bc

Beauty and Bad boy

book_age16+
7.7K
FOLLOW
67.3K
READ
drama
sweet
no-couple
like
intro-logo
Blurb

Terperangkap di dalam gudang kampus bersama badboy m*sum seperti Delta, membuat Lovely harus menahan keinginannya untuk melemparkan apa saja tepat ke kepala cowok itu.

Yang penting badboy m*sum itu bisa diam dan tak lagi-lagi menggoda Lovely dengan berbagai rayuan s*tan yang dimilikinya.

~Mimpi apa gue semalem? Sampe-sampe bisa kejebak di gudang sialan ini sama cowok m*sum macam dia. Moga aja pas gue keluar nanti tubuh gue masih utuh gak di apa-apain.

-Lovely Maharani-

~Sialan! Bibirnya si Lovely bikin gue kalap. Kalo gue ajak dia ciuman dia bakalan mau gak ya?

-Deltario Andromeda-

Cerita ini mengandung content 1*+ jadi hati-hati aja nemu adegan yang bikin kamu kepanasan.

chap-preview
Free preview
Chapter 1 - Apartement
Author Pov Delta memijit keningnya yang entah kenapa mendadak terasa berdenyut-denyut. Padahal, tadi masih biasa saja. Namun sesaat lalu, tahu-tahu kepalanya itu seperti dipukul oleh palu gada milik Thor yang tak kasatmata. Sementara itu, seorang perempuan berambut blonde lantas baru saja keluar dari kamar mandi dengan pakaian superseksi yang sudah melekat di tubuh sintalnya. "Baby, ada apa? Whats wrong?" lontar perempuan tersebut tatkala mendapati Delta yang terlihat sedang sibuk memijit-mijit kening dan kepalanya secara bergantian. "Gak tau nih, tiba-tiba aja kepala gue sakit. Lo ada minyak angin gak?" sahut cowok itu mendongak. Menatap ke arah si perempuan yang pada saat ini tengah berdiri di hadapannya. Alih-alih menjawab, perempuan bernama Claudia itu lantas malah menyeringai sensuall sembari menghampiri Delta dan duduk di sebelahnya. Kemudian, ia pun mulai menyentuh lengan berotot lelaki itu sembari berkata, "Aku rasa, kamu gak butuh minyak angin deh. Gimana, kalo aku bantu ilangin sakit di kepala kamu dengan cara lain. You know what? Aku jauh lebih berguna loh dari setetes minyak angin sekalipun." Claudia mengerling nakal dan berusaha untuk menghirup aroma tubuh Delta dengan cara ia yang mendekatkan hidungnya ke cerukan leher cowok itu. Diendus oleh Claudia, tentu saja bulu kuduk Delta langsung meremang. Membuat ia lantas agak bergidik dan mendadak saja kepalanya berhenti berdenyut. "Cla, plis... Jangan sekarang," tolak Delta sedikit mengerang. Walau dia tahu bahwa Clara menginginkannya, tapi Delta belum siap. "Why, Baby? Biasanya juga kamu semangat banget gerayangin tubuh aku. Ayolah, Delta, tunggu apa lagi? Aku bahkan udah siap banget buat olahraga bareng kamu di atas ranjang sana. Aku tau, kamu gak akan bisa nolak sama pesonaku...." ungkap perempuan itu sembari sesekali mendesah di telinga Delta. Membuat cowok itu sontak tak bisa menahan diri karena tentu saja hasratnya terpancing oleh perlakuan Claudia yang seolah sudah ahli dalam menggoda dirinya. "Lo emang sialann, Claudia! Lo paling bisa bikin gue turn on," geram Delta menyerah. Dan perempuan itu spontan tersenyum puas yang kemudian mengajak cowok itu guna melangsungkan segalanya di atas ranjang. --- "Lo di mana?" "Gue di lobi apartemen lo, Fi." "Oke. Cepetan naik! Gue sama Missya udah gak sabar nih pengin makan masakan lo," "Halah! Iya iya ... sabar. Gue juga kan harus naik lift dulu," "Ya udah, buruan jalannya!" "Iyaa! Suruh siapa lo beli apartemen di lantai 35, repot gue kan kalo pas ada momen diburu-buru sama lo kayak gini!" "Yee ... lo protes sana sama bokap gue!" "Hahaha. Ya udah deh, gue masuk lift nih ... nanti gue telepon lo lagi kalo udah sampai di lantai 35," "Okay!" Dan percakapan pun berakhir. *** Luar biasa! Claudia memang selalu berhasil membuat Delta merasa puas. Servisannya memang tidak dapat diragukan lagi. Tentu Delta selalu senang apabila seluruh tubuhnya dimanjakan oleh Claudia yang sangat ahli dalam membuainya. "Gimana, Darling? Kepala kamu udah gak sakit lagi kan?" tanya Claudia sembari menelusurkan ujung jarinya di dadaa bidang si lelaki. "As always, lo emang paling jago bikin gue pas dalam urusan ranjang. But sori, Cla, walaupun begitu, tapi gue rasa ini adalah kali terakhir gue bisa tidur bareng lo," cetus Delta sesantai mungkin. Namun tentu tidaklah terkesan santai di telinga Claudia yang mendengarnya. "What? Maksud kamu apa, Del? Gak usah becanda deh. Kamu sendiri bilang kalo aku paling jago dalam urusan ranjang, terus, kenapa sekarang kamu ngomong kayak gitu? Plis deh, gak usah bikin aku jadi ketar-ketir gini!" seru Claudia memprotes. Berusaha menunjukkan rasa keberatannya dan berharap jika Delta tidak sedang berkata sungguh-sungguh. Tanpa berbicara, Delta lantas memilih untuk beranjak dari posisi berbaringnya. Membuat Claudia mendadak takut kalau-kalau cowok itu bakalan serius mengakhiri hubungan mereka. "Sori, Cla, tapi gue gak bisa jalan sama lo lagi mulai sekarang," gumam Delta menggelengkan kepalanya. Bersamaan dengan itu, Claudia pun dibuat terperangah setelah mendengar keputusan yang Delta utarakan. "But, why? Apa aku udah ngelakuin kesalahan?" lontar Claudia meminta penjelasan. Di samping itu, Delta terlihat sedang memunguti pakaiannya yang berceceran di lantai kemudian mulai mengenakannya satu persatu. "Gak ada kesalahan yang lo perbuat, Cla." "Lalu kenapa kamu mau udahan sama aku, Del? Apa kamu punya cewek lain sampe kamu pilih akhirin hubungan ini?" duga Claudia tak percaya. "Gak ada. Hanya aja, gue udah ngerasa kurang cocok aja sama lo. You know, Cla? Gue bahkan gak pernah punya hubungan yang tahan lama sama cewek-cewek gue sebelumnya. Jadi harap lo terima, mulai sekarang, kita udah gak ada hubungan apa-apa lagi. Bye, Cla. Thank you buat servisan lo tadi. Lo memang paling jago, tapi bukan berarti gue harus tetep jalan sama lo dalam jangka yang panjang okey!" cetus Delta final. Setelah semua pakaiannya melekat di tubuh, ia pun lalu melenggang pergi tanpa mau menoleh lagi pada Claudia yang sedang panik sambil memanggil-manggil dirinya. **** "Aw," seorang gadis memekik saat dirinya harus bertubrukan dengan lelaki berbadan tegap yang muncul dari arah berlawanan. "Are you okay?" tanya lelaki itu. Lalu, si gadis pun mengangkat muka hingga pandangan mereka bertemu. Badboy m*sum! Desis sang gadis dalam hati. Si bibir menggoda. Batin lelakinya terbius. Dan sang gadis pun buru-buru membuang muka dengan cepat. "Gue pikir kita akan berjodoh," ujar sang lelaki tersenyum miring. Membuat si gadis refleks kembali menatap galak pada lelaki di hadapannya. "Berjodoh? Lo aja berjodoh sama monyet betina! Gue sih najis," sembur sang gadis garang. Ck ck ck, Delta berdecak seraya terkekeh pelan, "Jangan bilang kayak gitu, entar ... lo balik suka lagi sama gue," bisik si lelaki diiringi dengan kedipan mautnya. Berharap sang gadis mendadak kelepek-kelepek meski dengan hanya diberi kedipan saja. Haish! Maunya apa sih si bad boy m*sum ini? Rutuk gadis itu dalam hati. "Najis tralala ya kalo gue sampai berjodoh sama cowok macam lo. Mending gue menjomlo hingga nenek-nenek deh daripada harus berjodoh sama cowok seberengsek elo!" tutur si gadis sambil mengetuk-ketukan kepalan tangannya ke jidat berkali-kali. "Heh! Jangan gitu, ah. Kalo lo jomlo sampai nenek-nenek, kan sayang ini bibir gak bisa dinikmatin," sahut lelaki tampan itu sembari menekan bibir si gadis dengan jempol tangannya. Gadis bermata belo itu memelotot, lantas dengan kasar dia pun menepis jempol si lelaki hingga terlepas dari bibirnya. "Sialan lo! Berani-beraninya lo sentuh bibir gue," Gadis itu memaki sambil mengusap bibirnya kasar. Harus dicuci pake kembang 7 rupa nih bibir! Tekadnya dari dalam hati. Lelaki itu pun mencebik, "Baru jempol gue yang sentuh bibir lo, reaksinya udah segalak itu. Gimana kalo bibir gue? Udah kena tonjok kali muka gue yang ganteng ini," dengus lelaki itu menduga-duga. Akan tetapi, di detik berikutnya dia malah seakan berubah pikiran hingga mengatakan, "Tapi, kalo misalkan lo gue cium langsung ... bersedia gak?" tawarinya sembari menyorongkan wajahnya mendekat. Refleks, si gadis pun memundurkan kepalanya. Lalu dengan gerakan tak terbaca, si gadis pun mengangkat kaki kanan yang kemudian digunakan untuk menginjak kaki si lelaki sekuat tenaga. "Anjrit!" pekik si pemilik kaki kesakitan. Melihat hal itu, sang gadis pun tersenyum sinis, "Makan tuh sakit!" deliknya sambil berlalu pergi. Lelaki itu hanya bisa meringis sambil mengangkat sebelah kakinya yang diinjak gadis tadi. Melihat si gadis melenggang pergi, dia pun berteriak, "Awas lo, Lovey! Suatu saat nanti ... gue pasti bakalan berhasil cium bibir seksi lo itu!"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dear Doctor, I LOVE YOU!

read
1.1M
bc

Bridesmaid on Duty

read
161.8K
bc

Partner in Bed 21+ (Indonesia)

read
2.0M
bc

Will You Marry Me 21+ (Indonesia)

read
611.6K
bc

JODOH SPESIAL CEO JUDES

read
287.6K
bc

The Perfect You (Indonesia)

read
289.1K
bc

Love Match (Indonesia)

read
172.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook