bc

Sahabat Menjadi Suami

book_age18+
1.2K
FOLLOW
8.5K
READ
love-triangle
friends to lovers
badboy
goodgirl
sensitive
drama
first love
friendship
illness
school
like
intro-logo
Blurb

Bagaimana bisa seorang Ryan sebagai bestfriend menjadi suami bagi Meggy yang sangat mencintai Willy???

Bagaimana bisa seorang Meggy yang sangat mencintai Willy, akhirnya justru menikah dengan Ryan, sahabat baiknya???

Ada permasalahan apa sebenarnya????

chap-preview
Free preview
First Kiss, First Response
Meggy POV "Aku tak bisa terus begini, apa ini ?!! aku hanya selalu menjadi orang transparan yang tak pernah terlihat di matanya!" kesal batinku saat berjalan menyusuri lorong rumah sakit dimana kak Willy dirawat. Rombongan kampus yang datang menjenguk kak Willy sudah berkumpul di lobby rumah sakit sambil menunggu bus yang tadi membawa kami kesini. Entah kegilaan darimana tapi otakku telah diisi dengan ide gila, cara supaya aku tak lagi transparan di mata kak Willy, cowok yang selama 4 tahun ini selalu memenuhi hati dan pikiranku. "Olin, aku harus balik ke ruangan kak Willy sebentar ya, ada yang tertinggal, TOLONG TUNGGU AKU YA!!!! teriakku pada sahabatku sambil terus berlari menyusuri lorong rumah sakit tanpa menghiraukan respon Olin. Ceklek..... Pintu ruang perawatan mulai kubuka, langsung aku masuk dan menutup pintu dibelakangku. Tatapan tajam mata cokelat itu langsung menusuk ke arahku, kami berdua hanya diam saling menatap. Tak membuang waktu lagi, aku langsung berjalan ke arah tempat kak Willy berbaring, dan.... cup.... langsung kucium bibirnya, tidak ini tak sekedar kecupan, tapi aku melumatnya dengan pelan sambil terus kutatap matanya yang kaget, aku tak peduli kalau bibirnya hanya terdiam tak merespon. Akhirnya ciumanku berakhir setelah beberapa saat. "Cepat sembuh ya kak, aku sayang kak Willy..... you're my first kiss kak...." Ucapku dan langsung lari keluar kamar rawat tanpa kupedulikan dia yang sedang terdiam kaget dengan ulahku. "Kamu lama sekali sih! apa yang ketinggalan?" Serang Olin saat aku kembali ke lobby lagi. "Nanti aku ceritain lengkapnya." ujarku sambil menarik tangannya untuk segera masuk ke bus, karena pelatih basket kami sudah melotot ke arah kami berdua. Olin tak berhenti penasaran karena dia tak melihatku membawa barang apapun yang tadi kubilang tertinggal. *** Sudah seminggu berlalu, tapi masih dapat kurasakan bibirnya yang lembut dan merah itu, dan setiap kuingat rasa bibirnya, selalu ada desiran yang nyeri di dadaku. Kak Willy, kakak seniorku sekaligus sahabat karib kakakku, Robin. Hampir setiap hari Kak Willy main PS bersama kak Robin di rumahku tapi tak pernah satu katapun keluar dari mulutnya untukku meskipun hanya sekedar menyapa basa-basi. Akupun hanya bersikap cuek sambil mengagumi dia dari jauh. "HEI!!!!" Teriak Olin langsung ditelinga ku. PLAAK!!! Spontan kupukul tangannya karena kaget. "Pagi-pagi sudah berkhayal! gak lihat Miss Patricia sudah masuk ya?! mikirin apa sih? " Selidik Olin. "Ach! gak berkhayal kok, cuman lagi mikirin kenyataan aja" jawabku sambil menyiapkan buku untuk kelas pertama di hari ini. "Eh Meg, kamu tau gak sih? Kak Willy sudah masuk lagi lho, tadi aku lihat dia masih dikerubuti di kelasnya." Cerita Olin dengan santai tapi membuat hidupku jadi tidak santai lagi. "Mampus aku...!!! mau ditaruh dimana muka aku nih di depan kak Willy?!! gimana nih kalau nanti ketemu dia" batinku resah. **** WILLY POV "Iya aku sudah sembuh kok, thanks ya kalian sudah datang lihat keadaanku." jawabku atas semua pertanyaan yang mencecar dari teman-teman begitu masuk kelas. Akhirnya kelas pertama di hari ini selesai dan semua langsung berhamburan keluar kelas, kecuali aku. "Eh, ternyata ada Rose di kelas, huft...! kenapa dia menatapku begitu sih?!" Batinku malas tapi penuh curiga Rose adalah idola di kampus ini, semua cowok dari para senior sampai adik angkatan semua melakukan berbagai modus untuk mendekatinya bahkan supaya menjadi kekasihnya. Aku? Huh! Dia justru yang dengan rela memberikan tubuhnya padaku. "hhhuuuhhh...! dia berjalan kemari! mau ngapain sih?!" Batinku menghela napas kesal "Hai Will, gak keluar kelas?" Sapa Rose, aku hanya menggeleng lalu kembali tiduran di meja. "Will, kamu masih sakit ya? Lemes banget gitu? Gimana? kata dokter kamu sakit apa?" Rose bertanya. "nggak, aku sudah sehat, kata dokter cuma sakit biasa." jawabku tetap dengan malas sambil tetap memejamkan mata tiduran di atas meja. Sreeekkkk...... Aku kaget saat rose menarik bangku sebelah lalu duduk di dekatku, tangannya itu lho tiba-tiba melingkar di bahuku membuat aku risih. "Rose, jangan seperti ini! gak enak di lihat teman lain." Protesku sambil tetap tiduran di meja tanpa memindahkan tangan rose dariku. "Aku kangen sama kamu Will, kamu juga pasti kangen sama aku kan???" ucap rose manja sambil bersender di lenganku. "Will, nanti selesai kelas hari ini, ke rumah aku yuk, mommy dan daddy aku masih keluar negeri. Aku sendirian, sepi, mau ya..????" Rose merajuk manja. Huh! Itulah Rose! Selalu menyodorkan dirinya padaku! "Sorry, aku masih gak boleh banyak kegiatan Rose, aku mau langsung istirahat di rumah aja." jawabku malas, tanpa mengangkat wajahku padanya. Entah apa yang terjadi padaku, sejak Meggy menciumku di rumah sakit, aku jadi malas dengan cewek manapun, otakku hanya teringat pada bibir Meggy yang membuat desiran nyeri di dadaku, dan berkedut di bagian bawahku. "Dimana anak itu ya? Aku belum bertemu lagi dengannya" batinku merasa rindu pada Meggy. "Will, kamu tidur ya?" Tanya rose yang ternyata masih berada disebelahku. "Hm.... nggak." jawabku datar. "Hai Meggy, Olin, kalian cari siapa? Robin tadi disuruh ke kantor rektor." ucap Rose yang mendadak membuatku langsung terbangun dari posisi tidurku dan langsung melihat ke arah pintu kelas. Desiran nyeri kembali menyerang dadaku saat aku melihat sorot mata Meggy, tiba-tiba aku tersadar bahwa tangan rose masih merangkul ku, buru-buru aku bergeser sambil memindahkan tangan rose dari pundakku. "Oh gak apa kak Rose, nanti aja deh istirahat kedua kita cari lagi, maaf mengganggu ya kak." ucap Meggy langsung melangkah keluar dari kelasku. "Mengganggu? Maksudnya? Ouw tidak, tidak.... jangan sampai Meggy berpikir kalau aku dan Rose sedang....." Pikiranku meracau. "Huuuhhh... sial..!!!! dasar bodoh...!!!" Umpatku dalam hati yang ternyata keluar dari mulutku tanpa kusadari. "Kenapa Will? Siapa yang bodoh?" Tanya Rose bingung, namun tidak aku tanggapi. **** MEGGY POV "Oh gak apa kak Rose, nanti aja istirahat kedua kita cari lagi, maaf mengganggu ya kak" ucapku langsung menarik tangan Olin keluar pintu kelas itu. Nyeri sekali, dadaku sakit, ingin aku menangis melihat kak Rose yang bersandar mesra berduaan dengan kak Willy. "Dasar Bodoh!!! apa hakmu buat marah Meg?! siapa dirimu dimata Willy?! Hanya manusia bayangan yang tak pernah terlihat!" batinku menyadarkanku. "ichh.!!! mereka ngapain sih ya berduaan di kelas?! mesra banget lagi, apa mereka pacaran ya Meg?" Gerutu Olin, aku hanya diam tak mampu berkata. "meskipun pacaran tapi kan gak sopan ya pacaran mesra-mesra an begitu, berdua di kelas, jangan-jangan mereka kiss-kiss gitu juga tuh di kelas tadi." celoteh Olin tanpa henti, yang hanya membuat dadaku tambah nyeri, sakit membayangkan kak Willy dan kak Rose melakukan kiss di kelas. "Oh Tuhan tolong kuatkan aku supaya tidak menangis atau berteriak" doaku dalam hati, karena kurasa air mataku mulai terbendung di mataku siap menetes. "Kita kembali ke kelas aja yuk!" ajakku pada Olin, beruntung Olin segera mengangguk tanpa protes. **** WILLY POV "Aku harus segera menjelaskan pada Meggy, tadi itu tak seperti yang dia bayangkan." Batinku gelisah, ada semacam rasa bersalah dihatiku. Aku langsung berdiri dari kursiku, ingin mengejar Meggy tapi lagi-lagi Rose menghalangiku. "Will, mau kemana?! Sebentar lagi akan dimulai kelas berikutnya!" ucap Rose sambil menarik tanganku. "Aku mau ke kantin sebentar, haus." kataku berbohong pada Rose. "Aku ikut deh, aku temenin, jadi kalau kamu lemes atau gimana kan ada yang tolong kamu." kata Rose yang semakin membuatku kesal. Gak mungkin kan aku ditemenin Rose buat ngejar Meggy? apa kata dunia?!! "Gak perlu Rose, nanti aku bawain kamu aja sekalian, kamu tunggu disini aja ya." kataku bohong pada Rose dan langsung berlari meninggalkan Rose di kelas sendiri. "Mana sih tu anak?! Larinya cepet banget sih...! huuh... sial!!!!" kesalku pada diriku sendiri karena tak dapat menemukan Meggy. ***** Ada apa ya dengan Willy? buru-buru banget mau ketemu Meggy, apa respon Willy terhadap first kiss Meggy untuknya???

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

Sweetest Diandra

read
70.5K
bc

Air Mata Maharani

read
1.4M
bc

Penjara Hati Sang CEO

read
7.1M
bc

LARA CINTAKU

read
1.5M
bc

Kujaga Takdirku (Bahasa Indonesia)

read
75.9K
bc

MENGGENGGAM JANJI

read
474.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook