bc

Choco Pie

book_age16+
598
FOLLOW
2.1K
READ
murder
family
student
drama
tragedy
mystery
icy
detective
city
highschool
like
intro-logo
Blurb

Apakah kamu benar-benar mengenal keluargamu?

Setelah orangtuanya cerai, hubungan Sino dan ayahnya menjadi tidak baik. Hanya tersisa keheningan di rumah mewah mereka. Sampai suatu hari ayahnya ditemukan tewas, dan Sino menjadi orang pertama yang menemukannya.

Namun, Sino masih saja Sino. Dingin dan cuek dengan keadaan sekitarnya. Dia tidak benar-benar peduli akan kematian ayahnya atau apa yang dia tinggalkan. Lalu seorang detektif datang untuk membantunya, mengungkap misteri dibalik kematian ayahnya.

Hanya saja, tidak seperti yang dibayangkan. Penyelidikan yang semakin berlanjut malah membuka banyak rahasia yang Sino tidak ketahui, membuatnya sadar kalau dia sama sekali tidak mengenal ayahnya sendiri.

chap-preview
Free preview
Prolog
Apakah perceraian adalah jalan keluar yang tepat? Saat suatu ikatan suci bernama pernikahan akhirnya berakhir, saat kedua pasangan sudah tidak ingin melanjutkan kehidupan sebagai keluarga, dan akhirnya meminta untuk saling berpisah. Karena tidak cocok satu sama lain, karena tidak adanya keharmonisan dalam suatu rumah tangga, kekerasan dalam rumah tangga, atau suatu alasan yang tidak ada penjelasannya. Lalu bagaimana dampaknya? Tiap pribadi mungkin saja akan merasakan tekanan batin dalam dirinya. Entah itu dari perempuan atau istri yang mungkin hari-harinya akan diisi dengan menangis atau suami yang akan menghabiskan waktu dengan merusak dirinya seperti alkohol atau obat-obatan lainnya. Anak? Broken home? Apakah ini pilihan? Ketika akhirnya sebuah pasangan mendapatkan keturunan lalu akhirnya orangtua mereka berpisah. Apa yang terjadi pada keturunan mereka? Perasaan yang tidak nyaman karena sudah tidak tinggal serumah lagi dengan salah satu atau kedua orangtuanya, tidak lagi mendapatkan kasih sayang dan perhatian penuh, bahkan bisa saja sikap abusive. Kehidupan sang anak akhirnya berbeda, prestasinya menjadi buruk, sikap yang menjadi pendiam, teman yang semakin sedikit, dan akhirnya perasaan kosong dalam hati yang sudah tidak bisa lagi di isi. Jadi, apakah perceraian memang jalan keluar yang tepat? ~~~ Sosok anak kecil terduduk diam di sebuah bangku tunggu, sendirian di sana mengayun-ayunkan kakinya untuk mengisi rasa bosan yang melanda. Tak mengetahui ada di mana dia, atau mengapa dibawa ke sana, hanya mengikuti ayah dan ibunya lalu kemudian disuruh menunggu di lorong. Suara hujan ikut mengisi tunggunya, gemercik yang menghantam aspal hitam diluar meski teredam saat sampai di telinganya. Saat kemudian berpikir kalau waktu tunggu panjangnya akan selesai begitu seseorang keluar dari ruangan di mana ayah dan ibunya masuk. Seorang pria yang tak dia kenali memegang tangannya dan memintanya masuk. Ragu rasanya dia, orangtuanya pernah mengatakan kalau dia tak boleh menerima tawaran dari orang asing, tetapi anak itu yakin kalau dia disuruh oleh orangtuanya. Memang benar, saat masuk ke dalam orangtuanya ada di sana. Duduk, tetapi pada tempat yang masing-masing terpisah dan memberikan tatapan yang sama sekali tak anak itu mengerti. Dia menemukan orang asing lainnya, duduk di sebuah kursi tinggi dengan meja besar dan sebuah palu kayu di hadapannya. Anak itu terus dibawa hingga akhirnya duduk di samping ayahnya. Mereka semua terdiam, hanya di depan yang berbicara. “Berdasarkan aturan yurisdiksi tentang hak asuh anak, masalah dengan siapa orang tua akan tinggal ditentukan sesuai dengan kepentingan terbaik dari standar anak. Dalam hal kelayakan ini, Akio Robert akan memegang penuh hak asuh dari anak kandungnya, Sino Robert ….” Dia tidak memahaminya, anak berumur 12 tahun itu sama sekali tidak mengerti meski namanya disebutkan. Ingin dia bertanya pada ayahnya, tetapi keadaan seolah mengunci mulutnya untuk berbicara. Jadilah dia tetap diam seperti yang lain. Sampai tak tahu bagaimana dan palu kayu itu diketuk, dan akhirya mereka keluar dari sana. Masih hujan di luar, dan Sino tak menemukan jawaban apapun. Tangan yang sebelumnya dipegang erat oleh ayahnya itu dilepas, lalu ibunya menurunkan tubuh untuk menyamakan tinggi dan memeluknya. Sangat erat, tetapi tak bisa Sino pahami untuk apa dekapan itu. Sampai akhirnya dilepas, dan tangan Sino kembali diraih ayahnya. Kemudian wanita itu keluar lebih dulu menerobos hujan dan segera mengambil taksi, meninggalkan mereka. Padahal dia tahu betul mereka sama-sama kemari menggunakan mobil hitam ayahnya. Semakin yakin setelah hujan reda dan Sino juga ayahnya pulang dengan mobil itu. Namun, saat sampai di rumah tidak ada ibunya di sana. Sino tak tahu harus bertanya sekarang atau menunggu sampai besok karena bisa dia lihat bagaimana ekspresi ayahnya sedang tak ingin diganggu. Berhari-hari lamanya menunggu, dan sosok ibunya tak pernah terlihat. Apa urusannya akan selama ini? Apakah dia akan pulang besok? Di mana ibu? Pertanyaan demi pertanyaan dia simpan di kepala, tetapi tidak mampu dia keluarkan. Sarapan pagi hanya ditemani oleh ayahnya. Hari demi hari berlalu dan dia belum melihat di mana ibunya. Bahkan, sangat lama sudah baginya menanti, usianya sudah cukup masuk ke sekolah baru. Ibunya masih tidak ada untuk mengantarnya masuk sekolah, menjemputnya saat pulang, atau membantunya mengerjakan tugas. Hingga dia merasa waktunya sudah terlalu lama, dia sudah tumbuh besar dan harus mulai mencari. "Di mana ibu?" Dia mulai memberanikan diri, bertanya ke ayahnya saat dia sedang mengerjakan sesuatu di kamar. "Ayah ... di mana ibu?" ~~~

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Rujuk

read
908.8K
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.1K
bc

Wedding Organizer

read
46.7K
bc

The Ensnared by Love

read
103.8K
bc

LIKE A VIRGIN

read
840.8K
bc

HYPER!

read
556.8K
bc

Dependencia

read
186.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook