bc

Lovely CEO #Seri-1

book_age18+
3.9K
FOLLOW
57.3K
READ
possessive
second chance
arrogant
scandal
badboy
CEO
drama
comedy
office/work place
asexual
like
intro-logo
Blurb

Kehidupan Keysa berubah drastis setelah ia di khianati oleh Sahabat juga Tunangannya sendiri. Saat kondisinya terpuruk dan begitu putus asa. Sang CEO tampan datang dan seakan memberikan oksigen baru pada kehidupannya yang hancur.

Perlahan tapi pasti, Keysa mulai bangkit dari keterpurukannya. Tetapi kebahagiaan tidak berpihak lama kepadanya. Sebuah kenyataan pahit yang menerpa hubungannya dengan sang CEO tampan.

Akankah Keysa mampu melewati semua ujian itu?

Akankah hubungannya dengan sang CEO Tampan akan kembali membaik?

chap-preview
Free preview
Episode 1
Keysa pov Namaku keysa adeeva myesha. Usiaku saat ini adalah 22 tahun. Aku baru saja lulus kuliah tahun kemarin di bidang study management bisnis. Aku anak satu-satunya dari bapak Mahesya seorang pengusaha di bidang proferty. Sepertinya cukup untuk memperkenalkan namaku dan sekarang aku tengah bersiap-siap karena hari ini ada interview disebuah perusahaan dibidang properti yang cukup terkenal di Indonesia terutama di Jakarta. Banyak sekali cabangnya sampai di luar Negri dan aku sangat berharap sekali bisa diterima disana. Meskipun aku juga anak dari seorang pengusaha cukup terkenal di Indonesia tetapi aku tidak mau bergantung pada papa terus. Aku ingin berusaha mandiri. "Baiklah sepertinya aku sudah cantik" setelah memoles make up natural dan lipstik warna bibir. Aku segera menyambar tasku yang ada di atas meja dan bergegas keluar kamar. Saat aku sampai dimeja, ternyata sudah ada papa aku bernama pa Mahesya dan Sanas dia adalah sahabat terbaikku. Baiklah aku cerita sedikit tentang Sanas. Dia seorang anak yatim piatu. Saat dia duduk di kelas 1 SMA, orangtuanya meninggal karena kecelakaan beruntun ditol Cipularang. Aku meminta papa untuk mengajaknya tinggal bersama, sekalian untuk menemaniku juga dirumah dan akhirnya papa setuju dan mengijinkan Sanas tinggal disini. Kami sekola dan kuliah bersama, sampai saat lulus dia memutuskan bekerja di kantor papa sebagai staf di divisi keuangan yang managernya adalah tunanganku, Reno. "Pagi pa, pagi Nas" aku langsung mencium pipi papa dan duduk disamping Sanas. Tetapi saat ini Sanas sudah tak tinggal bersama kami, karena dia ingin menempati rumah mendiang orangtuanya. "Pagi sayang" sahut papa sambil menyeduh kopinya. "Kamu yakin mau ngelamar disana sayang?" tanya papa. Ya papa memang selalu memanjakanku dan menuruti semua keinginanku. "Ya papa" jawabku sambil mencomot roti dihadapanku. "Aku akan menemaninya om, aku udah ijin tadi sama pa Reno" sahut Sanas "Sebenernya papa ingin kamu bekerja dikantor papa saja, jadi nanti kamu bisa bantu Reno mengurusi perusahaan papa" sahut papa menatapku sendu. "Aduh papa, aku kan udah bilang ke papa. Aku ingin belajar mandiri, aku ingin berusaha dulu papa, jangan hanya menerima saja." ucapku lembut agar papa bisa mengerti "Baiklah papa mengerti," papa terlihat menghela nafas mungkin sudah tau tabiatku yang keras kepala dan tidak mau dilarang. "Astaga sudah jam 7, ayo Sanas kita akan terlambat. Gue diinterview jam 8" sahutku karena kantor yang sekarang akan aku datangi lumayan jauh dari rumah. "Ayo Key" jawab Sanas sudah beranjak bersama Keysa. "Aku berangkat dulu yah papa, doakan aku" sahutku dengan manja dan mencium tangan papa, serta mencium pipinya. Kami langsung menaiki mobil audy yang terparkir di depan rumah. Aku memang selalu di antar sopir pribadi kemanapun karena papa sangat khawatir kalau aku menyetir sendiri. *** Saat hampir sampai, mobil berhenti dan terlihat macet cukup panjang. Dan waktu sudah menunjukkan pukul 7.45 "Aduh pa, gak ada jalan lain lagi? Aku sudah terlambat nih" ucapku ke pa Hadi, aopir pribadi yang selalu setia mengantarku kemanapun. Dan aku terus melihat jam tangan yang bertengker di tanganku. "Saya gak tau non, sepertinya ada kecelakaan didepan" ucap pa Hadi "Gimana ini, Nas?" tanyaku resah. "Masih jauh gak kantornya Key?" tanya Sanas yang ikut cemas juga "300 meter lagi kayaknya" ucapku memperkirakan "Baiklah kita jalan kaki saja" sahut Sanas "Tapi kan lumayan jauh, Nas" ucapku kaget mendengar ucapan Sanas "Ya  tidak apa-apa. Lagian nih macet gak tau bakalan sampe kapan Key" jelas Sanas dan aku terdiam sebentar memikirkan ide Sanas. "Baiklah ayo" ucapku akhirnya Kami berjalan bersama menyusuri jalanan, tetapi seketika hujan turun dengan derasnya. Karena memang daritadi cuaca sangat mendung. Sanas menarikku untuk berlari karena hujan sangat deras sekali. Srett "Aaaarrghhh !!!" aku terpekik saat sebuah sepeda motor melintas dan melewati kubangan air. Membuat air itu mengotori pakaianku. "Sialan !!!" amukku. "Sudah, jangan di pikirkan. Ayo " Sanas menarikku lagi dan kami sama-sama berlari menuju kantor itu. Dan akhirnya aku sampai juga di perusahaan  Blandino group company. Kantornya sangat besar dan mewah sekali, lebih tinggi dari kantor papa malahan. "Cepat masuk Key" ucap Sanas, aku hampir lupa keberadaan Sanas disampingku. Aku sedikit merapihkan pakaianku yang basah dan kotor. Aku terpekik saat Sanas duduk rengkuh dan membersihkan sepatuku di depan semua orang. "Sanas" ucapku, memintanya untuk berdiri. "Diamlah" ucap Sanas, masih membersihkan sepatuku yang kotor. "Sudah selesai" Sanas kembali berdiri dan merapihkan rambutku yang lepek dan basah. "Sekarang masuklah, loe sudah terlambat" ucap Sanas "Loe gimana? Loe pasti kedinginan" ucapku khawatir melihatnya yang sudah menggigil. Pasti kedinginan karena pakaiannya juga sangat basah. "Gue tidak apa-apa, gue akan nunggu pa Hadi dicafe sana sambil memesan kopi hangat. Cepet loe masuk, sudah jam 8 lewat" ucapnya "Baiklah gue masuk dulu yah" ucapku mencium pipinya dan berlari menyusuri lobby kantor. Aku menanyakan ke reseptionist yang terlihat sangat menor dan seksi. Jutek sekali dia. Setelah aku mendapatkan informasinya, aku kembali berlari menuju lift. Dan apa ini ruangan Ceonya di lantai paling atas no 43 astaga aku semakin telat saja. Kantor kok tinggi sekali, sudah menyaingi gunung Everest. Ting Akhirnya sampai juga, aku kembali berlari dan menemukan sebuah pintu besar berwarna coklat kayu. Sedikit mengatur nafasku dan merapihkan penampilanku yang masih terlihat kacau dan basah. Merasa lebih baik, akupun segera mengetuk pintu ruangan itu. Setelah ada jawaban dari dalam, aku masuk dan melihat seseorang yang sedang duduk dikursi kebesarannya dan fokus dengan laptopnya. Dia sangat tampan, melebihi aktor-aktor di Indonesia, matanya yang setajam elang, hidungnya yang mancung dan bibirnya... Bibirnya sangat seksi dan berwarna merah sepertinya dia bukan perokok. "Ekhem" sebuah deheman membuatku tersadar dari khayalan bodohku yang ketahuan tengah mengaguminya. Inget Key, kamu sudah punya tunangan, inget Reno. "Apa anda hanya akan berdiri disana seperti satpam" ucapnya datar menatapku, astaga suaranya sangat merdu sekali walau terdengar sangat dingin. Aku berusaha menormalkan kembali ekspresi bodohku yang terlihat tengah mengaguminya, aku segera berjalan mendekati mejanya tanpa duduk karena belum disuruh. "Siapa nama kamu?" tanyanya tetap datar dan dingin. "Saya... Nama saya Keysa Adeeva Myesha" ucapku, dia menatapku dari atas hingga bawah. "Apa seperti ini penampilan seseorang yang akan menjalankan interview?" ucapnya lagi, aku sadar karena memang penampilanku saat ini sungguh jauh dari kata rapi, rambut yang sedikit lepek karena kehujanan, baju yang basah, rok dan kakiku terlihat kotor karena cipratan air tadi. Aku menundukkan kepala karena sangat malu. "Maafkan saya pa, saya tadi menerobos hujan dan terkena cipratan genangan air" ucapku dengan sangat jujur tanpa ada yang disembunyikan. "Duduklah" ucapnya mulai lembut tidak sedingin tadi. Aku segera duduk karena memang kakiku sudah pegal dan sedikit sakit karena lecet sehabis berlari menerobos hujan. "Aku sudah baca CV kamu, sebelumnya kamu pernah berkerja dimana?" tanyanya tanpa melirik ke arahku. "Saya belum pernah bekerja, tahun lalu saya lulus kuliah dan membantu usaha papa saya. Tapi saya akan bekerja sebaik mungkin pa, saya janji tidak akan mengecewakan bapak" ucapku seantusias mungkin untuk meyakinkannya. "Cih,,, percaya diri sekali, apa jaminannya kalau kau bisa bekerja dengan baik? Pengalaman bekerja saja belum ada" ucapnya datar sekali membuatku terdiam membisu. "Tapi baiklah kamu di terima dan besok kamu sudah mulai bekerja menjadi sekretarisku" ucapnya datar dan kembali fokus pada dokumen-dokumen dihadapannya dan aku hanya bisa melongo mencerna apa yang barusan dia katakan. "A...apa bener saya diterima?" ucapku dengan pelan tetapi dia dapat mendengarnya "Ya" jawabnya dengan singkat dan akupun segera mengucapkan terima kasih. "Terima kasih banyak, terima kasih banyak pak" aku menyodorkan tanganku kepadanya saking antusiasnya. Prank Aku terpekik kaget saat tidak sengaja menyenggol gelas minum yang ada di sana hingga pecah ke lantai. Dia terlihat memelototiku membuatku semakin grogi "Maaf,, maaf pak. Saya akan menbersihkannya" ucapku bergegas membersihkan pecahan kaca itu, tetapi... Brak Aku semakin takut dan takut. Karena tak sengaja menyenggol tumpukan berkas hingga jatuh ke lantai dan berserakan di sana. "Ini yang kau maksud akan bekerja dengan baik, hah??" pekik pak Felix dengan emosi. "Ma-maafkan saya" cicitku semakin ketakutan. "Dasar ceroboh !!" dengusnya. "Saya akan membersihkannya" ucapku lagi "Tidak perlu,, keluarlah. Mataku semakin sakit melihatmu masih berada disini" ucapnya dengan dingin membuatku semakin menunduk. "Tunggu apa lagi !!" pekiknya "Tapi-" aku menunjuk ke arah pecahan gelas dan kertas yang berserakan di lantai. "Keluarlah,, tidak perlu memikirkan ini" ucapnya terlihat jengkel. Akupun berpamitan dan beranjak menuju pintu, tetapi saat baru akan memegang knop pintu, dia kembali berbicara tanpa menatapku "Besok jangan sampai terlambat lagi" ucapnya dengan datar, akupu segera keluar dari ruangnya setelah mengangguk paham.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Bad Prince

read
508.5K
bc

FORCED LOVE (INDONESIA)

read
598.7K
bc

PLAYDATE

read
118.7K
bc

His Secret : LTP S3

read
650.1K
bc

Bukan Cinta Pertama

read
52.2K
bc

The crazy handsome

read
465.3K
bc

(Bukan) Istri Pengganti

read
49.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook