bc

K I N A N T I

book_age16+
3
FOLLOW
1K
READ
family
single mother
drama
no-couple
office/work place
love at the first sight
selfish
like
intro-logo
Blurb

"Hei, lihat aku. Tatap mataku," pinta sang lelaki dengan suara lembut seraya merangkum wajah wanita tadi mengarahkan agar menatap matanya.

"Dengerin aku baik-baik!" Kata sang lelaki menatap tepat pada manik mata. "Kamu mau pulangkan?" Lanjutnya bertanya. Dijawab sang wanita dengan anggukan.

"Sekarang kamu udah pulang. Ini rumahmu, aku, sebagai tempat kamu krmbali." Dengan yakin lelaki itu berujar yang mana menyisakan sedikit tatapan tanya pada mata sang wanita.

"Kamu sendiri kan yang pernah bilang bahwa aku tempat kamu pulang. Aku adalah rumahmu. Sejauh apapun jarak memisahkan, pada akhirnya pelukanku adalah tujuan akhir kamu."

chap-preview
Free preview
Prolog
Tanpa memperdulikan sekitarnya, seorang lelaki menarik tangan seorang wanita kedalam mobil.  Melajukannya hingga 80 km/jam padahal bukan di jalan raya yang membuat sang wanita semakin berderai air mata. Begitu tiba ditujuan, lelaki itu segera menarik kembali tangan sang wanita memasuki sebuah ruang. Begitu tangan wanita itu lepas dari cengkeraman segera saja dirinya berlari mengejar pintu. "Mas... tolong mas, tolong lepasin aku." Wanita tadi terus meminta dilepaskan apalagi ketika pintu itu tak mampu terbuka dan entah dimana lelaki itu menyimpan kuncinya. Dengan air mata berlinang dihampirinya  sebuah jendela namun naas karena tak mampu terbuka. "Mas, tolong lepasin aku," ucap si wanita dengan tatapan memohon tak lupa air mata beruraian. "Aku mau pulang," katanya kemudian masih dengan tatapan yang sama. "Diam!" Tanpa sengaja keluar mata tinggi dari mulut lelaki tadi membuat wanita itu terdiam tanpa kata hanya isakan  yang tersisa. Dirinya kalut ketika melihat wanitanya berlarian mengelilingi ruangan tanpa berhenti meminta dilepaskan. Untuk pertama kalinya bentakan terpaksa keluar pada wanita tercintanya. Didapatinya sang wanita yang hanya menyisakan sesenggukan menemani air mata, membuatnya lekas kembali menarik wanitanya, kali ini kepelukannya. Menghela napas menenangkan segala emosi. "Tolong mas lepasin aku. Aku mau pulang." Dengan segenap keberanian yang tersisa kembali meminta. "Hei, lihat aku. Tatap mataku," pinta sang lelaki dengan suara lembut seraya merangkum wajah wanita tadi mengarahkan agar menatap matanya. "Dengerin aku baik-baik!" Kata sang lelaki menatap tepat pada manik mata. "Kamu mau pulangkan?" Lanjutnya bertanya. Dijawab sang wanita dengan anggukan. "Sekarang kamu udah pulang. Ini rumahmu, aku, sebagai tempat kamu kembali." Dengan yakin lelaki itu berujar yang mana menyisakan sedikit tatapan tanya pada mata sang wanita. "Kamu sendiri kan yang pernah bilang bahwa aku tempat kamu pulang. Aku adalah rumahmu. Sejauh apapun jarak memisahkan, pada akhirnya pelukanku adalah tujuan akhir kamu." Begitu mantapnya berucap yang membuat sang wanita kembali berderai air mata. Kali ini bukan lagi rontaan yang diberikan namun dekapan eratlah yang dilakukan. Ternyata dia masih mengingatnya, batin sang wanita berucap berucap syukur penuh. Tuhan, terima kasih, lanjutnya didalam hati meski air mata terus turun. Seolah tak peduli apapun lagi, dia hanya ingin kehangatan pelukan ini tak segera berakhir. Sebagai balasan adalah dekapan yang tak kalah hangat  seraya meminta, "tolong, kamu jangan pergi lagi!".

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.6K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.5K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.7K
bc

My Secret Little Wife

read
93.5K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook