bc

BUKAN JULIET

book_age16+
1.4K
FOLLOW
13.3K
READ
billionaire
love-triangle
family
love after marriage
goodgirl
boss
drama
comedy
wife
husband
like
intro-logo
Blurb

Sriani, biasa dipanggil dengan Sri. Nama kampung, dan juga wajah yang kampung. Berusia delapan belas tahun dengan logat yang medok khas Jawanya. Wanita itu datang dari kampung ke kota, untuk mencari pekerjaan. Tapi, siapa sangka, wanita itu mendapat jackpot menjadi istri seorang pebisnis muda dengan tiba - tiba. Dia diminta untuk menikah dengan Romeo (27), pria yang menyebalkan dan membenci wanita kampung. Ini adalah romansa Romeo dan juga Sri, bukan dengan Juliet.

"Mas Romeo, jangan main dibuka dong, Sri jadi malu..."

"Orang cuma dibuka doang, belum juga dicicip."

chap-preview
Free preview
Chapter 01 - Tawaran
Pagi hari, jalanan Ibu Kota Jakarta selalu padat berlalu lalang orang yang beaktifitas untuk berpergian, entah itu ke kantor atau untuk berangkat sekolah. Mereka semua sangat sibuk dipagi hari. Tetapi tidak dengan wanita berpakaian yang menyentrik dengan warna yang terang membuat mata sakit. Sementara bawahannya, dipadukan dengan rok panjang dibawah lutut dengan pola polkadotnya yang sangat tidak sinkron. Meski tak senada pakaiannya, tapi dia tetap percaya diri mengangkat dadanya tegak dan berjalan ke sebuah kantor besar yang berjarak lumayan dekat dari posisinya. Dia lalu melangkahkan kakinya ke dalam gedung, dan berhenti tepat diresepsionis. Sang resepsionis yang berjaga, dengan ramah menegurnya, “Ada yang bisa saya bantu Kak?” Wanita itu malah bingung untuk menjawabnya, dia menaikan kacamatanya dan menggaruk tengkuk, “Anu Mbak, saya mau—” Belum sempat dia berbicara, seorang wanita marah – marah kepada seorang pria muda yang cukup tampan. Dia berkacak pinggang memelotot ke pemuda itu. Membuat semua orang menatap ke arahnya, “Kamu ini bagaimana bisa mengenalkan wanita yang suka menggunakan baju kurang bahan seperti itu. Rom, Mamah itu sudah tua. Mamah ingin kamu mendapat wanita yang baik saat Mamah sudah tiada! Kamu malah membawa wanita seperti itu dan mengecewakan Mamah!” “Mah, Romeo minta Mamah lebih mengenal dulu pilihan Romeo Mah, Romeo yakin Mamah---” “Tidak! Mamah lebih baik pulang sekarang! Buang – buang waktu saja kamu!!” “Mah!!!” Wanita baya itu pergi berlalu tak mempedulikan panggilan dari pemuda yang masih mengejarnya. Saat dia akan keluar, wanita baya itu berhenti saat melihat wanita yang berdiri didepan resepsionis dengan pakaian yang membuat matanya sakit. “Kamu!” tunjuknya. Wanita itu menjadi bingung ditunjuk seperti itu dan menunjuk dirinya sendiri, “Maap Bu, saya?” “Siapa lagi, saya terlihat sedang manggil burung? Sini kamu!” Kemudian, wanita itu mendatangi wanita baya yang memanggilnya, “Ada apa Bu memanggil saya?” Wanita baya itu menatap dari atas hingga bawah dan berulang kali, “Kamu itu sejenis alien atau bagaimana? Dua ribu dua puluh seperti ini, kamu masih mengenakan pakaiam norak seperti itu, ck ck. Kamu siapa namanya?” “Nama saya Sri Bu, saya kemari mencari kerja.” Wanita baya itu menatap putranya yang masih saja melihatnya, lalu dia kembali menatap wanita dihadapannya ini, “Dua puluh juta perbulan cukup, tidak?” Sri, wanita muda itu melongo mendengar penuturan mengenai nominal yang telah disebutkan. Dia bahkan sampai gemetar mendengarnya, “D-dua puluh j-juta?” “Kamu ini memang wanita aneh, sekarang ikut saya!” Sri ditarik tangannya oleh wanita baya itu masuk ke dalam mobil mewahnya. Bahkan dia sempat melebarkan mata melihat pintu mobilnya yang sangat ajaib bisa terbuka sendiri, “Woah, hebat betul ini Bu.” Sri lalu masuk dan duduk dihadapan wanita baya itu. Dia meneguk ludahnya melihat mobil yang semewah ini. Dikampungnya mana ada mobil mewah begini, dia mentok lihat mobil dikampungnya ya jenis pick up. Wanita baya itu mengeluarkan beberapa uang dan memberikannya kepada Sri. Sri sontak memelotot dan menolaknya, “Aduh Bu, ini apa? Kok banyak sekali uangnya Bu…” “Ambil uangnya, saya yakin kamu belum pernah punya uang sebanyak itu.” Dengan gemetar, Sri memegang uang yang diberikan wanita baya itu. Dia gemetar rasanya mau pingsan saja saat ini, “YaAllah, banyak sekali ini. Duitnya merah – merah begini,” kata Sri dengan gemetar dan memelotot melihat ke tangannya. “Kamu bisa mendapatkannya dengan mudah. Tetapi, ada satu hal yang harus kamu lakukan kepada saya.” Sri mengerjapkan matanya, “Apa to Bu, saya tidak mau kalau suruhmaling ayam Bu. Takut digebukin sama orang – orang Bu. Mending Sri nggak usah punya uang segitu,” kata Sri dengan menggelengkan kepala. Dia ngeri jika harus disuruh maling ayam dan berakhir digebukin masal. “Siapa yang menyuruh kamu untuk maling ayam? Saya cuma meminta kamu menikahi anak saya saja.” Sri menganggukan kepalanya lega, “Oalah, gampang itu Bu menikah—Ha? Menikah?” kata Sri kaget. “Iya, memang ada yang salah dengan ucapan saya? Kamu b***k?” Sri menaikan kacamatanya yang melorot ke bawah, “Menikah dengan anak Ibu, ndak Bu ndak. Orang saya juga belum kenal anak Ibu, belum tentu dia juga mau sama saya hehe.” “Loh tidak perluh harus mau, dia pasti akan menuruti semua kemauan saya. Jadi bagaimana, kamu menerim tawaran saya? Kamu tidak akan menyesal Sri, kamu dapat uang banyak hanya untuk menikah dengan anak saya. Anak saya juga tampan dan mapan.” Sri meneguk ludahnya, tawarannya menggiurkan sekali, “Tapi—” “Tidak ada tapi – tapian, sekarang turun dan kita sudah sampai dirumah saya.” Wanita itu turun terlebih dahulu, dan kemudian disusul oleh Sri yang turun. Sri rasanya sedang ada dialam mimpi sekarang, dia melihat istanah yang besar dan megah. “Sri! Jangan menjadi orang yang lambat, saya tidak suka cepat!” teriaknya. Sri dengan tergesa lalu berlari mengejar wanita baya itu. Karena tak berhati – hati, Sri menginjak batu besar dan membuatnya terjatuh. Bug! “Argh, YaAllah, kenapa sampai jatuh.” Sri bangun dan membersihkan tangannya yang terkena pasir. Dia lalu menyusul hingga sampai didepan pintu utama. Wanita itu lalu melepas sandalnya dan mengangkatnya. “Astaga, kenapa kamu lepas sandal kamu?” tanya wanita baya itu. “Anu Bu, lantainya nanti kotor. Tadi Sri nginjak pasir Bu.” “Pakai!” Karena perintah dari wanita itu, akhirnya Sri patuh dan menggunakan sandalnya kembali. Seorang pelayan datang dan membawakan minuman untuknya, “Silahkan diminum…” Sri mengangguk sopan dan menyesap minuman yang dibawa oleh pelayan tadi. Raut Sri yang biasa berubah masam, “YaAllah minumannya kok kayak begini? Jangan – jangan salah ambil minuman ini, bensi kali ya ini,” kata Sri menggelengkan kepala. “Norak banget sih lo, itu lychee tea.” Seorang wanita dengan rambut pirang cantik sebahu menatap sinis ke arah Sri. Sri menaruh gelasnya dimeja dan berdiri menghadap wanita itu. “Lo siapa? Astaga, baju lo bikin mata gue sakit ngerti nggak, kampungan!” “Hera!” Wanita baya yang tadi membawa Sri kemari menatap wanita cantik berambut pirang itu dengan tajam. Dia berjalan angkuh dan menatapnya, “Mamah tidak mengajari kamu tidak sopan terhadap tamu kita.” Wanita itu malah memutar bola matanya jengah, “Oh my god, Mami, Hera kira dia pembantu baru. Habis norak sih, mata Hera sampai sakit.” Sri melihat bajunya. Apa dia melakukan kesalahan, dengan menggunakan baju seperti ini? “Mamah minta kamu jangan mengganggu Sri, dia tamu Mamah.” Wanita bernama Hera tadi tertawa, “Apa? Sri? Yaampun, kampung banget sih nama lo,” kata Hera dengan menatap Sri mengejek dari atas ke bawah. “Kampungan begini, dia adalah calon istri dari Kakak kamu!” “WHATTT?! Mami nggak salah jodohin Kak Romeo sama wanita norak kayak gini?” tanya Hera seolah wanita itu tidak terima dengan keputusan yang telah dibuat. "Semua yang keluar dari mulut Mamah mutlak, untuk Romeo dan juga kamu Hera!" Sri diam saja mendengar perdebatan antara anak dan Ibu itu. Lalu, tiba - tiba, seorang pria datang dengan ekspresi yang tak bersahabat. "Romeo tidak menerima perjodohan ini!" ----------------------------------------- Selamat datang di serries cerita comedy romance 'Bukan Juliet' ini. Jangan lupa tekan LOVE untuk memasukan cerita dilibrary kalian. Terimakasih atas attentionnya ^^

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

CEO Pengganti

read
71.2K
bc

PLAYDATE

read
118.7K
bc

Tuan Bara (Hasrat Terpendam Sang Majikan)

read
111.0K
bc

FORCED LOVE (INDONESIA)

read
598.7K
bc

Orang Ketiga

read
3.6M
bc

UN Perfect Wedding [Indonesia]

read
75.7K
bc

Me and My Broken Heart

read
34.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook