bc

REKAYLA

book_age16+
297
FOLLOW
1.2K
READ
others
possessive
badgirl
sweet
highschool
first love
Writing Academy
like
intro-logo
Blurb

"Berjuang itu sakit

Menunggu itu lelah

Kadang jika sakit dan lelah mencintai itu datang maka melepaskan adalah sebuah keharusan"

*****

Kayla itu gadis hiperaktif, ramah, dan mudah bergaul. Dia selalu membawa suasana ceria dimanapun dia berada, selain anak yang ramah, gadis itu juga terkenal di sekolahnya dengan segudang prestasi dan bakatnya.

Dia dijuluki sebagai 'Happy Virus Multitalent' entahlah siapa yang membuat julukan aneh dan konyol seperti itu. Kayla menerima saja sampai pada waktunya dia bertemu dengan laki-laki yang membongkar apa yang disembunyikan Kayla selama ini.

Semua rahasia yang bahkan sahabat Kayla pun tak pernah tau.

chap-preview
Free preview
Prolog
"Berjuang itu sakit Menunggu itu  lelah Dan mencintai itu rumit Kadang jika sakit dan lelah mencintai itu datang maka melepaskan adalah sebuah keharusan" - Rekayla - *****    SINAR lampu yang menyala pada malam hari apalagi di pusat kota metropolitan seperti sekarang, itu sudah sangat menarik. Ditambah sinar-sinar itu terlihat seperti titik-titik cahaya jika dilihat dari tempat tinggi. Contohnya seperti gadis bersurai coklat yang memandang kagum cahaya kota yang baru saja ia singgahi, ya gadis itu baru saja pindah beberapa hari yang lalu. Nama nya Kayla ya bisa dibilang panggilannya, gadis bersurai coklat dengan mantel tebal yang berada di tubuhnya. Kota yang dia tempati sekarang sedang memasuki musim dingin dan kemungkinan besar salju juga akan segera turun. Ketenangan dan kesunyian bisa Kayla rasakan sekarang, sejenak dia mencoba bernafas dengan tenang. Mencoba menenangkan pikirannya, menghilangkan rasa sesak yang terus hadir di hatinya. Karena rasa sesak yang mendominasi, membuat tidak ada sedikit ruang untuk Kayla bernafas dengan tenang. Rasanya terlalu menyiksa, apa hatinya memang terluka cukup parah? Apa ini karena dia terlalu memendam semuanya hingga terasa menyakitinya secara perlahan? Jika benar, maka pilihan Kayla meninggalkan semuanya adalah pilihan yang tepat, bukan karena lari. Hanya saja Kayla butuh waktu sendiri untuk dirinya bernafas dengan baik, tanpa ada sesak dan tangis yang selalu mendominasi hidupnya. Kayla memandang kota di hadapannya dengan kosong, mencoba memutar kembali setiap memori yang terjadi. Senyum miris terlihat dari bibir kecilnya yang berwarna merah muda alami "Ternyata selama ini aku tidak pernah benar-benar bahagia, miris," Berjuang sendirian bukanlah hal yang bisa dilakukan dengan mudah, melewati setiap masalah tanpa adanya tempat mengadu dan berkeluh kesah membuat Kayla muak akan hidupnya sendiri. Jika saja Kayla tidak taat dengan agamanya, maka jalan satu-satunya dia lebih memilih untuk bunuh diri. Itu jalan terakhir yang akan dia lakukan. Setelah menghabiskan waktu hampir setengah jam, akhirnya Kayla memilih beranjak dari tempatnya. Dia akan kembali pulang ke rumah barunya, tempat dimana dia akan tinggal sementara waktu selama dia pergi. Jalan terasa sunyi saat ini, bahkan hanya beberapa orang yang terlihat lewat. Kayla tidak merasa takut sedikit pun, karena baginya sudah terlalu biasa pulang selarut ini bermodalkan jalan kaki. Kalau pun ada tindak kejahatan yang akan menyapanya, Kayla sudah siap. Karena serapuh apapun hati Kayla, gadis itu tidak pernah main-main untuk melindungi fisiknya sendiri dan orang terdekatnya. Kayla memasuki apartementnya yang terletak di Palo Alto, yah dia tinggal di salah satu apartement disana. Kediamannya disini pun belum dia beritahu kepada siapapun, termasuk orang terdekatnya. Saat Kayla memasuki apartementnya, hanya kesunyian yang ada. Memilih menjauh dari semuanya bukan lah hal yang mudah bagi Kayla, terlalu sulit mengambil keputusan yang besar ini. Namun, dia harus mengubah semuanya. Dia harus belajar mempersiapkan diri, dia tidak bisa menjadi Kayla yang seperti dulu lagi, dia harus bisa tangguh dan kuat demi satu hal. Kayla meraih ponselnya, ponselnya baru saja dia ganti tanpa membuang ponsel lamanya. Ponsel lamanya sengaja dia matikan total dan memilih untuk tidak akan menghidupkannya kembali karena Kayla yakin sudah beribu pesan dan panggilan disana. Karena mungkin saja mereka sudah merasa kehilangan Kayla di sisi mereka. "Kayla pergi bukan karena ingin lari dari semuanya, Kayla hanya mau mempersiapkan diri. Jangan khawatir sama Kayla, Kayla bisa jaga diri Kayla sendiri disini.  Kayla kangen kalian," lirihnya pelan sambil menatap kearah luar jendela. *****      Sudah berulang kali laki-laki itu memukul stirnya dengan kuat, meluapkan semua amarah dan sesak di hatinya. Mencengkram stir mobil dengan seluruh tenaganya hingga telapak tangannya memerah. "Rey lo tenang dulu," Suara disebelah laki-laki itu tak mampu menghilangkan rasa sesak dalam dirinya, entah berapa kali dia terus melakukan kesalahan yang tak berujung seperti ini. Melakukan kesalahan, meminta maaf, lalu kembali mengulang kesalahan lagi. Hingga dirinya sendiri pun muak dengan sikapnya yang tak pernah berubah. "Gue harus nyari dia kemana lagi? Bantu gue Kan," lirihnya menjatuhkan kepalanya keatas stir mobil. Sungguh ini sangat-sangat menyesakkan! "Gue juga udah minta orang suruhan gue buat bantu nyari, suruhan lo juga sama kan? Hasilnya tetep sama Rey, gak ada secuil informasi pun. Lo juga udah dateng ke rumah dia, ke keluarga dia? Apa yang lo dapetin? Kaga ada kan?" Ucapan bertubi-tubi dari Arkan membuat hati Rey semakin sesak, gadisnya benar-benar menghilang dari jangkauannya. Bahkan mungkin sudah pergi jauh tanpa Rey ketahui sendiri. Harusnya Rey tidak menyakiti gadisnya, harusnya dia menjaganya dengan tulus disaat gadis itu tidak memiliki satu pun yang dapat dijadikan sandaran selain dirinya sendiri. "Aarghhhh!!!!" Teriakan pilu Rey menggema, sungguh Rey benar-benar menyesal sekarang. Jika waktu dapat berputar, Rey tidak akan pernah melakukan kesalahan yang sangat fatal seperti ini, tapi semuanya sudah terjadi. Arkan dapat melihat sahabat nya yang jauh dari kata baik-baik saja, keadaannya cukup mengenaskan karena seharian ini terus membawa mobil kesana kemari untuk mencari kekasihnya yang pergi tanpa kabar. Ya, bisa Arkan katakan menghilang karena tak ada hal yang ditinggalkan oleh gadis Rey itu. Arkan tau seberapa sulit posisi Rey sekarang, ada dua hal yang harus Rey pertahankan posisinya masing-masing yaitu antara keluarga dan gadisnya. Arkan tidak membayangkan betapa sulitnya posisi Rey sekarang, hampir sebulan ini Rey berusaha mencari jalan keluar dibantu dirinya dan satu sahabatnya lagi. Memilih mana yang terbaik dari permasalahan Rey. Namun sepertinya kekasih Rey tau bahwa keluarga Rey lebih penting untuknya dibanding yang lain. Maka dari itu membuat kekasih Rey memilih mundur dan pergi daripada membuat Rey terjebak. Arkan hanya bisa menghela nafas berat, sudah berbagai upaya mereka lakukan namun nyatanya semua akses benar-benar tidak bisa mereka dapatkan, entah gadis itu yang pandai menyembunyikan atau memang takdir sahabatnya yang memang tidak bisa bersama. "Lo tenang dulu, besok kita lanjut lagi. Kemungkinan dia gak di kota ini, Rey. Dan mending sekarang kita pulang, lo udah seharian nyari dia tanpa pulang sama sekali. Kasian nyokap lo nyariin," ucap Arkan mengusap bahu Rey. Rey terdiam cukup lama, pikirannya berkecamuk kesana kemari. Memikirkan dimana gadis kecilnya berada? Apa dia baik-baik saja? Apa gadis itu sudah makan dengan baik? Apa dia bisa menjaga dirinya sendiri? "Pulang Rey," suara Arkan kembali terdengar membuat Rey sadar dari pikirannya. Tanpa pikir panjang Rey segera membawa mobilnya kearah rumah, besok masih ada waktu untuk mencari kekasih kecilnya. Ya masih ada hari esok. Rey akan terus mencarinya walaupun sejauh apapun gadis kecilnya berada.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Bastard My Ex Husband

read
383.0K
bc

MOVE ON

read
95.0K
bc

DIA UNTUK KAMU

read
35.1K
bc

Long Road

read
118.3K
bc

Just Friendship Marriage

read
507.1K
bc

Hate You But Miss You

read
1.5M
bc

Air Mata Maharani

read
1.4M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook