannya yang terasa pahit lalu merinding merasakan minuman yang tidak biasa pada lidahnya Sambil melihat Adel yang berjalan ke lantai dansa , Danu tentu saja langsung menyambut gadis incarannya itu disana . " kau sendiri ?" Max meletakkan botol minuman nya di atas meja membuat Vika merasa sedikit tidak suka walaupun pria itu sangat tampan dimatanya . " Temanmu yang memintaku kemari untuk memanggilmu " max lihai dengan kebohongannya dihadapan vika yang langsung menoleh kembali ke arahnya . " maksudmu Lerin ?" tanya vika memastikan kebenaran " entah lah siapa namanya , yang tadi kena tumpahan minuman karna temanku Daren " ucap Max kembali menenggak minuman langsung dari botolnya itu Vika menarik nafasnya yang terasa berat dan berdiri sambil menurunkan rok nya yang menjadi perhatian Max sejak tadi . " ayo , dia disini " max berhasil membawa VIka masuk kedalam kamar club yang tampak cukup besar dan rapi dengan penataan cahaya yang remang . " dimana temanku " Vika memutar tubuhnya karna tidak menemukan Lerin didalam kamar itu , namun yang ia lihat Adalah Max sekarang sudah mengunci pintu kamarnya dengan cepat . " kau lugu sekali " Max mendekati Vika yang masih belum sadar dengan apa yang akan terjadi padanya langsung menerima cengkraman keras pada lengan nya . " Apa yang kau lakukan ? " Vika berusaha melepaskan pegangan Max yang semakin erat , Ia mendapatkan sentuhan pertama pdari seorang pria yang bahkan tidak ia kenal . Max melihat wajah ketakutan Vika yang sekarang Ia baringkan di atas ranjang sambil mencumbunya dengan penuh hasrat yang tidak bisa ia bendung . " Tolong Jangan lakukan ini padaku " Vika mendorong tubuh Max yang jelas lebih kuat dan besar di atasnya berharap pria itu akan berhenti melakukan hal menjijikkan itu padanya . "Kau pasti akan suka baby , aku akan melakukannya lebih baik dari yang lainnya " seringai di wajah Max tampak mengembang di atas Vika yang masih berontak dan menahan rasa sakit yang ada di kedua tangannya . " apa maksudmu ? tolong menjauh b******k !" vika mulai menangis tersedu-sedu di bawah sana , pipinya mulai panas karna merasakan air matanya yang tidak bisa ia tahan karna ulah agresif Max yang bermain didadany . " ssshhttt... Kau tidak perlu menangis , sebentar lagi kau akan meminta aku segera masuk sayang " Max tetap menduduki tubuh vika da meraih botol minuman yang sudah ia letakkan sebelum menemui Vika di luar tadi dengan cepat , Ia merasakan VIka memukul perutnya dengan keras . Max tetap menahan rasa sakit lalu memasukkan minuman itu kemulutnya dan mencium Vika dengan brutal hingga membuat Vika ikut meminum air yang Max berikan . Ia terus mengulum bibir mungil itu memastikan gadis itu menelan apa yang ia berikan hingga Max mengulang kegiatannya beberapa kali , lalu menunggu reaksi obat itu . sekarang Ia mulai merasakan sesuatu gairah yang teramat sangat dari dalam dirinya , Ia juga sengaja minuman yang di campur perangsang itu untuk mengetahui kapan obat itu akan bekerja pada gadis yang mulai menatapnya dengan wajah yang berbeda . " kau mulai menikmatinya sayang?" Max merasakan gadis itu mulai membalas ciumannya yang liar membuat Max tersenyum menang . Vika merasakan sesuatu di tubuhnya , hal itu baru pertama kali dan aneh baginya ,rasanya ia sangat ingin b******u dengan pria yang bahkan tidak ia kenal ini tapi dengan kesadarannya ia berusaha menolak dan menjauhkan tubuhnya dari pria ini. melihat bibir gadis itu mendesis pelan membuat max semakin tidak sabar , ia melucuti seluruh pakaian yang masih menempel di tubuh vika dan menerkam nya dengan lembut . max membuka lebar kedua gadis itu sambil menciumi aroma vanilla dari tubuh VIka . " aaahhhh... !!!" Vika mencoba menahan desahan bodoh yang keluar dari bibirnya saat merasakan sesuatu menempel pada dinding kewanitaannya lembut . " aku sudah sangat sesak karnanya " max bangkit dari tempat tidur untuk melepaskan seluruh pakaian nya sehingga mereka kini sama-sam full naked . Max menciumi bibir vika seraya melihat gadis yang tampak sangat b*******h di atas tempat tidurnya . " Hey .. siapa namamu sayang " max mendekati tubuh VIka sambil mengelus wajah cantik yang menarik perhatiannya . " Viiikhaa " Gadis itu mendesah merasakan sensasi yang tidak pernah ia bayangkan selama ini sambil menyebut namanya . " Aku , Max " Pria itu menyentuh milik vika dan memasukkan jarinya untuk memastikan milik gadis itu benar – benar basah . " Aku akan memulainya Vika " Max kembali membuka lebar kaki Vika dan perlahan menuntun miliknya kea rah organ kewanitaan vika . " akhhkkkk sakit... " vika berteriak keras menahan rasa sakit Saat sesuatu memaksa masuk ke dalam bawahnya sambil menarik seprai yang berwarna coklat keemasan itu , Max menghentikan aktifitas untuk menyadari apa yang sedang terjadi . " Kau masih perawan ? Max penasaran dan melihat milik nya sudah masuk setengah disana , sejenak pria itu berfikir tentang peraturannya bahwa Max anti dengan gadis perawan karna ia akan membuat Max susah , namun akibat obat perangsang itu membuat Max hilang kendali . " Maaf.. aku tidak bisa melepaskan ini " Max memegang pinggul ramping Vika lalu menghentakkan miliknya dengan kasar ke dasar keperawanan Vika . Ia mendengar betapa menderitanya Vika sekarang hingga max menurunkan tubuhnya untuk menerima cakaran di punggungnya . " sabar , sebentar lagi rasa sakitnya akan hilang" Max membelai rambut vika untuk mengurangi rasa sakit nya seraya mengecup pelan mata vika yang terlihat berair . max mulai memompa tubuh mungil itu hingga keringat mulai membasahi tubuhnya , sementara Vika masih menahan rasa sakit bercampur nikmat di bawah sana . Max melihat miliknya yang tadi berlumur Darah kental mulai terlihat mengkilat . " sangat nikmat baby " Max melihat darah di juniornya yang panjang dan perkasa terus keluar masuk dari vika yang sangat ketat . Suara sentuhan kulit mulai terdengar semakin kencang dengan teriakan di atara keduanya . " max .... !!!!! " Vika menatap wajah Max merasakan sesuatu getaran hebat dari dalam dirinya begitu kuat hingga ia merasakan sesuatu membanjiri rahimnya . " ahhh !! shitt !! Kau sangat luar biasa baby " max mengecup mata Vika yang mulai menangis kembali di bawah Max. Cerita ini akan di apload sementara.. Nanti akan di perbaiki typo dan bahasanya 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
221.3K
bc

BILLION BUCKS SEASON 2 (COMPLETE)

read
334.5K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.2K
bc

10 Days with my Hot Boss

read
1.5M
bc

HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE

read
570.2K
bc

See Me!!

read
87.9K
bc

Mrs. Rivera

read
45.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook