bc

RAJA RANJANG (21+)

book_age18+
18.2K
FOLLOW
144.2K
READ
sex
badboy
comedy
no-couple
humorous
realistic earth
coming of age
wild
like
intro-logo
Blurb

Ferollan Dwi Anggara adalah seorang lelaki yang dihantam keras oleh getirnya takdir, keadaan memaksanya menjadi seorang lelaki penghibur

Bermodalkan Wajah tampan dan ketahanan

Fero menjadi lelaki buruan banyak perempuan liar.

Alur ceritanya maju-mundur

Simak terus ceritanya sampai dengan selesai.

chap-preview
Free preview
BAB 1
Kringgg...Krrinnggg..Kringggg Suara handphone Ferollan berdering pertanda bahwa di ada yang menghubungi. Fero mengambil hp nya di kantong celananya dan mengangkat telepon tersebut. "Haloo selamat malam, betul ini dengan mas Fero?" Tanya penelpon tersebut. Kalau di dengar dari suaranya penelpon tersebut merupakan perempuan. "Iya betul dengan saya sendiri,ada keperluan apa ya kak?" Tanya kembali Fero kepada perempuan tersebut. "Sekali meletus berapa kak?" Perempuan tersebut malah bertanya kembali. "500 kak!" Jawab Fero. Ternyata penelpon tersebut merupakan konsumen Fero, bagi Fero yang sudah cukup lama bergelut di bidang tersebut mampu memahami dengan mudah kode-kode yang di berikan oleh konsumennya. "Baiklah kak kalau begitu 2x kali meletus bisa?" Tanya kembali Perempuan tersebut. "Bisa kak, kira-kira untuk kapan?" Tanya Fero. Perempuan tersebut pun terdiam terlebih dahulu sepertinya sedang memikirkan waktu yang tepat. "Euummmm.., jam 10 malem sekarang bagaimana?, untuk tempat dan minumannya biar saya yang urus kak!" Ucap Perempuan tersebut. Fero pun melihat jam nya dan ternyata tinggal satu jam lagi, namun karena satu minggu ini belum ada orderan dan memang Fero sedang membutuhkan uang dia pun sigap dan antusias. "Bisa kak bisa, tapi boleh kita vidio call dulu biar kita sama-sama tahu dulu kak!" "Oke kak ayo gak papa!" Jawab perempuan tersebut. Saat perempuan tersebut menerima vidio call dari Fero dia kaget karena ternyata perempuan tersebut cukup cantik dan mungkin umurnya tidak terpangpang jauh dengannya, begitupun dengan perempuan tersebut terkejut karena melihat wajah tampan yang dimiliki Fero. "Ternyata menurut informasi yang saya dapat benar bahwa kakak memiliki paras yang tampan!" Ucap Perempuan tersebut dengan tersenyum. "Aduh jadi malu kak!, tapi saya yang terkejut melihat paras cantik kakak!" Ucap Fero balas senyumannya. Paras konsumen sebenarnya tidak terlalu diraukan oleh Fero, karena baginya siapapun konsumennya bentuk nya mau seperti apapun selagi mau dia akan profesional, namun jika konsumen nya cantik itu memberikan dorongan kekuatan tersendiri bagi Fero. Mereka pun melanjutkan percakapan untuk mencapai kesepakatan, dan akhirnya medan tempur sudah di putuskan yaitu di hotel diamond yang berada di ujung kota. "Pilihan yaang bagus!" Ucap Fero dalam hatinya. Karena waktu tinggal 40 menit lagi Fero pun meminta izin untuk membersihkan badan terlebih dahulu. "Kalau begitu saya izin untuk membersihkan badan terlebih dahulu kak!" Ucap Fero. "Baiklah kak saya tunggu di tempat ya, jangan lupa kak pakai oli sampingnya !" Ucap Perempuan tersebut sambil tersenyum kecik. "Okek kak sudah saya siapkan!" Fero sambil menutup teleponnya dan bergegas pergi ke kamar mandi. 20 menit kemudian Fero selesai membersihkan diri, dia mempersiapkan barang yang perlu dibawanya untuk bertempur, dan memakai oli samping terlebih dahulu supaya pertempuran berjalan dengan lama. Fero berangkat menuju medan tempur yang dijanjikan, baginya bukan hal baru mengunjungi tempat tersebut, 10 menit perjalanan dia pun sampai di hotel diamond pinggir kota tersebut. Sesampainya Fero di medan tempur dia langsung menghubungi konsumennya. Tutt...tuttt.....tut..ttutttt "Hallo kak saya sudah di depan!" Ucap Fero sambil melihat-lihat situasi di luar "Ohh sudah sampai, kemari kak saya ada di lantai 2 kamar Nomor 104!" Jawab perempuan tersebut. "Baiklah kak saya kesana sekarang!" Ucap Fero sambil mematikan Telponya dan berjalan menuju tempat komsumennya. Fero sampai di depan pintu kamar nomor 104 dan langsung mengetuk pintu tersebut. Tookk...Tookkk.Tokk. Lalu tak lama kemudian konsumen tersebut membuka pintu. "Ayo kak langsung saja masuk kedalam!" Ucap perempuan tersebut sambil melirik-lirik keluar melihat situasi. Fero pun langsung masuk kedalam dan perempuan tersebut menutup pintunya. Mereka berdua duduk terlebih dahulu bersampingan diatas kasur. "Kak mau langsung kulit atau plastik?" Tanya Fero sambil melihat wajahnya. "Kalau langsung kulit gimana?" Jawab perempuan tersebut. "Boleh saja kak tapi boleh saya tanya terakhir kakak bermain kapan?" Tanya Fero dengan serius. "Kira-kira 1 bulan yang lalu kak!, bersih kok saya engga jorok!" Ucap perempuan tersebut seakan akan paham maksud pertanyaan sebenarnya dari Fero. "Baiklah kalau begitu kak!" Jawab Fero dengan tersenyum. Perempuan tersebut langsung mendaratkan tangannya di atas celana Fero dan memegangi barang Fero, tak lama kemudian Fero langsung membalas serangan perempuan tersebut dengan mengigit telingan memakai bibirnya. Fore Play pun berlangsung, mereka berdua menghiasi malam dengan liar dan ganas, Fero tidak terlalu gugup karena konsumenya cukup handal dalam bertempur. Fero merasa Pemanasannya sudah cukup dan dia pun mun bersiap untuk memulai pertempuran yang sesungguhnya. "Kak suka gaya seperti apa?" Tanya Fero. "Lewat belakang aja dulu kak!" Ucap perempuan tersebut sambil membalikan badannya. Pertempuran pun berjalan dengan tempo yang cukup cepat, Fero menyukai sura perempuan tersebut mendesah. "Euhmm.. Euuhmm.. euuhhmm" Baginya suara tersebut tidak terlalu keras tidak terlalu pelan, suara tersebut mewakili rasa nikmat yang begitu dalam dirasakannya. 30 Menit berlalu berbagai gaya sudah di lalukan, serang menyerang terjadi di pertempuran tersebut, hal itu membuat keduanya banjir keringat. Bahkan mereka tidak sempat mengobrol, mereka fokus dalam pertempuran, hanya ekspresi yang mengkhiasi mereka berdua. 50 menit berlalu akhir pertempuran ronde pertama pun selesai, Perempuan tersebut tidak bisa bergerak beberapa menit karena lemas. Namun Fero langsung mengkancingkan bajunya dan memakai celananya, gelagaknya menunjukan dia ingin pergi. "Mau kemana kak? kan masih ada satu kali lagi?" Tanya perempuan tersebut dengan lemas namun masih bisa terdengar oleh Fero. "Kak boleh saya izin selama 20 menit untuk keluar?, saya lupa adik saya belum makan dari sore, saya ingin membelikan makanan dulu untuknya nanti saya kembali lagi kak beneran gak akan kabur, jangan transfer dulu aja kak!" Ucap Fero meminta izin kepada konsumennya. "Ohhh seperti itu baiklah silahkan, saya transfer sekarang aja ya saya percaya kok sama kakak!" Ucap perempuan tersebut dengan tersenyum. Fero senang mendengarnya karena sebenarnya dia hanya pegang uang 5rb rupiah, tdinya dia akan membelikan adiknya nasi dan kerupuk saja namun karena konsumennya sudah memberikan tipsnya dia akan membelikan adiknya makanan yang lebih layak. "Baik kak terimkasih banyak, saya pergi sekarang ya kak takut adik saya sudah tidak kuat menahan lapar!" Fero tersenyum dan pergi meninggalkan medan tempur sementara. Fero langsung bergegas menuju arah rumahnya, dia tahu bahwa ada warung nasi yang masih buka sampai tengah malam di arah menuju rumahnya. Bagi Fero adiknya adalah segalanya, Adiknya tidak tahu apa yang di kerjakan oleh kakanya, sebetulnya Fero tidak tega harus menafkahi adihnya dengan uang kotor namun apalah daya segala upaya telah dia lakukan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
201.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
186.5K
bc

Siap, Mas Bos!

read
9.3K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
84.6K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.0K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
12.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook