bc

Queen of Ze Liyang

book_age16+
615
FOLLOW
2.6K
READ
adventure
revenge
dark
warrior
no-couple
ambitious
magical world
supernature earth
like
intro-logo
Blurb

Xue Ze tidak menyadari fakta dirinya seorang putri kerajaan, karena ia tinggal di sebuah rumah sederhana yang jauh dari penduduk serta memelihara hewan ternak.

Hua ren datang secara mengejutkan setelah menghancurkan atap rumah ternak, menjadi awal dari kisahnya.

Bagaimana kisah rumit ini akan berlangsung?

Apa yang sebenarnya terjadi? Apa semua ini berhubungan dengan Xue Ze yang menjadi putri kerajaan?

chap-preview
Free preview
Bab 01: Keangkuhan Hua ren
"Dasar k*****t kau! Hua ren!" teriak Di wei mengayunkan pedangnya ke arah mantan sahabat baiknya, "Hua ren! Kembalikan semua saudara kita ... hidup kan mereka kembali sekarang juga! KEPA-RAT ANGKUH!" Ayunan pedang Di wei semakin liar acap kali mengingat dan melihat saudara-saudara perguruan mati di hadapannya. Erangan liar dan teriakan semakin menjadi, tembok-tembok hancur akibat ulah Di wei yang menyerang tanpa berpikir terlebih dahulu. Hua ren hanya menghindari setiap serangan yang dilancarkan teman satu perguruannya. Ia hanya tersenyum melihat wajah kalap temannya, saat berusaha keras menyerang dirinya. "Kenapa kau tidak mati saja!" seru Hua ren mulai membalas Di wei dengan tangan kosong. Tangkisan tangannya begitu kuat dan presisi, serangan Di wei yang bahkan tidak dapat dihindari guru besar mampu di hindari dengan mudah oleh Hua ren. Di wei makin kalap setelah mendengar kalimat Hua ren yang begitu menusuk, "Breng**k, apa tujuanmu melakukan ini semua?!" Ayunan pedangnya membelah tiang penyangga rumah yang terbuat dari kayu. Rumah tersebut sedikit bergoyang namun masih kokoh berdiri dibantu oleh sisa lima tiang. Hua ren kembali tersenyum, "Di wei, perhatikan arah pedangmu. Jika tidak, rumah ini akan hancur dan merobohkan kita berdua." ucapnya kembali tersenyum ke arah Di wei memancing kemarahan sahabat perguruannya. Sejenak gerakan Di wei berhenti, memperhatikan langit-langit rumah. Lalu ia pun kabur dari dalam rumah perkumpulan tersebut. "Eh ... jadi kamu memilih keluar dari rumah ini?" ungkapnya segera mengikuti kemauan Di wei. Di wei berhenti di tengah lapangan tempat biasa mereka berdua dan rekan-rekan se-perguruannya melakukan latihan, "Ayo! Keluarkan senjatamu Hua ren!" teriaknya membuka mulut lebar-lebar membuat kerutan otot terlihat pada bagian leher dan rahang. Hua ren kembali memasang wajah tersenyum, "Hahaha! Apa itu maumu? Aku ulangi lagi, apa benar itu maumu? Baiklah Di wei akan aku turuti semua keinginanmu!" Hua ren mengambil dua buah belati yang terpasang di kedua pinggangnya, ia pun berlari kencang. Suara menjadi hening seketika setelah Hua ren berlari mengarah pada Di wei. Di wei terlihat kebingungan menanggapi situasi yang belum pernah ia alami selama latihan tanding melawan Hua ren. Serangan keras mengenai wajah Di wei, ia terpelanting menjauh. Sejauh sepuluh meter dari posisi awalnya. Pandangan Di Wei menjadi kabur, akibat serangan tak terlihat oleh Hua ren. Hua ren kembali menampakkan dirinya setelah serangan pertama, "Apa begitu saja kemampuanmu setelah aku menghajarmu Di wei anak kesayangan guru besar Liu tao ..." Di wei tampak melihat samar-samar langkah Hua ren, yang mendekati dirinya, wajahnya memar hidungnya berdarah. Entah apa yang baru saja terjadi oleh Di wei. Kaki Hua ren tepat di depan wajah Di wei yang hanya sejengkal telapak tangan, "Aku sungguh senang telah mengenalmu Di wei. Kau membuatku terpacu untuk menyaingi dirimu setiap kali kamu di sanjung oleh guru besar Liu tao." ucapnya dengan wajah tersenyum namun, kian menipis. Ucapan Hua ren sedikit aneh menurut Di wei, ia seolah benar-benar tidak mengenalnya. Bahkan jauh tidak mengenalnya, "Hua ren, apa kau iri padaku ... karena aku selalu .... menjadi anak emas oleh guru besar Li tao?" ucapan Di wei tersedat-sedat karena terbatuk darah. Hua ren terdiam tidak menjawab ucapan Di wei, namun sebagai gantinya ia menendang wajah Di wei cukup keras hingga kembali terdorong sejauh lima meter. Hidung Di wei makin berdarah dibarengi dengan mulutnya mengeluarkan darah, "Lalu, kenapa kau ...., tega membunuh seluruh perguruan ini Hua ren?" tanya Di wei lirih namun masih bisa di dengar oleh Hua ren. Langkah Hua ren kembali mengikuti arah tersungkurnya Di wei, "Ada satu hal lagi selain itu. KAU! Telah mencuri hati putri Li Jia! Yang seharusnya menjadi tunanganku, aku bahkan, sering sekali memperhatikan dirinya dan mengawasinya. Namun apa yang terjadi? Li Jia tidak mempunyai rasa lagi terhadapku dan memintaku untuk memutuskan pertunangannya." senyum sombong dan angkuh milik Hua ren kini tak tampak. Rasa sedih Hua ren hanya tampak sebentar saja, ia kembali tersenyum, "Tapi saat ini aku sudah bahagia, semua anggota perguruan telah mati orang yang aku kagumi dan aku cintai telah mati di tanganku sendiri, hahaha!" tawanya lantang, "Meskipun sedikit meleset karena satu orang telah lolos, sialnya kau yang masih hidup. Namun tenang saja Di wei, kamu akan segera bergabung dengan guru besar Li tao serta saudara-saudara kita dan satu hal lagi, orang yang kau cintai Li Jia. Kau akan bertemu di alam baka!" "Hua ren! Tega sekali kamu berniat membunuhku!" ucap seseorang dari belakang punggung Hua ren. Suaranya benar-benar tampak tidak asing, Hua ren tampak terkejut dengan suara wanita yang tidak lain adalah tunangannya, Tubuh Hua ren tampak mematung setelah melihat Li Jia. Belum sempat mengucapkan sesuatu, Hua ren menerima serangan balasan dari Di wei hingga kaki kirinya terpisah dari tubuh. Wajah Hua ren sangat terkejut, setelah melihat kakinya dan Di wei berhasil menyerangnya, "KE'PARAT! Kau Di wei!" teriaknya segera menghilang lalu menyerang balik Di wei hingga tangannya ikut terputus. Setelah hal itu, Hua ren kabur dengan cepat melompat jauh dengan kekuatan KI-nya yang terpusat pada salah satu kaki. Darah keluar dari kaki kiri Hua ren tampak seperti Hujan karena jatuh dari langit. Hal berbeda pada Di wei, ia tampak begitu lemas karena kehilangan lebih banyak darah dari pada Hua ren. Li Jia berlari ke arah Di wei yang mulai kehilangan kesadaran, "Di wei sadarlah! Di wei, aku mohon tetaplah sadar sampai pengobatanku selesai!" ucap Li Jia dengan nada panik dan memangku kepalanya sambil pelan-pelan menyobek-nyobek kain Li Jia sendiri untuk lengan kanan Di wei. Li Jia terus-menerus mengajaknya berbicara sambil menutupi lukanya dengan kain-kain yang melekat pada tubuhnya. Hingga bagian tubuh indah Li Jia terlihat. Li Jia menggunakan tenaga dalamnya untuk menyembuhkan luka pada bagian lengan kanan Di wei yang terputus agar cepat meregenerasi membuat lapisan kulit baru, pada lukanya. *** Di lain sisi di sepanjang malam Hua ren, jatuh tersangkut berbagai jenis kayu dan ranting yang membuat suara gaduh dan pada akhirnya benar-benar jatuh merusak atap lalu mendarat di atas tumpukan ko'toran bas'ah milik kuda ternak. Mendengar suara gaduh tersebut, pemilik peternakan menghampiri sumber suara. "Xue Ze, tunggu di sini nikmati makan malammu, biar ayah yang mengecek." ucapnya bergegas pergi mengambil beberapa penutup kepala agar tetap hangat. "Tapi ayah!" ucap Xue Ze khawatir, lalu ia hendak ikut beranjak dari makan malamnya mengambil selendang. Ayah Xue Ze membuka pintu berbarengan mengambil parang, lalu menutup kembali pintu. Ia mengambil obor yang terpasang pada sebelah pintu depan rumahnya. Suara pintu kembali terbuka, hal itu mengejutkan Ayah Xue Ze. Setelah melihat anak gadisnya tetap mengikuti dirinya. "Kenapa kamu mengikuti ayah, Xue Ze?" ucap sang Ayah memasang wajah cemas. Xue Ze mengambil obor satunya, "Aku tidak ingin meninggalkan ayah." jawab Xue Ze polos. Ayah Xue Ze hanya terdiam saja, dan kembali melanjutkan mengecek ternaknya. Suara gaduh hewan-hewan ternak saling beradu menandakan ada seseorang di dalam peternakannya. Ia membuka kancing kayu yang terpasang dari luar. Kemudian segera membukanya. Mereka berdua terkejut bukan main, atapnya rusak kotoran yang sudah dikumpulkan berbulan-bulan kembali mengotori seluruh dinding kayu kandang dan satu hal lagi ada darah yang tercampur dengan kotoran kuda setelah mereka dekati.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Time Travel Wedding

read
5.1K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
120.7K
bc

Romantic Ghost

read
161.9K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
145.9K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
8.6K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
2.0K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook