bc

The Arrogant Vampire Cia

book_age18+
1.3K
FOLLOW
7.4K
READ
murder
dark
possessive
sex
one-night stand
age gap
mxb
mythology
cruel
like
intro-logo
Blurb

Romance - Vampire

_______

Tadinya Hailey ingin menghancurkan Elias namun lelaki itu justru membuatnya rela berteriak lelah saat Elias menguasainya dan berhasil mengubah perasaan Hailey, seorang agen Cia sekaligus juga keturunan dari bangsa Vampire.

Ketika keinginan untuk memangsa harus digagalkan oleh perasaan suka pada calon buruannya. Terperangkap dalam perasaan antara ingin menghancurkan atau cinta.

_____

Story by SILAN

©Copyright2020

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang

chap-preview
Free preview
Bab 1
Yuhuuuu Happy reading... Betewe ini Fathir #3 ya setelah all of you... ****          Kaki jenjangnya melangkah pasti dengan tegas. matanya melihat sekeliling dengan awas namun tetap tidak terlihat mencurigakan. "Wah sayang sekali di sini banyak makanan tapi aku tidak bisa memakannya" Hailey menekan tombol lift menuju lantai paling atas. Dia menundukkan topinya saat seseorang menghentikan lift. "Kau mau mengantar pizza ke lantai berapa?" Tanya seorang pria berstelan kemeja navy di samping Hailey. "Lantai 40 nomor 3" Jawab Hailey masih menunduk. "Aku kira ke lantai 29" Ucap pria itu dan lift berhenti di lantai 29 "Duluan ya. Kau sebagai pengantar pizza juga bisa malu malu" kata pria itu sambil tertawa pelan. Hailey mengepalkan tangan kesal sampai pintu lift tertutup kembali. "Jika kau bukan penghuni di sini sudah mati kau saat mengucapkan kata-kata terakhirmu tadi" umpatnya. Hailey mengetukkan sepatunya ke lantai. Terasa sangat lambat sekali untuk menuju lantai 40 jika tadi menggunakan kekuatannya dia tidak perlu menaiki lift. Jika bukan untuk penyamaran pekerjaan ini tidak akan pernah dia lakukan. Akhirnya lift berhenti di lantai yang Hailey tuju. Gadis itu melangkah ke ruangan nomor tiga di lantai itu dan menekan belnya 3x sampai pintu terbuka. Hailey menunduk "Pesanan anda nyonya" ucapnya. "Terima kasih" balas wanita di depan Hailey. Hailey menunduk hingga kaca mata yang dia pakai terlepas. "Biar ku ambilkan" Wanita itu segera memberikan kaca mata Hailey. Hailey tersenyum miring. "Selamat menikmati makanan anda" Hailey tetap menunduk. Wanita yang bersama Hailey masuk ke ruangan dia lagi. Menghela nafas rendah Hailey bersorak girang. "Kena kau iblis jahat" katanya sambil melihat sidik jari wanita yang bernama Tina. Orang yang dia ajak bicara beberapa detik lalu setelah itu Hailey menghilang dia tidak mau menaiki lift. Sangat lama. Hailey mengutak atik komputer dia. Dengan menggunakan teknologi terkini dan sidik jari yang dia dapat dari wanita bernama Tina. Bermunculan begitu banyak data yang harus Hailey seleksi satu persatu sampai apa yang dia ingin kan ketemu. "I got it" seru dia. "Sekarang tinggal menunggu penipuan ini terpublikasikan ke publik saja" Hailey gadis 25 tahun itu kembali mengutak atik keyboard sampai ia terdiam untuk beberapa saat menatap gambar di depannya. "Wah berlian yang sangat cantik" Hailey menatap layar komputer dia dengan berbinar binar "Suatu saat akan ku dapatkan kau" katanya sambil menunjuk gambar berlian biru safir yang ada di layar komputer. ---- "hai!" Seru Hailey. "Coba lihat ratu cantik kita yang baru datang" Celetuk Rehan. Orang kepercayaan Hailey yang juga bukan manusia. Hailey merangkul leher Rehan sambil tersenyum lebar "Sorry I'm late. Sebagai gantinya gimana kalau aku traktir kalian semua" "Setuju" seru Jessica, Sarah dan Gabriel. Mereka tidak tau dengan siapa sebenarnya mereka berteman selain mengenal Hailey adalah anak yang baik dan sering mentraktir mereka. Hailey menatap Rehan. Rehan mengangkat sebelah alisnya. "Mari mulai pekerjaanmu lagi" Ucap Hailey. Rehan mengangguk. "Sudah kau selesaikan tugasmu yang kemarin?" Tanya rehan. Hailey mengedikkan bahu. "It's so easy. You know what. They are so i***t" Hailey mengedipkan sebelah mata ke arah Rehan sembari menyetir mobil bugati birunya. Mereka tiba di salah satu tempat hiburan malam terkenal di kota mereka. Musik berdentum begitu keras saat pertama masuk ke sana. Orang-orang juga sebagian sudah berjoget ria seperti orang gila. Hailey beserta kawannya menempati salah satu meja yang sudah di pesan sebelumnya. Pesanan Hailey tiba. Beberapa minuman anggur di letakkan di atas meja. Setelah itu mereka sibuk menikmati minuman anggur dari jenis yang berbeda namun mata Hailey sesekali melirik ke arah seberang mejanya. Dimana seorang pria tengah di kerubungi para wanita sexy. "Hailey kau paling tau apa yang paling enak di sini" Seru Gabriel sambil berteriak untuk menyesuaikan suara dan musik yang berdentum. Seharusnya tidak perlu berteriak karena pendengaran vampir begitu tajam tapi sudahlah toh mereka tidak tau identitasnya. "Thanks Hailey kau yang memang yang terbaik lain kali ajak kami lagi ya" Seru Sarah. Hailey mengangkat tangannya mengatakan 'oke' tanpa suara. Tak lama waktu berselang ketiga teman Hailey sudah tak sadarkan diri. Hailey mengode Rehan. "Mereka bagianmu" Katanya. "Tenang saja akan urus mereka dengan baik" Jawab Rehan. Hailey menarik sudut kanan bibirnya. Lalu melepaskan kacamata dan ikat rambutnya. Melepaskan dua kancing bawah kemeja nya lalu di ikatkan tak lupa menambahkan lipstik merah di bibirnya. Sempurna untuk menjadi b***h malam ini. Hailey berjalan ke arah meja dimana sedari tadi terus dia perhatikan. Satu persatu wanita yang mengerubungi pria bernama Robbie itu pun menyingkir setelah Hailey menebarkan sihir di antara mereka. Tanpa banyak bicara Hailey duduk di pangkuan pria itu. "Apa aku telah mengganggu acaramu" Ucap Hailey sambil mengusap rahang Robbie pria berusia 40 tahun. "Tentu saja tidak. Kau wanita manis dari mana aku baru melihat di sini" Jawab Robbie. Dalam Hati Hailey ingin muntah mendengar ucapannya. "Aku pengunjung di sini tadi kau terlihat sangat menarik jadi aku pikir lebih baik menghampiri mu" Ucap Hailey lalu "Ups! Kau tak bisa melakukan nya di sini. Kau sangat tidak sabaran" Hailey mendorong kepala Robbie. Lelaki itu tertawa. Ujung hidung Hailey berkedut jijik. "Baiklah baiklah katakan apa maumu akan ku kabulkan semuanya asal kau jadi wanitaku malam ini" Hailey tersenyum sinis. "Bawa aku ke tempatmu" Sekali lagi Robbie tertawa "Kau sangat liar. Aku menyukainya. Baiklah jika itu maumu" Robbie membawa Hailey ke mobil dia. Hailey memutar bola matanya jengah. "Kenapa kemari. Sudah ku katakan aku ingin ke tempatmu" Ucap Hailey manja saat mobil Robbie berhenti di parkiran hotel. "Ku pikir semua tempat sama saja" "Aku berbeda. Kau tau aku ini orangnya pemalu" Hailey menunduk memainkan jemari dia. "Baiklah akan ku bawa kamu ke tempatku" "Sungguh!" "Sebenarnya tidak ada yang boleh ke tempatku tapi karena kamu begitu menggoda untuk di lewatkan setelah ini akan ku jadikan kamu wanitaku selamanya" "Lalu apa yang kau tunggu. Cepat jalankan mobilnya!" Bentak Hailey tidak sabaran. Jangan sampai dia membunuh pria di depannya ini sebelum mendapat apa  yang dia cari. Robbie tertawa "Sekarang kau yang tidak sabaran" "Jangan membuatku hilang kesabaran atau kau akan kehilangan kesempatanmu" ancam Hailey. Robbie segera menginjak gas mobil agar mereka cepat sampai. Tak lama hingga mobil kembali berhenti di sebuah apartemen mewah. Hailey tersenyum miring. 'Kena kau'. batinya. Robbie mengunci pintu apartemen dia setelah Hailey sudah ada di dalam. Tatapannya seperti kucing kelaparan sungguh Hailey jijik melihatnya. "Waktunya bersenang-senang" Robbie merentangkan tangan namun tiba-tiba dia luluh ke lantai tak sadarkan diri. Kedua mata Hailey kembali ke warna normal. Kali ini Hailey tertawa puas "Kau i***t. Wanita adalah kelemahan mu jadi rasakan ini" Hailey melihat sekeliling ruang apartemen Robbie dan menggeledah isinya. Namun. Kosong Hailey berkacak pinggang menatap Robbie yang tidak sadarkan diri. "Oh kau sedang bermain denganku ya. Tidak akan semudah itu" dia menjentikkan jari dan sebuah ruang rahasia terbuka. Dengan cepat Hailey masuk. "Waw sepertinya kau akan terkena pasal berlapis. Kejahatanmu tersimpan di sini semua. Bodohnya dirimu" Hailey melihat deretan toples berisi jari manusia dan beberapa bungkusan ganja termasuk juga narkoba. "Pantas saja kau sangat di incar oleh anggota FBI rupanya pekerjaanmu sangat menjijikan" Setelah mendapat apa yang dia cari Hailey mendekati Robbie dengan map di tangan Hailey. Telunjuk Hailey menekan dahi Robbie untuk menghilangkan ingatan beberapa menit lalu. "Selamat mendekam di penjara" katanya sebelum dia menghilang dari pandangan mata. ---- Brakkk.... "Hei apa ini aku sudah bekerja dengan serius tapi kau hanya membayarku segini!" teriak Hailey di depan meja Dylan. Dylan memijat keningnya. Dia paling tau sifat Hailey jika itu menyangkut hal yang paling gadis itu sukai. "Kemarin juga seperti ini kan. Apa berlian ini tidak cukup untukmu" "Aku tidak merasa berlian ini cukup untukku. Sama sekali tidak. Aku ingin berlian biru safir seperti ini" Hailey menyodorkan foto berlian yang sangat dia inginkan. "Kau tau ini tidak sebanding dengan apa yang kamu lakukan" "Hei kau meremehkanku!" Sekali lagi Hailey menggebrak meja Dylan. "Baiklah baiklah akan ku beri kau berlian seperti apa yang kamu mau tapi kau harus menemukan orang ini" Dylan memberikan map yang langsung Hailey buka dan dia baca. "Apa apaan ini kau memberikan hal yang tidak jelas" Hailey menatap Dylan. "Itu tugasmu mencari tau. Banyak orang gagal di misi ini tapi aku yakin kamu bisa menemukan dia" Hailey tertawa sumbang "Pria 32 tahun dan seseorang yang memegang dunia bawah?. Tidak adakah hal yang lebih spesifik lagi. Misal ciri ciri nya? Atau tinggi badannya? Jika pria 32 tahun hampir 30% orang tersebar di dunia ini yang barusia 32 tahun. Bagaimana aku mencarinya?" "Aku tidak tau. Jika kamu masih menginginkan berlian mu itu kamu harus menemukannya. Bukannya kau sangat ahli dalam bidang ini terlebih sudah 82 kasus yang sudah kau selesaikan kurang dari satu tahun" "Tapi ini konyol. Biasanya tertera lebih banyak informasi tentang siapa yang akan ku cari" "Jadi apa kamu akan menyerah?" "Tentu saja tidak. Akan ku bawa orang ini ke hadapanmu lihat saja nanti. Tapi ingat jangan lupa berlian ku" Hailey menunjuk Dylan sebelum keluar dari ruangan lelaki Dylan. Dylan menggelengkan kepala melihat sifat salah satu anak buahnya itu. "Setidaknya dia sudah melakukan hal terbaik selama ini". Dylan menghela nafas panjang. Hailey masuk ke mobil kesayangan dia menuju perusahaan dengan logo Ainsley Enterprise. Gadis itu segera berlari ke arah lobby sebelum matahari membakar kulitnya. "Selamat siang Ms.Hailey" Sapa resepsionis. Hailey tersenyum ramah dan masuk ke lift. "Apa kakak ada di dalam?" Tanya Hailey pada sekretaris Aaron. "Beliau masih menghadiri rapat anda bisa menunggunya sebentar di ruangan beliau" Kata sekretaris itu ramah karena dia tau jika gadis di depannya ini termasuk salah satu dari Ainsley bersaudara. "Terima kasih. Omong omong kau terlihat cantik hari ini" Hailey mengedipkan sebelah matanya. Sekretaris Aaron tersipu malu. Hailey tertawa geli lalu masuk ke ruangan Aaron. Duduk di kursi kebesaran kakak pertamanya. Hailey bersikap seolah dia yang tengah berada di posisi Aaron saat bekerja. Namun. "Ini membosankan kenapa Aaron betah di tempat seperti ini!" "Karena ini profesiku" Sahut Aaron yang kebetulan baru masuk. "Wah pria tampan dari mana ini" Celetuk Hailey. Aaron duduk di sofa panjang sambil menyandarkan bahunya. "Kenapa tiba-tiba datang pasti ada maunya kan?" Hailey mencebikkan bibirnya "Kenapa kau berpikiran seperti itu aku hanya ingin menemui kakak tercinta ku" katanya sambil bermain di kursi Aaron dan berputar putar. "Kau tau Hailey. Sekarang aku seperti melihat gadis 3 tahun di depanku" Hailey membulatkan matanya lalu duduk di sebelah Aaron. "Aku sudah dewasa. Usiaku 25 tahun jadi jangan samakan aku seperti anak kecil lagi" protes dia. Aaron mengacak rambut Hailey. "Bagaimana pekerjaanmu" "Sangat seru. Lebih baik dari pada menjadi seorang artis ya kan?" "Dasar bocah nakal. Sampai kapan kau akan terus seperti ini" "Selamanya. Aku sangat menyukainya meski kadang kurang menantang" "Oh ya kak. Bagaimana kalau aku menghisap darah mereka" "Apa kamu lupa peraturan papa pada kita jika kita tidak boleh meminum darah manusia secara langsung" "Tidak. Tapi saat aku berdekatan dengan mereka rasanya ingin aku habiskan darahnya" "Kamu tidak boleh melakukannya" "Kenapa? toh tidak ada dalam buku kuno tertulis jika Vampir dilarang minum darah manusia. Oh ya bagaimana kalau darah para remaja" "Aww.. Kenapa menyentil kepalaku!" "Kau ingin tidur 100 tahun?" Hailey menggeleng "Maka buang pikiran mu itu" "Tapi aku ingin" "Dasar gadis rakus" "Kau kakak Jelek" "Ku pikir beberapa menit lalu ada yang baru saja memujiku tampan" "Itu hanya seekor kucing" Hailey memalingkan wajah nya "Menyebalkan! aku akan keluar" "Kau mau kemana" seru Aaron. "Yang pasti membuat suasana yang seru" Hailey langsung membanting pintu ruang kerja Aaron. Pintu lain terbuka. Terlihat seorang pria sibuk dengan mac nya. Hailey memiliki dua kakak laki-laki jika satu saja yang dia ganggu maka itu tidak mengasikkan baginya. "Kau datang lagi?" Ucap pria itu tanpa menoleh ke arah Hailey sedikitpun. "Dasar kakak tidak tahu diri. Apa kau tidak senang adikmu yang cantik ini datang melihatmu" "Setauku jika kau datang hanya akan membuat kerusuhan" "Ah sebegitunya kah diriku. Aku tersakiti dengan ucapanmu" Hailey mencengkeram bajunya bagian d**a seolah ia sedang putus cinta tapi kemudian "Karena itu memang tujuanku datang kemari" Gadis itu langsung saja duduk di pangkuan Aland sambil melingkarkan tangannya di leher Aland. Secara refleks aland menahan Hailey. Memeluk sebagian pinggang gadis itu agar tidak terjatuh. "Apa ada yang membuatmu kesal lagi?" Hailey menggeleng "Tidak ada. Aku hanya ingin mengatakan kapan kamu membawaku ke tempat bermain lagi" "Kamu bisa pergi sendiri kan lagian sekarang kamu bukan anak kecil lagi" "Tapi aku ingin kesana bersamamu" "Kamu tahu tempatnya kamu juga bisa ajak temanmu ke sana" "Aku hanya mau denganmu. Tidak seru jika tanpamu" "Dasar gadis manja. Carilah pasangan pria mu di luar untuk bermain agar kau tidak selalu melibatkanku" Aland mencubit hidung Hailey. "Wah kau memang kakak terbaik. Kau menyuruhku mencari mangsa pria baiklah. Akan ku habiskan darahnya tak tersisa" "Aww kenapa kalian suka sekali membuliku?" protes Hailey sambil memegangi kepalanya dari sentilan jemari Aland. "Karena otakmu harus segera di bersihkan" "Tapi aku ingin darahnya" "Lupakan!" "Apa yang salah. Vampir kan makanannya memang darah" "Tapi bukan manusia. Kau ingin tidur 100 tahun?" Hailey menggeleng "Maka jangan di lakukan" "Aaaahhhh... kalian begitu menyebalkan. Kenapa mengatakan hal yang sama setiap kali aku menginginkan apa yang ku pikirkan" Geram Hailey putus asa. "Lebih baik aku pergi saja dari sini" "Kalau begitu maka pergi saja" Hailey menunjuk aland "Ingat jangan macam-macam denganku aku adalah seorang agen CIA terbaik apa kau tau" Aland tertawa "Jika kamu menyelidiki kasusku aku yakin kau juga akan ikut terseret" Hailey merendahkan bahunya lemas "kamu benar. Kita ini kan kakak beradik. Kenapa selalu aku yang salah di sini" ucapnya. ____________ To be Continue Penulis akan sangat berterima kasih jika pembaca mau tekan love dan komen.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
221.3K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.2K
bc

CUTE PUMPKIN & THE BADBOY ( INDONESIA )

read
112.3K
bc

Married With My Childhood Friend

read
43.7K
bc

Mrs. Rivera

read
45.3K
bc

SEXY LITTLE SISTER (Bahasa Indonesia)

read
307.9K
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook