bc

The Demon's Mate

book_age18+
1.7K
FOLLOW
5.2K
READ
drama
comedy
werewolves
like
intro-logo
Blurb

Begitu banyak misteri yang terdapat di segitiga bermuda sehingga membuat seorang gadis super duper polos tertarik untuk mengunjungi langsung tempat tersebut. Lily Lincoln, namanya.

Orang-orang yang membencinya membuat rencana gadis itu semakin mulus. Kalimat penyemangat dan dukungan yang diberikan mereka semakin membuat semangat gadis tersebut menggebu-gebu.

Karena kenekatannya tersebut, Lily terseret ke dunia antah berantah dan berubah menjadi manusia setengah ikan atau lebih sering dikenal dengan putri duyung.

Ketakutan, kecemasan, dan rasa penyesalan bercampur menjadi satu. Di dalam lautan yang luas, dingin, dan sunyi, gadis itu bertahan dan berusaha keluar.

Ditengah-tengah kekalutannya, seorang demon mengintainya di dalam kegelapan sehingga membuatnya semakin kalut dan selalu berusaha mencari tempat aman. Namun, usahanya sia-sia.

Sang demon terlalu kuat dan berkuasa. Lautan pun takluk pada demon tersebut.

Arthur Brazzelio.

Sang demon penguasa dunia immortal. 

Semua tunduk dan takluk padanya tanpa terkecuali karena kekuatan mematikannya. Dia terkenal kejam dan tidak punya hati nurani sedikit pun. Jika ada yang menentangnya, maka dia tidak akan segan-segan membunuhnya dengan sadis. Kesalahan kecil yang dilakukan akan berakibat kematian. Dia malaikat maut nyata.

Namun, semenjak mencium aroma vanila memabukkan, hati dingin dan kerasnya perlahan melunak.

Takdir mempertemukannya dengan mate yang tidak pernah terlintas di otaknya.

Matenya, berenang sendirian di lautan. Tubuh indah itu membuatnya merasa b*******h, perasaan yang belum pernah dirasakannya selama ini. Ekor cantik itu, membuatnya ingin membelai lembut. Rambut pirang yang berkilauan membuatnya semakin terpesona akan sosok matenya.

"Mine!" klaimnya dan langsung mendekati sosok matenya tersebut.

chap-preview
Free preview
Part 1
Matanya terpejam erat kala merasakan kakinya ditarik oleh tangan tak kasat mata. Air mata yang bercampur dengan air laut menjadi bukti betapa takutnya Lily. Tak berselang lama, suasana disekitarnya kembali terasa normal. Takut-takut gadis cantik itu membuka matanya secara perlahan hingga menunjukkan iris abu-abunya yang begitu memesona. Bibir tipisnya perlahan terbuka melihat keadaan di sekelilingnya. 'Tidak mungkin.' Gumamnya dalam hati. Ia berada di dalam air. Sekelilingnya begitu gelap. Sepertinya ia berada di bagian laut terdalam. Air laut yang dingin terasa begitu bersahabat di kulitnya. Berbeda dari yang sebelumnya; air laut terasa begitu menusuk kulitnya. Mengenyahkan rasa takutnya, gadis cantik itu berusaha berenang ke permukaan seraya terus menahan nafas. Namun, ada yang aneh sekarang. Kakinya tidak bisa bergerak tapi dia tetap bisa berenang ke atas. Perlahan namun pasti ia menoleh ke bawah. "TIDAK!!!!" Teriakannya memecah kesunyian dalam lautan. "Bagaimana mungkin kaki Lily berubah menjadi ekor?" tanyanya dengan nada gemetar. Tubuhnya semakin mengigil melihat keadaannya. Dari pinggang sampai ujung kakinya berubah menjadi ekor yang dihiasi dengan sisik berwarna keemasan. Tubuhnya begitu polos. Kala rambutnya tersibak oleh air maka akan menunjukkan tubuh polosnya. "Bagaimana mungkin ini terjadi pada Lily?" Wajah cantiknya terlihat begitu frustasi. Dipeluknya tubuh mungilnya dengan erat seraya menangis tersedu-sedu. "Andai saja Lily tidak nekat datang ke tempat ini, maka Lily tidak akan mengalami hal mengerikan seperti sekarang. Lily menyesal datang ke sini." Tangisannya terdengar begitu memilukan, mengiris hati. Keadaan lautan begitu sunyi dan sepi seolah tidak ada tanda-tanda kehidupan sedikit pun. Pelan tapi pasti Lily berusaha berenang ke permukaan. Ia takut berada dalam lautan sendirian. Lautan terasa begitu mencekam! Tak lama setelah perjalanannya menuju permukaan laut, ia mulai melihat ikan. Namun, bentuknya tidak seperti ikan biasa. Ukurannya begitu besar dengan fisik yang begitu aneh dan mengerikan. Lagi, Lily hanya bisa menangis dan kabur secepat mungkin. "Mommy, Lily takut," isaknya. Dalam kekalutannya sekarang, yang terbayang di otaknya adalah keluarga. Andai saja ia tidak pergi maka sekarang dia pasti sedang memasak dengan mommynya atau pun bermain catur dengan daddynya. Ini semua karena rasa penasaran yang tinggi dan kenekatannya. Akibatnya, ia sekarang terdampar di lautan dengan bentuk tubuh yang mengerikan. Lelah berenang, Lily memutuskan untuk berhenti sejenak. Tangisannya tidak pernah bisa berhenti sejak tadi akibat terlalu ketakutan. "Kenapa kau menangis?" Suara itu membuat Lily terlonjak kaget. "Maaf membuatmu terkejut." tutur suara itu lagi. Memberanikan diri, Lily menoleh ke belakang. Lagi, tubuhnya terlonjak kaget. Di belakangnya terdapat seekor ikan besar dengan bentuk yang sangat aneh. Tanpa menjawab, Lily segera kabur secepat mungkin. Air matanya semakin menjadi. Di sini aneh. Dimana sebenarnya dia? Apa dia sedang berada di dalam segitiga bermuda? Apa ini misteri di balik banyaknya kapal dan pesawat yang hilang di sana? Mungkin kah mereka disantap makhluk-makhluk aneh? Kala melihat seekor gurita besar, Lily kembali kabur. Ia tidak ingin bertemu dengan hewan menakutkan itu! Gadis cantik itu melihat sekelilingnya. Tidak ada lagi makhluk aneh atau pun binatang lainnya. Di sini pun lebih terang. Sepertinya dia sudah hampir sampai di permukaan laut. Sembari menenangkan jantungnya yang berdetak cepat, Lily menatap lurus ke atas sembari membantin. 'apakah Lily bisa menjadi manusia biasa lagi?' Hatinya resah dan gelisah. Ia tidak ingin menjadi mermaid selamanya. Ia ingin menjadi manusia biasa. 'apa yang ada di atas sana?' pertanyaan itu tiba-tiba muncul di otaknya. 'apakah akan ada manusia?' 'atau kah di sana monster?' 'Lily takut' Kekalutannya semakin menjadi ketika ia merasakan sepasang mata sedang mengamatinya dengan tajam. Instingnya mengirimkan alarm bahaya ke otaknya. Di dalam kekalutannya tersebut, Lily kembali berenang menjauh dan mencari tempat yang aman. Kekalutannya semakin menjadi ketika merasakan ada yang mendekatinya. Tubuhnya gemetar ketakutan kala ekornya di pegang oleh sepasang tangan. Tanpa menoleh ke bawah ia menggerakkan ekornya ke sana ke mari agar terlepas, namun usahanya sia-sia. Seorang pria tampan tiba-tiba muncul di hadapannya seraya tersenyum miring. Mata merahnya yang menyala semakin membuat Lily ketakutan. Ketakutannya semakin bertambah kala pria itu memeluk dan mencium bibirnya ganas. **** Senyuman puas muncul di bibir merahnya kala mendengar lolongan kesakitan penyusup yang masuk ke dalam istananya. Tanpa ampun, pisau kecil nan tajamnya mengoyak tubuh si penyusup. Meski penyusup tersebut wanita, tidak ada rasa kasihan sedikit pun di dalam dirinya. Ya, tentu saja. Dia seorang demon yang kejam. Tidak memiliki hati nurani sedikit pun. Masih dengan sisa senyumnya, ia mencongkel bola mata penyusup tersebut dengan ujung pisau. Lolongan kesakitan korbannya semakin menjadi. "Menyusup ke dalam istanaku sama saja dengan mengantarkan nyawa." bisiknya dengan nada mengerikan dan menggores leher penyusup tersebut dengan pelan. Kemudian, tanpa basa basi langsung menarik jantung penyusup dengan tangan kosong. Tubuh tak bernyawa korbannya jatuh lunglai ke lantai yang berceceran darah hitam. Kekacauan yang terjadi di dalam ruangan dibersihkannya dalam sekejap mata sehingga tidak tersisa jejak sedikit pun. Sayap besarnya perlahan membentang dengan gagah. Selanjutnya, ia tak lagi menapak di lantai. Menembus jendela besar ruangan dan terbang bebas di udara. Mata tajamnya mengamati dari atas tanpa terlewatkan satu titik pun. Pria keturunan demon murni tersebut bernama Arthur. Pemimpin dunia immortal. Kekuatannya mematikan. Bahkan pria itu bisa mengendalikan darah yang mengalir di dalam tubuh makhluk lain. Sangat mengerikan, bukan? Selama ini belum ada yang berhasil menandingi kekuatannya. Semua makhluk berusaha menghindari terlibat masalah dengannya. Wajah tampannya berhasil membuat wanita mana pun terpikat. Namun, ingat lah satu hal. Ketampanannya mematikan. Ia terlalu anti dengan sosok wanita. Tanpa segan kadang dia membunuh wanita yang berani merayunya dengan sadis. Arthur memang memiliki sifat kejam yang tidak main-main. Membunuh adalah hal biasa baginya. Keluarga besarnya saja mati mengenaskan di tangannya. Sudah ratusan tahun dia hidup tapi tidak pernah ada wanita yang berhasil memikat hatinya. Cantik? Jangan ditanyakan bagaimana cantiknya wanita yang sering ditemuinya. Seksi? Semuanya seksi dan menggoda. Wanita-wanita yang sudah tahu seluk beluknya tentu saja tidak akan berani bertingkah tidak sopan dan berlebihan, kecuali kalau mereka benar-benar sudah mabuk cinta sehingga melupakan fakta yang mengerikan. Arthur, tampan, mengerikan, mematikan, namun menggoda meski hanya dengan melihatnya sekilas. Sayap pria itu berhenti mengepak kala mencium aroma vanila yang sangat memabukkan meski tercium samar. Ini bukan aroma biasa. Aroma ini membuatnya merasakan perasaan asing yang belum pernah dirasakannya selama hidup. Senang, berdebar, dan b*******h. Menajamkan indra penciumannya seraya mendekati asal aroma vanila tersebut tidak sabaran. Kakinya menapak di atas air, menunduk melihat air jernih yang dipijaknya. Asal aroma tersebut ternyata dari dalam air. "Mungkinkah dia putri duyung?" gumamnya. Tanpa pikir panjang lagi dia langsung masuk ke dalam air. Sayapnya menghilang. Kakinya berganti dengan ekor. Kelebihannya sejak lahir, bisa menyesuaikan diri dimana pun dan berubah menjadi apa pun yang diinginkannya. Pria itu bergerak cepat, menyelami lautan sambil terus mengandalkan indra penciumannya dan penglihatan tajamnya. Aroma itu masih tercium samar tapi tidak membuatnya berhenti mencari. Perasaan aneh itu mendorongnya untuk terus mencari sumber aroma tersebut. Tubuhnya mematung kala melihat putri duyung cantik berenang sendirian. Meski gadis itu masih jauh dari tempatnya berada, tapi ia tetap bisa melihat dengan jelas berkat indra penglihatannya yang tajam. Tubuh indah itu membuatnya merasa b*******h, perasaan yang belum pernah dirasakannya selama ini. Ekor cantik itu membuatnya ingin membelai lembut. Rambut pirang yang berkilauan membuatnya semakin terpesona akan sosok tersebut. Debaran aneh itu kembali terasa. Kali ini lebih cepat dan keras hingga ia mampu mendengar detak jantungnya sendiri. Mate. Kata itu lah yang terlintas di otaknya. Ya, dapat dipastikan. Putri duyung cantik itu matenya. "Mine!" klaimnya dan langsung mendekati sosok matenya tersebut. Namun, ia tidak langsung menghampiri matenya. Ia ingin bermain sejenak. Melihat wajah ketakutan matenya yang imut memberikan sensasi tersendiri baginya. Ia berenang tanpa menimbulkan suara meski dengan kecepatan kilat. Bibirnya menyeringai kesenangan kala melihat matenya dari bawah. Hap! Ekor cantik matenya tertangkap oleh tangan besarnya. Ekor yang terasa begitu halus dan lembut di kulit, tidak terlalu berlendir seperti ekor putri duyung lainnya yang pernah dia potong dan berikan ke makhluk peliharannya. Tubuh gemetar sang mate membuatnya terkekeh geli. Kala matenya menggerakkan ekornya dengan brutal, ia semakin mengeratkan pegangannya dan berenang dengan cepat ke atas. Gadis itu menatapnya dengan tatapan takut. Ekspresi imut itu membuatnya semakin gemas sehingga berakhir memeluk pinggang gadis tersebut dan melumat bibirnya dengan ganas. Dalam ciuman tersebut, ia membuat matenya pingsan agar tidak kesusahan membawanya ke istana. -Tbc-

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Time Travel Wedding

read
5.2K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.1K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.2K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
8.8K
bc

Romantic Ghost

read
162.3K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
3.1K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook