bc

Surga untuk Keluarga

book_age4+
374
FOLLOW
1.4K
READ
stalker
independent
inspirational
mafia
drama
heavy
serious
city
small town
spiritual
like
intro-logo
Blurb

Siapa pun pernah melakukan sebuah kesalahan, tak terkecuali Pak Cecep, Suami Bu Euis. Inilah cerita tentang Bu Euis dan anak-anaknya, Icha, Afdan dan Aqila yang berjuang bagaimana menghadapi pahitnya kehidupan akibat ulah suaminya yang terjerat kasus korupsi.

chap-preview
Free preview
Permainan Panas Di Hotel
Di sebuah kamar hotel berbintang lima, kawasan bumi Pasundan. "Siapa namamu?" lelaki berusia 40 tahun itu menoleh ke arah gadis yang tengah mematut diri di depan cermin. Lelaki itu duduk di tepi tempat tidurnya setelah menyimpan hape yang baru saja dia nyalakan. Hapenya baru saja selesai di-charge. Baru pertama kali dia bertemu dengan gadis muda ini. Gadis muda cantik berpakaian seksi itu mengingatkannya pada putrinya sendiri. Taksirannya gadis itu seumuran dengan putri sulungnya, dua puluh tiga tahunan. Gadis cantik itu memakai rok mini warna merah dan baju lengan pendek yang memperlihatkan lekukan tubuhnya yang padat berisi. Kakinya yang jenjang melangkah diatur sedemikian rupa demi menonjolkan feminitasnya. Dia duduk di tepi tempat tidur sebelah pria yang saat ini sekamar dengannya. Rambutnya yang lurus menjulur hingga punggungnya. Wajahnya dipoles dengan riasan wajah yang tebal. Gayanya membuat lelaki yang didekatinya berdesir. Lelaki itu tak mampu menutupi jiwa maskulinitasnya tergoda. Gadis muda itu menyandarkan kepalanya ke bahu pria itu. Darah lelaki itu makin memanas. Seperti ada sengatan listrik ketika tangan lembut perempuan itu bersentuhan dengan tangannya. "Aku Viona, Tuan." "Kamu masih sangat muda, Viona. Kamu kuliah?" "Ya, Tuan. Aku kuliah jurusan Manajemen semester 8." "Wah, lagi skripsi dong?" "Iya nih, Tuan. Aku lagi butuh banyak duit buat skripsi dan wisuda. Bapakku di kampung juga sedang sakit." "Kamu sudah dapet uangnya?" "Sudah, Bapak-bapak siapa lupa namanya, pokoknya bapak yang mengirimku ke hotel ini udah ngasih kok." Benak lelaki itu membayangkan 'bapak-bapak' yang disebut-sebut gadis itu. Orang itulah yang mengatur rencana semuanya. Dia juga memfasilitasinya hingga bisa berada di hotel ini. Dia akan bertemu sebentar lagi dengannya. Lelaki itu merasa iba saat mendengar ayah gadis itu sakit. "Bapakmu sakit apa?" "Komplikasi, Tuan. Maklumlah sudah tua. Paru-paru, jantung, dan asam uratnya pada kambuh. Darah tingginya juga naik." "Oooh," lelaki itu tak punya kosakata apalagi yang akan dikeluarkan dari mulutnya. Kemudian lelaki itu merogoh dompet di saku belakang celananya. Dia mengeluarkan segepok uang seratus ribuan. Dia tak hitung berapa nominalnya. Dia keluarkan semua hingga tak tersisa selembar pun di dompetnya. "Ini untuk menambah biaya pengobatan bapakmu," ucap lelaki itu lirih sambil menaruh gepokan uang di tangan gadis itu. Kedua mata gadis itu terbelalak. Bola matanya hampir keluar saking terkejutnya. Senyumnya mengembang di bibir menornya. Dia segera mengambil tas yang dia taruh di meja. Lalu dia segera masukan gepokan uang itu ke dalam tasnya. "Terima kasih, Tuan," gadis itu mencium tangan lelaki itu seperti mencium tangan bapaknya sendiri. Lelaki itu hanya tersenyum. Kemudian gadis itu kembali duduk di samping lelaki itu. Keduanya terlihat sangat dekat hingga satu sama lain dapat mencium aroma parfum yang dipakai masing-masing. Beberapa jenak tak ada obrolan. Kepala gadis itu masih tetap menempel di bahu lelaki itu. Jauh di lubuk hatinya, gadis itu enggan menjalani pekerjaan macam ini. Inilah tawaran pekerjaan yang dia terima dengan amat terpaksa. Ada kegelisahan yang dia sembunyikan di balik kemenorannya. Dia benar-benar takut kehilangan virginitasnya. Sementara lelaki itu mencoba mengendalikan gejolak jiwanya. Dia pun baru kali ini mendapatkan hadiah ini dari koleganya. Dia tidak pernah meminta atau pun berharap. Dia merasa benar-benar kaget saat pertama kali tiba di kamar. Di kamar itu sudah ada gadis asing yang belum pernah sekalipun bertemu dengannya. Suara ringtone di hapenya membuat dia bangkit untuk mengambil di meja yang jaraknya kurang lebih dua meter dari tempat tidurnya. Setelah dilihatnya, beberapa pesan di aplikasi messenger masuk cukup banyak. Ada dari bawahannya. Ada pula dari istrinya. Dia membaca pesan dari istrinya. Ayah, cepat pulang ya, kami semua merindukan Ayah. Love You. Miss U. Mmmuaah... Mama & Aqila. Terbayang wajah istrinya yang mengetik dan mengirim pesan itu kepadanya. Senyumnya mengembang. Tak lama setelah itu, dia menggigit bibirnya. Bagaimana seandainya istrinya tahu apa yang tengah dia lakukan saat ini. Tidak mungkin, aku kututupi rapat-rapat, jiwa setannya berteriak. Kemudian dia membaca lagi pesan lain dari salah seorang koleganya. Pesan itu dikirim dua jam yang lalu. Tapi baru terbuka sekarang, karena sebelumnya smartphonenya low battery. "Ketemu di restoran hotel. Pukul 8 malam. See u letter." Lelaki itu teringat janji yang memang sudah diagendakan. Dia angkat tangan kirinya untuk melihat arloji. 10 menit lagi. Dia harus bersiap-siap. Dia melangkah mendekati cermin. Dia pandangi dirinya di cermin. Celana yang dikenakannya berwarna hitam. Dia rapikan dasi biru dongkernya yang kurang lurus. Dasi itu bermotif batik khas Cirebon, ada bentuk awan-awan yang terlihat indah. Dasi itu terlihat kontras dengan kemeja putih s**u yang dikenakannya. Kemudian dia ambil jas hitam yang dia taruh di lemari. Dia pun membuka pintu kamar hotel. "Mau kemana?" Langkah lelaki itu tertahan. Dia menoleh, "Tunggu sebentar. Aku ada janji di restoran." "Aku ikut saja, Tuan," ucap gadis itu sambil bangkit. "Jangan. Kamu di sini saja. Mandi dulu sana. Pas aku kembali, kamu sudah jauh lebih rapi." "Baiklah, Tuan," si gadis pun duduk lagi. Cekleeek... Lelaki itu pun menutup pintu kamar hotel. Bersambung

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
91.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
10.8K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
202.9K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
13.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook