bc

My Sweetheart

book_age18+
1.1K
FOLLOW
7.9K
READ
forbidden
drama
comedy
sweet
straight
first love
actor
actress
roommates
like
intro-logo
Blurb

Sherina, adalah tante rasa adik bagi Allen. Secara dia yang lebih tua lima belas tahun, tapi Sherina itu adalah adik dari calon ibu tiri Allen. Apalagi setelah orang tuanya meninggal, Sherina yang ga punya siapa-siapa akhirnya diasuh oleh Allen. Sherina si anak TK bau pesing. Allen yakin dia ga bakal ada rasa suka sama cewek itu. Tapi kenapa pas cowok lain deketin Sherina dia kesel yak?

chap-preview
Free preview
1
Mohon maaf cerita ini dalam tahap revisi. Jika menemukan judul dengan tanda (#), harap dilewati dulu karena isinya pasti ngacoh. *** "Len," sapa ayahnya. Hari itu bokapnya itu pulang bawa cewek yang lagi gendong anak kecil. Allen menduga-duga. Pasti ini calon bini baru yang diceritain sama bokapnya. Duh, emang cantik dan masih muda. Pantes aja ayahnya kepincut. Kayaknya dia hanya beberapa tahun di atasnya Allen aja. "Ini Nina, Len, calon Mami kamu yang baru," ucap bokapnya. Allen tersenyum kecil ngelihatin bokapnya yang senyum-senyum terus. Sudah dua kali ayahnya itu gagal membina biduk rumah tangga. Semoga kali ini berhasil. "Halo, Allen," senyum Nina manis. "Halo, salam kenal," ucap Allen sembari menjabat tangan calon ibu tiri barunya. Allen fokus pada anak kecil yang dalam gendongan Nina. Bocah itu menatap Allen dengan takut-takut. Dia memeluk Nina dengan lebih erat. Pipinya itu chubby gemes banget. Allen pengen banget towel-towel pipinya. Siapa yak bocah ini? Jangan-jangan adik tirinya? Tapi bukannya bokapnya kemarin bilang pacarnya yang baru itu masih perawan dengan penuh kebanggaan. "Oh ya, ini Sherina. Ayo Sher, bilang halo sama Allen," ucap Nina sembari mengusap rambut bocah itu penuh kasih sayang. Allen jadi tersenyum kecil. Kelihatan Nina ini tipe penyayang banget. Allen bersyukur, babenya akhirnya bisa dapat calon bini yang baik begini. "Gak mau!" ketus Sherina sambil membuang muka. Anak cewek itu merangkul Nina dengan lebih erat. "Aduh, Sherina," keluh Nina. "Maaf ya, Len. Dia nggak gampang akrab sama orang baru." "Eng ... iya, gak papa, Mi," senyum Allen. Langsung aja dia manggil pake panggilan Mami. Nina malah ketawa lirih. "Aduh, rasa aneh rasanya aku tiba-tiba punya anak sebesar kamu." "Ntar juga terbiasa," komentar babenya Allen. "Jadi Sherina ini, adik tiriku?" tegur Allen. Nina menggeleng dan tertawa. "Bukan, ini adik aku." Netra Allen melotot. Adik ibu tirinya? Jadi bocah ini bakal jadi tantenya Allen dong. Allen nggak nyangka karena perbedaan umurnya jauh banget. "Berarti aku manggilnya Tante yak? Hallo Tante kecil. Kamu umur berapa?" sapa Allen sok ramah. Sumpah dia pengen banget towel pipinya Sherina. Si Sherina menggembungkan pipi sambil nendang-nendang. Jual mahal banget kayaknya. Allen si Casanova jadi tertantang. Belum pernah dia ditolak begini sama cewek. Walaupun si cewek cuman bocah umur lima tahun. Allen tetep nggak terima. Lihat aja ntar! Allen bersumpah dalam hati untuk membuat bocah itu mengejar-ngejar dirinya. "Mau masuk PAUD dia." Ini babenya yang jawab. "Btw, Len, kamu nganggur kan hari ini? Bisa titip Sherina nggak? Aku sama Mamimu mau ke butik buat ngepas baju," pinta ayahnya. "Ya, boleh," angguk Allen. Tapi Sherina-nya nendang-nendang lagi. "Nggak mau! Celi mau ikut!" seru bocah itu yang nggak rela ditinggalkan kakaknya. "Sherina sayang, Kakak mau keluar sebentar aja. Aku sama Allen dulu ya. Nanti pulangnya, Kakak beliin permen. Mau nggak?" tawar Nina sembari mengelus rambut adiknya. Sherina sepertinya galau dia pengen ikut tapi juga pengen dapat permen. Sumpah manis banget. Allen pengen culik dia. "Benel ya sebental aja? Berapa jam?" tanya Sherina. Padahal dia sudah pasti belum bisa baca jam. "Dua jam aja kok, Sayang. Nah kamu sama Allen dulu yak." Nina mau menyerahkan adiknya pada Allen, tapi anak itu langsung meronta-ronta. "Nggak mau! Nggak mau! Celi nggak mau digendong! Celi bisa jalan sendili!" Allen dalam hatinya terluka. Kenapa sih ini bocah antipati banget sama dia. Padahal Allen ganteng begini. "Ya udah." Nina menurunkan Ceri dari gendongan. Dia lalu mengelus rambut Sherina lagi. Allen iri pengen elus juga. Kayaknya rambut bayi itu lembut banget. "Sherina, baik-baik di rumah sama Allen ya. Kalau nakal nggak jadi kasih permen," pesan Nina. "Iya, Celi ga nakal, Kak Nina cepet pulang ya," ucap Sherina dengan mata berkaca-kaca. Bener-bener manis, sampai Allen pengen telen bocah itu bulet-bulet. "Iya, Sayang." Allen merasa adengan perpisahan Nina dan Sherina kayak di film India aja. Mana ada adegan Sherina yang lari-lari kejar kakaknya sambil dadah-dadah. Yah, waktu itu Allen nggak tahu bahwa mungkin Sherina yang masih kecil punya firasat. Setelah tinggal mereka berdua saja. Allen mendekati Sherina yang masih buang muka. Sok jual mahal. Bikin Allen makin gemes. "Tante Celi mau main apa? Main petak umpet? Ular tangga?" tawar Allen. "Ga mau main sama Allen!" tegas Sherina sambil buang muka. "Jangan dong, Tante. Ayo main sama Allen. Allen nggak punya temen. Ntar kalau Tante Celi menang, Allen bellin permen!" rayu Allen. Seinget Allen, tadi tante kecilnya itu galau banget pas tahu dia bisa dapat permen. Bener aja, Sherina yang awalnya males jadi tampak tertarik. "Benel yak, nanti dikasih pelmen?" tanya Celi. "Bener dong! Nanti Allen belikan satu bungkus besar buat Tante Celi." "Ya udah, ayo main," angguk Sherina akhirnya. "Mau main apa?" tanya Allen. "Ayo main gaple. Allen punya kaltunya?" Netra Allen terbelalak. Astaganaga! Anak PAUD mana yang udah demen main judi. Gimana caranya si Nina merawat adiknya ini? Allen mengingat-ingat cerita ayahnya tentang Nina. Calon ibu tirinya itu punya warung kopi yang ramai di depan Stasiun Depok lama. Karena Allen kalau berangkat sekolah naik KRL dia sering lihat warung itu dari luar. Pelanggan di sana emang rata-rata bapak-bapak yang demen main gaple. Sepertinya bokapnya Allen. Mungkin dari sana Sherina belajar gaple "Hm, Allen nggak punya. Ayo kita ke Indomaret aja, sambil beli permen sekalian," kata Allen. "Yei!" seru Sherina ceria. Allen menggandeng tangan kecil Sherina. Saking kecilnya dia cuman bisa gandeng kelingkingnya Allen aja. Imut banget. Allen dari dulu pengen punya adik perempuan yang imut seperti ini. Allen berusaha menyesuaikan langkahnya dengan Sherina. Tapi sudah setengah jam mereka jalan kayaknya masih di depan rumah aja. Kapan sampainya cobak? "Tante Celi, Allen gendong ya? Biar nggak capek," usul Allen akhirnya. "Ga mau! Celi mau jalan sendiri!" ketus Sherina. Allen pun pasrah. Perjalanan menuju mini market depan kompleks yang biasanya butuh sepuluh menit aja ini sampai sejam baru sampek. Sherina benar-benar menolak untuk dia gendong. Sherina minta dibelikan permen dan juga camilan. Nggak lupa mereka membeli kartu domino yang jadi tujuan utama. Lalu mereka menghabiskan waktu satu jam lagi dalam perjalanan pulang bikin Allen lemes begitu nyampe rumah. Apalagi Depok siang-siang begini lagi panas-panasnya. Sesampainya di rumah mereka langsung main gaple. Di luar dugaan Sherina bener-bener jago. Allen tidak percaya tiga kali dirinya dikalahkan oleh anak umur lima tahun. "Celi udah bosen," ucap Sherina sembari mengemut lolipop. Harga diri Allen terluka. Jelas dia nggak terima kalau berakhir dengan kekalahan dari dia begini. "Ayo main sekali lagi, Tante. Nanti kita berhenti kalau Allen udah menang," pinta Allen. "Allen kapan menangnya? Kalah terus," olok bocah itu bikin Allen makin naik pitam. Allen menggulung lengan bajunya dengan emosi. "Allen hanya belum mengeluarkan kemampuan Allen yang sebenarnya!!!" Pokoknya kali ini dia harus menang. malu-maluin banget kalau sama anak PAUD. Harga dirinya sebagai anak SMA dua menguap rasanya. *** Halo Kakak-kakakku yang baik hatinya. Terima kasih sudah menemukan dan membaca cerita ini. Jangan lupa di love dan komen ya, biar diriku semangat nulisnya. Mampir juga ke cerita aku yang lainnya yak. Jika sudi, silakan follow ** aku @shietadm BTW, ada sedikit perubahan pada umur Allen di sini biar lebih dramatis aja. ***

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dosen Killer itu Suamiku

read
310.0K
bc

DIA, SI PREMAN KAMPUSKU ( INDONESIA )

read
470.6K
bc

Bukan Cinta Pertama

read
52.0K
bc

(Bukan) Istri Pengganti

read
48.8K
bc

Enemy From The Heaven (Indonesia)

read
61.2K
bc

Yes Daddy?

read
797.0K
bc

MANTAN TERINDAH

read
6.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook