bc

Dear Heart! Why Him?

book_age4+
1.2K
FOLLOW
6.5K
READ
love-triangle
family
love after marriage
fated
goodgirl
self-improved
sweet
first love
friendship
spiritual
like
intro-logo
Blurb

Karena suatu alasan, Aya dipaksa menikah dengan laki-laki bernama Juna, Aya menolak karena mempunyai banyak pertimbangan dan dari sekian banyak pertimbangan yang Aya punya, alasan terkuat Aya menolak dijodohkan adalah karena Aya memiliki sosok lelaki yang benar-benar Aya cintai, lelaki yang benar-benar ingin dia nikahi.

Sebelum Juna, Aya bahkan sudah menolak semua laki-laki yang datang mendekati hanya karena satu harapan, akan ada hari dimana laki-laki yang selama ini Aya cintai dalam diam akan membalas perasaannya, Aya masih setia menunggu tapi semua harapannya hancur seketika begitu mendapati kenyataan kalau lelaki yang ia cintai sekarang malah menjadi kekasih dari sahabatnya sendiri, dia adalah Juni, sahabat sekaligus Adik dari Juna, calon suami yang dijodohkan Ayahnya.

chap-preview
Free preview
(Bab 1)
Aya Point Of View "Kenapa Aya gak bisa Yah? Ini hidup Aya, apa sampai masalah pendamping hiduppun Aya harus nurutin mau Ayah kaya gini?" "Dek, Ayah cuma mau yang terbaik untuk kamu, mau sampai kapan kamu hidup kaya gini? Kamu gak mau punya pendamping? Apa kamu gak mau hidup bahagia Dek?" "Yang bilang sekarang Aya gak bahagia siapa Yah? Aya bahagia, Aika cuma butuh Ayah dan Aya udah bahagia, lagian hubungannya menikah dengan hidup bahagia itu apa?" Gue tahu Ayah mau yang terbaik untuk gue, setelah Bunda gak ada, cuma Ayah yang gue punya, cuma Ayah yang peduli sama gue tapi menikahkan gue mendadak kaya gini juga bukan pekara mudah, apa dengan menikahkan gue bisa membuat hidup gue jauh lebih bahagia? Apa dengan menikahkan gue bisa membuat gue terlihat jauh lebih baik? Apa dengan menikah gue pasti bisa jauh lebih bahagia? Apa ada jaminannya untuk itu semua?Jawabannya jelas enggak, menikah gak akan mengubah apapun, gue gak mau dan gue belum siap. "Dengerin Ayah, cuma kamu yang Ayah punya sekarang, menjaga kamu adalah kewajiban Ayah, katakanlah sekarang kamu nolak terus kalau Ayah kasih calon tapi gimana kedepannya Dek?" "Maksud Ayah? Aya punya Ayah jadi kenapa Aya harus mikirin hal gak penting kaya gini?" Gue sama sekali gak ngerti sama jalan pikiran Ayah gue. "Ayah sama sekali gak masalah kalau harus ngurusin kamu seumur hidup Ayah tapi Dek, kalau suatu saat Ayah udah gak ada? Kalau suatu saat Ayah pergi lebih dulu dari kamu, kamu gimana? Siapa yang akan ngejagain kamu?" "Apa harus Ayah ngomong kaya gini? Aya gak suka Ayah ngomong kaya giti." Tanya gue berkaca-kaca, gue sama sekali gak bisa ngebayangin kalau gue harus kehilangan Ayah juga. "Makanya, menikah Dek, Ayah akan mencarikan calon terbaik untuk kamu, anggap aja ini permintaan terakhir Ayah dan setelahnya Ayah gak akan nuntut apapun." Kenapa harus kaya gini? Bikin gue kehabis cara buat nolak. "Memang Ayah mau ngejodohin Aya sama siapa sih Yah? Memang ada yang mau sama Aya?" Tanya gue pasrah. "Juna!" Lempeng banget muka Ayah gue waktu ngomong. "Hah? Juna? Juna Pradipta, Mas Juna? Ayah gak salah?" Seriusan Mas Juna? Ayah becanda sama gue? Mana mau Mas Juna sama gue? Tetangga gue yang satu itu juteknya minta ampun, udah gitu orangnya gak banyak ngomong lagi, mana mungkin gue nikah sama yang modelan kaya gitu? Gak bakalan kejadian. "Memang kamu kenal berapa banyak Juna, Dek? Ayah sudah bicara dengan orang tua Juna dan mereka juga sudah mempertimbangkan keinginan Ayah menjodohkan kalian berdua." Hah? "Kalau kamu setuju, keluarga Juna memang sudah datang melamar beberapa hari yang lalu setelah pembicaraan Ayah dan keluarga Juna, Ayah harap kamu setuju karena sudah Ayah terima, semakin cepat Ayah rasa semakin baik." Gue kehabisan kata. "Yah? Ayah lagi becandakan ya? Ini udah gak lucu Yah, Aya gak suka sama becandaan Ayah kaya gini." "Ayah gak lagi becanda, Ayah memang sudah menerima lamaran mereka untuk kamu." "Kalau Ayah udah mutusin semuanya? Ayah mau apalagi dengan nanya pendapat Aya kaya gini?" "Aya tahu Yah, penolakan Aya juga gak akan mengubah keputusan Ayahkan? Jawaban Aya gak akan ngubah keputusan Ayah jadi sekarang Ayah ngarepin apalagi dari Aya?" "Suatu saat kamu akan tahu kalau Ayah ngelakuin semua ini untuk kebaikan kamu Dek." Dengan kekesalan semakin menjadi, gue ngeraih jaket sambarangan dan nutup kasar pintu rumah gitu aja, gila, ini beneran gila, nikah woi? Nikah? Gue gak pernah kepikiran diumur gue yang baru 20 tahun udah di paksa nikah kaya gini, huh! Ada yang lebih ekstrim lagi dari ini? Ayah gue memang luar biasa. Bisa-bisanya Ayah nerima lamaran keluarga Mas Juna tanpa nanya pendapat gue dulu, gak sekalian gue dikasih tahu pas hari akad nikahnya? Biar bisa lebih parah lagi ekspresi gue. "Dimana lo? Turun buruan." Ucap gue ketika panggilan yang gue lakukan tersambung. "Gue? Dirumahlah, kan udah gue kasih tahu, lagian tumben-tumbenan lo nanya gue dimana? Biasa main nyelonong aja masuk ke kamar gue." "Ini keadaan darurat, dirumah lo ada siapa aja?" "Ay, lo sakit? Lo gak lagi kesambetkan? Ini hari minggu, hari libur, biasanya dirumah gue kalau hari libur ada siapa aja? Lo kenapa sih? Ngeri gini gue jadinya." "Mana gue tahu! Tinggal jawab aja ribet banget lo, buruan." "Elah ada nyokap, bokap sama Abang gue, puas lo? Sekarang lo yang jawab, lo kenapa?" "Turun lo, gue tunggu didepan, gak pake lama." Setelah memutuskan panggilan dengan Juni, gue udah mukul-mukul pagar rumah Juni gak sabaran. Kalau setiap punya masalah biasanya gue bakalan kabur ke rumah Juni tapi gak untuk masalah kali ini, gimana ceritanya gue kabur ke rumah Juni kalau biang masalahnya sendiri juga tinggal disitu? Mas Juna, calon suami yang Ayah maksud itu Abangnya Juni. "Kenapa? Gue masih ngantuk, kalau mau ngomong kenapa gak di dalam aja sih? Biasanya juga gitu." Tanya Juni malas yang sekarang udah berdiri tepat di depan gue. "Masalah kali ini ribet, gak bisa gue bahas dirumah lo, kita ke taman deh." "Ya elah, masalah apaan sih Ay? Yaudah buruan." Dengan kesal, Juni tetap mengikuti langkah gue jalan menuju taman yang didekat rumah. "Jadi kali ini apaan?" tanya Juni to the point "Gue mau dinikahin?" Dan tawa Juni pecah seketika, gila ni anak, ketawa gak tahu tempat. "Lo becanda sama gue Ay? Nikah? Umur lo berapa memang sampai udah dipaksa nikah kaya gini?" "Apa gue keliatan becanda? Gue serius, gue dijodohin sama Ayah, abis gue, beneran kacau." "Oke oke, katakanlah yang lo omongin sekarang itu bener, jadi lo dijodohin sama siapa?" "Mas lo!" Dan lagi-lagi tawa Juni pecah makin menjadi, aslian kalau gak inget sayang, udah gue ceburin ni si Juni ke empang Ko Iching. "Sama Mas gue? Mas Juna? Gak salah?" Gue mengangguk pelan. "Beneran Mas Juna? Lo nikah sama Mas Juna? Bentar bentar gue bayangin dulu, tahan." Juni dengan serius keliatan menimbang-nimbang kalau gue beneran nikah sama Kakaknya. "Kagak cocok." Dan jawaban Juni udah sukses ngebuat gue mengangguk setuju. "Lo bener, gue sama Mas lo kaga ada cocok-cocoknya, Ayah gue beneran gak iya, masa ngejodohin gue sama Mas Juna? Yang bener aja." "Tapi gue setuju!" Lah, katanya gak cocok, ini anak apaan coba? "Hah? Lo sehat kan Uni?" "Sehat dong, lagian gue beneran setuju, kayanya seru aja ngeliat lo sama Mas Juna bareng-bareng, lo bayangin ni, lo sama Mas Juna itu ibarat hitam sama putih, lo yang hitam, Mas Juna yang putih, kan keren tu, jadi warna favorit lo?" "Ngatain gue lo? Kasih solusi kek yang bener, jangan cuma bisa nambah puyeng kepala gue." "Ya itu barusan solusi Aya, udah terima aja, gue aja gak keberatan lo jadi ipar gue masa lo yang keberatan? Kebangetan." "Mending kita pulang, pulang, pulang." Makin lama ngomong sama Juni makin gak bener aja arah pembicaraannya, ngaur dan makin ngelantur, gue takut tar gue ikutan gak bisa mikir sehat. "Gue tahu lo dan lo kenal gue kan Ay? Gue jujur, setulus hati gue ngomong kalau gue setuju lo jadi ipar gue, istri Mas gue." "Lo setuju, Mas lo? Belum tentu."   

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
188.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.0K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.0K
bc

My Secret Little Wife

read
91.8K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook