bc

Black Rose

book_age12+
451
FOLLOW
1.8K
READ
manipulative
powerful
witch/wizard
luna
Harry Potter
mystery
vampire
female lead
royal
like
intro-logo
Blurb

Golden guide, satu kelompok yang membuat semua merasa aman untuk hidup. Tapi tidak ada seorangpun yang tau siapa anggota golden guide dan bagaimana mereka berjuang untuk membuat kedamaian ini. Hingga seorang penyusup datang dan menikam mereka dari dalam, tapi bukan golden guide jadinya, jika mereka tidak mengetahui gerak-gerik musuh sedari awal.

"Apa ini hanya mimpi? Kenapa semua terasa nyata, tapi dalam hitungan detik semua berubah menjadi kehidupan yang berbeda," ucap Rose yang terbangun dalam komanya.

"Maaf aku mengambil nyawamu sesaat, aku ingin merasakan jatuh cinta dengan manusia asli-David"

chap-preview
Free preview
BR#1 Jati Diri
Langkah seorang wanita itu begitu mantap menyusuri sungai yang beraliran deras, lengannya menggenggam beberapa tangkai bunga mawar yang perlahan mulai menghitam seiring langkahnya ke sebuah jalan setapak di samping sungai. "Ternyata masih terasa nyaman, ku kira akan memberi kesan yang menyakitkan, namun ternyata, masih tetap sama seperti pertama kali aku datang, asing.." ujarnya sambil melangkah menyusuri jalan setapak, jalan yang akan berujung kepada sebuah pintu rahasia di salah satu rumah, rumah? Apa masih bisa tempat itu ia sebut rumah? Rumah yang menjijikan.. Seorang laki-laki tua tergopoh berjalan ke arah gadis tersebut, “kamu sudah sampai?" tanya seorang penjaga rumah sembari membukakan pintu untuk gadis tersebut.  "Seperti yang kamu lihat Joe? Aku kembali lagi kepada rumah yang menyedihkan," ujar gadis itu saat melewati lelaki penjaga yang ia sebut Joe. Langkah gadis itu semakin cepat seolah ia dikejar oleh sesuatu yang menyeramkan, lengangnya menggenggam dengan erat bunga mawar yang sudah sepenuhnya menghitam, berhenti ada sebuah ruangan yang gelap tanpa ada pencahayaan sama sekali. “Joe!” teriak gadis itu dengan suara yang menggelegar. Joe yang merasa terpanggil melangkah dengan cepat bahkan setengah berlari, menghadap dengan tubuh yang membungkuk kepada gadis tersebut. “Apa yang bisa aku bantu?” Joe membungkuk tanpa ada niat menatap manik mata hitam legam gadis tersebut. Senyum sinis langsung menghiasi wajah gadis itu, mengangkat dagu lelaki tua, Joe, untuk menatap ke arahnya. “Panggilkan pelayan dan siapkan ruanganku seerti biasa.” “Seperti yang kau minta Rose..” Joe membungkuk dan melangkah mundur dari hadapan gadis tersebut, Rose. Lengan Rose yang sedari tadi memegang bunga mawar, perlahan meregang, meleas genggamannya. “Apa yang haru aku lakukan Lucy?” bisik Rose dengan nada yang frustasi. Sebuah bayangan hitam muncul di hadapan Rose, bayangan hitam yang tipis seperti kabut tipis di malam hari. “Dear, sudah waktumu sekarang untuk muncul. Terima semuanya..” ucap Lucy, bayangan hitam tersebut. “Tapi..” “Bukankan ada Nic, Mahendra, atau Michel? Mereka siap membantumu, semua sudah menjadi takdir untukmu, jadi.. terimalah.” Rose mengeleng dan memilih menghempaskan tubuhnya di kursi kayu, menutup kedua matanya, namun pemikirannya melayang ke sana ke mari. Ternyata bebannya semakin berat, rasanya sudah lelah untuk bertahan dalam perasaan yang membingungkan. “Lucy, tolong..” lirih Rose… “Tenangkan dirimu Rose, sebelum apa yang selama ini kamu harapkan menjadi musnah tanpa sisa. Jadi untuk kali ini saja, aku memintamu untuk bertahan sebentar saja.” Lucy mendekat ke arah Rose dan sesaat tubuhnya menyatu dengan bayangan Rose, sesederhana itu Lucy datang dan pergi. Satu raga untuk dua jiwa. Tok..tok… tok.. Ketukan pintu berhasil membuat mata Rose terbuka, tubuhnya sempoyongan untuk berdiri dan melangkah mendekati pintu. “Nona, ruangan yang anda butuhkan sudah siap..” ucap seorang pelayan yang membungkuk di hadapan Rose. “Kamu bisa pergi sekarang.” Rose langsung melangkah melewati pelayan yang saat ini menghebuskan nafasnya dengan lega, seolah Rose adalah malaikat maut yang akan mengambil nyawanya saat ini. “Nona…” ucap lirih pelayan itu dengan nafas yang berhembus pelan. “Lindungi dia semampumu bodoh!” ucap seseorang yang melepaskan jubahnya. “Dia sudah lupa, kenangan itu sekarang menghilang dalam ingatannya.” Balas pelayan tersebut sembari menghadap ke lawan bicaranya yang saat ini hanya menganggukan kepalanya. “Tapi, takdir akan mengiring dia pada muara yang sama, ingat atau tidak dengan kenangan sebelumnya!” “Sudahlah, setidaknya Lucy masih mengingat sedikit kenangan itu.” “Dasar Joan! Vampire bodoh!” “Diam Ken! Bagaimana kabar Nancy? Dia harus siap menghadapi serangan baru itu.” “Halah, dia itu penyihir bodoh, dan lagi dia mana siap untuk menghadapi serangan baru nanti!” ujar Ken dan tanpa sadar satu kayu sudah menghantam tubuhnya saat ini. “Jaga ucapanmu bodoh! Sekarang kita harus membagi focus kita, aku akan mempersiakan pertahan melawan serangan para pack raksasa, tapi kau..” Nancy menunjuk Ken tepat di dean wajahnya, “jaga Rose sebisamu, jangan sampai pack raksasa itu mengendus keberadaannya.” Nancy menghela nafas panjang, “Joe masih menahan keberadaan Rose di wilayah ini, tapi Ana? Dia masih menghilang tanpa kabar. Perbatasan tiap pack mulai semakin lengah, kita harus semakin berjaga!” “Heh! Kau akan membiarkan kayu ini menghatam tubuhku atau bagaimana?” “Cih dasar lelaki lemah!” “Bukan lemah! Jika kayu itu tidak kamu beri pemberat aku akan dengan mudah mengankatnya!” gerutu Ken yang saat ini menatap tajam Nancy. “Ken, jangan pernah bermain dengan wanita di saat kondisi kita seperti ini, setidaknya sampai kita sudah kembali bersatu, kamu boleh bersama perempuan yang mengelillingi seperti lalat dengan sampah.” "Heh!” “Sudah kalian ini, jika Rose mendengar bisa menjadi masalah.” Ucap Joan dengan nada dinginnya.               Di dalam ruangan, Rose menatap beberapa foto yang menempel di dinding tembok, sengatan rasa perih mulai menghantam Rose, kilasan memori yang pernah tertutup kembali terbuka. “Jaga tempat ini,” ucap Rose kepada seorang peremuan yang bertopeng hitam. “Tapi Rose..” “AKu akan segera kembali Ana, kamu.. selamatkan tempat ini.”   “Apa-apaan?!” jerit Rose yang membanting tumpukan kayu di depannya. “Memang seperti itu, ada beberapa hal yang harus kami urus Rose! Jadi maaf, kami harus keluar dari kelompok ini.” Ucap seorang laki-laki yang kini di hadiahi lemparan pisau oleh Rose. “Pergi! Pergi!”   “Jadi sekarang kita tinggal berenam? Kenapa dengan mereka?” Rose hanya mengangguk dan memilih masuk ke dalam ruangannya. “Aku yakin mereka ada sebab untuk keluar Rose, jadi tenangkan dirimu saat ini. Biar Michel dan Ana yang mencari makanan untuk saat ini.” Sebuah pelukan hangat melingkar dari arah belakang. “Baik Marcel, aku hanya perlu menenangkan diriku saja.”   “Rose semua dalam bahaya?!” ucap Ana saat Rose dan Ana berada di tengah hutan. “Ada penyelundup dalam kelompok kita, dan.. saat ini sulit untuk kita kembali kecuali..” “Biar aku yang menjadi tumbal untuk saat ini!” “Gak!” Ana menahan tubuh Rose menariknya untuk menghadap ke arahnya. “Kalau kamu tidak ada, siapa yang akan memimpin kelompok ini lagi?” “Aku yakin, Nancy akan datang Ana. Jadi kita buat seolah rencana mereka berhasil, bantu aku sebelum mereka datang saat ini juga.” “Baik Rose, aku percaya padamu.”   “Maaf kami datang terlambat, terlalu banyak pasukan yang harus kami lumpuhkan terlebih dahulu,” lirih seorang laki-laki yang membalutkan kain di pelipis Rose dan Ana. “Tidak apa-apa Joan, setidaknya nyawaku masih terselamatkan.”   “Serangan mendadak…” teriak seorang pelayang dari dalam kastil dan.. Bugh… Krek… Sebuah serbuan dari arah luar menyerang dengan telak ke dalam kastil, ratusan elayan harus rela nyawanya melayang saat ini, serbuan yang membuat Rose dan yang lain berlari berlawanan dari serangan dan sebuah arus sungai membuat mereka hanyut dalam hitungan detik.   Rose membuka matanya dan menatap kaca yang ada di hadapannya, peluh membasahi tubuhnya, serbuan kilatan masa lalunya menghatam tanpa henti. Jadi, apakah kini saatnya?

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Married With My Childhood Friend

read
43.7K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.2K
bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
50.0K
bc

See Me!!

read
87.9K
bc

Mrs. Rivera

read
45.3K
bc

MANTAN TERINDAH

read
6.9K
bc

Pinky Dearest (COMPLETED) 21++

read
291.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook